Ungkap Rahasia Cip 7nm Huawei  : Seberapa Jauh Pencurian Iptek oleh PKT Mampu Melangkah?

Qin Shi

Beberapa hari lalu, surat kabar Hong Kong South China Morning Post telah mengutip pernyataan CEO Fomalhaut Techno Solutions, Kashio Minatake, yang menyatakan, prosesor pada ponsel tipe teranyar Huawei MATE 60 PRO “Kirin 9000s”, memang dibuat menggunakan proses pembuatan 14nm setelah dilakukan sejumlah rekayasa teknologi khusus oleh Semiconductor Manufacturing international Corporation (SMIC), sehingga kinerja cip tersebut mampu mendekati 7nm.

Munculnya ponsel terbaru Huawei tersebut sempat menjadi viral di kalangan pengguna media sosial dan juga media massa di Tiongkok. Ponsel yang terlihat seperti membawa cip 7nm ini, membuat para fans Merah bersorak kegirangan seakan RRT telah sukses mendobrak blokade teknologi oleh AS, maka media sosial dijejali dengan rekaman video yang memperlihatkan warga yang memenuhi toko ponsel Huawei itu memborongnya hingga ludes. Tetapi, seberapa jauh lompatan besar cip dari RRT dengan pencurian teknologi ini mampu terus melangkah?

Menyayat Hati, Penjualan Apple 1 Hari Lampaui Penjualan Huawei 20 Hari

Media massa RRT membual tentang ponsel tipe baru Huawei, dan di baliknya terdapat dorongan serta pembiaran oleh PKT dengan mengatas-namakan sentimen nasionalisme. Tetapi anehnya adalah, pihak official Huawei justru sangat low profile bahkan terkesan menyamarkan rincian spesifikasi ponsel tipe baru Mate 60 tersebut, berita di situsnya, penjelasan penjualan, serta dalam konferensi pers peluncuran produk baru juga sama sekali tidak terlihat logo 5G dan penjelasan teknologi produksi chipnya. 

Di saat yang sama, berita peluncuran ponsel baru Apple di Tiongkok telah diredam demam pencariannya, sengaja ditekan, bahkan pemerintah RRT diam-diam mengendalikan situasi, dan mengeluarkan berita agar internal pemerintahan dilarang menggunakan ponsel Apple. Tetapi warga Tiongkok saat ini lebih realistis, data pencarian internet menunjukkan, antara 20 Agustus sampai 15 September 2023, indeks pencarian mate60+mate 60 di Baidu hanya sekitar 30% daripada iphone15+iphone 15+apple15, jelas sorotan warganet terhadap iPhone 15 jauh melampaui Huawei Mate 60.

Apabila ditinjau dari data penjualan. pada 22 September lalu, hari pertama iPhone 15 resmi dijual, penjualan riil seri iPhone 15 telah melebihi 2 juta unit. Rencana awal penjualan Apple di Tiongkok adalah sekitar 20 sampai 25 juta unit, hanya 1 hari sudah terjual 10%. Sedangkan Huawei Mate60 setelah diluncurkan 1 minggu, hanya terjual 800.000 unit, dan hingga 23 September lalu, total penjualan baru sekitar 20 juta unit, atau setara dengan penjualan Apple dalam 1 hari telah melampaui penjualan Huawei dalam 3 minggu.

Teknologi Canggih Menjadi Momok Bagi Diktator, PKT Gentar

Ponsel Apple yang dirakit di Tiongkok telah menuruti permintaan PKT dengan menyunat banyak sekali fungsi di dalamnya. Ada warganet menjabarkan fungsi iPhone keluaran RRT yang “disunat” mencapai lebih dari 30 fungsi, seperti, larangan module SIM, dan tidak dilengkapi dengan frekuensi tinggi mmWave 5G; fungsi grup Facetime diblokade, larangan penggunaan telepon darurat global, 3D Models yang ikonik, penunjuk arah, kamera pengukur kecepatan, Street View, dan lain sebagainya.

Selama ini ponsel Apple diminati oleh kaum internal pemerintah Tiongkok karena keamanan datanya yang kuat, pejabat tinggi PKT, eksekutif perusahaan, elite masyarakat, kalangan menengah di Tiongkok hampir semuanya memiliki satu atau beberapa unit Apple. Orang-orang yang sukses itu berharap mempertahankan lebih banyak privasinya, dan ponsel Apple berhasil membantu mereka melawan PKT, melindungi data-data tentang kekayaan mereka, informasi mengenai korupsi, aset di luar negeri dan berbagai data sensitif lainnya.

Ponsel Apple adalah yang paling disukai kaum muda di Tiongkok, dan justru inilah yang paling ditakuti oleh PKT. Dalam aksi protes anti UU Ekstradisi Hong Kong 2019 lalu, sebuah app di ponsel Apple memudahkan penggunanya melaporkan berbarengan, merangkum berbagai informasi seperti pos pemeriksaan polisi, titik panas unjuk rasa, dan informasi terkait lainnya ke dalam informasi peta, kemudian para pemuda Hong Kong mengembangkannya menjadi peta demonstrasi Hong Kong yang disebut HKmap.live untuk mengungkap polisi Hong Kong yang berbuat jahat, gara-gara hal itu Apple mendapat tekanan dari PKT, dan app tersebut pun dipaksa diturunkan. Pada akhir 2022, dalam gerakan Kertas Putih yang terjadi di Tiongkok, fungsi AirDrop di iPhone memainkan peran penyebaran informasi yang sangat penting, tapi lagi-lagi Apple kembali tunduk pada sensor opini PKT, dan membatasi sendiri fungsi tersebut.

Selama jangka waktu panjang, dengan alasan stabilitas politik, PKT sangat menolak dan mewaspadai teknologi internet dan informasi dari luar negeri, beberapa tahun lalu Google dan LinkedIn dipaksa meninggalkan pasar Tiongkok. Selama masa pandemi, pemerintah RRT menginvestasikan 300 milyar yuan, untuk menasionalisasi seluruh komputer di instansi pemerintah dan BUMN berikut peranti lunaknya.

Meskipun Apple sangat mematuhi tuntutan pemerintah RRT, dan rantai pasokan Apple telah memberikan lebih dari 3 juta lapangan kerja bagi Tiongkok, tapi demi menstabilkan rezimnya, Beijing tetap tidak segan-segan menghajar Apple. Kementerian Industri dan Teknologi Informasi RRT mengeluarkan pemberitahuan, yang isinya menuntut semua app di dalam negeri harus diajukan ke pihak pengawas jaringan provinsi, lalu pada 29 September Apple meralat dokumen pendukung daring di App Store, yang meminta App yang dinaikkan di App Store untuk memberikan informasi tambahan, Apple dipaksa bertekuk lutut terhadap mekanisme sensor yang diwajibkan oleh PKT.

SMIC Terlibat Penjiplakan Teknologi TSMC

Pada 4 September, lembaga riset terkenal Kanada yakni TechInsights menguji prosesor Kirin 9000s yang disematkan pada ponsel Huawei, dan membenarkan cip tersebut adalah cip 7nm, “Kirin” adalah merek desain cip yang dimiliki Huawei, pada September 2019 lalu sebelum dikenakan sanksi oleh AS, merek tersebut selalu diproduksi di TSMC. Dan cip 7nm merupakan level tertinggi dalam teknik litografi ultraviolet (DUV), dan saat ini Tiongkok belum memiliki mesin EUV yang mampu memproduksi cip di bawah 14nm.

Oleh sebab itu, sejumlah analis menyimpulkan, Kirin 9000s adalah sisa persediaan Huawei sebelum AS memberlakukan blokade. Tapi Huawei Mate40 yang diluncurkan pada 2020 lalu, telah menggunakan cip 5G 5nm TSMC, karena kurangnya persediaan, maka pada 2021 Huawei menghentikan rilis serial Mate. Huawei Mate50 keluaran 2022, memakai cip 4G 4nm buatan Qualcomm. Dari sini bisa dilihat, tidak begitu masuk akal bila dikatakan Kirin 9000s 7nm adalah sisa persediaan TSMC.

TechInsights menyatakan, dilihat dari berbagai macam karakteristiknya, Kirin 9000s adalah buatan SMIC Tiongkok.

SMIC adalah produsen cip terbesar di Tiongkok, dan saat ini mampu memproduksi cip 14nm secara stabil. Karena SMIC merupakan perusahaan “patungan militer beserta swasta” milik PKT, dan sarat akan nuansa industri militer. Pada Desember 2020, Kemendag AS memasukkan SMIC dalam daftar entitas yang dikenakan sanksi. SMIC tidak bisa memperoleh peralatan mesin EUV yang canggih dari perusahaan Belanda ASML, tapi SMIC masih bisa membeli mesin DUV kelas yang lebih rendah.

Menggunakan mesin DUV, dengan teknik multiple-patterning, SMIC juga mampu menghasilkan cip 7nm. CEO SMIC Liang Mong-Song pada Desember 2020 lalu telah mengumumkan bahwa pengembangan teknik 7nm telah rampung, dan rencananya pada April 2021 telah bisa memasuki produksi massal yang berisiko, sementara teknologi untuk 5nm dan 3nm juga telah mulai dikembangkan.

Pada Juli 2022, TechInsights telah menemukan cip 7nm buatan SMIC pada produk perusahaan pertambangan MinerVa Semiconductor yang sudah listing di Bitcoin AS, cip yang mulai beredar sejak Juli 2021 tersebut, terlibat dalam penjiplakan teknologi TSMC-Taiwan.

Mengapa dikatakan demikian? Saat SMIC meneliti dan mengembangkan cip prosesor canggih, pernah ada sejarah kelam penjiplakan serius terhadap TSMC. Mulai dari pendiri SMIC yakni Zhang Rujing, sampai inti kekuatan teknologinya yakni Jiang Shangyi dan Liang Mong-Song, adalah kekuatan teknologi paling top yang keluar dari TSMC. Antara 2002~2006 TSMC pernah empat kali menggugat SMIC di AS karena telah menjiplak teknologinya, dan berakhir dengan SMIC harus membayar ganti rugi sebesar 200 juta dolar AS kepada TSMC, serta menyerahkan 8% saham yang dimilikinya kepada TSMC.

Belum lama ini Huawei Mate60 disematkan dengan cip 7nm, kalangan luar menganalisa cip tersebut dibuat dengan mesin DUV yang memproduksi cip 14nm, lalu diterapkan teknik multiple-patterning, dan menghasilkan cip 7nm. TSMC telah menggunakan metode serupa dalam mengembangkan cip 7nm sejak dulu, kemudian karena tingkat rendahnya efisiensi, cara DUV pun ditinggalkan, dan menggunakan mesin EUV yang lebih canggih, untuk bisa mencapai produksi massal.

PKT Gelontorkan Banyak Uang Untuk Bajak Eksekutif TSMC

SMIC menggunakan teknik multiple-patterning, dan mesin DUV untuk menghasilkan cip 7nm, kalangan luar menyimpulkan teknik tersebut dipersembahkan oleh pengkhianat TSMC yakni Liang Mong-Song.

Liang Mong-Song adalah lulusan dari UCLA Berkeley jurusan Electrical Engineering & Computer Science (EECS), dengan gelar doktor, pernah menjabat sebagai Direktur Litbang di TSMC antara 1992 hingga 2009, ia termasuk salah seorang dari lima besar jenius dalam hal penelitian dan pengembangan di TSMC, sekaligus orang kepercayaan Morris Chang, sang pendiri TSMC-Taiwan.

Karena salah persepsi terhadap pengaturan personalia Morris Chang, Liang Mong-Song pada 2009 hengkang dari TSMC, dan pada 2011 ia membajak lebih dari 20 orang insinyur senior TSMC untuk bergabung dengan Samsung Group Korea Selatan, yang dalam waktu sangat singkat telah berhasil merampungkan rentang 28nm sampai 14nm, pada 2011 TSMC menggugat Liang Mong-Song yang telah melakukan pelanggaran, Liang kalah, dan dipaksa meninggalkan Samsung.

Liang Mong-Song telah ikut ambil bagian dalam setiap craftsmanship generasi teknologi tercanggih di TSMC, pihak SMIC sangat meminati pengalamannya tersebut. Maka pada 2017, dengan gaji tinggi SMIC merekrut Liang Mong-Song dan Liang juga memperoleh saham SMIC senilai 2,37 juta dolar AS pada 2020; SMIC pada 2020 menghadiahkan Liang Mong-Song sebuah rumah tinggal senilai 3,4 juta dolar AS, dan menaikkan gajinya menjadi 4,93 juta dolar AS.

Liang Mong-Song berturut-turut telah merekrut lebih dari 200 kader teknis dari Hsinchu Science Park, Taiwan. SMIC juga mencari perusahaan head hunter di Taiwan untuk merekrut orang dari Taiwan, dan untuk setiap jenius semi konduktor kelas kakap yang berhasil direkrut, perusahaan head hunter akan mendapatkan imbalan hingga jutaan dolar. SMIC menjanjikan warga Taiwan, uang yang mereka hasilkan dengan bekerja 3 tahun di SMIC akan sama dengan uang yang mereka hasilkan dengan bekerja 10 tahun di Taiwan.

Berkat adanya keterlibatan Liang Mong-Song selaku kader mantan tulang punggung TSMC, hanya dalam 3 tahun saja SMIC berhasil dari 28nm meningkat menjadi 7nm. Tapi dalam surat pengunduran dirinya kepada SMIC Liang Mong-Song juga berterus terang, karena sangat membutuhkan mesin EUV, teknologi 5nm dan 3nm tidak dapat diperdalam lagi. SMIC memiliki latar belakang pemerintahan Merah yang sangat kental, dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk menciptakan cip prosesor canggih, agar PKT dapat menang melawan AS dan negara-negara bebas dalam hal perang teknologi.

Seberapa Jauh Pencurian Iptek Mampu Berjalan?

Taiwan menghabiskan waktu tiga sampai empat dasawarsa untuk bisa membangun craftsmanship produksi cip yang matang. PKT tidak berniat berinvestasi pada penelitian ilmiah dasar dan pembinaan kader, agar berkembang cepat maka hanya bisa dengan cara mencuri, inilah yang disebut dengan “menyalip di tikungan”, yang mengandalkan cara membajak orang-orang berbakat dari perusahaan lain, mencuri teknologi, dan menggelontorkan uang.

Caranya mencuri ada berbagai macam, mulai dari mengirim pelajar untuk kuliah di luar negeri, pengusaha yang dijadikan mata-mata untuk mencuri informasi, pencurian bergaya penetrasi seperti program Rencana Ribuan Bakat, dan Changjiang Scholars Program, yang secara langsung memaksa perusahaan asing di Tiongkok untuk alih-teknologi, ada juga yang langsung merekrut orang berbakat tinggi untuk mau datang ke Tiongkok. Sementara yang diandalkan di bidang pengembangan cip adalah dengan membajak warga Taiwan yang berbakat dengan gaji tinggi dan mencuri teknologi Taiwan. Pada 3 Oktober lalu Bloomberg memberitakan, beberapa perusahaan Taiwan seperti L&K Engineering Co., Topco Scientific Co., United Integrated Services Co. Ltd., dan Cica-Huntek Chemical Technology Taiwan Co. saat ini sedang membantu Huawei membangun pabrik cip di Shenzhen. Pihak Kemendag Taiwan menyatakan kepada Bloomberg, akan menginvestigasi hubungan antara keempat perusahaan ini dengan Huawei.

Selama satu dekade terakhir PKT menginvestasikan trilyunan dolar AS dalam proyek semi konduktor, memberlakukan subsidi industri, dan pengurangan pajak, tapi pada akhirnya terpuruk dan harus ditutup. PKT telah menginvestasikan dana raksasa bagi Huawei dan SMIC. Pada 2017 hingga 2019, SMIC mendapat subsidi pemerintah sebesar lebih dari 4 milyar dolar, tarif pajak efektif SMIC hanya 0,72%, hampir tidak perlu membayar pajak pendapatan. Demi mempromosikan ponsel Huawei, RRT bahkan mengeluarkan uang untuk para pembelinya, setiap pembelian satu unit Huawei diberi subsidi maksimal sampai 5.000 Yuan.

PKT bertindak tanpa batasan moral, segala cara dilakukannya untuk mencari celah kebocoran AS dan masyarakat internasional. Menurut pemberitaan Radio Free Asia, Washington juga tengah intensif mengulas kembali apakah pembatasan ekspor teknologi terhadap Tiongkok terdapat kebocoran. Wakil Ketua Komisi Khusus Senat AS Bidang Intelijen yakni Marco Rubio dan Ketua Komisi Urusan Luar Negeri DPR AS yakni Michael McCaul berikut sejumlah anggota kongres lainnya menyatakan, ponsel baru Huawei mungkin telah melanggar peraturan pembatasan ekspor AS, dan melayangkan surat masing-masing kepada Mendag AS dan kepada Wakil Direktur Biro Industri dan Keamanan Kemendag AS (BIS), serta meminta agar memberlakukan sanksi yang lebih berat kepada Huawei dan juga SMIC yang telah memasok cip canggih bagi Huawei.

Pada 3 Oktober lalu, Reuters mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan, larangan versi baru AS paling cepat akan dipublikasikan pada awal Oktober ini, larangan itu meliputi pembatasan terhadap AS dalam mengekspor cip AI dan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi cip kepada Tiongkok. Di hari yang sama, dalam konferensi pers Komisi Eropa di Strasbourg telah mempublikasikan sebuah daftar teknologi krusial, yang bertujuan mencegah teknologi krusial jatuh ke tangan negara pesaing yang dapat mengancam keamanan dan kepentingan Uni Eropa, atau digunakan untuk menindas HAM. Walaupun Uni Eropa tidak menyebutkan negara yang merupakan pesaingnya, namun pihak luar menganalisa, yang dimaksud besar kemungkinan adalah RRT dan juga Rusia.

AS dan masyarakat internasional butuh bekerja bersama, dalam hal teknologi krusial harus menghalangi PKT sampai tuntas, tidak memberinya kesempatan bernafas dan peluang untuk tetap eksis, agar tidak memelihara harimau lapar yang akan membahayakan masyarakat bebas dan dunia kelak. (sud/whs)