AS Kirim Sistem Pertahanan Udara THAAD dan Patriot ke Timur Tengah, Menhan Austin Ungkap Alasan di Baliknya

 Zhang Ting

Pentagon  pada Sabtu (21 Oktober) mengumumkan bahwa mereka akan mengirim lebih banyak sistem pertahanan rudal, termasuk sistem THAAD ke Timur Tengah, dan mengerahkan lebih banyak pasukan. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan alasan di balik langkah tersebut pada Minggu.

Dalam mengumumkan pengerahan tambahan pasukan AS di Timur Tengah pada Sabtu, Austin mengatakan bahwa ia telah “mulai mengerahkan sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dan sistem rudal anti-pesawat PATRIOT tambahan di seluruh wilayah tersebut untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS.

Austin juga mengatakan bahwa pasukan tambahan sedang dipersiapkan di bawah perintah pengerahan sebagai bagian dari rencana kontinjensi. Namun dia tidak mengatakan berapa banyak.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News pada hari Minggu, Austin, ketika ditanya tentang alasan di balik peningkatan pengerahan militer, mengatakan, “Baru-baru ini kami telah melihat roket dan pesawat tak berawak menyerang pangkalan militer AS di Irak dan Suriah. Kami prihatin dengan tren yang terus meningkat ini.”

Faktanya, Austin menambahkan, kita sekarang melihat “eskalasi yang signifikan” dalam kemungkinan pasukan dan orang-orang AS akan diserang di Timur Tengah.

Oleh karena itu, Pentagon akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa pasukan AS berada dalam posisi di mana mereka terlindungi dan AS memiliki kemampuan untuk meresponsnya.

Austin juga menegaskan, tindakan Amerika Serikat  memberikankan sinyal jera kepada rezim dan kelompok yang mencoba memperluas krisis di Timur Tengah melalui konflik antara Israel dan Hamas. Jika Anda tidak mendengarkan bujukan, Amerika Serikat akan mengambil tindakan yang tepat.

Pada 19 Oktober, USS Carney, sebuah kapal perusak berpeluru kendali, menembak jatuh beberapa rudal dan drone yang diluncurkan oleh angkatan bersenjata Houthi di Yaman di Laut Merah bagian utara.

Austin memuji kru Carney atas penampilan luar biasa mereka selama wawancara pada Minggu.

“Mereka menunjukkan kemampuan yang bisa dan akan dilakukan Angkatan Laut AS jika ditantang. Mereka memiliki wewenang untuk melindungi diri mereka sendiri,” katanya.

Austin juga mengatakan bahwa Amerika Serikat saat ini fokus untuk memastikan Israel diberikan bantuan keamanan yang diperlukan untuk mempertahankan diri.

“Ini yang menjadi fokus kami sejak awal. Saya beritahu Anda, saya berkomunikasi dengan (Menteri Pertahanan Israel) Gallant hampir setiap hari,” ujarnya.

Setelah Israel diserang oleh Hamas, Pentagon telah mengirimkan sejumlah besar pasukan angkatan laut ke Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua kapal induk dan kapal pendukungnya serta sekitar 2.000 marinir.

Austin menegaskan Hamas adalah organisasi teroris dan tidak mewakili rakyat Palestina. Israel ingin mengusir Hamas dari Gaza.

“Hamas lebih dari sekedar organisasi. Ini adalah sebuah ideologi,” kata Austin.

Dalam wawancara dengan NBC News, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga mengungkapkan kekhawatiran Amerika Serikat terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah. Dia mengatakan tindakan Iran dan proksinya dapat memperburuk situasi dan Amerika Serikat ingin Hamas melepaskan lebih banyak sandera.

Blinken menegaskan kembali bahwa Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas. Pasalnya, serangan Hamas mendorong Israel menyatakan perang dan melancarkan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza. (Hui)