Terowongan Rahasia Hamas Jadi Fokus Serangan Darat Israel

Zhang Ting

Kelompok bersenjata Palestina yaitu Hamas telah menguasai sebuah jaringan terowongan rahasia seperti labirin di Gaza. Dalam serangan darat Israel terhadap Gaza, yang luluh lantak akibat peperangan, terowongan rahasia ini pun kembali menjadi fokus. Terowongan yang terdalam mencapai lebih dari 30 meter, di dalamnya terdapat peralatan komunikasi, digunakan oleh para militan sebagai tempat perlindungan atau bunker dan juga sebagai pusat komando. Menghancurkan labirin bawah tanah ini bukanlah hal mudah, karena selain Hamas, tidak seorang pun mengetahui persis keseluruhan ruang lingkupnya.

Keberadaan terowongan rahasia ini masih menjadi misteri, pihak luar tidak banyak tahu mengenainya. Sejak Israel menerapkan blokade ketat pada 2007 lalu, terowongan ini telah menjadi karakteristik yang menentukan bagi Hamas untuk mengendalikan Gaza. Pasukan Pertahanan Israel menyebut jaringan terowongan bawah tanah Hamas ini sebagai “underground”. 

Sejak perang Gaza pada 2014 lalu, Pasukan Pertahanan Israel telah menemukan banyak terowongan rahasia di Gaza. Bagi Hamas, terowongan tersebut memainkan peran yang sangat krusial bagi perang Gaza.

Terowongan rahasia itu dapat membantu Hamas melakukan serangan lintas perbatasan, menyediakan pasokan bagi Hamas saat menyerang Israel dari darat, laut, dan udara. 

Sekarang, seiring diluncurkannya serangan darat oleh Israel terhadap Gaza, keberadaan jaringan terowongan memperumit serangan Israel, terutama karena Hamas menyatakan sandera Israel juga disekap di dalam terowongan.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel yakni Jonathan Conricus mengatakan, “Bayangkan kawasan Gaza menjadi dua lapisan, satu lapisan warga sipil, dan lapisan kedua adalah Hamas. Kami sedang berupaya memasuki lapisan kedua yang dibangun oleh Hamas (terowongan bawah tanah).”

“Ini bukan bunker warga sipil Gaza. Hanya bunker bagi Hamas dan para militannya, dengan demikian mereka bisa terus menembakkan roket terhadap Israel, merencanakan aksinya, dan mengirimkan penyusup ke Israel”, demikian ungkap Pasukan Pertahanan Israel.

Ancaman Yang Ditimbulkan Terowongan Bawah Tanah Rahasia Terhadap Israel

Sebuah artikel di situs Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menjelaskan tentang terowongan bawah tanah Hamas. Artikel menyebutkan, jaringan terowongan bawah tanah Hamas sebenarnya adalah sebuah ‘kota bawah tanah’ (underground) raksasa, yang memiliki banyak sekali titik masuk di berbagai penjuru Gaza. Hamas memanfaatkan terowongan itu sebagai tempat penyimpanan senjata, bunker, pusat komando, sekaligus saluran rahasia untuk menyelundupkan anggota militan dan senjata (termasuk alat peluncur roket).

Sejumlah lorong dapat menghubungkan Gaza langsung mencapai kawasan pemukiman Israel di dekat perbatasan, membuat para anggota Hamas dapat menyusup, menyandera, dan menyerang warga sipil Israel. Warga di selatan Israel selama ini hidup di tengah ketakutan, mereka menyadari bahwa penyusup sewaktu-waktu dapat muncul dari terowongan rahasia yang berada di dekat pemukiman mereka, menyandera atau membunuh tetangga atau anak-anak mereka.

Pada Juni 2006, kurang dari setahun setelah Israel mundur dari Gaza, Hamas memanfaatkan terowongan bawah tanah untuk menyusup masuk ke Israel, menyergap para serdadu IDF, serta menyandera salah seorang di antaranya. Hamas menyebutkan, mereka telah mengucurkan dana yang besar, sebagai persiapan “perang bawah tanah”. Jerusalem Center for Public Affairs mengatakan, otak teroris Hamas yakni Mahmoud Al-Mahbrouh telah menggunakan salah satu dari terowongan itu untuk bersembunyi dari pasukan keamanan Israel pada 1989. Hingga pertengahan 1990-an, mereka mulai menggali terowongan dari Rafah sampai ke Mesir; mereka menggunakannya untuk menyelundupkan barang apapun yang bisa dibawa melewati terowongan sempit itu, mulai dari senjata, sampai bahan bakar, hewan ternak, bahkan mobil.

Di Manakah Hamas Membangun Terowongan Mereka?

Biasanya Hamas membangun terowongan bawah tanah itu di kawasan yang padat penduduknya di Gaza. Sekolah, masjid, rumah sakit, dan bangunan warga sipil acap kali menjadi titik masuk rahasia ke dalam jaringan terowongan bawah tanah ini. Hamas sengaja membuat infrastrukturnya di kawasan pemukiman penduduk, karena mereka tahu IDF tidak akan menyerang pemukiman warga sipil. Mulut terowongan juga bisa melewati perbatasan Gaza, dan memasuki wilayah Israel. Sejumlah terowongan telah ditemukan di sekitar kawasan pemukiman Israel.

Hamas menggunakan terowongan ini untuk melakukan serangan dan penyanderaan lintas perbatasan. Pada 17 Juli 2014, anggota teroris bersenjata lengkap muncul dari sebuah terowongan di dekat wilayah pemukiman Sufa, Israel, yang berjarak beberapa kilometer dari perbatasan Gaza. Empat hari kemudian, teroris yang mengenakan seragam IDF itu muncul dari terowongan lain menyusup masuk ke Israel. Pasukan IDF telah menembak mati semua teroris, dan menemukan semuanya mengenakan rompi bom bunuh diri. Tujuan mereka adalah membunuh warga sipil Israel.

Skala Kota Bawah Tanah Sangat Besar, Bagaimana Hamas Biayai Pembangunannya

Walaupun di kawasan Gaza terdapat banyak bangunan warga sipil yang harus dibangun, tetapi Hamas telah mengucurkan dana raksasa dan sumber daya lainnya untuk membangun dan mengoperasikan jaringan bawah tanah yang begitu besar.

Bantuan materi Israel bagi warga Gaza juga dicuri oleh Hamas. Dalam suatu laporan IDF pada Juli 2014 lalu menyatakan, waktu itu setiap bulan Israel selalu mengirimkan bahan bangunan bagi proyek pembangunan sipil di Gaza. Sejak Januari 2014, sebanyak 4.680 unit truk yang membawa 181.000 ton pasir batu, besi baja dan semen, kayu, dan berbagai material lainnya melalui perbatasan Kerem Shalom sampai ke Gaza.

Dengan adanya persediaan itu, Hamas bisa membangun infrastruktur berupa rumah tinggal, rumah sakit, sekolah, dan perpustakaan bagi warga di Gaza, untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat Gaza. Namun Hamas lebih memilih memanfaatkannya untuk membangun kota bawah tanah, dan jaringan terowongan tersebut.

Bagaimana IDF Menghadapi Ancaman Terowongan Labirin?

Hamas menyatakan misinya adalah menghancurkan Israel dan mendirikan pemerintahan Islam. Menghadapi serangan lintas perbatasan dari Hamas, pasukan darat dan udara IDF menjalankan misi di sepanjang pagar keamanan, melakukan penyisiran terhadap jalur keluar masuk terowongan rahasia Hamas itu. Lorong tersembunyi dengan baik, dan biasanya memanfaatkan bagian bawah bangunan sipil atau area terbuka.

Sebelum lorong yang ditemukan dihancurkan, pihak Israel telah lebih dulu menggambar dan memeriksanya. Sejak mulai mencari tahu tentang “labirin” bawah tanah itu pada 2014 lalu, Israel telah menghabiskan lebih dari 1 milyar dolar AS (15,725 triliun rupiah, kurs per 17/10) untuk membangun sekat bawah tanah di sepanjang garis perbatasannya yang berjarak 60 kilometer dari Gaza, juga menghabiskan ratusan juta dolar AS untuk membangun sistem yang dapat melacak kondisi pembangunan terowongan baru. Israel pada 2014 lalu memutuskan berinvestasi pada perusahaan Elbit Systems dan Rafael Advanced Defense Systems untuk mengembangkan sistem pendeteksi terowongan yang canggih, kedua perusahaan kontraktor tersebut bersama-sama mengembangkan sistem pertahanan rudal “Iron Dome” yang terkenal itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, terowongan itu menjadi semakin rumit, bahkan dilengkapi dengan lubang angin dan instalasi listrik. Menurut penuturan pakar, ada terowongan yang terletak 35 meter dalamnya, serta dilengkapi dengan rel dan ruang komunikasi. Di dalam lorong labirin juga terdapat persediaan bahan pangan.

Sekitar satu dasawarsa lalu, lewat koordinasi dengan Israel, pihak Mesir juga mulai menghancurkan terowongan, termasuk dengan cara membanjiri terowongan bawah tanah tersebut. Pada 2021, Israel menyatakan, pihak IDF telah menghancurkan sekitar 100 kilometer terowongan. Tetapi Hamas menegaskan, pihaknya memiliki jaringan terowongan bawah tanah sepanjang 500 kilometer, dan hanya 5% di antaranya yang rusak.

Bloomberg memberitakan, penggunaan robot menelusuri terowongan itu dapat menekan risiko. Tetapi, pakar militer dari Rand Corporation bernama Scott Savitz memperingatkan, karena ruang di dalam terowongan itu terlalu sempit, juga dilengkapi dengan perangkap dan instalasi defensif lainnya, ditambah lagi Hamas lebih memahami situasi dan kondisi di bawah tanah, semua ini merupakan tantangan serius bagi pasukan Israel yang hendak memasuki terowongan tersebut. (sud/whs)