Bolehkah Mengisi Daya Ponsel Semalam Suntuk ? Apakah Ada Bahaya Meledak ?

EtIndonesia. Ponsel kini telah memainkan peran penting dalam kehidupan modern. Beberapa orang terbiasa mengisi daya ponselnya di malam hari menjelang tidur agar memiliki daya yang cukup untuk digunakan di keesokan harinya. Namun, apakah mengisi daya ponsel sepanjang malam atau dalam waktu lama seperti ini akan memperpendek umur baterai lithium, atau bahkan menyebabkan ponsel meledak karena terlalu panas ? Sekarang mari kita lihat apa yang dikatakan oleh ahlinya.

Ritesh Chugh, wakil dosen akademi teknologi informasi dan komunikasi di Central Queensland University, Australia dalam artikelnya yang dimuat situs “The Conversation” menyebutkan, bahwa membiarkan ponsel dalam kondisi mengisi daya semalaman selain tidak perlu, tetapi juga mempercepat penuaan /aus baterai.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi umur baterai ponsel, antara lain waktu pengiriman dari pabrik dan umur bahan kimianya (chemical age). Yang terakhir mengacu pada penuaan baterai secara bertahap karena berbagai variabel seperti pengisian daya, perubahan suhu, dan penggunaan secara keseluruhan, tulis Ritesh Chugh.

Baterai ponsel akan menua seiring berjalannya waktu, sehingga mengurangi kapasitas pengisian daya, masa pakai, dan kinerja baterai.

Sebuah hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa secara rata-rata, baterai ponsel cerdas mengurangi kapasitas pengisian dayanya hingga 80% setelah 850 siklus pengisian dan pengosongan daya. Artinya, setelah kita menggunakan ponsel selama dua atau tiga tahun, kapasitas pengisian baterai hanya akan tersisa 80% dari kapasitas aslinya. Pada titik ini, daya baterai akan mulai terkuras dengan relatif lebih cepat.

Apakah ponsel perlu diisi dayanya semalam suntuk ?

Waktu pengisian daya tergantung pada kapasitas baterai dan kemampuan alat pengisi daya. Kapasitas yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih lama. Kebanyakan ponsel generasi baru dapat mengisi penuh baterainya hanya dalam waktu 30 menit hingga 2 jam.

Membiarkan ponsel dalam kondisi mengisi daya sepanjang malam selain tidak diperlukan, tetapi juga mempercepat proses penuaan baterai. Agar baterai bisa bertahan lebih lama, sebaiknya hindari siklus pengisian penuh, yaitu mengisi daya dari 0% hingga 100%.

Samsung menulis di situsnya bahwa sering mengisi daya ponsel hingga 100% dapat berdampak negatif pada masa pakai baterai.

Demikian pula, Apple melalui situs webnya juga menyarankan, membiarkan iPhone terlalu lama berada dalam kondisi mengisi daya dapat mempercepat penuaan baterainya.

Ritesh Chugh mengatakan : Ikuti saran para pakar yaitu mengisi daya hingga 80% dari kapasitas baterai, dan hindari pengisian setelah kapasitas baterai sudah menurun sampai di bawah 20%.

Apakah ponsel akan mengisi daya secara berlebihan ?

Secara teori iya, baterai lithium dapat mengisi daya secara berlebihan, yang mana dapat memicu timbulnya bahaya seperti panas berlebih lalu terbakarnya baterai. Namun sebagian besar ponsel modern memiliki perangkat perlindungan internal yang mencegah pengisian daya baterai sampai melebihi 100%, sehingga mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh pengisian daya yang berlebihan.

Namun, setiap kali daya baterai turun hingga 99% karena pengosongan alami, baterai akan memulai pengisian daya secara perlahan (trickle charging) untuk mengisi ulang daya hingga 100% guna mempertahankan kondisi penuh.

Trickle charging akan menghabiskan baterai seiring waktu, sehingga banyak produsen ponsel memiliki fitur untuk mengendalikannya. Misalnya saja iPhone dapat mengatur waktu pengisian daya agar proses pengisian daya tidak dimulai hingga daya kurang dari 80% kapasitas.

Apakah ponsel dapat meledak di saat mengisi daya ?

Ritesh Chugh mengatakan, kecil kemungkinan ponsel meledak saat mengisi daya, terutama karena sebagian besar ponsel memiliki perlindungan terhadap pengisian daya yang berlebihan.

Namun dalam beberapa tahun yang lalu, kita sering mendengar adanya kasus ponsel tiba-tiba meledak karena baterai. Hal ini biasanya disebabkan oleh cacat produksi, kualitas perangkat keras yang rendah, dan kerusakan pada perangkat kerasnya.

Ketika panas yang dihasilkan baterai ponsel saat pengisian daya tidak dapat dibuang, maka bisa terjadi panas berlebih. Hal ini dapat menyebabkan ponsel terbakar.

Dalam keadaan normal, ponsel dapat digunakan secara efektif pada kisaran suhu udara sekitar 0 ~ 40°C. Jika digunakan pada suhu yang lebih tinggi dari ini, bisa berisiko kebakaran atau ledakan.

Selain itu, penggunaan pengisi daya atau kabel transmisi daya yang salah, rusak, atau berkualitas rendah juga dapat menyebabkan panas berlebih dan bahaya kebakaran yang merusak ponsel.

Kiat untuk memperpanjang masa pakai baterai ponsel kita

Ritesh Chugh menyebutkan bahwa meskipun ponsel memiliki mekanisme keamanan bawaan untuk melindungi baterai, tetapi penggunaan yang benar dapat memperpanjang umur baterai. Berikut beberapa cara untuk melindungi baterai ponsel kita :

● Hindari ponsel terpapar pada suhu tinggi. Apple dan Samsung mengingatkan bahwa ponsel mereka bekerja paling baik pada suhu antara 0 hingga 35°C.

● Gunakan pengisi daya yang asli atau bersertifikat, karena transmisi daya pengisi daya yang tidak memenuhi syarat mungkin berbeda dan tidak dapat memenuhi standar keselamatan.

● Saat mengisi daya, ponsel harus diletakkan pada tempat yang berventilasi baik dan hindari meletakkannya di atas selimut, bantal, atau di bawah tubuh.

● Cukup isi daya hingga 80% dari kapasitas baterai, dan jangan membiarkan daya turun sampai di bawah 20% baru mau diisi.

● Jangan membiarkan ponsel mengisi daya terlalu lama, misalnya semalaman, jika sudah terisi 100%, cabut saja kabel transmisi dayanya.

● Instal pembaruan perangkat lunak terkini ke ponsel untuk meningkatkan kinerja baterai.

● Pantau kesehatan baterai ponsel untuk melihat apakah ada tren yang tidak normal, seperti perlunya pengisian daya tambahan di antara siklus atau daya sering hilangnya secara cepat.

● Jika kita merasakan panas ponsel sudah terlalu tinggi, atau punggung ponsel mulai cembung, sebaiknya segera membawanya ke pusat layanan yang berkualifikasi untuk diperiksa.

Ritesh Chugh menyimpulkan bahwa jika kita ingin memperoleh detail dari penggunaan untuk ponsel dan baterai tertentu, cara terbaik adalah mengikuti pedoman pabrikan.(sin/yn)

Sumber: epochtimes