Pegawai Restoran Tidak Menerima Gajinya dan Balas Dendam dengan Cara yang Brutal

EtIndonesia. Hubungan antara pekerja dan atasan tidak selalu mudah. Ada banyak sekali situasi yang menguji ketenangan dalam hubungan profesional ini, dan bukan berarti semuanya akan berjalan baik. Ada saat-saat tertentu terjadi perselisihan antara pekerja dan atasannya.

Alasannya bisa bermacam-macam: jam kerja yang tidak dihormati – dari kedua sudut pandang –, upah yang terlalu rendah untuk pekerjaan yang dilakukan, kurangnya rasa hormat dan sebagainya.

Namun, ada orang-orang yang, tahun demi tahun dan terlepas dari segalanya, tetap tenang dan tidak mengeluh, sementara yang lain pada titik tertentu tidak tahan lagi. Kisah ini adalah contoh dari yang terakhir.

Hal ini terjadi di Chicago, AS, di mana seorang karyawan sebuah restoran cepat saji melakukan balas dendam yang mengerikan, paling tidak, karena apa yang ia anggap sebagai perilaku atasannya yang salah. Yang terakhir ini telah menahan gajinya selama sebulan penuh, sehingga mengobarkan kemarahannya.

Karyawan tersebut lelah menunggu dan kemungkinan besar membutuhkan uang, jadi dia memutuskan untuk meminta atasannya membayar. Tanpa berkata apa-apa, dia pergi bekerja pada hari biasa dan mulai melampiaskan amarahnya. Dia tidak menyakiti rekan-rekannya atau atasannya secara fisik, namun dia melampiaskan amarahnya pada segala sesuatu di sekitarnya: makanan dan berbagai hal lainnya.

Dia mulai melemparkan makanan, menghancurkan beberapa makanan ke lantai, memotong kabel listrik, menghancurkan furnitur dan rak dari posisinya, dan menghancurkan semua yang dia temukan di depannya. Benar-benar bencana bagi pemilik restoran, di mana semuanya tiba-tiba menjadi kacau.

Tidak diketahui dengan pasti alasan mengapa karyawan tersebut belum menerima gajinya, juga tidak diketahui apa yang terjadi setelah polisi turun tangan; Namun yang pasti adalah kode etik tertentu harus dipatuhi di tempat kerja. Dan bukan hanya dari sudut pandang karyawan, tetapi juga dari sudut pandang atasan.

Meminta banyak hal kepada orang lain tanpa memberikan kompensasi yang layak bukanlah strategi kemenangan. Karyawan adalah pihak yang secara konkrit membantu setiap perusahaan untuk maju, dan tanpa mereka pengusaha tidak dapat memperoleh penghasilan apa pun. Oleh karena itu, Anda harus selalu menghormati mereka dan berinteraksi dengan mereka dengan cara yang benar.

Sayangnya, hal ini seringkali hanya utopia, dan dunia kerja ternyata lebih sulit dari yang Anda kira. Itulah mengapa bisa saja seorang karyawan kehilangan kesabaran dan melakukan apa yang dilakukan tokoh protagonis dalam cerita ini. Bukan berarti hal ini bisa dibenarkan, tapi mungkin hal ini terkadang bisa dimengerti.

Apa pendapat Anda tentang semua ini? (yn)

Sumber: stimmung