Produsen Chip Belanda Berencana Investasi di Vietnam untuk Kurangi Ketergantungan Terhadap Tiongkok

oleh Zhang Ting

Perusahaan dan pemasok semikonduktor Belanda berencana untuk menanamkan modalnya di bidang manufaktur di Vietnam. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang masa jabatannya akan berakhir saat ini memimpin delegasi pebisnis Belanda ke Vietnam.

Reuters memberitakan, meskipun investasi awal yang dilakukan perusahaan-perusahaan Belanda tidak besar, hal ini menandai upaya Belanda untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok sebagai pusat ekspor di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara Barat.

Menurut daftar delegasi, terdapat perwakilan dari hampir 30 perusahaan Belanda yang mendampingi PM. Mark Rutte dalam kunjungannya. Bahkan belasan dari perusahaan itu merupakan perusahaan chip atau pemasok semikonduktor terkenal.

Dalam kunjungan tersebut, produsen peralatan chip Belanda Besi Semiconductor mengumumkan bahwa perusahaannya telah mengantongi persetujuan untuk menyewa pabrik di Vietnam selatan dengan investasi awal sebesar USD. 5 juta.

Henk Jan Poerink, Wakil Presiden Operasi Global Besi mengatakan kepada Reuters bahwa investasi Besi akan ditingkatkan secara signifikan, karena ada rencana untuk membangun pabrik sendiri di Vietnam dalam 4 tahun mendatang.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yakin perusahaan dan pemasok chip Belanda lainnya akan mengikuti jejaknya.

“Itu sudah jelas”, katanya kepada Reuters setelah bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.

Perusahaan Belanda lainnya akan mengikuti jejak Besi dalam menciptakan “ekosistem” semikonduktor di Vietnam, kata Henk Jan Poerink, seraya menambahkan bahwa setidaknya dua perusahaan lain dalam delegasi tersebut berencana untuk berinvestasi di Vietnam.

Dia menolak menyebutkan nama perusahaan-perusahaan tersebut, namun menambahkan bahwa perusahaan lain yang tidak terlibat dalam misi tersebut, VDL Enabling Technologies Group, juga telah memutuskan untuk berinvestasi di Vietnam.

VDL ETG tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Henk Jan Poerink mengatakan bahwa alasan utama Besi berinvestasi di Vietnam adalah untuk lebih dekat dengan pelanggan Besi yang merupakan perusahaan-perusahaan elektronik dan semikonduktor terkemuka, meskipun ia menolak untuk menyebutkan nama para pelanggannya itu.

Vietnam adalah rumah bagi pabrik perakitan chip terbesar Intel dan merupakan pusat manufaktur utama bagi Samsung dan LG Korea Selatan.

Henk Jan Poerink mengatakan bahwa strategi Besi adalah mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok. Dia berencana memindahkan beberapa operasi dari Tiongkok ke Vietnam, seperti yang telah dilakukan oleh klien Besi.

Pejabat lain juga menyebutkan alasan serupa atas ketertarikan perusahaan-perusahaan Belanda untuk berinvestasi di Vietnam, terutama karena pembatasan perdagangan pemerintah dengan Tiongkok meningkat, dan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti pembuat peralatan chip Belanda ASML yang tidak dapat lagi menjual mesin-mesin tercanggih mereka ke Tiongkok.

Beberapa perusahaan yang mendampingi Mark Rutte dalam kunjungannya merupakan pemasok ASML, namun kali ini ASML tidak mengirimkan perwakilannya untuk mengunjungi Vietnam.

Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan dan sikap agresifnya di Laut Tiongkok Selatan telah meningkatkan kekhawatiran dan kewaspadaan Amerika Serikat dan sekutunya. Dalam usaha mencegah Partai Komunis Tiongkok menggunakan chip-chip canggih untuk mengembangkan kekuatan militernya, Amerika Serikat telah bekerja sama dengan Belanda dan Jepang untuk mencegah Partai Komunis Tiongkok memperoleh chip-chip canggih dan peralatan manufaktur chip.

ASML adalah pemasok mesin fotolitografi terbesar di dunia, yang merupakan peralatan utama dalam pembuatan chip canggih. Pemerintah Belanda telah melarang pengiriman alat produksi chip paling mutakhir dari ASML, sistem litografi ultraviolet ekstrim (Extreme ultraviolet lithography. EUV) ke Tiongkok sejak tahun 2019. Pada bulan Juni tahun ini, pemerintah Belanda mengumumkan peraturan pengendalian ekspor yang melarang ASML mengekspor jenis tertentu dari sistem litografi ultraviolet dalam (Deep Ultraviolet Lithography. DUV) ke Tiongkok.

Kontrol ekspor ini jelas membuat Partai Komunis Tiongkok tidak senang dan memperburuk ketegangan antara Tiongkok dengan Belanda. (sin)