Sehari Sebelum Pernikahan, Ayahku Tidak Datang, Setelah Mengetahui Kebenaran, Aku Membatalkan Pernikahan

EtIndonesia. Aku dibesarkan di daerah pedesaan, meskipun aku adalah satu-satunya anak dalam keluarga, kehidupan keluargaku sangat sulit. Ketika aku masih di sekolah menengah pertama, ibuku meninggal karena sakit parah.

Meskipun keluargaku miskin, ayahku tidak ingin aku putus sekolah dan bekerja lebih awal seperti anak-anak lain di desa. Ayahku berharap suatu hari aku dapat diterima di universitas, menonjol, dan bisa mengangkat derajat keluarga.

Ayahku berusia 50-an. Mungkin karena ayahku telah melakukan banyak kerja keras, dan dia terlihat jauh lebih tua daripada teman-temannya.

Melihat wajah ayah yang menua, aku diam-diam bertekad harus diterima di universitas sehingga aku akan dapat memenuhi kerja keras ayahku selama bertahun-tahun. Pada akhirnya, aku diterima di universitas sesuai harapan ayahku. Aku tahu bahwa ayahku tidak memiliki banyak tabungan untuk aku kuliah, jadi aku mengajukan permohonan bantuan keuangan sekolah.

Saat kuliah, aku bertemu dengan pacarku yang sekarang. Awalnya, aku tidak berani jatuh cinta padanya. Pertama, aku berasal dari pedesaan. Kedua, kondisi keluargaku miskin. Tetapi ketika aku menjelaskan kondisi keluargaku, pacarku tidak mempermasalahkannya, aku sangat tersentuh sehingga aku menjalin hubungan.

Setelah lulus, aku tidak terburu-buru untuk menikah, aku ingin bekerja mengumpulkan uang untuk membeli rumah dan kemudian menikah. Tetapi tiga tahun setelah lulus, orangtua pacarku mendesak kami untuk menikah, dan mengatakan bahwa jika uangnya tidak cukup, mereka akan memberi pinjaman.

Setelah berdiskusi dengan pacarku, dan bertemu dengan orangtuanya kami memutuskan tanggal pernikahan.

Karena rumahku relatif jauh, pacarku mengatakan bahwa kami hanya dapat mengadakan pernikahan di kota. Berpikir aku tidak punya banyak kerabat di desa, jadi aku setuju.

Tetapi pada sore hari sebelum pernikahan, ayahku tidak datang dari desa. Aku bertanya kepada pacarku apa yang terjadi, dan dia berkata: “Kamu tidak perlu menunggu. Ayahmu mengatakan kepadaku bahwa dia tidak bisa datang ke pernikahan kita karena sesuatu?”

Setelah mendengarkan kata-kata pacarku, aku kaget, apa yang lebih penting bagi seorang ayah daripada menghadiri pernikahan putranya. Aku sedikit tidak percaya dengan apa yang dikatakan pacarku. Jadi, aku terus mendesaknya, dan dia akhirnya mengatakan sesuatu.

Karena keluarganya kaya, dan kerabat keluarganya semua adalah orang-orang berkuasa, dia takut setelah ayahnya datang, dia akan membuat kerabat dan teman bergosip, jadi dia datang ke desa dan memberitahu ayahnya untuk tidak datang ke pernikahan.

Setelah mendengarkan kata-kata pacarku, aku marah dan menampar pacar saya dengan keras.

Ayahku telah dengan sudah payah telah membesarkanku, jika dia bahkan tidak memiliki hak untuk menghadiri pernikahanku, apakah aku masih seorang manusia?

Kemudian aku berkata pada pacarku: “Jika kamu pikir ayahku akan memalukan bagi keluargamu, maka sebaiknya kita tidak menikah.”

Akhirnya pernikahan dibatalkan, meskipun pacarku kemudian mengakui kesalahannya, aku pikir dia sudah keterlaluan! (yn)

Sumber: ezp9