Seorang Kepala Biara Terkenal di Tiongkok Diperas Hampir Rp 7 Miliar Karena Berhubungan dengan Wanita yang Sudah Menikah

EtIndonesia. Terjerat cinta dengan seorang wanita yang sudah menikah, kepala biara sebuah kuil besar di Chengdu direkam oleh suami kekasihnya dan memeras total hampir Rp 7 miliar.

Menurut media Tiongkok, kisah cinta rahasia kepala biara Zhang dan seorang wanita bernama Cai dimulai pada tahun 2020, setelah mereka bertemu saat Cai siaran langsung menjual furnitur.

Zhang diangkat menjadi kepala biara di sebuah kuil terkenal di distrik Bojiang, Chengdu, Provinsi Sichuan pada tahun 2005. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Buddhis Sichuan dan Ketua Asosiasi Buddhis Distrik Bojiang. Sedangkan Cai adalah seorang streamer yang khusus menjual di platform e-commerce.

Jatuh cinta pada pandangan pertama, Zhang dan Cai diam-diam berkencan. Cai sering pergi ke sebuah hotel di Chengdu untuk berhubungan biksu paruh baya tersebut. Namun tak lama kemudian, suami Cai yang bermarga Qian mengetahui rahasia hubungan cinta tersebut. Setelah mengetahui bahwa Zhang adalah kepala biara kuil, Qian meyakinkan istrinya untuk menjebak biksu tersebut. Mendengarkan suaminya, Cai mengundang Zhang untuk bepergian bersamanya ke Provinsi Fujian.

Pada tanggal 23 April 2021, ketika Cai dan Zhang melakukan hubungan badan di sebuah hotel di resor sumber air panas di Provinsi Fujian, Qian diam-diam menggunakan kamera rahasia untuk merekam semuanya. Qian dikatakan menggunakan video ini untuk terus-menerus memeras kepala biara.

Pada 10 Juli tahun yang sama, Qian – Cai mengundang Zhang ke kamar hotel di Chengdu. Di sini, Qian mengungkapkan bahwa dia adalah suami Cai dan menanyai kepala biara tentang perselingkuhannya. Awalnya, Zhang membantahnya. Namun saat Qian menunjukkan foto dan video, Zhang harus mengakuinya.

Pasangan suami istri tersebut kemudian menggunakan rekaman ini untuk memeras Zhang beberapa kali, dan mendapatkan uang pemerasan awal sebesar 2 juta yuan. Setengah dari jumlah tersebut dibayar dengan menggunakan furnitur kayu mahoni yang mahal.

Pada bulan Februari 2023, Qian sendirian pergi ke Sichuan untuk menemui Zhang tetapi tidak mendapat tanggapan. Qian kemudian menghubungi teman kepala biara, mengancam akan membeberkan semuanya secara online jika Zhang menolak bertemu dengannya. Zhang terus dipaksa membayar tambahan 3,3 juta yuan kepada Qian dan istrinya, dibagi dalam tiga kali angsuran. Untuk mendapatkan kedamain kepala biara mentransfer 1,2 juta yuan kepada pemeras pada putaran pertama.

Namun, karena takut diperas seumur hidup, Zhang memutuskan untuk tidak membayar satu sen pun kepada pasangan itu lagi. Sebaliknya, kepala biara mengajukan laporan polisi. Qian dan Cai ditangkap oleh polisi distrik Mingshan. Menurut Kantor Kejaksaan setempat, Qian diyakini berperan besar dalam kasus pemerasan tersebut. Cai adalah kaki tangan dan bisa menerima hukuman yang lebih ringan.

Zhang saat ini diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala biara. Seorang perwakilan dari Departemen Urusan Etnis dan Agama Chengdu mengatakan kepada Chinese Business View: “Kami sedang menunggu keputusan pengadilan. Kami untuk sementara menghapuskan jabatan kepala biara sesuai peraturan. Setelah persidangan pada akhirnya, kami akan mengambil tindakan khusus.”

Perilaku Zhang menyebabkan banyak orang mengungkapkan kekhawatirannya mengenai masalah etika di kalangan biksu dan transparansi dalam pengelolaan dana publik.

Seorang pengguna internet bertanya-tanya: “Haruskah kita menyelidiki kepala biara atas kemungkinan penggelapan dan penyalahgunaan dana publik, serta masalah etika?”.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang kemungkinan penggelapan uang sumbangan, perwakilan tersebut mengatakan masalah tersebut sedang diselidiki. “Saya tidak bisa mengatakan apa pun saat ini. Asal usul uang tersebut sedang diselidiki.”

Namun opini publik belum mereda dalam kemarahan.

“Saat ini, menjadi biksu juga merupakan sebuah profesi dan menghasilkan uang yang cukup banyak,” kata salah satu orang dengan sinis.

“Seorang kepala biara yang cabul, istri yang suka pilih-pilih, suami yang kejam… Kedengarannya seperti naskah film. Seni datang dari kehidupan dan terkadang kenyataan bahkan lebih mengerikan daripada di film,” tulis seseorang.(yn)

Sumber: vnexpress