Pasukan Israel Meledakkan Rumah Pemimpin Hamas, Biden Menuduh Hamas Melakukan Kejahatan Perang

Ren Hao

Militer Israel pada 6 November, menemukan sejumlah besar informasi sandera dan jenazah sandera di Rumah Sakit Shifa di Gaza. Di hari yang sama, tentara Israel juga menduduki Pelabuhan Gaza. Presiden AS Joe Biden menuduh Hamas melakukan kejahatan perang.

Di Gaza Utara pada 16 November, serangan udara yang dikombinasikan dengan pertempuran darat menyebabkan pertempuran sengit antara Israel dan Hamas.

Di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, tentara Israel menemukan mayat Yehudit Weiss, seorang sandera Israel yang dibawa pergi pada 7 Oktober.

Di komputer Hamas, tentara Israel juga menemukan sejumlah besar foto dan video sandera yang diculik, yang semakin menambah tekanan pada tentara Israel untuk menyelamatkan para sandera.

Selain itu, militer Israel semakin banyak menemukan senjata dan peralatan militer Hamas di rumah sakit.

Di sebuah rumah sipil di Kota Gaza, tentara Israel melihat peluncur roket Hamas di kompartemen di bawah tempat tidur kamar anak-anak, sekali lagi menegaskan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai perlindungan.

Pada Kamis dini hari, pasukan Israel meledakkan kediaman pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang mirip istana. Haniyeh meninggalkan Gaza jauh sebelum perang dimulai dan diyakini bersembunyi di Doha, Qatar.

Pada 16 November, pasukan Israel menguasai pelabuhan Gaza. Ini adalah pangkalan tempat Hamas melatih angkatan lautnya. Setelah tentara Israel mengambil alih, mereka memimpin ledakan beberapa pintu masuk dan keluar terowongan dan fasilitas Hamas yang digunakan untuk melakukan operasi teror.

Di Gaza tenggara, warga sipil mulai mengungsi lebih jauh ke selatan setelah menerima selebaran Israel. Ketika tentara Israel bergerak maju dengan cepat, garis depan mereka meluas ke arah selatan.

Pada 15 November, Presiden AS Biden secara blak-blakan menyatakan bahwa Hamas telah melakukan kejahatan perang.

Presiden AS Joe Biden berkata : “Kejahatan perang pertama yang dilakukan Hamas adalah menyembunyikan markas besar dan pasukannya di bawah rumah sakit. Ini adalah fakta, inilah yang terjadi.”

Biden memperingatkan bahwa Hamas masih memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan teroris.

Biden: “Seperti yang saya katakan, Hamas mengatakan mereka berencana menyerang Israel lagi. Ini adalah dilema yang mengerikan.”

The Washington Post melaporkan bahwa Hamas berusaha menukar puluhan sandera untuk gencatan senjata beberapa hari dan pembebasan teroris yang dipenjara di penjara Israel. Namun, beberapa analis berpendapat bahwa Israel tidak mungkin menerima persyaratan tersebut. (Hui)