Sejumlah Eksekutif Keuangan Bundir di Tengah Krisis Keuangan Tiongkok

Pada tahun 2023, setidaknya 96 eksekutif keuangan Tiongkok kehilangan pekerjaannya, dan 38 orang telah diselidiki di lima bank besar milik negara

Kane Zhang dan Angela Bright

Ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus membersihkan sistem keuangannya, media pemerintah baru-baru ini mengungkapkan bahwa sejumlah eksekutif bank telah melakukan bunuh diri atau meninggal secara tiba-tiba.

Menurut pihak berwenang di Kabupaten Yingshan, Provinsi Hubei, Wang Shengyong, presiden Bank Yangtze River Village  di daerah tersebut, meninggal dunia karena keracunan karbon monoksida pada  5 Desember pada usia 54 tahun. Dilaporkan bahwa Wang bunuh diri setelah menggunakan posisinya untuk menipu para deposan sebesar 40 juta yuan (sekitar $5,6 juta) dengan kedok peningkatan modal.

Menurut laporan media resmi, Du Haitao, wakil manajer umum Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) Credit Suisse Asset, meninggal dunia akibat serangan jantung ketika sedang berlari pada  13 Desember di usia 49 tahun. Lahir pada tahun 1974, Du adalah wakil general manager ICBC Credit Suisse Asset Management Co, LTD. dan ketua ICBC Credit Suisse Asset Management (International) Co, LTD.

Pada 10 Desember, Gong Danzhi, presiden Huaxia Bank cabang Tianjin, jatuh dan meninggal dunia. Kantor polisi setempat mengonfirmasi berita tersebut.

Berdasarkan informasi bisnis, Gong Danzhi diangkat sebagai presiden cabang Huaxia Bank Tianjin pada November 2020. Sebelumnya, ia adalah wakil presiden cabang bank di Beijing dan presiden cabang sub-pusat perkotaan Beijing.

Didirikan pada Oktober 1992 dan terdaftar di Bursa Efek Shanghai pada September 2003, Huaxia Bank adalah bank kelima yang terdaftar secara nasional di Tiongkok, dengan 44 cabang tingkat pertama di seluruh negeri dan lebih dari 40.000 karyawan. Shougang Group, sebuah perusahaan milik negara berskala besar, adalah pemegang saham utama pertama Huaxia Bank, dengan kepemilikan saham sebesar 21,68 persen.

Dalam The Banker’s Top 1000 Bank Dunia 2019, Huaxia Bank menduduki peringkat ke-56 dalam hal modal Tier 1 dan peringkat ke-67 dalam hal ukuran aset. Dalam Daftar Forbes Global 2000 (2019), Huaxia Bank menduduki peringkat ke-265.

Namun, pada 2023, Huaxia Bank mengalami serangkaian kegagalan dan didenda puluhan juta yuan.

Pada 20 Desember, Administrasi Nasional Peraturan Keuangan Cabang Pengawasan Taizhou mengeluarkan denda 300.000 yuan (sekitar $42.000) untuk cabang Taizhou Huaxia Bank.

Pada 26 September, cabang Huaxia Bank di Xiamen didenda 2,8 juta yuan (sekitar $391.700).

Pada 14 Agustus, cabang Nanchang Huaxia Bank didenda 1,985 juta yuan (sekitar $277.700).

Pada  3 Juli, sejumlah cabang dan cabang pembantu Huaxia Bank dikenakan denda peraturan sebesar 2 juta yuan (sekitar $279.800) atas pelanggaran hukum dan peraturan.

Pada 30 Juni, Huaxia Bank didenda total 1,45 juta yuan (sekitar $ 202.900) dalam lima denda untuk sejumlah pelanggaran kredit.

Pada  2 Juni, cabang Yingkou Bank Huaxia didenda 700.000 yuan (sekitar $ 97.900).

Pada  19 April, cabang Shaoxing Bank Huaxia didenda 950.000 yuan (sekitar $ 132.900).

Presiden Bank Meninggal Karena Tekanan

Pada tahun 2023, setidaknya 96 eksekutif keuangan telah kehilangan jabatannya, dan 38 orang telah diselidiki di lima bank besar milik negara.

Wang Donglan (nama samaran), mantan wakil presiden sebuah bank di Provinsi Shandong, kepada The Epoch Times pada 20 Desember berkata : “Bunuh diri para presiden bank menunjukkan bahwa [otoritas] pusat tidak bertanggung jawab lagi. Siapa pun yang meminjamkan uang bertanggung jawab,” 

“Di masa lalu, perusahaan-perusahaan didorong untuk beroperasi dengan berhutang. Beberapa perusahaan tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan pinjaman, tetapi melalui koneksi interpersonal, mereka tetap mendapatkan pinjaman.

“Tidak ada yang bertanya tentang hal itu selama bertahun-tahun. Sekarang untuk pemeriksaan akhir tahun, seseorang harus bertanggung jawab, apakah para presiden bank tidak cemas? Berapa banyak uang yang dipinjamkan tanpa tanda tangan para presiden direktur? Memilih untuk bunuh diri mungkin bisa menyelamatkan keluarga atau aset mereka.”

Pada 4 Mei, Bank of Beijing mengeluarkan pengumuman bahwa Lin Hua, seorang direktur independen perusahaan, meninggal dunia pada usia 47 tahun karena sakit.

Lin, yang lahir pada tahun 1975, memiliki resume yang mengesankan. Sebagai seorang analis keuangan dan manajer risiko keuangan, ia meraih gelar MBA di University of California, Irvine, dan gelar PhD di bidang ilmu keuangan terapan dari University of Geneva. Ia bergabung dengan dewan direksi Bank of Beijing pada Juli 2022 dan menjabat sebagai direktur independen bank tersebut.

Menurut informasi publik, Lin adalah chairman dari Beijing Huacheng Functional Technology Co, Ltd. Dia juga merupakan anggota dewan editorial jurnal Financial Accounting, wakil direktur eksekutif Komite Profesional Sekuritisasi Aset dari Asosiasi Manajemen Aset Asuransi Tiongkok, anggota Komite Penasihat Standar Akuntansi Perusahaan Kementerian Keuangan, direktur non-eksekutif independen China Merchants Land Asset Management, dan anggota Komite Tetap Komite Kelimabelas Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok di Distrik Dongcheng, Beijing, dan masih banyak lagi.

Pada 7 Desember, otoritas PKT melaporkan bahwa setidaknya 96 kader sistem keuangan telah diselidiki. Di antara mereka, ada 8 kader di bawah administrasi pusat, 71 kader di organ pusat, BUMN, dan departemen keuangan, serta 17 kader di bawah administrasi provinsi. Pada tahun 2022, jumlah orang yang sedang diselidiki dalam sistem keuangan adalah 77 orang. Karena angka-angka PKT telah lama dipertanyakan, jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Wang Donglan mengungkapkan :  “Banyak eksekutif menengah dan senior di banyak departemen sekarang meninggal karena kematian mendadak atau penyakit jantung. Ada berbagai macam diskusi online, mulai dari kematian karena penyakit hingga efek samping vaksin.”