Pemimpin Senior Hamas Terbunuh, AS akan Mengambil Tindakan Bela Diri di Laut Merah

oleh Yi Jing

Saleh al-Arouri, seorang pemimpin senior biro politik Hamas, ada Selasa (2 Januari), tewas dalam serangan udara Israel di Dahiyeh, pinggiran selatan ibukota Lebanon, Beirut. Ia yang berusia 57 tahun, tinggal di Lebanon dan dianggap sebagai pemimpin de facto sayap militer Hamas di Tepi Barat.

Pejabat intelijen Israel mengungkapkan bahwa Saleh al-Arouri telah membantu perencanaan sejumlah serangan teroris terhadap Israel.

Kabar lainnya yang datang pada Selasa adalah, dalam operasi yang ditargetkan selama beberapa hari terakhir, Pasukan Pertahanan Israel berhasil mengambil alih infrastruktur yang berada di dalam kediaman komandan Brigade Gaza Hamas, dan membunuh militan Hamas, menemukan sejumlah besar senjata, selain menghancurkan sumur terowongan, juga menyita sejumlah materi intelijen yang terkait dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Di hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menegaskan bahwa perang melawan Hamas tidak akan segera berakhir meskipun militer Israel bermaksud menarik ribuan tentaranya dari Gaza.

Yoav Gallant mengatakan : “Kami tidak akan berhenti, kami baru akan mengakhiri perang ini jika Hamas tidak lagi berfungsi sebagai badan pemerintahan, tentunya tidak lagi berfungsi sebagai institusi militer”.

Dalam beberapa hari terakhir, pemberontak Houthi Yaman terus menyerang kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah. Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa, bahwa Amerika Serikat akan mengambil tindakan tegas jika Houthi terus meningkatkan konflik maritim terkait Perang Gaza.

“Houthi adalah kelompok pemberontak. Tentu saja, kami menanggapi semua ini dengan sangat serius. Presiden telah mengatakan bahwa kami siap bertindak untuk membela diri jika diperlukan,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. (sin)