Hamas Memiliki Banyak Senjata Buatan Tiongkok, Apakah Dipasok Langsung PKT ?

oleh Yi Ru, Tony

Mulai dari perang Rusia – Ukraina hingga konflik Israel – Hamas, komunitas internasional merasakan adanya bayangan Partai Komunis Tiongkok di baliknya. Baru-baru ini, militer Israel menemukan, militan Hamas menggunakan sejumlah besar senjata buatan Tiongkok.

Seorang sumber dari unit intelijen Israel mengungkapkan kepada media Inggris bahwa penyelidikan yang dilakukan IDF di wilayah Gaza Palestina menemukan Hamas memiliki sejumlah besar senjata dan peralatan perang buatan Tiongkok.

Termasuk senapan serbu Tipe 95, peluncur granat otomatis Tipe 87, teropong senapan, selongsong peluru yang dapat digunakan pada senapan M16 Amerika Serikat, dan serangkaian peralatan komunikasi seperti radio militer taktis.

Dr. Shen Ming-Shih, seorang peneliti dan Direktur Institut Penelitian Keamanan Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan : “Mengenai senjata, mungkin ada beberapa saluran. Yang pertama dipasok langsung oleh PKT. Kedua adalah melalui rujukan atau bantuan dari PKT, senjata yang dimiliki negara lain baik yang masih digunakan atau didiskualifikasi, kemudian diberikan kepada Hamas, saya pikir keduanya mungkin”.

Sumber tersebut mengatakan : “Ini adalah senjata dan teknologi komunikasi terbaik yang tidak dimiliki Hamas di masa lalu. Selain itu, ada juga bahan peledak sangat canggih yang belum pernah terlihat sebelumnya, dan jumlahnya sangat besar”.

Song Guo-Cheng, peneliti di Pusat Penelitian Hubungan Internasional Universitas Nasional Chengchi Taiwan mengatakan : “Jika Hamas tidak mendapat dukungan dari Iran, dan Iran tidak mendapat dukungan dari PKT, saya pikir Hamas tidak akan berani dengan mudah melakukan serangan teroris terhadap Israel”.

Israel telah memperingatkan bahwa senjata tersebut dilengkapi dengan perangkat dengan kemampuan intelijen dan komunikasi yang dapat membantu Hamas beroperasi dalam sistem terowongan bawah tanahnya yang kompleks.

Shen Ming-Shih mengatakan : “Tetapi kita juga dapat mengamati, misalnya, apakah ada insinyur atau konsultan dari Partai Komunis Tiongkok yang didatangkan ke Gaza, Palestina, untuk membantu Hamas membangun pabrik dalam terowongan bawah tanah. Karena  semestinya Hamas belum memiliki teknologi dan kemampuan untuk membangun pabrik dalam terowongan bawah tanah yang sangat padat”.

Pihak Israel sedang menelusuri bagaimana senjata dan peralatan tersebut jatuh ke tangan Hamas, termasuk apakah melalui pihak ketiga atau apakah pemerintah Tiongkok terlibat langsung.

Song Guo-Cheng mengatakan : “Dengan kata lain, mungkin saja sebelumnya (senjata) dikirim ke Hamas lewat Iran, tapi sekarang langsung, sebut saja lewat perdagangan langsung. Langsung memberikan senjata ini ke Hamas. Karena takut Hamas keburu ditumpas oleh Israel, maka PKT yang menghendaki perang Israel – Hamas tidak terhenti untuk melemahkan kekuatan negara-negara Barat, langsung mengirim senjata ke Hamas”.

Sebelum perang Israel – Hamas pecah, Israel memiliki hubungan dekat dengan Tiongkok. Bahkan sebagai sekutu Amerika Serikat, Israel masih mempertahankan hubungan ekonomi dan perdagangan jangka panjang dengan Tiongkok dan terus memberikan teknologi canggih kepada Tiongkok.

Song Guo-Cheng mengatakan : “Saya pikir Israel harus benar-benar menyadari bahwa ketika perang terjadi, Tiongkok sepenuhnya berpaling dari Israel, meskipun Israel pernah membantu Tiongkok dalam modernisasi militernya, terutama pembaruan dan pengembangan senjata, penelitian dan sebagainya.”

Banyak korban jatuh sejak pecahnya perang Israel – Hamas. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat mengecam Hamas karena membunuh orang tak bersalah tanpa pandang bulu. Namun, PKT, yang selalu berhubungan baik dengan Israel, telah mengalami perubahan sikap secara drastis, kini ia mulai anti-Yahudi.

“Bagaimanapun, PKT mengejar kepentingan nasionalnya yang egois, dan ini adalah cara yang sangat bias untuk mengganggu tatanan internasional dan merusak stabilitas regional. Ini adalah keputusan yang dibuat berdasarkan kebutuhan strategisnya untuk menghadapi Amerika Serikat. Oleh karena itu, dalam kebijakan luar negeri Tiongkok, yang ada hanya  kepentingan buat dirinya tetapi bukan teman”, kata Song Guo-Cheng

PKT tidak hanya secara terbuka mengkritik Israel, tetapi secara tidak langsung mendukung Hamas, bahkan menghasut kebencian terhadap Israel baik di dalam mau pun luar negeri.

Song Guo-Cheng mengatakan : “Jadi tujuan PKT adalah untuk menghabiskan kekuatan Amerika Serikat dengan menjerumuskannya ke dalam api peperangan di Timur Tengah. Upaya tersebut adalah untuk mengurangi penempatan militer AS dan campur tangannya di wilayah Indo Pasifik, bahkan untuk menjajaki apakah Amerika Serikat dapat mengalihkan perhatiannya dari krisis Selat Taiwan. PKT ingin memainkan strategi yang disebut menggunakan gertakan untuk mengalihkan perhatian”.

Sebelumnya, pejabat senior Hamas Ali Baraka secara pribadi mengakui bahwa pendukung Hamas antara lain Korea Utara, Iran, Rusia, dan Tiongkok.

“Bukankah hal ini telah secara jelas menunjukkan kepada kita bahwa PKT adalah partai jahat ? Siapapun yang dekat dengan PKT tidak akan mendapatkan karma yang baik. Di satu sisi, hal ini juga patut membuat Israel merasa malu. Saya pikir itu sekarang sudah waktu bagi kita semua untuk lebih memahami watak dasar PKT yang jahat”, ujar Song Guo-Cheng.

Sebelumnya, Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum dan komentator politik yang tinggal di Australia, mengungkapkan bahwa kepala perencana serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu itu memiliki hubungan dekat dengan PKT. (sin)