Krisis Laut Merah Memanas, AS Berjanji Menyerang Hingga Perubahan Haluan PKT Secara Drastis

Jalur Laut Merah adalah salah satu rute kargo tersibuk di dunia, dan merupakan rute utama untuk perdagangan dan transportasi impor dan ekspor Tiongkok dengan negara-negara Timur Tengah dan Eropa, dan Houthi telah menyebabkan masalah di Laut Merah. Pada  Rabu (17 Januari), AS memasukkan Houthi kembali ke dalam daftar teroris global, dan Pentagon mengambil sikap tegas bahwa serangan pertahanan diri terhadap Houthi tidak akan berhenti. Beberapa analis menunjukkan bahwa memburuknya krisis Laut Merah juga akan membuat ekonomi Tiongkok berada dalam situasi yang lebih sulit

oleh Liang Dong dan Chen Li dari NTD News Weekly

Perang yang secara tiba-tiba terjadi membuat dunia menyadari pentingnya keamanan di Laut Merah.

Selama dua bulan terakhir, milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman terus mengganggu dan menyerang kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah dan Teluk Aden, sehingga memaksa Amerika Serikat untuk melancarkan sejumlah serangan balasan terhadap milisi Houthi.  Pada 14 Januari lalu, mereka bahkan menembak jatuh rudal Houthi yang telah digunakan dalam serangan terhadap kapal angkatan laut Amerika.

“Sejauh ini, sebelum serangan militer, pihaknya telah melihat penurunan mingguan sebesar 9% dalam jumlah kapal Laut Merah dan penurunan 26% dari tahun ke tahun, yang sebagian besar merupakan kapal pengangkut kontainer terbesar di dunia, yang masuk ke Terusan Suez melalui Teluk Aden dan Laut Merah,” ujar Kepala Analis Intelijen Lloyd’s List, Michelle Wiese Bockmann.

Antara 1 dan 11 Januari 2024, terjadi penurunan 30% dari tahun ke tahun pada kapal dari dan ke Terusan Suez. Otoritas Terusan baru-baru ini memutuskan untuk menaikkan biaya lalu lintas kapal karena tidak akan berdampak signifikan terhadap jumlah kapal yang melintas.

Menurut pakar maritim Boeckmann bahwa saat ini, enam dari 10 perusahaan pelayaran peti kemas terbesar di dunia telah menghindari rute Laut Merah.  Banyak barang yang dikirim dari Asia ke Eropa harus mengambil jalan memutar ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Hal ini tidak hanya  waktu pengangkutan dapat tertunda sekitar tiga minggu, namun, biaya angkutan laut untuk setiap kontainer berukuran 40 kaki juga akan naik sebanyak 10.000 dolar AS.

Boeckmann menegaskan, waktu dan biaya tambahan untuk melakukan perjalanan mengelilingi Tanjung Harapan telah menyebabkan biaya transportasi meroket, dan tentu saja meningkat dua kali lipat, bahkan mengganggu rantai pasokan global”.

Untungnya, para ahli mengungkapkan, masih ada kapasitas cadangan dalam industri angkutan peti kemas untuk membantu meredakan beberapa volatilitas dan secara perlahan menyesuaikan ketahanan rantai pasokan. Namun demikian, ketidakpastian di Timur Tengah membuat masa depan tidak dapat diprediksi, dan semuanya tergantung pada durasi dan intensitas kampanye Houthi.

Pada 17 Januari, AS memutuskan untuk menambahkan Houthi yang didukung Iran di Yaman kembali ke dalam daftar Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus. Ini berarti bahwa AS akan menjatuhkan sanksi keuangan selain serangan militer terhadap Houthi, yang akan berlaku dalam 30 hari.

penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dalam sebuah pernyataan mengatakan tindakan ini merupakan alat penting untuk menghentikan aliran dana kepada Houthi untuk melakukan terorisme, lebih jauh lagi membatasi akses mereka ke pasar keuangan, dan meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka. 

Pada 18 Januari, milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman menembakkan dua rudal balistik anti-kapal ke kapal tanker minyak AS, menghantam perairan di dekat kapal tersebut; tidak ada korban luka atau kerusakan properti yang dilaporkan. ‘

Pentagon AS mengatakan pada hari yang sama bahwa serangan pertahanan diri AS terhadap Houthi tidak akan berhenti.

Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh berkata “Wilayah Laut Merah menyumbang 10 hingga 15 persen dari seluruh perdagangan internasional. Apa yang dilakukan AS dan mitra kami adalah untuk mempertahankan diri.”

Jalur Laut Merah adalah salah satu rute kargo tersibuk di dunia, dan merupakan jalur utama untuk perdagangan impor dan ekspor Tiongkok dengan negara-negara Timur Tengah dan Eropa. Oleh karena itu, beberapa orang berpikir bahwa serangan AS dan Inggris terhadap Houthi telah mengesampingkan kepentingan Partai Komunis Tiongkok di Laut Merah, sehingga memungkinkannya untuk meraup keuntungan.

Namun, beberapa analisis menunjukkan bahwa meskipun keamanan kargo PKT di Laut Merah tidak akan terpengaruh terlalu banyak, ketegangan yang memburuk di Laut Merah telah menyebabkan lonjakan biaya kargo, dan efek berjenjang telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengandalkan ekspor.

Pada saat yang sama, karena risiko gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh krisis Laut Merah, banyak negara Barat dapat mempertimbangkan untuk mengalihkan produksi lebih dekat ke negara asalnya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada impor Tiongkok.

Perlu dicatat bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang tidak pernah mengutuk tindakan Houthi, baru-baru ini mengubah sikapnya, dengan secara terbuka menyebut nama Houthi dalam diskusi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, dan mengkritik mereka atas “serangan berulang dan penyitaan kapal dagang di Laut Merah, yang mengganggu tatanan perdagangan internasional”.

Para analis mengatakan bahwa perubahan retorika ini mungkin merupakan pertanda bahwa PKT juga menyadari bahwa memburuknya krisis Laut Merah akan membuat ekonomi Tiongkok yang sudah lesu semakin terpuruk dan akan dipaksa untuk berkompromi.

Sebelumnya, media Tiongkok telah menggambarkan Houthi sebagai kekuatan pemberontak yang menantang Amerika Serikat. Seorang buzzer PKT bahkan meninggalkan pesan di Internet yang berbunyi, “Angkat topi untuk Houthi!. (Hui)