Krisis Laut Merah Menghantam Dunia, Membuat Partai Komunis Tiongkok Dirugikan Hingga Mengubah Haluan

Angkatan bersenjata Houthi terus mengganggu pelayaran global di Laut Merah. Beberapa analis menunjukkan bahwa intensifikasi krisis Laut Merah telah membuat perekonomian Tiongkok berada dalam kesulitan yang lebih besar

Yi Jing – NTD

Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal ke sebuah kapal tanker minyak AS pada  Kamis, menghantam perairan dekat kapal tersebut. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan properti yang dilaporkan.

Pentagon menyatakan pada hari yang sama bahwa Amerika Serikat tidak akan menghentikan serangan pertahanan diri terhadap Houthi.

“Volume perdagangan di kawasan (Laut Merah) menyumbang 10% hingga 15% dari total perdagangan dunia. Apa yang dilakukan Amerika Serikat dan mitra kami adalah pertahanan diri,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh.

Jalur Laut Merah merupakan salah satu jalur pengangkutan tersibuk di dunia, dan juga merupakan jalur utama bagi Tiongkok untuk melakukan perdagangan impor dan ekspor dengan negara-negara Timur Tengah dan Eropa. Oleh karena itu, sebagian orang percaya bahwa serangan Amerika Serikat dan Inggris terhadap angkatan bersenjata Houthi telah melindungi kepentingan PKT di Laut Merah dan menguntungkannya.

Namun demikian, beberapa analis menunjukkan bahwa meskipun keamanan pengangkutan PKT di Laut Merah tidak akan terdampak secara signifikan, peningkatan ketegangan di Laut Merah telah menyebabkan lonjakan biaya pengangkutan. Adapun  dampaknya yang terus menerus telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang mengandalkan ekspor.

Pada saat yang sama, karena risiko gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh krisis Laut Merah, banyak negara Barat mungkin mempertimbangkan untuk memindahkan produksinya lebih dekat ke dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan mereka pada impor Tiongkok.

Perlu dicatat bahwa Partai Komunis Tiongkok, yang tidak pernah mengutuk tindakan angkatan bersenjata Houthi, baru-baru ini mulai mengubah sikapnya. Dalam diskusi baru-baru ini di Dewan Keamanan PBB, mereka secara terbuka menyebut nama angkatan bersenjata Houthi dan mengkritiknya dengan mengatakan “serangan berulang-ulang dan penyitaan kapal dagang di perairan Laut Merah”, sehingga mengganggu tatanan perdagangan internasional.”

Para analis menunjukkan bahwa perubahan sikap Partai Komunis Tiongkok mungkin disebabkan oleh kesadaran Partai Komunis Tiongkok bahwa semakin intensifnya krisis Laut Merah akan menjerumuskan perekonomian Tiongkok yang sudah lesu ke dalam kesulitan yang lebih besar, dan Tiongkok harus melakukan kompromi.

Sebelumnya, media Komunis Tiongkok menggambarkan Houthi sebagai kekuatan pemberontak yang menantang Amerika Serikat. Bahkan ada seorang little pink yang meninggalkan pesan di Internet: “Bangga untuk Houthi!.”

Amerika Serikat pada  Rabu menambahkan kelompok Houthi ke dalam daftar teroris global dan menjatuhkan sanksi keuangan saat melakukan serangan militer terhadap mereka. (Hui)