Militer AS Cegat Komponen Rudal Iran untuk Pertama Kalinya, Analisis: Pergeseran Kebijakan

Amerika Serikat kembali memasukkan angkatan bersenjata Houthi Yaman ke dalam daftar organisasi teroris pada  Rabu 17 Januari. NTDTV  melakukan wawancara eksklusif dengan Gabriel Noronha, mantan “Penasihat Khusus Iran” di Departemen Luar Negeri, yang menunjukkan bahwa kebijakan pemerintahan Biden terhadap Houthi telah mulai berubah

Zhao Fenghua dan Rong Yu – NTD

Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa Navy SEAL AS menyita komponen rudal buatan Iran dari sebuah kapal kecil di Laut Arab pada Kamis lalu.

Analisis awal menunjukkan bahwa Houthi telah menggunakan senjata yang sama untuk mengancam dan menyerang kapal-kapal komersial yang berlayar di Laut Merah.

Kamis malam lalu, Amerika Serikat dan Inggris meluncarkan dua gelombang serangan terhadap posisi bersenjata Houthi di Yaman, serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan mereka terhadap kapal dagang internasional di Laut Merah dan Teluk Aden.

Gabriel Noronha, mantan penasihat khusus Departemen Luar Negeri mengenai Iran, mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan NTDTV bahwa ini adalah awal dari kampanye Amerika Serikat untuk menekan angkatan bersenjata Houthi.

“Serangan ini adalah titik awal yang baik. Ini adalah awal dari kampanye untuk sepenuhnya menghilangkan rudal balistik, stasiun radar, dan apa pun yang mereka gunakan untuk menyerang kapal-kapal harus dihilangkan seluruhnya,” ujar Gabriel Noronha, mantan penasihat khusus Departemen Luar Negeri AS mengenai Iran.

Sejak menjabat, pemerintahan Biden telah berusaha mencapai perdamaian dengan Houthi melalui jalur diplomatik, namun pemberontak Houthi telah mengambil kesempatan untuk memperkuat senjata dan peralatan mereka dan menunggu peluang untuk melancarkan serangan baru.

Gabriel Noronha: “Saat ini ini adalah kesalahan perhitungan yang besar. Hal ini memaksa mereka (pemerintahan Biden) untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Houthi hari ini.”

Michael Kurilla, komandan Komando Pusat AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa: “Jelas bahwa Iran terus mengirimkan dukungan senjata canggih dan mematikan kepada Houthi. Ini adalah contoh lain dari upaya aktif Iran untuk menciptakan ketidakstabilan di kawasan.”

Gabriel Noronha: “Kami meringankan sanksi terhadap Iran, tapi kami tidak mendapat imbalan apa pun. Sanksi komprehensif harus segera diterapkan pada industri minyak, logam, dan penerbangan Iran.”

Komando Pusat AS juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa ini adalah pertama kalinya Amerika mencegat senjata konvensional canggih mematikan yang disediakan oleh Iran sejak angkatan bersenjata Houthi mulai menyerang kapal komersial pada November 2023. (Hui)