Nodul Paru, Gejala Sisa Akibat Vaksin Buatan Tiongkok Banyak Dialami Warga

oleh Chen Jie, Xiong Bin dan Zhong Yuan

Situasi epidemi di Tiongkok cukup serius, kebanyakan orang yang mendapat vaksin buatan dalam negeri Tiongkok mengalami gejala sisa, seperti pilek, demam berulang dan berkepanjangan, paru-paru putih, infark miokard, infark serebral dan gangguan lainnya. Baru-baru ini, banyak warga mengalami nodul paru (bintil putih yang tumbuh di paru-paru).

Pada 18 Januari, seorang netizen dalam pesannya di platform “X”  menyebutkan bahwa seorang wanita  yang lewat akunnya di Weibo mengeluh soal terkena nodul paru gara-gara vaksin buatan dalam negeri,  tapi postingannya dihapus oleh pihak Sinovac.

Wanita tersebut mengatakan, Saya kena bintil paru setelah menerima vaksin buatan Sinovac. Apa gunanya memberikan masukan ? Tidak bolehkan berbicara jujur ?

Ada pula netizen yang menulis : “Beberapa orang di sekitar saya termasuk saya yang tidak mau divaksinasi, tidak ada yang menderita bintil paru, tetapi kerabat lainnya terkena hal itu. Orang yang mengalami gangguan nodul paru hampir semuanya menerima vaksinasi.”

Unggahan warga di Media Sosial

Beberapa warga Weifang mengatakan kepada NTDTV bahwa vaksinasi menyebabkan 80 hingga 90 persen penduduk setempat menderita penyakit bintil paru.

Mr. He, warga Kota Weifang, Provinsi Shandong mengatakan : “Vaksin COVID-19 lah yang membuat nodul paru mencapai hampir 100%, 80% atau 90%. Di antara mereka yang telah divaksinasi, sangat sedikit yang tidak terkena nodul paru. Bahkan banyak warga yang terkena hanya satu hari setelah divaksin. Ini adalah informasi yang dibocorkan oleh relawan (rumah sakit)”.

Warga Shanxi bermarga Li mengatakan bahwa semua orang menuding vaksinasi sebagai penyebab infark miokard, infark otak, dan seringnya pilek. Begitu menyinggung soal vaksin, orang-orang langsung khawatir dengan timbulnya gejala sisa.

“Banyak orang lanjut usia yang mengalami serangan jantung, infark otak, dan mereka semua curiga bahwa ini berkaitan dengan menerima suntikan vaksin buatan dalam negeri. Otoritas memaksa kita menandatangani pernyataan sukarela, memaksa kita menjadi sukarelawan. Jadi kita tidak bisa menuntut, tidak bisa minta ganti rugi, dll. Orang yang kondisi kesehatannya baik beberapa hari setelah divaksin menjadi pilek, bahkan frekuensinya pun lebih sering. Warga yang menerima suntikan vaksin Sinovac jadi panik, bertanya-tanya apakah akan ada gejala sisa”, kata Mr. Li tersebut.

Ia juga menambahkan, bahwa pasti ada sesuatu yang tidak beres, maka Sinovac menghentikan produksi vaksin.

“Jika Sinovac telah menghasilkan miliaran vaksin, semestinya Sinovac telah banyak berpengalaman dalam pembuatan vaksin. Sinovac juga telah menggaet keuntungan lebih dari 90 miliar yuan dalam tiga tahun, dana yang dimiliki sudah pasti kuat. Mengapa ia tidak dimanfaatkan lebih lanjut ? Tidak diminta untuk melanjutkan penelitian terhadap mutasi virus ? Malahan Sinovac berhenti beroperasi, yang berarti ada masalah di dalam”, kata Mr. Li. 

Ada warga Hebei yang mengatakan bahwa sangat banyak warga yang menyesal telah menerima vaksinasi buatan dalam negeri.

Mr. Yao, warga Provinsi Hebei mengatakan : “Sudah pasti akan menyesali. Tahun ini seorang teman yang seumuran telah saya sarankan agar menolak vaksinasi. Tetapi dia tetap pergi menerima vaksin, dan menemui ajal tak lama kemudian di usianya yang kurang dari 50 tahun, rupanya efek samping dari vaksin langsung membuatnya terkena infark serebral.” (sin)