Pemblokiran Artikel ‘Beijing Tidak Pernah Mengalami Resesi Separah Ini’ Memicu Kekhawatiran Publik

oleh Zhao Fenghua, Li Shanshan dan Liu Fang

Pada Kamis (25 Januari), sebuah artikel yang dipublikasikan pada akun publik WeChat bernama “Pingke Dashihua” berjudul “Beijing tidak pernah mengalami resesi separah ini” beredar luas di media sosial Tiongkok, tetapi diblokir oleh Partai Komunis Tiongkok  tak lama kemudian. Beberapa warga Beijing mengatakan bahwa artikel tersebut menggambarkan situasi sebenarnya di Beijing saat ini yang diperkirakan masih akan terus memburuk.

Dalam artikel tersebut disebutkan : “Seluruh kota Beijing menunjukkan suasana sepi yang seakan kehilangan vitalitas. Hal ini benar-benar perlu menjadi perhatian semua orang”.

Mr. Long, warga Beijing mengatakan : “Beijing dulunya sangat ramai, kendaraan hilir mudik di jalan, tapi sekarang sepi, hanya sedikit orang yang terlihat di jalanan. Toko-toko tutup, dan pengunjung rumah makan pun sedikit. Sekarang di pemberhentian bus dekat Lapangan Tiananmen dan Jalan Chang’an hanya ada saya seorang yang berdiri menunggu, padahal 5 atau 6 tahun silam mau naik bus saja harus berdesakan. Bahkan beberapa pemberhentian bus tidak terlihat ada penumpang yang naik. Jam kerja saja tidak ada penumpang. Sepi rasanya”.

Jalanan di kota Beijing sekarang sepi dan bisnis lesu, hal ini terutama disebabkan oleh resesi ekonomi dan orang-orang tidak mempunyai uang untuk dibelanjakan. Demikian tambahnya.

“Banyak jalanan yang sepi seperti ini. Sejumlah toko tidak lagi buka. Toko baru yang mulai beroperasi sangat berkurang. Harga perumahan jatuh, dan (pasar perumahan) berada dalam depresi hebat. Sejumlah perusahaan gulung tikar, investor asing menarik diri. Masyarakat kehilangan lapangan kerja, menganggur tanpa pendapatan, tidak heran jika tingkat konsumsi anjlok”.

Dalam artikel “Beijing tidak pernah mengalami resesi separah ini” juga disebutkan bahwa dulu tidak ada pagar pembatas di Lapangan Tiananmen, tetapi sekarang semuanya diblokir. Taikoo Li Sanlitun yang dulunya adalah pusat mode Beijing dan bahkan Tiongkok, di sana terdapat berbagai restoran, tempat penginapan berbintang, klub malam yang ramai dikunjungi para selebriti tetapi sekarang tidak terlihat.

Mr. Dong, seorang warga Beijing mengatakan bahwa banyak industri di Beijing kini mengalami resesi parah. Dia khawatir bahwa situasinya akan lebih buruk di masa depan.

“Beijing lebih tertekan daripada waktu sebelumnya. Industri katering sedang terpuruk. Dulu, selalu ada antrian di depan restoran yang masakannya enak, tapi sekarang malahan banyak bangku kosong terlihat. Sekarang jumlah turis yang berkunjung ke Beijing sudah jauh menurun, mungkin orang-orang pendatang sudah meninggalkan Beijing. (Orang-orang) enggan membelanjakan uang. Mereka harus hidup irit. Masalah utamanya adalah sekarang mereka lebih khawatir tentang kehidupan di waktu mendatang karena situasi tidak tampak membaik,” kata Mr. Dong.

Artikel yang menggambarkan situasi sebenarnya “Beijing tidak pernah mengalami resesi separah ini” yang sempat beredar luas di media sosial dan memicu komentar publik, telah diblokir pihak berwenang tanpa alasan. (sin)