Xi Habisi Ayam demi Ambil Telurnya  Kemakmuran Hong Kong Kini Tinggal Kenangan

Pinnacle View

Setelah PKT (Partai Komunis Tiongkok) merusak pemerintahan satu negara dua sistem dari Hong Kong, status Hong Kong sebagai pusat keuangan dunia secara riil telah sangat membahayakan, ayam yang dulu pernah bertelur emas itu sedang disembelih. Adakah dampak yang akan ditimbulkannya terhadap RRT (Republik Rakyat Tiongkok)? 

Sejak tahun lalu, bursa efek RRT maupun Hong Kong terus rontok, perekonomian RRT dalam kondisi terpuruk, baru-baru ini PKT pada akhirnya mengeluarkan kebijakan besar, yakni bank sentral PKT mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 0,5%. Selain itu, kantor berita Bloomberg memberitakan, PKT juga akan mengalokasikan dana stabilisasi pasar saham sebesar 2 trilyun, untuk menyelamatkan bursa efeknya. Namun apakah kedua kebijakan tersebut akan efektif? Seberapa besar pengaruhnya dalam membantu perekonomian RRT?

Bursa Terjebak Krisis Kepercayaan, RRT Harus Reformasi Secara Struktural

Pakar makroekonomi Taiwan Wu Jialong dalam acara “Pinnacle View” di NTDTV menyatakan, penyebab fundamental anjloknya bursa efek RRT bukan karena kurangnya aliran dana likuid, melainkan ada satu kondisi sangat penting yang disebut krisis kepercayaan. 

Begitu terjadi krisis kepercayaan maka habislah sudah, apapun tindakan yang ditempuh, seperti kebijakan menyelamatkan bursa dan lain-lain, apakah mampu menyelamatkan perekonomian? Apakah mampu menyelamatkan kepercayaan? Semua aspek ini bermasalah. Jadi dalam jangka pendek, kalaupun penyelamatan bursa menampakkan sedikit hasil, mungkin hanya menciptakan suatu rebound yang bersifat technical saja, hal ini juga akan menjadi gelombang eksodus para pemodal besar.

Editor senior sekaligus penulis utama surat kabar The Epoch Times Shi Shan menyatakan pada “Pinnacle View”, sekarang di internet beredar banyak pendapat, yang mengatakan bahwa PKT mempersiapkan dana penyelamatan bursa sebesar 2 trilyun yuan RMB (4.445 triliun rupiah, kurs per 30/01), dikatakan ini mungkin merupakan peluang terakhir bagi para konglomerat Tiongkok untuk bisa menyelamatkan diri. Karena bukankah ada yang membeli, maka saya berpeluang melikuidasi saham yang saya miliki, lalu setelah mendapatkan kembali uang, waktunya untuk melarikan diri dari bursa. Sebelumnya PKT selalu berkata, kami tidak akan melakukan lagi mengairi bursa seperti dulu, maksudnya tidak akan melakukan seperti krisis pada 2008 lalu dimana disebutkan PKT menyemplungkan begitu saja dana 4 trilyun ke bursa, tetapi saat ini selain mengairi bursa, selain mencetak uang baru, masih punyakah PKT cara yang lain? 

Mengairi bursa kadang kala ada gunanya, tapi harus dalam kondisi Anda sudah memiliki lahan dan memiliki benih yang cukup, jika semua prasyarat itu tidak terpenuhi, dan Anda hanya mengalirkan air, yang terjadi adalah banjir, bukan pengairan. Satu hal lagi, masalah yang dihadapi pada seluruh perekonomian Tiongkok adalah sebuah masalah struktural. Ada teman yang mengatakan, masalah perekonomian di RRT sama sekali bukan masalah ekonomi, yang dihadapi sekarang adalah masalah politik, adalah suatu masalah pada sistem dan struktur politiknya.

Wu Jialong menyatakan, mengamati perekonomian Tiongkok, yang lebih dulu kita lihat adalah menurunnya energi penggerak pertumbuhan ekonomi yang lama, sementara energi penggerak pertumbuhan ekonomi yang baru tidak segera diadakan. Kedua, pemerintah juga tidak mampu mengeluarkan program stimulus yang efektif.

Energi penggerak pertumbuhan ekonomi di RRT, jika dihitung sejak Deng Xiaoping mendorong reformasi keterbukaan, sejak inspeksi Deng Xiaoping ke wilayah selatan pada 1992, yang pertama adalah investasi asing secara langsung, ini adalah industri manufaktur; yang kedua adalah investasi infrastruktur; yang ketiga adalah investasi peralatan tetap pada BUMN, yang disingkat investasi tetap; yang keempat adalah investasi real estate. Total empat jenis investasi inilah yang telah menggerakkan perekonomian Tiongkok merampungkan misinya dalam tahap pertumbuhan yang berbeda. Sekarang keempat bidang investasi ini telah jenuh, telah terjadi investasi yang berlebihan, dan menjadi suatu kondisi yang sudah jenuh. Jadi kalau pemerintah terus berlanjut mengeluarkan dana untuk melakukan investasi infrastuktur, maka sama sekali tidak menyelesaikan masalah, sebaliknya bakal dapat menimbulkan semakin banyak masalah, yakni akan mengakibatkan kelebihan kapasitas produksi.

Satu fokus penting dalam perekonomian RRT adalah, bidang industri apapun itu, begitu ada perusahaan Tiongkok masuk di dalamnya, pada akhirnya yang terjadi adalah investasi berlebihan, dan kapasitas produksi yang berlebihan. Mulai dari memori komputer sampai papan sirkuit, sampai energi surya, terdapat banyak sekali rantai pasokan Merah yang semuanya berprinsip sama, yakni semuanya akan berkerumun disana, lalu investasi menjadi berlebihan, kapasitas produksi menjadi berlebihan, lalu mulai banting harga dalam persaingan bisnis. Tentu saja, masih ada sesuatu di balik harga mereka yang disebut “subsidi negara”. Setelah negara memberikan subsidi, harga secara keseluruhan akan turun, maka hal ini mendorong pihak lain (pengusaha asing) keluar dari pasar terlebih dahulu, dan kemudian mereka kembali menaikkan harganya, rangkaian operasi ini disebut model Tiongkok.

Sepertinya sekarang jika tidak bisa lagi mengandalkan investasi infrastruktur, lalu kemana lagi perekonomian RRT akan mencari energi penggerak pertumbuhan ekonominya yang baru? Jika masalah ini tidak dicarikan solusinya, sekarang menebar uang pun tidak akan ada gunanya, yang disebut mengairi bursa tadi, hal ini tidak akan membawa hasil. Jadi pada akhirnya masih harus kembali ke level dasar, yakni untuk menyelesaikan masalah perekonomian di Tiongkok, harus dibicarakan dari jenjang teknisnya. Dulunya Tiongkok masuk dari level paling bawah, lalu mode yang terbukti efektif diduplikasi, hingga akhirnya menyebabkan kapasitas berlebihan, dan investasi berlebihan. Untuk mengatasinya, maka harus melakukan transformasi dan peningkatan di sektor industri, yaitu transformasi dari meniru berubah menjadi berinovasi. Dengan kata lain, tidak bisa terus menerus melakukan pembajakan, tidak bisa terus menerus mencuri teknologi, RRT harus mulai mendorong pembinaan kemampuan baru dalam hal inovasi, dan pembinaan sumber daya manusianya.

Itulah sebabnya penyelesaian fundamental untuk masalah perekonomian Tiongkok adalah transformasi dan peningkatan, melangkah ke arah hulu jenjang teknologi jangan terus berhenti pada jenjang bawah. Dengan demikian, Tiongkok harus mengedepankan hak cipta kekayaan intelektual, dan harus melindungi hak kepemilikan pribadi, tidak bisa menghapus hak kepemilikan pribadi, tidak bisa melakukan hal ini. Maka itu pada akhirnya, sistem sosialisme dari PKT itu sendiri akan mengalami konflik fundamental dengan pertumbuhan ekonomi. Karena PKT tidak mementingkan hak cipta, dan tidak mementingkan hak kekayaan intelektual, maka PKT tidak mampu membangun kemampuan inovasi diri dengan sungguh-sungguh, serta benar-benar tidak mampu mendorong transformasi dan peningkatan.

Keistimewaan Status Finansial Hong Kong, PKT Kendalikan Dua Mata Uang Raup Semua Keuntungan

Pada 23 Januari lalu Bloomberg mengutip informasi nara sumber yang mengatakan, penguasa PKT sedang mempertimbangkan beberapa perangkat pendukung untuk menstabilkan operasional pasar modal, salah satu rencananya adalah membentuk dana stabilisasi pasar saham sebesar 2 trilyun yuan RMB, dengan mengalihkan modal dari lembaga Tiongkok di luar negeri berinvestasi pada saham A-Share lewat jalur Shanghai-Hong Kong Stock Connect dan Shenzhen-Hong Kong Stock Connect.

Pemerhati hubungan internasional Hong Kong (sekarang lektor kepala di National Sun Yat-Sen University) yakni Simon Xu Hui Shen menyatakan, beberapa hari lalu indeks Hang Seng Hong Kong anjlok menembus angka 15.000 poin, ini adalah batas psikologis yang sangat besar bagi warga Hong Kong, tapi yang paling dicemaskan warga Hong Kong bukan soal PKT mempunyai uang atau tidak untuk menyelamatkan bursa saham, melainkan dari mana sebenarnya uang itu, jika uang dialihkan dari Hong Kong ke Tiongkok, banyak orang khawatir apakah uang itu sebenarnya adalah cadangan devisa Hong Kong, lalu dikirim ke Tiongkok dan menjadikannya investasi asing. Jika seperti itu caranya, perekonomian Hong Kong tidak hanya tidak akan membaik, bahkan masih akan mengalami masalah yang lebih besar.

Kelebihan terbesar Hong Kong dahulu adalah adanya Linked Exchanged Rate System (LERS), jadi pada dasarnya dolar Hong Kong sama dengan dolar AS, lalu Anda menukarnya menjadi RMB, maka bisa melakukan hal-hal yang tak pernah bisa dilakukan Tiongkok dahulu, jadi Tiongkok sekarang bisa mengambil dolar AS lewat Hong Kong, inilah nilai kegunaan terbesar Hong Kong.

Tahun ini Hong Kong akan menyusun pasal 23 Hukum Dasar Hong Kong, yang isinya mengincar yang disebut kekuatan luar negeri, tetapi definisi kekuatan luar negeri ini sangat sulit ditentukan. Dulu Hong Kong adalah pusat keuangan internasional, jadi jika Anda memutus hubungan Hong Kong dengan internasional, tentu saja Hong Kong akan kehilangan perannya sebagai pusat keuangan internasional seperti dahulu, mungkin hanya bisa menjadi pusat keuangan program One Belt One Road (BRI), atau pusat keuangan Tiongkok, ini sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Sekarang Hong Kong sudah satu negara satu sistem, banyak sistem yang dulu ada di Hong Kong, sekarang tidak ada lagi. Jadi banyak perusahaan asing yang hendak berinvestasi ke Tiongkok, tidak perlu lagi melalui Hong Kong, karena mereka tahu uang di Hong Kong pun sekarang sudah tidak aman lagi. Sekarang juga ada banyak keanehan, termasuk sejumlah aset milik perusahaan yang disita, dan ada juga uang milik NGO yang disita. Alasan pemerintah Hong Kong tidak jelas, entah alasan keamanan nasional, atau melanggar aturan perpajakan, sasaran mereka adalah uang tidak boleh meninggalkan Hong Kong.

Shi Shan menyatakan, sebenarnya PKT sampai sekarang masih sangat mengutamakan Hong Kong, alasan yang paling utama bukan karena Hong Kong bisa menjadi sebuah contoh, bisa menjadi suatu arah perkembangan di masa mendatang bagi Tiongkok, alasan terpentingnya adalah, sebenarnya PKT berharap Hong Kong dapat menjadi pusat penyelesaian internasional. Dengan kata lain Hong Kong adalah sebuah portal satu arah, dimana PKT dapat mengendalikan bagaimana keluar masuknya uang. Dan melalui skala ekonomi Tiongkok, bisa menambahkan pengaruh bagi seluruh dunia.

Dalam perbincangan dengan beberapa teman di Hong Kong, yang merupakan pelaku bidang finansial kawakan, ia mengatakan kepada saya, Anda tahu, tidak satu pun negara di dunia ini yang dapat mengendalikan dua jenis mata uang, hanya RRT yang bisa, satunya dolar Hong Kong, satunya lagi yuan RMB, Tiongkok memiliki dua mata uang, yang satu bebas, yang satu tidak bebas, yang satu bisa dikaitkan dengan dolar AS, dan yang satu hanya bisa dikaitkan di dalam negeri RRT. Jadi PKT di dalam negeri bisa bertukar barang, ruang geraknya sangat luas, PKT juga bisa memainkan permainan ini dengan sangat lancar, dan bisa memainkan barang lain yang menguntungkan baginya.

Petinggi PKT Pernah Dukung Hong Kong, Kini Pemimpin Partai Menyembelih Ayam untuk Mengambil Telurnya

Pemimpin redaksi The Epoch Times Guo Jun menyatakan pada “Pinnacle View”, Hong Kong sudah nyaris hancur. Dulu Hong Kong disebut Mutiara dari Timur, karena Hong Kong adalah perbatasan Timur dan Barat, yang dimaksud disini bukan perbatasan wilayah, melainkan perbatasan peradaban, selain memiliki unsur peradaban Barat, Hong Kong juga memiliki elemen peradaban Tiongkok dari Timur. Dalam proses meleburnya kedua peradaban ini, Hong Kong telah membentuk seperangkat keunikannya tersendiri, inilah yang biasanya disebut semangat Hong Kong. Supremasi hukumnya, sistem jaminan kebebasan individu dan masyarakat, kebebasan berpendapat, inovasi dan kreasi budaya dan bidang lain, Hong Kong sempat cukup cemerlang di masanya, dan memimpin jauh di depan. Sekarang semua itu telah sirna, karena PKT hendak memposisikan kembali strategi internasionalnya, dengan sengaja meredupkan posisi Hong Kong, mengapa PKT berniat memposisikan ulang Hong Kong? Menurut dia, hal ini ada kaitannya dengan perubahan mendadak hubungan AS-RRT beberapa tahun terakhir.

Sebelum era 1990-an selain sebagai pusat investasi, perdagangan dan keuangan, Hong Kong masih memiliki sejumlah bidang yang menonjol seperti busana, keuangan, rancangan perhiasan, inovasi iklan, televisi, perfilman, musik, budaya, sastra dan lain-lain, walaupun pabrik telah dipindahkan ke Tiongkok, tapi Hong Kong masih tetap makmur. Namun sekarang pada dasarnya segala sektor usaha mengalami depresi, semuanya sudah lenyap. Tidak adanya kebebasan berarti tidak akan ada kemakmuran, juga tidak mungkin ada inovasi, ini adalah pasti. Status Hong Kong sebagai pusat keuangan, pusat perdagangan, pusat pelayaran, pusat informasi, semua pusat ini tidak mungkin bisa eksis tanpa memiliki sistem peradilan yang independent yang terpercaya, semuanya tidak mungkin eksis lagi, berubah tinggal puing-puing saja, dan ini hanya masalah waktu saja. 

Dulu PM Singapura Lee Kuan Yew pernah memperingatkan Deng Xiaoping, Hong Kong adalah seekor ayam yang bertelur emas, maksudnya adalah jangan sekali-sekali Anda menyembelih ayam itu untuk mengambil telurnya (tepatnya: uritannya). Ada yang bertanya pada Deng Xiaoping, apakah warga Hong Kong boleh menentang Partai Komunis Tiongkok? Waktu itu Deng Xiaoping menjawab boleh, boleh menentang komunis, selama warga Hong Kong tetap mendukung satu negara dua system sudah boleh. Deng Xiaoping sendiri tidak menyembelihnya, tapi pemimpin PKT yang sekarang benar-benar telah menyembelih ayam itu untuk mengambil telurnya.

Sebenarnya bukan hanya Lee Kuan Yew, petinggi PKT termasuk Li Ruihuan juga pernah mengucapkan kata-serupa, di era 1990-an ia menjabat sebagai anggota Komite Tetap Politbiro yang menangani Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok dan Front Persatuan. Li Ruihuan pernah mengemukakan teori teko teh yang sangat terkenal. Ada yang berkata, setelah mengambil alih Hong Kong semua unsur budaya kolonial harus dihapuskan secara tuntas. Waktu itu Li Ruihuan berkata, Hong Kong adalah sebuah teko teh berharga dan juga bersejarah, Hong Kong menjadi berharga, karena di dalamnya ada kerak teh, jika kerak itu dibersihkan sampai tuntas dan menjadi sebuah teko baru, maka nilainya akan hilang. Ungkapan ini sangat terkenal di Tiongkok kala itu. Penulis masih ingat ketika PM Zhu Rongji (1998-2003) berkunjung ke Hong Kong, ia melihat kemakmuran Hong Kong dan dalam pidato terbukanya ia mengatakan, jika terjadi sesuatu, terjadi hal buruk pada Hong Kong, bukan hanya kalian (pejabat Hong Kong) yang harus bertanggung jawab, kami (pejabat PKT) pun harus bertanggung jawab. Zhu Rongji mengatakan, jika demikian halnya, kita semua akan menjadi penjahat sejarah. Ini adalah pidato terbuka Zhu Rongji di Hong Kong, waktu itu disiarkan oleh seluruh stasiun televisi.

Lebih awal lagi, PM Zhao Ziyang (1980-1987) saat menerima wartawan Hong Kong mengatakan lebih lugas lagi, ia mengatakan Hong Kong menjalankan kapitalisme, tidak ada masalah polusi mental, karena Tiongkok pada masa itu sedang menjalankan gerakan politik membersihkan polusi mental. Maksud perkataan Zhao Ziyang adalah, surat kabar Hong Kong boleh terus menyuarakan kebebasan, boleh menentang komunis.

Karakteristik kebebasan dan kemakmuran ekonomi Hong Kong terkait erat satu sama lain, khususnya dalam hal independensi hukum, ketika independensi hukum dirampas dan diubah, pada dasarnya kebebasan di Hong Kong pun tidak dapat dilanjutkan lagi. Semua pusat termasuk pusat keuangan pasti akan lenyap tinggal puing-puingnya saja, sekarang penulis telah melihat reruntuhan, yang segera akan menjadi puing-puing. Jika PKT runtuh dalam tempo 10 tahun mendatang, maka Hong Kong masih berpeluang untuk bangkit kembali. Ini yang selalu kita nantikan, namun jika rezim PKT ini bertahan dua puluh tahun lagi, maka Hong Kong pasti akan menjadi fosil, dan pada akhirnya hanya bisa berharap mengais sedikit rezeki dari para turis yang datang. (sud/whs)