5 Tanda Panjang Umur bagi Paruh Baya dan Lansia, Punya 1 Saja Patut Bersyukur !

EtIndonesia. Meskipun sudah berusia 80 tahun, namun sebut saja Kakek Li masih penuh energi, berolahraga setiap pagi tidak peduli cuaca berangin atau hujan, ia selalu dapat bertahan untuk melakukan kegiatan pagi tersebut. Warga di komunitas yang menjumpainya selalu mengacungkan jempol memuji kebugaran fisiknya. Kakek Li tidak terlihat seperti kakek berusia 80 tahun, tetapi lebih tampak seperti orang yang berusia 60-an tahun.

Lain lagi dengan Kakek Sun, yang meski usianya baru 65 tahun, namun ia memiliki permasalahan fisik yang serius, ia menderita hemiplegia sehingga tidak mampu mengurusi dirinya sendiri sejak terserang infark serebral tiga tahun lalu.

Meski Kakek Li sudah berusia 80 tahun, namun dari kondisinya terlihat bahwa ia berpotensi berumur panjang. Meski Kakek Sun baru berusia 65 tahun, namun dilihat dari kondisinya saat ini, rasanya sulit bisa berumur panjang.

Yang ingin disampaikan oleh dokter kepada kita adalah, meskipun lahir, tua, sakit, dan kematian adalah hukum alam yang tidak mungkin diganggu gugat, tetapi usia hidup bisa lebih panjang jika manusia menjalani kebiasaan hidup sehat dan menjaga diri dengan baik.

Apalagi seseorang di usia paruh baya atau lanjut masih memiliki 5 tanda berikut ini. Punya 1 saja sudah berpengaruh positif, patut bersyukur !

Pertama – lansia yang berolahraga setiap hari akan hidup lebih lama

Orang tua yang gemar berolahraga selalu dapat memberikan perasaan sehat dan positif bagi yang bersangkutan. Orang tua berapa pun usianya harus tetap berolahraga. Olahraga dapat meningkatkan kekebalan tubuh, olahraga dapat melatih fungsi kardiopulmoner secara efektif, dan olahraga juga dapat membantu pencegahan terhadap serangkaian penyakit kronis seperti darah tinggi dan diabetes.

Lansia yang gemar berolahraga dapat hidup lebih lama, dan olahraga juga dapat mencerminkan bagaimana kondisi kesehatan seorang lansia.

Jika seorang tua yang masih berbadan sehat dan kekar, akan merasa lebih ringan dalam melakukan olahraga kesukaannya. ​​​​Jika orang tua dalam kondisi kesehatan yang buruk, tentu akan lebih sulit untuk melakukan beberapa gerakan dalam olahraga. Bagi para lansia yang ketika berjalan kaki saja ngos-ngosan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Kedua – Nafsu makan baik dan tidak terjadi penurunan berat badan yang abnormal

Orang lanjut usia sebaiknya agak gemuk ketimbang terlalu kurus. Orang tua yang terlalu kurus terlihat ringkih dan mudah terserang penyakit. Alasannya sangat sederhana. Terlalu kurus mudah mengakibatkan gizi buruk dan menurunnya daya tahan tubuh.

Selain itu, bagi para lansia, hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas bukanlah hal yang baik. Sering kali penurunan berat badan merupakan tanda terserang penyakit yang serius, seperti kanker atau tumor.

Ketiga – Meski berusia daya ingat masih baik, kemampuan belajar tidak menurun

Seiring bertambahnya usia, banyak orang lanjut usia yang merasa daya ingatnya semakin menurun, sekejap saja sudah melupakan hal yang penting. Lupa mematikan gas usai memasak, dan tidak dapat menemukan jalan pulang setelah keluar rumah. Bahkan merasa kesulitan dalam mengerjakan soal aritmatika anak-anak SD.

Nampaknya orang lanjut usia bertingkah laku seperti anak-anak kecil, padahal itu adalah tandanya menderita penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer yang terus berkembang pada akhirnya akan membuat para lansia tidak mampu mengurus dirinya sendiri.

Keempat – Memiliki mentalitas yang baik, optimis terhadap kehidupan, suka bersosialisasi

Yang sebenarnya membuat seorang tua hidup itu adalah sikapnya terhadap hidup.

Kalau sikapnya buruk, badan mudah terserang berbagai macam penyakit, itulah istilah “petaka tidak datang tanpa sebab”. Sebaliknya sikap pikirannya baik, optimis terhadap kehidupan, suka bergaul dengan orang lain, dan menyapa semua orang dengan senyuman. Maka orang tua seperti itu tidak hanya terlihat lebih ramah, juga cenderung hidup lebih lama.

Alasannya sederhana, orang yang optimis memiliki kekebalan yang lebih baik, sistem endokrin yang lebih stabil, yang tentu saja tidak sulit menggapai umur panjang.

Kelima – Lancar dalam BAB dan BAK

Seiring bertambahnya usia, banyak orang lanjut usia mulai mengalami kelainan dalam BAB atau BAK.

Ambil contoh BAB, banyak orang lanjut usia yang menderita sembelit, ada pula yang menderita diare, atau ketidakteraturan.

Sedangkan untuk buang air kecil, sebagian lansia selalu mengompol dan berbau pesing di sekujur tubuh, sebagian lansia terbangun berkali-kali dari tidur malamnya, sering ke toilet untuk buang air kecil pada malam hari, sehingga tidak dapat tidur nyenyak, bahkan ada yang mengalami kesulitan buang air kecil.

Gangguan yang dialami orang tua dalam BAB dan atau BAK akan sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang lansia. (sin/yn)

Sumber: aboluowang