Finlandia Memasuki Era Baru Dengan Terpilihnya Alexander Stubb Sebagai Presiden

Pada Minggu (11 Februari), mantan Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb berhasil mengalahkan lawannya, mantan Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto dan keluar sebagai presiden baru Finlandia. Dalam konteks perang Rusia – Ukraina, pemilu Finlandia telah menarik banyak perhatian

oleh Yu Liang

Pada Minggu, ada sekitar 2.000 TPS yang dibuka pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Hingga berita ini dimuat, 99,7% penghitungan suara telah diselesaikan, Alexander Stubb, mantan Perdana Menteri Finlandia dan anggota Partai Persatuan Nasional yang berhaluan kanan -tengah berhasil memperoleh 51,6% suara. Sedangkan pesaingnya, Pekka Haavisto, mantan Menteri Luar Negeri Finlandia memperoleh 48,4% suara.

Alexander Stubb dinyatakan sebagai kemenangan. Ia akan menjadi pemimpin baru Finlandia menggantikan Presiden Sauli Niinisto yang akan pensiun.

Pemilihan presiden Finlandia diadakan setiap enam tahun sekali. Pihak luar percaya bahwa pemilu ini menandakan bahwa Finlandia akan segera memasuki sebuah era baru. Selama beberapa dekade, Finlandia tidak terlibat dalam aliansi militer untuk tetap netral antara Rusia dan NATO. Namun, setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, sikap Finlandia dengan cepat berubah dan memilih bergabung dengan NATO pada April tahun lalu.

Alexander Stubb, Pemenang Pemilihan Presiden Finlandia mengatakan : “Bagi dirinya, ini membuktikan bahwa kebijakan luar negeri sangat penting bagi Finlandia. Anda tahu, kita semua ingin melihat Finlandia menjadi inti NATO. Ia berpikir Finlandia harus menjadi penyedia keamanan, bukan konsumen keamanan”.

Peran Finlandia dalam NATO menjadi fokus setelah negara itu menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat pada bulan Desember, yang memungkinkan militer AS mengakses tanpa hambatan ke 15 fasilitas dan wilayah di Finlandia untuk menyimpan peralatan militer dan amunisi, meskipun ditentang keras oleh Rusia. .

Kaisa Valve, warga Helsinki mengatakan : “Situasi dunia begitu serius, keberanian (presiden baru) dalam berterus terang dalam masalah keamanan patut dipuji”.

Hulda Helme, warga Helsinki berkomentar : ” Dia (presiden baru) akan mempersatukan masyarakat, bukan memecah belah, karena menurut saya itulah arah politik sekarang”.

Kementerian Dalam Negeri Finlandia pada Kamis lalu (8 Februari) menyatakan akan terus memperpanjang penutupan perbatasan antara Finlandia dan Rusia hingga 14 April 2024. (sin)