Sayuran Okra untuk Mengontrol Gula Darah dan Lipid Darah, 5 Tindakan Pencegahan yang Perlu Diketahui

Jingduan Yang dan Anne Lee

Diabetes adalah penyakit kronis umum yang dapat berdampak serius pada berbagai organ dan sistem. Selain mengonsumsi obat hipoglikemik, okra (Abelmoschus esculentus) juga dapat digunakan untuk membantu pasien diabetes mengatur gula darah.

Menurut statistik tahun 2021 dari Federasi Diabetes Internasional (IDF), 537 juta orang dewasa (20 hingga 79 tahun) di seluruh dunia hidup dengan diabetes. Pada tahun 2030, populasi diabetes global akan mencapai 643 juta. 

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sekitar 11,6 persen orang di Amerika Serikat mengidap diabetes, dan 38 persen orang dewasa berada pada tahap pradiabetes, yang berarti bahwa regulasi gula darah mereka terganggu dan kemungkinan besar akan berkembang menjadi diabetes seutuhnya jika dibiarkan. Dalam hal ini, mengontrol gula darah adalah masalah yang harus diperhatikan oleh banyak orang.

Selain pengobatan, peningkatan olahraga, dan gaya hidup sehat, satu sayuran—okra—juga menawarkan efek hipoglikemik seperti obat.

Sebuah studi klinis baru pada tahun 2023 menunjukkan bahwa pasien dengan diabetes tipe 2 dapat meningkatkan lipid darah, gula darah, dan peradangan kronis tanpa efek samping yang nyata dengan mengonsumsi 1,000 miligram kapsul bubuk okra tiga kali sehari selama tiga bulan.

Pada  2018, sebuah penelitian pada hewan yang diterbitkan di Cell Journal mengonfirmasi bahwa okra memiliki potensi efek anti-hiperglikemik dan hipolipidemia yang terkait dengan berkurangnya kerusakan jaringan pankreas. Setelah tikus diberi makanan tinggi lemak selama 30 hari, sel beta pankreasnya rusak dan tidak dapat mensekresi insulin secara normal. Namun, setelah mengonsumsi bubuk okra selama 30 hari, fungsi sel beta pankreas yang mensekresi insulin sebagian pulih.

Kaya akan Polisakarida dan Flavonoid

Okra adalah buah tropis (dimakan sebagai sayuran) yang kaya nutrisi, dengan kemampuannya mengendalikan gula darah terutama berasal dari polisakarida dan flavonoidnya. Polisakarida merupakan karbohidrat kompleks yang tidak meningkatkan kadar gula darah melainkan mencegah lonjakan gula darah dan meningkatkan penyerapan glukosa.

Flavonoid adalah antioksidan kuat yang melindungi sel pulau pankreas dari kerusakan akibat radikal bebas, menghambat enzim tertentu yang mempengaruhi gula darah, dan memperbaiki peradangan kronis.

Selain polisakarida dan flavonoid, okra mengandung komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Berbagai bagian okra mengandung berbagai komponen bioaktif, termasuk senyawa polifenol, terutama katekin oligomer, dan turunan flavonol seperti quercetin. Penelitian menunjukkan efek antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker, imunomodulator, gastroprotektif, neuroprotektif, penurun lipid, dan anti-diabetes dari okra sudah diketahui.

Selain okra dihidangkan sebagai sayuran, biji okra kering, kaya akan asam lemak tak jenuh yang menyehatkan, antioksidan, dan elemen lainnya, dapat diolah menjadi minyak. Komponen-komponen ini dapat meningkatkan kesehatan jantung, melawan peradangan dan penuaan, melindungi kulit, dan banyak lagi. Minyak biji okra juga meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin sehingga menurunkan kadar gula darah.

5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Menyantap Okra

Okra dapat diolah dengan berbagai cara, seperti digoreng, direbus, dan direbus. Rasanya ringan dan teksturnya segar. Namun, saat mengonsumsi okra, beberapa hal berikut perlu diperhatikan:

1- Mengandung oksalat: Ini dapat bergabung dengan mineral lain untuk membentuk batu. Jika Anda cenderung mengembangkan batu oksalat, selalu konsumsi okra secukupnya.

2- Dapat menyebabkan reaksi alergi: Reaksi tersebut mungkin termasuk ruam kulit, muntah, diare, batuk, dan demam. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini saat makan okra, berhentilah memakannya.

3- Mengandung vitamin K: Vitamin K terlibat dalam pembekuan darah. Jika Anda sedang mengonsumsi obat antikoagulan, makanlah okra dengan hati-hati.

4- Dapat menurunkan kadar gula darah: Jika Anda mengonsumsi obat penurun gula darah, perhatikan apakah gula darah Anda terlalu rendah.

5- Mungkin tidak cocok untuk orang dengan kondisi kesehatan tertentu: Orang dengan masalah pencernaan mungkin ingin menghindari okra. Yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memakannya.