Perdana Menteri Israel : Penyelamatan 2 Orang Sandera Pada Senin Merupakan yang Paling Sukses dalam Sejarah

oleh Yi Jing

Pada Senin (12 Februari) dini hari, tentara Israel melancarkan serangan udara ke kota Rafah di Gaza selatan, sekaligus melakukan penyelamatan terhadap 2 orang sandera Israel yang ditahan Hamas di dalam sebuah apartemen.

Di hari yang sama, kedua orang sandera yang berhasil diselamatkan berpelukan dan menangis ketika bertemu kembali dengan keluarga mereka di Pusat Medis Sheba di Israel tengah.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa kedua orang sandera yang berhasil diselamatkan itu masing-masing adalah Fernando Simon Marman yang berusia 60 tahun, dan Louis Har yang berusia 70 tahun. Mereka diculik dari lingkungan Nir Yitzhak, Israel oleh militan Hamas dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober tahun lalu.

Juru bicara militer Israel Mayor Jenderal Daniel Hagari mengatakan : “Mereka sengaja ditahan di gedung-gedung sipil di tengah lingkungan sipil dan (Hamas) berusaha mencegah kami melakukan penyelamatan terhadap mereka.”

Pada Senin, Hagari mengungkapkan bahwa meskipun berdasarkan keakuratan intelijen, tentara Israel mempersiapkan diri dengan baik sebelum operasi dimulai, namun tugas penyelamatan itu masih tidak mudah dan rumit. Sementara tentara Israel melancarkan serangan udara di sekitar apartemen, juga terlibat dalam baku tembak sengit dengan teroris di banyak tempat. Selama operasi tersebut, tentara Israel terpaksa harus menggunakan tubuh mereka untuk melindungi kedua orang sandera agar tidak terserang.

Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji operasi tersebut sebagai “salah satu operasi penyelamatan yang paling sukses dalam sejarah Israel”

Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan : “Kalian yang berhasil melenyapkan para penculik dan teroris, serta kembali ke Israel tanpa cedera sedikit pun. Ini adalah sebuah operasi yang sempurna. Saya ingin memberitahu kalian bahwa saya bangga dengan kalian !”

Militer Israel menyatakan bahwa masih ada 134 orang sandera yang masih berada di tangan Hamas, dan Israel memiliki kewajiban moral untuk memulangkmua sandera. Ditegaskan pula bahwa misi penyelamatan ini menunjukkan pentingnya Israel melancarkan operasi darat di Gaza, dan Rafah ketika kondisi dimungkinkan .

Gonen, ibunda dari Roma yang disandera mengatakan : “Saya senang bahwa kami sedang memanfaatkan setiap kesempatan untuk membawa kembali ke Israel setiap sandera yang masih hidup, mau pun jenazah mereka. Saya menghimbau kepada Israel untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.” (sin)