Ilmuwan Bingung dengan Jamur yang Tumbuh di Katak Hidup

EtIndonesia. Dalam kasus yang diyakini sebagai kasus pertama yang terdokumentasi, para peneliti di India menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya.

The Last of Us, serial hit HBO yang didasarkan pada serial video game dengan nama yang sama, telah mempopulerkan gagasan fiksi tentang jamur dan fungi yang menginfeksi manusia dan mengubahnya menjadi zombie yang tidak punya pikiran.

Faktanya, fungi dari keluarga Cordyceps hanya menginfeksi serangga, tetapi tim peneliti India baru-baru ini membuat penemuan yang menunjukkan kemampuan adaptasi mikroorganisme ini dan kemampuan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang dalam kondisi yang paling tidak biasa. Saat mengamati fauna di sekitar kolam kecil di kaki Pegunungan Kudremukha, India, penghobi naturalis Chinmay Maliye dan spesialis lahan basah Lohit Y.T. menemukan seekor katak dengan jamur yang tumbuh dari sisinya.

“Sepengetahuan kami, belum pernah ada jamur yang tumbuh dari tubuh katak hidup,” tulis keduanya dalam sebuah laporan yang mendokumentasikan temuan mereka. “Satu individu yang bertengger di ranting memiliki pertumbuhan yang jelas di sisi tubuh kirinya. Pemeriksaan lebih dekat dengan jelas menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari sisinya.”

Katak itu masih hidup dan sama sekali tidak terganggu oleh jamur kecil berwarna abu-abu yang tumbuh di sana. Jamur bertudung abu-abu tersebut kemudian diidentifikasi sebagai anggota genus Mycena, sejenis jamur kap yang tumbuh pada kayu hidup atau busuk, atau pada kotoran hewan, namun jelas tidak pada amfibi hidup.

Salah satu teorinya adalah jamur tersebut menemukan tempat berpijak pada luka yang diderita katak tersebut, namun gambar yang diambil oleh dua peneliti India tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda cedera atau penyakit kulit.

“Saya kira ini hanya infeksi kulit superfisial yang disebabkan oleh Mycena,” kata ahli mikologi Christoffer Bugge Harder dari Universitas Kopenhagen kepada Forbes. “Hal ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, seperti kebanyakan infeksi jamur kulit pada manusia.”

Masih banyak yang belum diketahui mengenai penemuan aneh ini, mulai dari jenis jamur yang sebenarnya – Mycena adalah keluarga yang sangat besar – hingga jamur apa yang sebenarnya tumbuh, kulit katak atau bahan organik yang tersangkut di luka lama, dan apa yang akhirnya terjadi pada jamur tersebut. Amfibi tersebut bergerak dengan lincah saat terlihat, namun tidak berhasil ditangkap, sehingga nasibnya tidak diketahui.

Meskipun banyak pertanyaan, penemuan ini digambarkan sebagai “berita besar” dalam dunia sains. Meskipun skenario apokaliptik seperti yang terjadi di The Last of Us tidak mungkin terjadi karena suhu tubuh manusia yang tidak ramah, kemungkinan jamur dan fungi menginfeksi hewan hidup jelas merupakan berita yang patut diberitakan. (yn)

Sumber: odditycentral