Putin : Rusia Berharap Joe Biden Terpilih Kembali Karena Lebih Mudah Ditebak

Joe Biden dan Donald Trump besar kemungkinan akan kembali saling berhadapan dalam merebutkan kursi di Gedung Putih. Terkait hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin pada  Rabu (14 Februari) mengatakan, bahwa Rusia berharap Biden yang kembali memenangkan pemilihan itu

oleh Chen Ting

Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Rusia, Putin menyatakan bahwa dirinya akan bekerja sama dengan siap pun presiden AS yang terpilih. Namun ketika ditanya siapa pilihan yang lebih baik dari sudut pandang Rusia, ia menjelaskan bahwa dirinya lebih memilih Biden yang menang.

“Biden, dia lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, dia adalah politisi senior”, kata Putin. “Tetapi kami akan bekerja sama dengan siapa pun presiden yang dipercaya oleh rakyat Amerika Serikat”.

Ketika ditanya soal spekulasi kesehatan Biden, Putin menjawab : “Saya bukan seorang dokter sehingga menurut saya tidak pantas untuk mengomentari hal itu”. Namun, Putin tampaknya masih mampu menekan kekhawatiran dunia luar terhadap penurunan kognitif Biden.

Putin mengenang kejadian saat keduanya bertemu di Swiss pada Juni 2021. Saat itu sudah beredar rumor mengenai kesehatan Biden.

“Saat saya bertemu Biden di Swiss, memang sudah beberapa tahun berlalu. Kejadian 3 tahun lalu, bahkan ada yang sangsi terhadap kemampuan kognitif Biden. Tetapi saya tidak melihat hal seperti itu”, kata Putin.

“Ya, dia mengintip catatannya. Sejujurnya, saya juga membaca catatan saya”, kata Putin. “Itu bukan masalah besar”.

Putin mengatakan dia tidak terlalu berfokus terhadap kesehatan presiden AS dibandingkan dengan sikap politik Washington. Dia mengatakan bahwa sikap politik Washington “sangat merugikan dan salah”.

Dalam beberapa kesempatan belum lama ini, Biden telah mengalami serangkaian salah bicara (Slip of tongue) dengan mencampuradukkan nama-nama pemimpin dunia. Trump dan anggota Partai Republik lainnya mengatakan Biden menderita penurunan kognitif dan tidak lagi layak memegang jabatan publik. Selain itu, laporan penasihat khusus dari Kementerian Kehakiman AS baru-baru ini juga menggambarkan, bahwa Biden sebagai “orang tua yang bermaksud baik namun memiliki ingatan yang sudah menurun”.

Namun Trump juga menghadapi pertanyaan mengenai usia dan ketajaman mentalnya, dimana tim kampanye Biden menyatakan bahwa mantan presiden tersebut juga sedang menghadapi penurunan kognitif.

Menanggapi pernyataan Putin, juru bicara Gedung Putih Andrew Bates mengatakan : “Tidak semestinya tuan Putin ikut mencampuri urusan pemilu AS.” (sin)