Pentagon : Jumlah Korban Tentara Rusia di Perang Rusia – Ukraina Mencapai 315.000 

 oleh Li Haoyue

Menurut perkiraan terbaru Pentagon, jumlah korban tentara Rusia dalam perang Ukraina telah melebihi 300.000 orang. Selain itu, Rusia juga kehilangan 20 armada perang kelas menengah dan besarnya di Laut Hitam.

Laura Cooper, Wakil Menteri Pertahanan Pentagon untuk Rusia, Ukraina dan Eurasia, mengatakan, sejauh ini jumlah korban tewas dan terluka tentara Rusia di perang Rusia – Ukraina telah mencapai 315.000 orang. 

Selain kehilangan armada perangnya di laut, Rusia juga kehilangan 1 unit kapal tanker minyak saat perang.

Laura Cooper mengatakan bahwa sejauh ini Rusia telah menghabiskan dana sekitar USD.211 miliar dalam perang Rusia – Ukraina. Dikatakannya, bahwa perang tersebut juga memberikan dampak buruk yang cukup besar bagi ekonomi Rusia. Diperkirakan kerugian ekonomi akibat perang tersebut bisa mencapai USD.1,3 triliun pada tahun 2026.

Meskipun Rusia terus berusaha untuk mencapai tujuannya selama perang, tetapi sebenarnya Rusia hanya menguasai sekitar 18% wilayah timur Ukraina. Meski Rusia berhasil menghalau serangan balasan Ukraina pada tahun 2023, tetapi di medan perang, pasukan Rusia hanya mengalami sedikit kemajuan.

Ukraina juga menderita kerugian tidak kecil dalam perang tersebut, namun Kiev bungkam mengenai jumlah korban.

Kiev tidak memiliki angkatan laut resmi di Laut Hitam, namun tahun lalu militer Ukraina berhasil memaksa Armada Laut Hitam Rusia menarik diri dari markas besarnya melalui serangan drone besar-besaran terhadap kapal dan bangunan di semenanjung Sevastopol dan perairan sekitar Krimea.

Pada tahun 2024, Ukraina terus melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia. Minggu ini, militer Ukraina berhasil menenggelamkan kapal pendarat Rusia di Laut Hitam.

Namun Ukraina menghadapi tantangan besar dalam beberapa bulan mendatang. Gedung Putih telah memperingatkan bahwa pasukan Rusia semakin mendekati kota Avdiivka yang berada di Ukraina timur. Wilayah tersebut terus digempur secara intensif oleh pasukan Rusia selama beberapa bulan terakhir.

Laura Cooper mengatakan, pasukan Ukraina yang berada di garis depan kini sedang kehabisan amunisi dan sumber daya.

RUU bantuan Amerika Serikat yang sangat penting untuk Ukraina masih belum disahkan. RUU tersebut mendapat persetujuan Senat pada Selasa (13 Februari), namun harus disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebelum RUU tersebut dapat disahkan oleh Presiden Biden. Ketua DPR Mike Johnson mengatakan, bahwa DPR-AS belum punya rencana untuk segera melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang bantuan tersebut.

(Artikel ini merujuk pada laporan yang relevan dari “Capitol Hill”)