Aksi Pemogokan Lufthansa Berdampak pada 100.000 Penumpang, Menambah Keterpurukan Ekonomi Jerman

Qiao An – NTD

Awak pesawat Lufthansa, maskapai penerbangan terbesar di Eropa, menggelar mogok kerja hingga membatalkan hampir 1.000 penerbangan dan berdampak pada 100.000 penumpang. Perekonomian Jerman berada dalam masalah besar.

Sejak pukul 04.00 pagi pada Rabu (7/2) Pagi, staf maskapai Lufthansa mogok kerja di bandara-bandara utama di Jerman, termasuk Bandara Brandenburg Berlin, Bandara Frankfurt, Bandara Munich, Bandara Hamburg, dan Bandara Dusseldorf, untuk memberikan tekanan kepada serikat pekerja agar bernegosiasi dengan Lufthansa untuk putaran negosiasi upah berikutnya.

Pemogokan ini akan berakhir pada pukul 7.40 pagi Kamis (8/2), namun sekitar 100.000 penumpang  terdampak selama sekitar 20 jam pemogokan, dengan 80-90% dari 1.000 penerbangan yang dimulai pada Rabu (7/2) dibatalkan.

Serikat pekerja menuntut Lufthansa untuk memberikan kenaikan gaji sebesar 12,5% kepada 25.000 karyawannya selama 12 bulan ke depan dan membayar tunjangan inflasi sebesar €3.000. Namun demikian, Lufthansa kini telah memberikan janji kenaikan gaji sebesar 13 persen selama tiga tahun.

“Kami akan mengadakan putaran pembicaraan berikutnya dengan Lufthansa pada  12 Februari dan akan terlihat jelas apakah Lufthansa telah memahami sinyal yang kami kirimkan hari ini. Jika mereka tidak menyiapkan penawaran yang lebih baik, para karyawan akan memperpanjang pemogokan,” kata juru bicara serikat pekerja Marvin Reschinsky.

Lufthansa meminta para penumpang yang terkena dampak untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara, melainkan memesan ulang penerbangan mereka melalui telepon atau online.

“Dapat dimengerti jika mereka melakukan pemogokan, tetapi tetap saja mengganggu. Banyaknya pemogokan di Jerman benar-benar mengganggu. Saya pikir pemerintah dan perusahaan harus mencari solusi,” kata penumpang asal Jerman, Marco Schmidt.

Perekonomian Jerman telah menderita akibat serangkaian pemogokan dalam beberapa minggu terakhir, dimulai dari kereta api dan transportasi umum, dan sekarang menyebar ke maskapai penerbangan, membuat pemerintah Jerman berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk bertahan dalam pemerintahan. (Hui)