G7 Bahas Isu Krisis Laut Merah, Uni Eropa Meluncurkan Operasi Pengawalan Kapal 

NTD

Pada Selasa (20 Februari), menteri transportasi negara-negara anggota G7 mengadakan pertemuan online untuk membahas isu krisis jalur pelayaran kapal perdagangan di Laut Merah karena meningkatnya serangan kelompok bersenjata Houthi, Yaman. Belum lama ini, Uni Eropa mengumumkan partisipasinya dalam operasi keamanan dengan kubu penjaga perairan di Laut Merah.

Menurut Voice of America, pada 20 Februari pukul 12 siang GMT, menteri transportasi negara-negara anggota G7 mengadakan pertemuan online untuk membahas isu krisis Laut Merah dan dampaknya terhadap pelayaran. Negara-negara yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Kanada dan Jepang.

Menurut laporan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, bahwa para pejabat dari negara-negara G7 yang menghadiri pertemuan tersebut telah berbagi informasi dan mendiskusikan kemungkinan pernyataan dalam rangka mengatasi kejadian tersebut bersama-sama dengan Uni Eropa, Organisasi Maritim Internasional dan Forum Transportasi Internasional.

Sehari sebelumnya (19 Februari), Uni Eropa mengumumkan peluncuran “operasi pertahanan keamanan maritim” (Eunavfor Aspides) yang akan mengambil tindakan praktis untuk memulihkan dan menjaga kebebasan navigasi di Laut Merah.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan dalam sebuah pernyataan : “Uni Eropa sedang mengambil tindakan cepat yang diperlukan guna memulihkan keamanan dan kebebasan navigasi di jalur laut yang sangat strategis.”

Menurut pernyataan itu, rencana operasional tersebut akan mencakup, dalam lingkup tugas pertahanan, memberikan informasi kepada kapal-kapal di jalur air mengenai situasi maritim, serta “mengawal kapal dan melindungi mereka dari kemungkinan serangan multi-ranah di laut.”

Operasi tersebut akan diterapkan di sepanjang jalur komunikasi laut utama di Selat Bab al-Mandab dan Selat Hormuz, serta di perairan internasional Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arab, Teluk Oman dan Teluk Persia.

Pernyataan itu tidak merinci berapa banyak kapal yang akan dilibatkan dalam operasi tersebut. Namun, menurut Voice of America, diplomat Uni Eropa sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa sebagai bagian dari “Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama” (CSDP) UE, tiga kapal yang dikomandoi Uni Eropa pada awalnya akan dilibatkan langsung dalam operasi yang disebutkan di atas.

Dalam kenyataannya, sejak awal bulan Februari tahun ini, Jerman telah mengirimkan fregat antipesawat untuk ikut bertugas menjaga perairan di Laut Merah. (sin)