Serangan Udara Rusia di Kiev Memakan Banyak Korban Jiwa, Carlson Mewawancarai Putin

Rusia pada Rabu (7 Februari) melancarkan serangan udara besar-besaran di ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota-kota lain, menewaskan setidaknya lima orang dan melukai hampir 50 orang lainnya

NTD

Pada Rabu pagi, rudal-rudal Rusia menghantam sebuah bangunan tempat tinggal berlantai 18 di Kiev, memicu kebakaran yang menewaskan empat orang.

“Sejauh ini, 40 orang telah dievakuasi, delapan di antaranya berhasil diselamatkan dari reruntuhan,” kata Pavlo Petrov, juru bicara Layanan Darurat Nasional Ukraina.

Pasukan Rusia juga mengebom kota Nikolaev di bagian selatan, meninggalkan kawah besar yang menewaskan seorang warga dan menghancurkan lebih dari puluhan rumah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada sebuah grup telegram bahwa enam wilayah di negara itu telah diserang oleh pasukan Rusia.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengatakan bahwa Rusia menembakkan 44 rudal selama serangan tersebut, 29 di antaranya berhasil dicegat oleh pasukan Ukraina, bersama dengan 15 drone.

Sehari setelah serangan tersebut, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan, Josep Borrell dan Walikota Kiev, Vitali Klitschko, mengunjungi gedung-gedung dan tempat penampungan yang dihantam rudal. Borelli mengunjungi Ukraina pada 6 Februari untuk mendiskusikan bantuan militer dengan Presiden Zelensky.

Menanggapi serangan tersebut, militer Rusia mengatakan bahwa serangan udara yang diluncurkan pada Rabu menargetkan fasilitas militer dan industri Ukraina, dan membantah menyerang warga sipil Ukraina.

Kremlin mengonfirmasi pada Selasa (6 Februari) bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah diwawancarai oleh Tucker Carlson, seorang tokoh media Amerika Serikat yang terkenal.

Carlson mengatakan bahwa wawancara ini akan memberikan gambaran kepada masyarakat Amerika Serikat mengenai pandangan Rusia mengenai perang tersebut. Dia juga berharap untuk mewawancarai Presiden Ukraina Zelenskyy. (hui)