New York Mengadakan Peringatan 31 Tahun Serangan Teroris Pertama di AS

oleh Xia Wenyue dan Shang Jing – NTD

Pada Senin (26 Februari) berada di Museum Nasional Peringatan 11 September (National September 11 Memorial & Museum) telah diadakan peringatan 31 tahun serangan teroris pertama yang dilakukan oleh teroris asing di World Trade Center, Manhattan, New York, Amerika Serikat. 

Reporter  NTD melaporkan  : Tempat keberadaan saya saat ini adalah gedung ‘National September 11 Memorial Museum’ di New York City. Sebuah upacara yang mengharukan sedang diadakan di sini untuk memperingati 31 tahun pengeboman World Trade Center pada tahun 1993″.

Pada 26 Februari 1993, sebuah bom meledak di garasi parkir bawah tanah World Trade Center dalam upayanya yang gagal teroris asing menghancurkan Menara Kembar.

Serangan ini tidak begitu diketahui publik seperti insiden 11 September meskipun juga menghancurkan. Peristiwa ini merenggut nyawa 6 orang tak berdosa dan melukai lebih dari seribu orang lainnya.

Elizabeth L. Hillman, Presiden dan CEO Museum Peringatan 11 September menyampaikan rasa hormat dan sedih atas insiden yang menyebabkan korban meninggal dan terluka pada 26 Februari 31 tahun silam.

Pemandangan cukup mengharukan saat anggota keluarga korban yang datang membagikan kenangan masa lalu mereka.

Nicole Rossilli, salah satu anggota keluarga korban mengatakan : “Kakek kami Steven Knapp adalah manajer World Trade Center pada saat itu”.

Stephen Rossilli, anggota keluarga korban mengatakan : “Ini adalah cara yang bagus untuk menjaga agar (kakek Steven Knapp) tetap hidup dalam ingatan kita semua. Tidak ada ingatan siapa pun yang boleh dilupakan. Dengan upacara peringatan ini, ingatan semua orang dapat dibangkitkan, apakah itu yang baik atau buruk”.

Sabrina Knapp, salah satu anggota keluarga korban mengatakan : “Tak seorang pun dari nyawa tak berdosa yang direnggut itu boleh kita lupakan. Setiap keluarga adalah bagian dari keluarga kita. Jadi, segala upaya yang dilakukan adalah untuk melestarikan kenangan itu”.

Keluarga korban meletakkan bunga mawar di depan monumen tersebut, yang tidak hanya diartikan sebagai rasa duka atas hilangnya nyawa para korban, tetapi juga melambangkan ketahanan dan persatuan warga New York dalam menghadapi terorisme.

Charlie Maikish, mantan eksekutif otoritas pelabuhan mengatakan : “Motivasi serangan kejam pertama yang terjadi di Amerika Serikat oleh teroris asing dengan tujuan untuk menjatuhkan banyak korban jiwa dan kerusakan permanen terhadap sistem ekonomi, kehidupan kita ini tidak boleh kita lupakan. Meskipun teroris mengalami kegagalan.” (sin)