Konferensi Paris Berfokus pada Ukraina, Barat Mengesampingkan Pengiriman Pasukan untuk Membantu Ukraina

Dalam konferensi  Paris yang berfokus pada Ukraina, negara-negara Barat membahas cara efektif membantu Ukraina, akan tetapi mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina

Yi Jing – NTD

Lebih dari 20 pemimpin Eropa dan perwakilan Barat menggelar pertemuan di Paris pada  Senin (27 Februari) untuk membahas cara efektif membantu Ukraina melawan invasi Rusia mengingat situasi perang Rusia-Ukraina saat ini.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengisyaratkan dalam pidatonya bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan mengirim pasukan untuk membantu Ukraina, yang memicu kekhawatiran.

Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, Polandia, Republik Ceko dan negara-negara lain langsung menyatakan tidak berencana mengerahkan pasukan ke Ukraina.

“UE belum memutuskan untuk mengirim pasukan militer atau darat apa pun ke Ukraina untuk berperang,” kata juru bicara Komisi Eropa Peter Stano.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyatakan bahwa NATO tidak berencana mengirim pasukan.

Kremlin segera mengeluarkan peringatan atas komentar baru Macron, dengan mengatakan konflik langsung antara Rusia dan NATO tidak akan terhindarkan jika Barat mengirim pasukan ke Ukraina.

“Ini bukan kepentingan negara-negara ini dan mereka harus berhati-hati,” ujar juru bicara Kremlin Peskov.

Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan NATO dapat memicu Perang Dunia III.

Pada Selasa 28 Februari, Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa UE dan NATO telah mencapai konsensus tentang cara membantu Ukraina dan tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina di masa depan.

“Telah dibahas bahwa konsensus yang telah kita capai sebelumnya juga berlaku untuk masa depan, yaitu negara-negara Eropa atau NATO tidak akan mengirimkan pasukan darat atau tentara ke wilayah Ukraina,” katanya.

Pada pertemuan tersebut, Perancis meminta para pemimpin dunia  dengan teguh mendukung Ukraina dalam melawan invasi guna menjamin “keamanan kolektif” di benua Eropa.

Parlemen Eropa melakukan pemungutan suara pada 27 Februari untuk menyetujui paket pembiayaan €50 miliar (sekitar US$54 miliar) untuk Ukraina, yang dikenal sebagai Pinjaman Ukraina, sebagai bagian dari anggaran UE yang mencakup €17 miliar (sekitar US$18,5 miliar) dalam bentuk hibah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sekutu atas bantuan mereka. Ia menyampaikan bahwa bersama-sama kita telah menyelamatkan jutaan nyawa, dan bersama-sama kita harus memastikan bahwa (Putin) tidak dapat meremehkan pencapaian kita dan tidak dapat memperluas agresinya ke negara lain.

Pada kesempatan Konferensi Paris, militer Rusia mengklaim telah merebut pemukiman lain di dekat kota Avdiivka yang diduduki Ukraina, sementara garis depan tentara Ukraina masih menghadapi kekurangan amunisi dan personel. (Hui)