Putin : Jika NATO Mengirimkan Pasukan ke Ukraina, Dunia Akan Terancam Perang Nuklir

Yi Jing – NTD

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (29/3/2024) mengancam bahwa dunia akan berada dalam bahaya perang nuklir jika negara-negara NATO mengirim pasukan ke Ukraina.

“Mereka harus memahami bahwa cara mereka mencoba menakut-nakuti dunia sekarang, ada kemungkinan nyata terjadinya konflik nuklir. Ini berarti kehancuran peradaban,” katanya.

Putin menyampaikan ancaman tersebut dalam pidato kenegaraan tahunannya di hadapan parlemen pada  Kamis, dengan mengklaim bahwa Rusia memiliki senjata untuk menyerang target-target di wilayah Barat.

Sebelumnya, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengisyaratkan bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan untuk mengirim pasukan ke Ukraina. AS dan NATO segera mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan.

Sejak meletusnya perang Rusia-Ukraina, Rusia telah berulang kali merujuk pada senjata nuklir, dan tahun lalu memindahkan senjata nuklir taktis ke negara tetangganya, Belarus yang memicu kekhawatiran dari dunia luar. Bulan ini, media mengungkapkan bahwa Rusia sedang mencoba mengembangkan senjata nuklir penghancur satelit di luar angkasa. Putin membantah tuduhan tersebut dalam pidatonya.

“Kami dituduh mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa, dan ini adalah informasi yang salah,” kata Putin.

Putin menekankan bahwa Rusia akan memperkuat kehadiran militernya di perbatasan barat, yang kini berada di kursi pengemudi di teater Ukraina dan didorong ke sejumlah lokasi.

 Putin berkata: “Dengan masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam NATO, penting bagi kami untuk memperkuat zona militer barat untuk melawan ancaman ekspansi NATO ke arah timur yang terus berlanjut.”

Putin juga menepis anggapan bahwa perang dapat menyebar ke negara-negara Eropa lainnya, dan menyebutnya sebagai “omong kosong”.

Pidato Putin, yang berlangsung selama lebih dari dua jam, disampaikan menjelang pemilihan presiden Rusia. Ia diyakini akan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua hingga 2030. (Hui)