Kebocoran Sambungan Telepon Militer, Jerman dan Rusia Terlibat Perang Kata-kata

NTD

Media Rusia pada Jumat (1 Maret), merilis rekaman telepon berdurasi 38 menit yang berisi percakapan antara perwira militer Jerman dengan perwira militer Rusia. Pada saat itu, para perwira Jerman sedang mendiskusikan kemungkinan pengiriman rudal jelajah Taurus ke Ukraina, rencana untuk melancarkan serangan ke tempat-tempat penting Rusia dan fakta bahwa pasukan Inggris telah memasuki Ukraina. Kini, perang kata-kata telah berkobar antara Rusia dan Jerman terkait bocornya rekaman telepon itu.

Pada Senin (4 Maret), sekretaris pers Rusia Dmitry Peskov mengatakan kepada media bahwa rekaman tersebut menunjukkan bahwa militer Jerman “mendiskusikan secara substantif dan konkret rencana serangan di wilayah Rusia.”

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menanggapi kebocoran tersebut dengan menuduh Rusia menciptakan perpecahan di Jerman dengan melancarkan “perang informasi” terhadap Berlin.

Dia mengatakan, “Ini adalah serangan disinformasi ganda. Ini adalah tentang perpecahan. Ini tentang menghancurkan persatuan kita.”

Namun, para pejabat Rusia telah berulang kali membantah telah menyebarkan informasi menyesatkan. Peskov menekankan bahwa rekaman tersebut merupakan bukti “keterlibatan langsung Barat dalam konflik di sekitar Ukraina”.

Jerman mengonfirmasi bahwa rekaman tersebut asli, namun tidak yakin apakah rekaman berdurasi 38 menit yang dirilis oleh media Rusia sengaja diedit. Berlin juga sedang menyelidiki apa yang menyebabkan bocornya rekaman telepon para perwira Jerman tersebut.

Pada hari Senin, kantor berita Rusia Tass melaporkan bahwa kementerian luar negeri Rusia telah memanggil duta besar Jerman menyusul bocornya rekaman militer Jerman yang mendiskusikan Ukraina.

Namun, NBC melaporkan bahwa juru bicara pemerintah Jerman membantah seruan tersebut, bersikeras bahwa duta besar Jerman “belum” dipanggil, dan mengklaim bahwa klaim Rusia bahwa Jerman sedang bersiap-siap untuk menyerang Rusia adalah “propaganda yang tidak masuk akal dan jahat.” (Hui)