8 Anak-anak dan 1 Orang Dewasa Meninggal Karena Sakit Setelah Makan Daging Penyu di Pulau Terpencil di Afrika

EtIndonesia. Delapan anak-anak dan satu orang dewasa meninggal di sebuah pulau terpencil di Afrika dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit setelah memakan daging penyu, yang dianggap sebagai makanan lezat di wilayah tersebut meskipun terdapat bahaya keracunan makanan – termasuk risiko kematian.

Setidaknya 78 orang lainnya jatuh sakit dalam insiden yang terjadi awal pekan ini di Pulau Pemba, sebuah daerah tropis terpencil di kepulauan Zanzibar di lepas pantai timur Afrika, lapor NBC.

Orang dewasa yang meninggal karena memakan daging penyu pada hari Jumat (8/3) adalah ibu dari salah satu anak yang kehilangan nyawanya, kata dr. Haji Bakari, petugas medis di Distrik Mkoani. Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa tes laboratorium mengonfirmasi bahwa semua orang yang sakit telah mengonsumsi daging penyu pada hari Selasa (5/3).

Keracunan ini mirip dengan kejadian serupa di Pulau Pemba pada November 2021 di mana tujuh orang, termasuk seorang anak berusia 3 tahun, meninggal setelah memakan daging penyu.

Daging penyu banyak disantap sebagai makanan lezat di Zanzibar, wilayah semi-otonom yang, bersama dengan Tanganyika, membentuk Republik Persatuan Tanzania.

Namun, bahaya mengonsumsinya sudah diketahui secara luas.

Daging penyu dapat terkontaminasi dengan chelonitoxism, sejenis keracunan makanan yang menurut National Institutes of Health menyebabkan gejala gastrointestinal, diikuti dengan “toksisitas neurologis, hati, dan ginjal”.

Laporan ini juga secara khusus memperingatkan bahwa ibu menyusui yang mengalami keracunan chelonitoxin dapat menularkan racun tersebut kepada bayinya, dan merinci kejadian di Mikronesia dan Madagaskar yang mengakibatkan kematian bayi yang menyusui.

Setelah keracunan tersebut, pihak berwenang di Zanzibar telah mengirimkan tim manajemen bencana untuk menghimbau masyarakat untuk tidak memakan daging penyu, tulis NBC. (yn)

Sumber: nypost