Dana Tiongkok Mendorong Kenaikan Saham Jepang, Pakar : Setiap Negara Perlu Memanfaatkan Peluang Ini

NTD

Tahun 2024 harga saham di bursa Jepang mengalami kenaikan yang signifikan, yang tentunya menjadi daya tarik bagi investor luar negeri. Para ahli mengungkapkan bahwa masuknya dana Tiongkok dalam jumlah besar serta depresiasi nilai yen Jepang adalah alasan utama kenaikan harga saham di bursa Jepang.

“Memburuknya perekonomian Tiongkok telah mempercepat penarikan investor dari pasar saham Tiongkok. Saat ini, bertepatan yen Jepang sedang terdepresiasi. Pasar saham Jepang yang besar memiliki kinerja yang stabil, Ini yang menjadi daya tarik banyak investor. Hal lainnya adalah hasil dividen pasar saham Jepang relatif rendah, sehingga banyak orang yang berharap harga saham-saham di bursa bisa terus naik. Faktor-faktor ini secara bersama-sama menjadi dorongan bagi masuknya dana luar ke pasar Jepang, dan menjadi alasan utama kenaikan harga saham,” kata Yukimitsu Sanada, profesor dari Aichi Shukutoku University, Jepang.

Menurut analisis pihak luar, kenaikan harga saham secara bertahap dapat membawa perekonomian Jepang keluar dari kesulitan deflasi. Profesor Yukimitsu Sanada menekankan bahwa bagaimana memanfaatkan secara benar kenaikan harga saham adalah isu utama bagi pembangunan ekonomi Jepang.

Yukimitsu Sanada mengatakan : “Ketika harga saham naik, cara perusahaan mengadopsi strategi seperti meningkatkan investasi dan memperluas skala karyawan akan secara langsung mempengaruhi apakah perusahaan dapat mengubah kenaikan harga saham menjadi keuntungan yang riil. Sehubungan dengan hal ini, jika perusahaan mampu secara efektif mengadopsi strategi yang sesuai, maka dapat diprediksikan bahwa, hal itu akan membawa perkembangan dan prospek baru bagi perekonomian Jepang.”

Yukimitsu Sanada, profesor dari Aichi Shukutoku University, Jepang

Profesor Yukimitsu Sanada berpendapat, selain Tiongkok, kondisi perekonomian negara Asia lainnya juga membaik akibat kenaikan harga pasar saham Jepang.

“Kenaikan rata-rata harga saham Nikkei telah memperbaiki situasi di Asia secara keseluruhan. Namun situasi di Tiongkok kurang optimis karena dana sedang mengalir keluar. Bisa dikatakan aliran dana keluar tersebar ke seluruh Asia, yang mana merupakan sesuatu yang baik bagi negara di Asia. Bisa dikatakan juga bisa dikatakan sebagai hal yang baik. Terakhir, saya tekankan lagi bahwa “Apakah negara-negara Asia dapat memanfaatkan kenaikan pasar saham Jepang untuk mendorong perkembangan ekonomi dan industri mereka sendiri juga merupakan sebuah pertanyaan,” ungkap Yukimitsu Sanada.

Menurut Reuters, berbeda dengan pasar saham Jepang yang bergerak naik, pasar saham Tiongkok saat ini justru sedang menurun hingga mendekati titik terendah dalam 5 tahun terakhir. Sementara itu hasil imbal obligasi pemerintah Tiongkok bertenor 30 tahun juga telah mengukir rekor terendah baru. (sin)