Pertumbuhan Upah di AS Melambat Tajam Akibat Prospek Ekonomi yang Tidak Pasti

oleh Li Zhaoxi

Persaingan di pasar kerja AS semakin ketat saat ini. Banyak pencari kerja menghadapi tantangan yang tidak terduga. Selain pilihan pekerjaan semakin sulit, pertumbuhan upah juga terhenti atau bahkan menurun.

Laporan terbaru dari “ZipRecruiter” menunjukkan, bahwa hampir setengah dari 2.000 perusahaan di Amerika Serikat yang disurvei mengakui adanya penurunan gaji untuk posisi tertentu.

Data baru dari situs pencarian kerja “Indeed” menunjukkan, bahwa pertumbuhan upah di AS telah melambat tajam selama setahun terakhir, malahan semakin mendekati level sebelum merebaknya pandemi.

Gaji untuk iklan pekerjaan yang terdaftar di “Indeed” menunjukkan, gaji  Februari tahun ini naik hanya sebesar 3,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Padahal pada awal 2022, pertumbuhan gaji mencapai 9,3% YoY.

Nick Bunker, Direktur Penelitian Ekonomi AS di “Indeed” mengatakan kepada reporter “BBC”, bahwa laju penurunan ini sangat mengejutkan. Saat ini persaingan antar pemberi kerja sudah berkurang, sehingga permintaan terhadap upah yang lebih tinggi pun berkurang, dan lowongan pekerjaan turun secara signifikan. Sementara di sisi lain para pencari kerja bertambah”.

Meskipun penurunan gaji itu menjadi umum, tetapi paling menonjol dialami oleh pekerja di industri berupah rendah. Pertumbuhan upah terhadap kelompok ini turun menjadi 3,4% pada bulan Februari tahun ini dari 12,5% yang terjadi pada awal tahun 2022.

Sebaliknya, pertumbuhan upah bagi pekerja dengan bayaran tertinggi turun menjadi 2,6% di  Februari dari angka tertingginya yang 8,2%. Untuk pekerja berupah menengah, pertumbuhan tahun-ke-tahun telah turun menjadi 3,9% dari puncaknya sebesar 8,5%.

Karena lowongan pekerjaan telah berkurang, pencari kerja menghadapi kondisi yang lebih sulit ketika menegosiasikan gaji yang lebih tinggi atau bahkan gaji awal yang lebih baik. Bagi banyak pencari kerja, fokus mereka adalah mendapatkan pekerjaan secepat mungkin dibandingkan menegosiasikan gaji.

Chris Rice, CEO dari “Riviera Partners”, sebuah perusahaan perekrutan teknologi eksekutif AS yang berbasis di Boston mengatakan : “Selama epidemi ini, kami melihat pasar tenaga kerja mengalami ‘bull market’, sehingga kompensasi dasar pekerja meningkat secara signifikan karena perusahaan membutuhkan talenta”.

Ia mengatakan, “Pada saat yang sama, kita melihat terjadinya penyesuaian di pasar, kelebihan pasokan berarti upah akan merendah karena permintaan yang melemah.”

Sejak  Maret 2022, Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali untuk mengekang inflasi dan mendinginkan pasar tenaga kerja. Para pengambil kebijakan mengatakan, bahwa pertumbuhan upah yang pesat akibat kuatnya pasar tenaga kerja merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya inflasi yang telah merugikan jutaan warga Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir.

Sejumlah tanda yang berkembang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melemah akibat kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi. Di awal tahun baru, terjadi gelombang PHK besar-besaran, dan daftar PHK terus bertambah dari hari ke hari. Banyak perusahaan besar seperti Alphabet, Amazon, American Airlines, Citigroup, Snap, dan UPS termasuk yang merumahkan karyawannya.

Namun, menurut data yang dirilis Kementerian Tenaga Kerja pada awal bulan Maret tahun ini, meskipun tingkat pengangguran naik dari 3,7% menjadi 3,9% pada  Februari, namun tercipta 275.000 lapangan kerja baru. Laporan tersebut menunjukkan bahwa pasar kerja sebagian besar industri tidak terpengaruh meskipun terjadi kenaikan suku bunga, namun hal ini juga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih agresif.

Nela Richardson Ph.D, Kepala Ekonom di ADP, salah satu perusahaan manajemen sumber daya manusia terbesar di dunia, mengatakan jika inflasi terus mempertahankan tren penurunannya, hal ini akan berdampak baik bagi konsumen, juga menguntungkan dunia usaha.

Nela Richardson mengatakan :(Bisnis) tidak harus menghadapi kenaikan upah dan kurangnya pasokan tenaga kerja pada saat yang bersamaan. Sebenarnya mereka masih memiliki peluang untuk mengembangkan perusahaannya pada 2024. (sin)