Korban Selamat Menceritakan Suasana Serangan Teror di Gedung Konser Moskow

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terorisĀ  Jumat 22 Maret di sebuah gedung konser di luar ibu kota Rusia, Moskow, yang merupakan serangan paling berdarah dalam 20 tahun terakhir. Para korban yang selamat dari serangan tersebut menceritakan apa yang terjadi

Li Qingyi dan Jiang Diya – NTD

Pada Jumat (22 Maret), empat pria bersenjata melakukan pembantaian di gedung konser Balai Kota Crocus di pinggiran kota Moskow. Saat itu, mereka berjalan diam-diam menuju detektor logam di pintu masuk, lalu melepaskan tembakan ke arah penonton.

Seorang korban yang selamat dari serangan itu kembali ke rumah dan menemukan mantelnya berlumuran darah dan menyadari bahwa seseorang pasti telah menghalanginya dengan tubuh mereka.

Penyintas serangan konser Anastasia Rodionova berkata : “Sungguh tak bisa dipercaya. Saya sadar sekarang betapa beruntungnya saya, sangat beruntung. Saya pulang ke rumah dan jaket saya berlumuran darah. Jelas seseorang telah menghalangi saya dengan tubuhnya.”

ā€œMereka hanya berjalan dan menembak, (mungkin) lima atau enam orang, mereka hanya berjalan dan menembak. Mereka menembak, mereka tidak berteriak, mereka tidak mengatakan ‘Semua orang berbaring, (jika tidak) kami ‘akan membunuhmu.’ Sesuatu seperti itu. Mereka hanya berjalan diam-diam, menembak jatuh semua orang secara metodis. Suara tembakan bergema dan kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi.”

Dalam serangan  tersebut, pria bersenjata menggunakan bensin di ranselnya untuk menyalakan api hingga menyebabkan atap gedung konser runtuh. Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu beberapa jam untuk memadamkan api hingga Sabtu (23 Maret) dini hari. Penyelidik mengatakan bahwa serangan teror tersebut menewaskan  133 orang, beberapa tewas akibat tembakan dan lainnya tewas akibat kebakaran.

Pada Sabtu dini hari, ratusan orang berbaris di dekat pusat donor darah di Moskow untuk membantu korban luka.

Pendonor darah Yekaterina berkata : “Tentu saja saya kaget, takut dan ketakutan.”

Pendonor darah Victoria Zaitseva juga berkata: “Saya ingin membantu mereka yang menderita, inilah yang bisa kami lakukan.”

Pasca kejadian tersebut, organisas ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di media sosial tersebut.

Dinas Keamanan Federal Rusia melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin pada  Sabtu bahwa 11 tersangka telah ditahan. Pihak Rusia juga mengklaim empat di antaranya terlibat langsung dalam serangan tersebut; dikatakan bahwa pada saat penangkapan, ā€œmereka sedang menuju ke perbatasan dan mencoba melarikan diri ke Ukraina.ā€ Pihak Ukraina membantah terlibat dalam insiden tersebut dan menyatakan bahwa  Rusia berusaha menghubungkan insiden tersebut dengan Ukraina. 

Pasca serangan teroris, beberapa pengusaha lokal Tiongkok dan pelajar internasional menjadi panik, menyebabkan harga tiket pesawat dari Moskow ke Tiongkok meroket. (Hui)