Terungkap Jiang Mianheng Terlibat di Pihak Militer Upaya Penggulingan terhadap Xi Jinping

PINNACLE VIEW

Selama berlangsungnya Liang Hui (Dua Sesi Rapat PKT) di Beijing tahun ini telah terjadi banyak sekali peristiwa di Tiongkok, ledakan, kebakaran, kasus kriminalitas masyarakat yang kejam, laporan resmi menyebutkan 7 orang tewas, dan lebih dari 20 orang lainnya terluka. 

Penyebab Ledakan Dahsyat Yanjiao, Pemerintah Bungkam Merahasiakannya

Produser televisi independen yakni Li Jun menyatakan pada “Pinnacle View”, antara Beijing dengan Yanjiao hanya terpisah sebuah sungai, di sisi sungai ini ada Yanjiao, di sisi sungai sana adalah distrik Tongzhou kota Beijing. Yanjiao hanya berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Beijing, lebih dekat dari banyak kota-kota lain di pinggiran Beijing, peristiwa ledakan di Yanjiao kali ini, di internet beredar sebuah rekaman video, yang isinya sangat mengejutkan saya, ledakan itu dalam sekejap meluluh-lantakkan seluruh gedung, terkesan bukan suatu kecelakaan, lebih menyerupai sejenis rudal dalam perang Hamas-Israel, yang berhulu ledak dengan kekuatan besar, yang dalam sekejap telah menghancurkan bangunan tersebut. Beijing menyatakan itu adalah ledakan akibat gas cair sebuah rumah makan ayam goreng yang meledak, tapi karyawan rumah makan ayam goreng itu membantah di publik bahwa mereka sama sekali tidak menggunakan gas untuk memasak, mereka menggunakan listrik. Jadi banyak sekali kejanggalan dalam kasus ledakan ini, yang disoroti banyak orang adalah mengapa kekuatan ledakan itu begitu dahsyat?

Editor senior sekaligus penulis utama surat kabar The Epoch Times yakni Shi Shan menyatakan kepada “Pinnacle View”, saya melihat penuturan di internet begitu banyak, ada yang mengatakan pembalasan sosial, ada yang mengatakan kebocoran pipa gas, tapi perusahaan gas mengatakan, pihaknya tidak memiliki jalur pipa di tempat tersebut, jadi insiden ini telah menimbulkan begitu banyak dugaan, terutama karena lokasi ledakan itu begitu dekat dengan Beijing.

Pemimpin redaksi surat kabar The Epoch Times yakni Guo Jun menyatakan kepada “Pinnacle View”, tata letak Fengshui kota Beijing di sisi barat dan sisi utara adalah pegunungan, timur dan selatan adalah dataran, jadi Beijing berada pada posisi di utara dan menghadap ke selatan. Sedangkan kota Yanjiao, dikabarkan ada sekitar 300.000 orang yang bekerja di Beijing yang menetap di kawasan ini, di sekitar Beijing selama dua tahun terakhir telah mengalami banyak musibah, musim panas tahun lalu diterjang banjir, dimana dari Gunung Daxibian mengalir banjir bandang yang telah menenggelamkan banyak tempat di sisi barat laut Provinsi Hebei. Mengawali musim semi tahun ini terjadi suatu ledakan dahsyat di Yanjiao, pemandangan ini boleh jadi adalah pertanda sial, dan serasa ibarat air meluap api membara. Saya merasa ada semacam kekuatan yang bergerak dan beroperasi yang tengah merobohkan Beijing.

Jiang Mianheng Terlibat Pemberontakan Militer Gulingkan Xi, Komite Pusat PKT Tidak Berani Digelar Sidang Pleno Ketiga

Li Jun menyatakan, baru-baru ini Yuan Hungbing mengungkapkan, tidak digelarnya sidang pleno ketiga Komite Pusat PKT tampaknya dikarenakan alasan politik. Dikatakan setelah mantan Menlu Qin Gang dan mantan Menhan Li Shangfu ditangkap, mereka sempat mengungkapkan, di dalam lembaga diplomatik, militer, dan Angkatan Roket terdapat sekelompok orang, yang tidak setia pada Xi Jinping, hal ini menimbulkan keresahan yang sangat besar pada Xi Jinping. Dan kondisi belakangan ini lebih parah lagi, yakni Komandan Pasukan Pendukung Strategis yakni Ju Qiansheng dan mantan Komisaris Politik Angkatan Roket yakni Xu Zhongbo setelah diciduk, keduanya memberikan informasi yang sangat rinci, terakhir mengungkap Jiang Mianheng, dikatakan banyak pejabat telah berkoalisi bersama Jiang Mianheng, mereka semua tidak hanya korup, juga melakukan aksi politik yang tidak terorganisir, mereka diam-diam meragukan dan tidak sejalan dengan kemampuan pemerintahan Xi Jinping. Mayoritas dari mereka adalah orang-orang dari faksi Xi, hal ini tentu sangat memusingkan Xi Jinping, membuatnya bimbang dan ragu.

Guo Jun mengatakan, Jiang Mianheng pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Chinese Academy of Sciences, juga pernah menangani peluncuran roket dan satelit, ia memperoleh gelar doktor di AS, dengan spesialisasi di bidang fisika bahan. Tahun 2004 Jiang Mianhen juga pernah menjabat sebagai wakil komando pesawat luar angkasa Shenzhou 5, juga pernah menjabat sebagai ilmuwan kepala dalam proyek satelit kecil CX-1, lalu tahun 2007 menjabat sebagai wakil ketua tim teknis eksplorasi bulan, wakil komando proyek Chang’e juga dijabatnya, tahun 2008 ia juga menjabat sebagai wkail komando Shenzhou 7.

Dengan kata lain Jiang Mianheng memang memiliki koneksi dengan orang-orang di Angkatan Roket dan juga Departemen Pengembangan Perlengkapan Komisi Militer Pusat, seperti Li Shangfu yang tadinya adalah Komandan Pusat Peluncuran Satelit Xichang, dan mereka semua adalah komandan tertinggi peluncuran roket, yang pasti memiliki hubungan tertentu. Belum lagi Pasukan Pendukung Strategis, satu proyek penting yang dijalankan Pasukan Pendukung Strategis adalah satelit orbit rendah, Jian Mianheng sendiri dulunya adalah ilmuwan kepala dalam proyek satelit orbit rendah ini, jadi di antara mereka terdapat koneksi yang saling bersilangan.

Sekarang Angkatan Roket (AR) dan Pasukan Pendukung Strategis sedang diperiksa seluruhnya, melibatkan Jiang Mianheng, sebenarnya pernyataan ini masuk akal. Selain itu AR, Pasukan Pendukung Strategis, dan Departemen Perlengkapan Umum adalah tempat berkumpulnya orang-orang profesional, yang mengenyam pendidikan keahlian yang sangat baik, di dalam hati mereka memandang rendah orang-orang yang tidak mendapat pendidikan formal, atau agak meremehkan orang-orang seperti itu, ini juga merupakan psikologis yang sangat wajar. Walaupun mereka tidak mengatakannya di depan umum, tetapi di belakang belum tentu tidak, pada forum terbuka pasti ada perkataan untuk menjaga inti kekuasaan, tapi secara pribadi, khususnya saat makan, atau setelah minum sedikit arak, tak terhindarkan akan mengatakan kata-kata tidak hormat pada pemimpin partai. Sekarang masalahnya adalah, kota Beijing sedang menangani pejabatnya berdasarkan perbincangan pribadi, berbagai perkataan dalam okasi pribadi, segala perkataan di meja makan, menjadi bukti penting memeriksa pejabat.

Sekarang sering terbaca bahwa para pejabat yang disebutkan dalam laporan Komisi Pusat Inspeksi Disiplin dikatakan adalah orang bermuka dua, berperilaku politik buruk dan lain-lain, ini berarti di dalam internal PKT sendiri tidak puas dengan keputusan dan tindakan politik pemimpin tertinggi, mereka memiliki banyak pandangan individu, dan besar kemungkinan telah membentuk kelompok oposisi dalam skala besar, ini menunjukkan konflik internal kalangan petinggi PKT tengah memuncak.

Guo Jun mengatakan, karena hal semacam ini sangat lumrah, dan dikabarkan pemimpin tertinggi Beijing sedang mempertimbangkan mengkritik era Deng Xiaoping dan Jiang Zemin secara menyeluruh, mulai dari teori sampai berbagai penerapan kebijakannya, mereka ingin mengkritiknya. Di satu sisi menonjolkan prestasi Xi Jinping yang telah menyelamatkan situasi, di sisi lain, untuk sekali lagi melakukan pembersihan dan penertiban secara mendasar di dalam tubuh partai.

Mantan pelaku media senior Tiongkok yang kini berdiam di AS yakni Cai Shenkun menyatakan, jika Xi Jinping hendak mengkritik Deng Xiaoping dan Jiang Zemin secara menyeluruh, ini merupakan semacam tindakan yang histeria. Karena bagaimana pun partai komunis ada hal-hal yang diwarisi, seperti Deng Xiaoping dulu juga dipastikan memiliki dendam pada Mao Zedong, tapi kemudian ia tetap menjunjung kebijakan Mao, lantas diam-diam meletakkannya. Saya merasa Xi Jinping sampai hari ini, ia juga memiliki warisan seperti ini, selama sepuluh tahun terakhir ia dapat duduk dengan kokoh di posisi ini, juga karena Jiang Zemin dan Hu Jintao telah menyimpan warisan baginya, jika tidak ada warisan ini, saya merasa posisinya pada hari ini tidak akan kuat.

Seperti ketika Deng Xiaoping mengambil alih kekuasaan dari Mao Zedong, pada saat itu kondisi ekonomi sangat kacau, siapa pun yang melakukannya tidak akan mudah, jika jalan Mao Zedong terus diikuti maka sama sekali tidak mungkin bisa melangkah maju. Saya percaya selama beberapa tahun terakhir ini Xi Jinping telah mencobanya, suatu ketika ia ingin kembali ke masa Mao Zedong, tapi setiap dia melangkah kembali, sebenarnya langkahnya sangat sulit. Walaupun kita melihat saat ini kekuasaan terpusat di tangannya, sangat berpengaruh, kekuasaan di tangannya sekarang telah melebihi Mao Zedong dulu, di era Mao Zedong, PM Zhou Enlai masih memiliki sebagian kekuasaan yang relatif besar, tapi sekarang hampir semua termasuk Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, serta Dewan Negara sudah tidak memiliki kekuasaan lagi, pada dasarnya semuanya berada di tangan Xi, dalam kondisi seperti ini, dalam kondisi tidak ada hambatan, tapi banyak sekali hal yang ingin dilakukannya namun hingga kini tidak bisa dilakukannya. Jika ia menyangkal Deng Xiaoping, Jiang Zemin, dan Hu Jintao secara menyeluruh, saya merasa seluruh partai, seluruh militer, dan rakyat seluruh negeri belum tentu bisa berbelok ke arah ini. 

Jalan di depannya akan semakin sulit dilalui, setelah Xi menyangkal mereka, jalan apa yang akan ditempuh? Apakah ia benar-benar akan melalui jalan seperti di era Mao Zedong dulu yang menutup rapat-rapat gerbang negara? Jalan itu tidak mungkin ditempuhnya, beberapa tahun terakhir ini ia juga ingin menapak jalan itu, tapi lihat saja ketika diterapkan lockdown dalam kebijakan Nol Covid sampai begitu heboh, beberapa (demonstrasi) kertas putih (anti pemerintah) saja sudah menumbangkannya. Jadi saya merasa jangan memandang sentralisasi kekuasaan ini terlalu tinggi, kadang kala sentralisasi sangat rapuh, dan sebenarnya hanya kejadian sekejap mata.

“Angkatan Produktif Berkualitas Baru” Hanya Tipuan, Pakar Seluruh Negeri Bingung

Cai Shenkun menyatakan, beberapa hari ini saya lebih banyak menyoroti soal “angkatan produktif berkualitas baru”, dari surat kabar People’s Daily atau pemberitaan Xinhua News, dari perwakilan Liang Hui atau perbincangan para anggota komite, sebenarnya semua orang tidak jelas, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan “angkatan produktif berkualitas baru”, tidak ada yang memahaminya. 

Tahun lalu ketika Xi Jinping pergi ke Heilongjiang dan membicarakan hal ini, besar kemungkinan adalah kesalahan pengucapan. Karena awalnya saya melihat Sekolah Partai Provinsi Fujian mempublikasi sebuah artikel di People’s Daily, saat dia menafsirkan angkatan produktif berkualitas baru ini, menurut pemahamannya maknanya adalah pengetahuan dan kesadaran baru, dengan kata lain kita harus sensitif terhadap hal baru. Tapi kemudian entah Departemen Propaganda atau Komite Pusat Partai, mengubahnya menjadi kualitas, dan bukan pengetahuan, ini adalah semacam kesalahan pengucapan. Lucunya adalah, seluruh warga menyatakan atau mengikrarkan bagaimana mengembangkan “angkatan produktif berkualitas baru”. Beberapa hari lalu saya menertawakannya, secara keseluruhan, yang dibutuhkan Tiongkok bukanlah “angkatan produktif berkualitas baru”, setelah partai tersentralisasi, yang harus dilakukan adalah memberikan wewenang, begitu wewenang diberikan, semua kemampuan produksi akan dapat berkembang maksimal. 

Sekarang baik perusahaan bisnis, termasuk sejumlah pejabat, bingung apa yang harus diperbuat, bicara soal “angkatan produktif berkualitas baru” hanya omong kosong saja, dan sangat membingungkan, saya percaya mereka sendiri pun tidak memahami apa itu “angkatan produktif berkualitas baru”. Lihat saja artikel pada People’s Daily yang menafsirkannya, termasuk artikel penafsiran sejumlah pakar teori, semua memiliki pandangannya masing-masing, tidak ada yang benar-benar mampu menjelaskan “angkatan produktif berkualitas baru”, ada yang mengatakan kecerdasan buatan atau AI, ada yang mengatakan inovasi teknologi. Apa sebenarnya “angkatan produktif berkualitas baru”, saya yakin hingga kini tidak ada satu pun penjelasan yang utuh. (sud)