2 Jenazah Ditemukan dari Jembatan Ambruk di Baltimore, Seorang Pengemudi Uber Menyadari ‘Selangkah Lagi’ dari Bencana

NTD

Jembatan Baltimore di Maryland, Amerika Serikat dihantam oleh kapal kargo pada 26 Maret dini hari, dan para pekerja dari konstruksi sedang mengerjakan jembatan pada saat itu, sebanyak delapan pekerja jatuh ke sungai dan dua orang berhasil diselamatkan pada hari yang sama. Tim pencarian dan penyelamatan dilanjutkan pagi hari di tengah suhu yang rendah dan hujan. Pihak berwenang mengumumkan pada 27 Maret malam bahwa jenazah kedua korban ditemukan di dalam kendaraan barang ringan yang jatuh ke dalam air sedalam sekitar 7,6 meter 

Laporan NBC menyebutkan bahwa kedua korban diidentifikasi sebagai Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26 tahun, dari Guatemala, dan Alejandro Hernandez Fuentes, 35 tahun, dari Meksiko.

Empat pekerja lainnya masih belum ditemukan, termasuk para pekerja migran dari El Salvador dan Honduras. Pada saat kejadian, mereka sedang memperbaiki jalan berlubang dan struktur batu di jembatan Francis Scott Key.

Central News Agency (CNA) Taiwan melaporkan bahwa Polisi Negara Bagian Maryland Roland L. Butler Jr. mengatakan kepada media bahwa operasi pencarian dan penyelamatan pada  27 Maret hingga pukul 16:00, petugas SAR telah berubah dari pencarian dan penyelamatan menjadi penyelamatan, ada banyak puing-puing dan beton di bawah sungai yang disebabkan oleh jembatan yang ambruk, sehingga sulit untuk memastikan keselamatan petugas SAR. Menurut sistem sonar, kendaraan yang jatuh dari jembatan ke dalam sungai mungkin terjebak di reruntuhan jembatan.

Pihak berwenang memasang penghalang jalanan di  sekitar kecelakaan untuk mengontrol akses, dan sejumlah besar media AS dibatasi untuk mengambil gambar dari jauh. Terlepas dari konferensi pers di pagi hari, para pejabat tidak menjelaskan perkembangannya kepada media lagi hingga sekitar pukul 6 sore. Pada pukul 13.00, media mengerumuni seorang pejabat dan bertanya kapan akan ada berita, tetapi pejabat tersebut hanya bisa menjawab “nanti malam” sebagai respon atas ketidakpuasan para wartawan.

Berbagai media masuk ke rumah-rumah terdekat dan menyewa di sekitar lokasi untuk mendapatkan tangkapan gambar atau Video yang lebih jelas. Namun, karena kondisi cuaca yang buruk pada 28 Maret, dengan hujan deras yang tak henti-hentinya dan selimut kabut, hampir tidak mungkin untuk merekam operasi SAR dari kejauhan.

Gubernur Maryland Wes Moore mengatakan kepada media pada  26 Maret bahwa sesaat sebelum kapal barang tersebut menabrak jembatan, sebuah sinyal marabahaya dikirim melalui panggilan radio, dan para petugas bergegas untuk menghentikan kendaraan tersebut agar tidak masuk ke jembatan, sehingga menyelamatkan beberapa nyawa.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board) mengatakan pada 26 Maret telah menaiki kapal untuk mendapatkan kotak hitam, dengan harapan dapat membantu menentukan penyebab kecelakaan.

Pengemudi Uber:  Selangkah Lagi dari Bencana

Sopir Uber, Gayle Fairman, mengatakan kepada stasiun berita lokal Baltimore WBAL-TV 11 bahwa dia menerima telepon pada 26 Maret pukul 1:16 pagi dan pergi menjemput penumpang. Penumpang terlambat naik mobil beberapa menit. Ketika mereka mendekati Key dan akan melintasi jembatan, dia dihentikan oleh polisi dan mengetahui bahwa jembatan itu runtuh.

Fairman mengatakan dia masih terguncang namun bersyukur. Dia yakin dia dan penumpangnya tinggal selangkah lagi dari bencana, dan jika penumpangnya tidak keluar terlambat kemudian untuk naik mobilnya, mereka mungkin sudah berada di jembatan ketika jembatan itu ambruk.

Gubernur Moore menyatakan pada konferensi pers malam bahwa pekerjaan sekitar 8.000 pekerja pelabuhan akan terpengaruh oleh ambruknya jembatan. Dia menelepon Presiden Joe Biden lagi hari ini dan mengajukan permohonan dana bantuan darurat dari pemerintah federal.

Media AS melaporkan bahwa di antara empat pekerja yang masih hilang, Maynor Suazo Sandoval berasal dari Honduras dan Miguel Luna berasal dari El Salvador.

Stasiun televisi Amerika berbahasa Spanyol Telemundo melaporkan bahwa saudara perempuan Sandoval, Norma, berkata, “Dia bekerja keras setiap hari hanya untuk membuat keluarganya menjalani kehidupan yang lebih baik, dan dia selalu mencari cara untuk menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya. NBC melaporkan bahwa Sandoval memiliki seorang putra berusia 18 tahun dan seorang putri berusia 6 tahun.

Istri Miguel Luna, María del Carmen Castellón, mengatakan kepada World TV bahwa dia dan keluarganya telah menunggu kabar tentang suaminya dan merasa sangat sedih.

CASA, sebuah organisasi nirlaba di Baltimore yang khusus melayani imigran, mengonfirmasi kepada NBC bahwa Sandoval dan Migue; Luna sama-sama anggota organisasi tersebut dan mereka berimigrasi ke Amerika Serikat sekitar 19 tahun lalu. (hui)