Pria Asal Tiongkok Menolak Pergi Setelah Masuk Secara Ilegal ke Pangkalan Korps Marinir AS 

 oleh Lin Yan

Seorang pria asal Tiongkok yang melintasi perbatasan secara ilegal dan menolak untuk pergi setelah masuk ke pangkalan Korps Marinir AS telah tertangkap. Saat ini petugas imigrasi setempat sedang menyelidiki motifnya. 

Menurut pesan yang dikirim oleh Gregory K. Bovino, Kepala Imigrasi Sektor El Centor pada  Jumat (29 Maret) di media sosial “X” bahwa, pihaknya menerima laporan dari pangkalan Korps Marinir AS yang menyebutkan, ada seorang warga negara Tiongkok telah memasuki pangkalan tanpa izin dan mengabaikan perintah untuk segera keluar dari lokasi.

Gregory K. Bovino mengatakan bahwa pria asal Tiongkok tersebut dipastikan telah memasuki pangkalan secara ilegal, dan petugas imigrasi sedang menyelidiki motif di balik perilaku pria tersebut.

El Center adalah salah satu dari 20 sektor Patroli Perbatasan Amerika Serikat.

Warga Negara Tiongkok adalah kelompok imigran gelap dengan pertumbuhan paling cepat yang memasuki Amerika Serikat dari Meksiko. Pada 2023, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS melaporkan, bahwa 37.000 orang warga negara Tiongkok telah ditangkap karena melintasi perbatasan secara ilegal, 50 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya.

Banyak warga asal Tiongkok memasuki Amerika Serikat dari Meksiko melalui panduan rute yang banyak tersebar di Douyin. Bahkan TikTok memiliki petunjuk rinci tentang cara menemukan rute untuk menyelundup masuk ke Meksiko dan menemukan celah yang pada perbatasan yang bisa dimanfaatkan.

Banyak imigran Tiongkok mengatakan bahwa tujuan mereka melarikan diri dari Tiongkok adalah karena iklim politik Tiongkok yang semakin represif dan perekonomiannya yang lesu.

CBS melaporkan bahwa terdapat celah sepanjang 4 kaki di ujung pagar perbatasan 60 mil sebelah timur San Diego, California. Celah tersebut berada di dekat Pemandian Air Panas Jacumba, California. Pagar yang rusak ini kemudian diberi nama sesuai dengan kota tetangganya di Meksiko yang dikenal secara lokal sebagai San Judas Break.

Celah tersebut dijadikan tujuan masuk oleh imigran gelap dari seluruh dunia. Di sana terbukti berceceran paspor warga dari negara di seluruh dunia, termasuk paspor RRT yang memang sengaja dibuang untuk menghindari deportasi ke negara mereka. Beberapa imigran gelap melahan membuang dokumen resmi mereka itu sebelum memasuki perbatasan.

Di antara mereka yang diwawancarai oleh CBS adalah para guru, bankir, pemilik usaha kecil dan pekerja pabrik. Beberapa dari mereka itu termasuk warga kelas ekonomi menengah, terbang jauh ke Meksiko dan tiba di perbatasan AS dengan membawa tas troli.

Menurut data dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, bahwa setidaknya terdapat 36.000 orang warga negara Tiongkok yang telah diperintahkan untuk meninggalkan AS oleh pengadilan imigrasi AS, namun Beijing sering kali menolak menerima kembali mereka, dan Amerika Serikat tidak dapat memaksa pemerintah Tiongkok untuk menerima mereka.

Menurut Kementerian Kehakiman AS, bahwa pada 2023 ada sekitar 55% imigran asal Tiongkok yang telah menerima suaka dari AS, sedangkan imigran asal negara lain hanya 14%. (sin)