Lebih dari 200.000 Orang Menandatangani Petisi Online Mendukung Perjuangan Praktisi Falun Gong Menentang Penganiayaan

NTD

Sebuah jaringan global bernama “Dukung Falun Gong untuk Mengakhiri 24 Tahun Penganiayaan Brutal” telah mengoleksi tanda tangan online dari seluruh dunia sebanyak lebih dari 200.000 per 28 Maret 2024. 

Koleksi tanda tangan ini dipublikasikan di “Change.org”, salah satu situs pengumpulan tanda tangan terbesar di dunia, dan tersedia dalam 29 bahasa termasuk Mandarin, Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Ling Xi, seorang sukarelawan dari Inggris mengatakan bahwa pengumpulan tanda tangan diprakarsai oleh individu-individu yang mendukung Falun Gong pada 2019. Saat ini, jumlah seluruh teks dalam semua bahasa jika digabungkan memiliki total 5,76 juta klik.

Petisi tersebut berbunyi : “Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa adalah metode kultivasi Tiongkok kuno yang mengajarkan lima perangkat latihan menenangkan, beserta cara untuk memperbaiki tingkatan moral yang bermanfaat dalam meningkatkan kondisi fisik dan mental praktisi”.

“Falun Gong berintikan prinsip atau karakteristik alam semesta yang ‘Sejati-Baik-Sabar’ yang digunakan sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari praktisi. Kultivasi yang dilakukan secara terus menerus ini diharapkan oleh praktisi untuk mencapai keadaan yang tidak mementingkatkan diri sendiri, juga memperoleh kearifan, wawasan yang lebih besar dan mendalam tentang alam semesta, selain kemurniaan dan keseimbangan batin — keadaan sehat yang sejati”.

“Falun Gong telah memberikan kesehatan dan kebahagiaan kepada lebih dari 100 juta orang praktisi. Orang-orang dapat mempelajari latihan ini secara gratis dari sukarelawan yang tersebar di banyak negara”.

“Falun Gong dapat dilatih secara bebas di lebih dari 100 negara dan wilayah di dunia. Namun, ada satu negara yang tidak hanya melarang orang berlatih Falun Gong, tetapi juga menganiaya mereka dalam skala besar, yaitu di Republik Rakyat Tiongkok”.

Petisi tersebut juga menyatakan : “Sejak 20 Juli 1999, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Jiang Zemin melancarkan kampanye kekerasan untuk ‘membasmi’ Falun Gong, memandang kebangkitan nilai-nilai spiritual tradisional Falun Gong sebagai kompetisi melawan ideologi ateis Partai Komunis Tiongkok, dan menganggap penyebaran metode kultivasi diri Falun Gong ini sebagai ancaman terhadap kontrol politik rezim mereka”.

“Dalam 24 tahun terakhir, praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap secara ilegal, dikirim secara paksa ke kamp kerja paksa, dan bahkan diambil secara paksa organ tubuh dalam kondisi hidup, disiksa sampai mati. Kampanye kebencian terhadap Falun Gong yang dipropagandakan secara nasional telah menjadikan praktisi Falun Gong mendapat perlakuan tidak manusiawi”.

“Pada 17 Juni 2019, di London, sebuah pengadilan independen dengan suara bulat menyimpulkan bahwa Tiongkok adalah “negara kriminal” yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sejumlah besar tahanan hati nurani telah dan akan terus dibunuh untuk mendapatkan organ tubuh mereka. Praktisi Falun Gong telah menjadi salah satu sumber pasokan organ tubuh manusia, bahkan mungkin sumber utamanya”.

Pada seruan terakhirnya disebutkan : “Penganiayaan terhadap Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Penganiayaan kejam ini harus segera dihentikan”. “Dengan menandatangani petisi ini, Anda dapat membantu mengubah kehidupan jutaan orang praktisi Falun Gong di Tiongkok, sekaligus mendesak rezim Partai Komunis Tiongkok untuk mengakhiri penganiayaan yang telah berlangsung selama 24 tahun”.

Dukungan dari seluruh dunia

Ling Xi mengatakan bahwa sejauh ini, sudah ada lebih dari 400 orang tak dikenal yang diam-diam mendanai promosi petisi tersebut, dan ada 16.293 orang pendukung telah membagikan petisi tersebut kepada lingkaran teman-teman mereka. “Tidak ada yang mengenal satu sama lain, namun para pendukung ini dengan tulus berharap agar lebih banyak orang mengetahui fakta kebenaran tentang Falun Gong, dan berharap penganiayaan di luar batas kemanusiaan yang dilancarkan oleh PKT ini dapat segera berakhir”.

Menurut informasi yang diberikan oleh pemohon petisi, bahwa pendukung petisi ini  berasal dari lebih dari 30 negara di dunia. Ling Xi mencontohkan, terdapat 1.186 kota besar dan kecil di Inggris, dilihat dari kode pos yang diberikan oleh pendukung Inggris, lebih dari 90% berasal dari kota-kota di Inggris.

Di bawah ini adalah kumpulan pesan tanda tangan dari para pendukung di beberapa negara, yang menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Gong dan kecaman mereka terhadap penganiayaan yang dilakukan oleh PKT.

Helen Hansen dari Guelph, Kanada menulis : “Penganut Falun Gong harus dilindungi dan dihormati sepenuhnya !”

Bernadette Chevalay dari Plouesca, Perancis menulis : “PKT telah melakukan kejahatan yang sangat brutal sehingga harus diadili dan dihukum”.

Karen Murphy dari Redhill, Inggris meninggalkan pesan yang berbunyi : “Setiap orang bebas memilih bagaimana mereka ingin hidup, terutama tanpa kekerasan, damai, penuh kasih sayang dan baik secara moral, dan tidak merugikan siapa pun”.

Daniela Passau dari Jerman menulis : “Saya menentang penganiayaan, penyiksaan dan pengambilan organ ini !”.

Maria Martinez dari Vitoria, Spanyol menulis : “Kediktatoran terbesar di dunia saat ini adalah pemerintahan komunis Tiongkok. Pembunuhan massal dan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup seperti ini tidak dapat ditoleransi”.

Isaac Kalungi dari Swedia menulis : “Jika Anda mampu, tolong bantulah mereka (praktisi Falun Gong)”.

M.vittoria Bosch dari Genoa, Italia menulis : “(Penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok adalah) murni teror ! Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang lebih tepat untuk mengungkapkan kemarahan saya”.

Kimberly Jordan dari Maryland, AS meninggalkan pesan : “Saya berharap kita dapat memberikan ganjaran yang pantas kepada Partai Komunis Tiongkok”. “Saya yakin Tuhan pasti akan melarang penyebaran ideologi komunis”.

John Sheedy dari Toronto, Kanada menulis : “(Para penganiaya adalah) para gangster yang memerintah Tiongkok ! Hal-hal seperti itu tidak akan ditoleransi !”

Aman Deep dari Kolkata, India meninggalkan pesan yang berbunyi : “Saya merasa keadilan akan memihak rakyat Tiongkok.” (sin)