NATO Mengecam Tiongkok karena Mendukung Agresi Putin, Ukraina Mencari Dukungan Pertahanan Udara

Yu Liang – NTD

Rusia meluncurkan serangan pertamanya terhadap pembangkit listrik tenaga surya di Ukraina, pada Kamis (4/4/2024).

NATO mengatakan bahwa mereka perlu memperkuat kerja sama dengan sekutu Indo-Pasifiknya untuk melawan ancaman dari negara-negara totaliter seperti Tiongkok dan Rusia.

Pada Kamis, operator jaringan listrik Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia melakukan serangan pertama terhadap pembangkit listrik tenaga surya di daerah pedalaman negara tersebut.

Militer Rusia mengatakan bahwa mereka telah melakukan 58 serangan terhadap infrastruktur Ukraina dalam seminggu, termasuk penggunaan rudal hipersonik Zircon terbaru, yang memiliki jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan hingga Mach 9.

Pada hari yang sama, seorang ahli militer mengatakan bahwa rudal hipersonik Zircon telah menunjukkan keefektifan destruktifnya di Ukraina.

Pihak Ukraina juga mengonfirmasi bahwa tidak hanya korban sipil yang meningkat baru-baru ini, tetapi jumlah korban di antara petugas penyelamat juga melonjak, dengan 91 responden pertama yang terbunuh dalam serangan udara sejauh ini.

Pada Kamis, pada perayaan ulang tahun ke-75 NATO, menteri luar negeri Ukraina dan Jerman sekali lagi meminta aliansi ini untuk menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berkata: “Sekutu akan melakukan segala cara untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki semua yang dibutuhkan untuk terus menanggapi agresi Rusia yang sedang berlangsung terhadap Ukraina.”

NATO mengatakan bahwa pihaknya memperkuat kerja sama dengan para mitra Indo-Pasifiknya – Australia, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru – untuk melawan koalisi jahat Rusia, Iran dan Korea Utara yang dipimpin oleh Komunis Tiongkok.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata: “Ketika negara-negara otoriter menjadi lebih tergantung, negara-negara yang berpikiran sama di seluruh dunia harus bersatu untuk mempertahankan tatanan global.”

Stoltenberg secara langsung menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok berada di balik perang Rusia-Ukraina.

Stoltenberg berkata: “Sekutu-sekutu Rusia di Asia sangat penting bagi kelanjutan perang agresi. Komunis Tiongkok menopang ekonomi perang Rusia, dan sebagai gantinya, Moskow telah menggadaikan masa depannya kepada Beijing.”

Kremlin merespons bahwa hubungan Rusia dengan NATO telah mencapai titik yang mengarah pada konfrontasi langsung. (Hui)