Pemerintahan Amerika Serikat, Presiden Donald Trump memerintahkan pencopotan 11 anggota Komite Kebijakan Pertahanan Nasional, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Kissinger dan anggota politikus pro-komunis lainnya
Karena kontroversi pemilu Amerika Serikat menemui jalan buntu. Pemerintahan Trump memerintahkan pencopotan 11 anggota Komite Kebijakan Pertahanan Nasional, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Kissinger dan anggota politikus pro-komunis lainnya. Hal itu dianggap sebagai langkah penting lainnya oleh Presiden Trump untuk mengeringkan rawa politik.
Penghubung Gedung Putih Pentagon mengirim perintah pada tanggal 25 November 2020 lalu untuk menghapus 11 anggota dari Komite Kebijakan Pertahanan Nasional. Para anggota itu adalah tokoh-tokoh terkenal. Ada nama mantan Menlu Kissinger dan Albright, mantan Sekretaris Operasi Angkatan Laut Gary Roughead, dan mantan anggota Komite Intelijen DPR Jane Harman.
Bao Shike, mantan direktur Bagian Tiongkok dari Kantor Menteri Pertahanan Amerika Serikat, mengatakan, “Pandangan mereka tidak konsisten dengan strategi pertahanan Amerika Serikat atau strategi keamanan nasional, atau pernyataan kebijakan apa pun dari pemerintahan Trump.”
Hal senada diungkapkan Rob Spalding, mantan direktur senior perencanaan kebijakan di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
“Mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda dalam hubungan dengan Komunis Tiongkok dan merumuskan kebijakan untuk menghadapi tantangan Komunis Tiongkok,” kata Rob Spalding.
Sebagai sebuah wadah pemikir internal, Komite Kebijakan Pertahanan Nasional tidak memiliki peran substantif dalam pengambilan keputusan internal Kementerian Pertahanan Nasional. Akan tetapi Komite ini sering memberi nasihat kepada para pemimpin militer tentang ancaman keamanan nasional strategis utama dan dapat mendengarkan pengarahan rahasia.
Komite tersebut saat ini memiliki 13 anggota, di mana Kissinger dan Albright dikenal sebagai “pelukan panda” atau pro-komunis yang khas.
Menurut komentator senior urusan terkini Tang Jingyuan, Kissinger menetapkan apa yang disebut sebagai kebijakan kontak dan dialog dengan Komunis Tiongkok, yang telah mempengaruhi hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok selama tiga sampai empat puluh tahun.
“Dari perspektif ini, reorganisasi dapat dianggap sebagai langkah besar bagi Presiden Trump untuk melepaskan diri dari pengaruh infiltrasi politik Komunis Tiongkok,” kata Tang Jingyuan.
Menurut laporan media, pemerintahan Trump telah berusaha untuk mengganti anggota komite yang dibentuk, tetapi ditentang oleh Menteri Pertahanan Mark Esper dan Pejabat Wakil Menteri Pertahanan James Anderson. Para ahli percaya bahwa 11 anggota yang diganti sebenarnya memiliki identitas ganda.
Lebih jauh Tang Jingyuan mengatakan, “Di satu sisi, mereka pada dasarnya bertindak sebagai agen Komunis Tiongkok. Di sisi lain, mereka, sebagian besar, adalah bagian dari pemerintahan dalam atau beberapa agen tingkat tinggi dari kelompok kepentingan tertentu dalam pemerintahan.”
Oleh karena itu, menurut Tang Jingyuan, langkah Trump tidak hanya merupakan pukulan bagi Komunis Tiongkok, tetapi juga pemisahan. Bisa juga dikatakan sebagai pukulan telak bagi rawa Washington.
Dilaporkan bahwa Gedung Putih telah merencanakan untuk mengizinkan kaum konservatif seperti mantan Ketua DPR Newt Gingrich menjadi anggota baru Komite Kebijakan Pertahanan Nasional.
Menurut analisis ahli, reorganisasi tersebut menunjukkan bahwa jika Trump terpilih kembali, dia akan meningkatkan tekanan pada Komunis Tiongkok di bidang militer. (hui)
Ketarangan Foto : Mantan Menteri Luar Negeri Henry A. Kissinger berbicara tentang Perang Dingin di simposium Council on Foreign Relations untuk peringatan 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin di Upper East Side Manhattan, New York, pada 4 November 2014. (Petr Svab / Epoch Times)