Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pagi ini, Rabu (11/1), pukul 08:25 dan 09:41 WIB Gunung Api Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati +- 800 dan 500 m di atas puncak.
Badan Geologi meminta masyarakat disekitar Gunung Api Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki atau beraktivitas di Gunung Api Marapi pada radius 3 KM dari kawah/puncak.
“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 11 Januari 2023 pukul 09:41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +-500 meter di atas puncak (+-3.391 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.2 mm dan durasi +-31 detik,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Rabu (11/1) dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya juga dihari yang sama, lanjut Wafid, pada pukul 08:25 WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati +- 800 m di atas puncak (+-3691 meter di atas permukaan laut).
Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan aktivitas vulkanik yang masih berfluktuatif karena itu Wafid meminta masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 KM dari kawah/puncak.
Sebagai informasi, Gunung Api Marapi (2891 mdpl) secara administratif terletak ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dan diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. (ESDM)