Home Blog Page 1002

“Kami Tak Mampu untuk Mati” Tarif Kremasi yang Meroket di Tiongkok Menimbulkan Kemarahan Publik

0

 Zhang Ting – Epoch Times

Jenazah seorang wanita tua di Shanghai dibiarkan di kediaman tempat dia tinggal bersama keluarganya selama lima hari, sebelum mobil jenazah tiba untuk membawanya pergi. 

“Kami beruntung ini adalah musim dingin,” kata seorang kerabat  kepada Bloomberg di rumah duka Longhua  Shanghai pada minggu lalu. Saat keluarga menunggu untuk mengucapkan perpisahan, bersama dengan sekitar 300 pelayat lainnya, mereka menggambarkan kesulitan yang mereka alami.

Meskipun tidak meninggal dunia karena COVID-19, kasus ledakan COVID-19 di seluruh daratan Tiongkok telah membebani krematorium, sehingga sulit bagi jenazah untuk dikremasi tepat waktu.

Menurut seseorang yang menghadiri pemakaman, Rumah Duka Longhua sudah mengumumkan pada akhir pekan lalu bahwa krematorium menerima lebih dari 500 jenazah pada hari itu, sekitar lima kali lipat dari jumlah biasanya.  Sesudah berjam-jam menunggu, setiap keluarga hanya diberikan waktu lima sampai 10 menit untuk berkabung dalam upacara tanpa dekorasi apa pun. Di sebuah ruangan sempit terdapat banyak jenazah yang terbungkus kantong mayat berwarna kuning. Semuanya membuat orang yang berduka dan mendiang kehilangan martabat yang biasanya diberikan kepada mereka dalam upacara pemakaman di Tiongkok.

Seluruh Sistem Pemakaman Lumpuh

“Seluruh sistem sekarang lumpuh, terlalu banyak yang harus ditangani,” kata seorang karyawan yang menjawab telepon di krematorium Shanghai minggu lalu kepada Bloomberg.

Pemandangan serupa dialami di rumah duka di seluruh Tiongkok. Di sana, banyak keluarga yang berduka dan pekerja yang kelelahan menceritakan kisah nyata tentang korban meninggal dunia akibat wabah di Tiongkok.

Biro Urusan Sipil Distrik Tongzhou di Beijing tenggara mengatakan kepada media Tiongkok pada 22 Desember 2022 bahwa rumah duka besar di daerah tersebut mengkremasi sekitar 140-150 jenazah per hari, dibandingkan dengan 40 jenazah per hari di masa lalu.

Di Shenyang, seorang anggota staf dari perusahaan layanan pemakaman mengatakan kepada AFP bahwa jenazah harus ditinggalkan hingga lima hari karena krematorium dipenuhi dengan jenazah.

Sejak pemerintah Tiongkok meninggalkan kebijakan ‘nol COVID pada awal bulan lalu, hanya sekitar selusin kematian akibat COVID yang telah diakui secara resmi. Kurangnya transparansi  telah mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk memberlakukan pembatasan pada wisatawan Tiongkok.

Kesulitan serupa dihadapi di kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.

Kematian massal merupakan pukulan bagi Xi Jinping, yang pernah membual bahwa kebijakan “nol COVID” lebih manusiawi daripada AS dan Eropa.

Pada 20 Desember 2022, suasana di luar rumah duka di Beijing. (Noel Celis/AFP melalui Getty Images)

“Tidak Mampu Hidup di bawah Nol COVID, Sekarang Tidak Mampu untuk Mati”

Gara-gara melonjaknya jumlah  kematian, rumah duka kelebihan beban dan layanan pemakaman telah mengambil kesempatan untuk menaikkan harga secara signifikan. “Calo” juga bermunculan untuk memanfaatkan peluang demi meraup Yuan.

Ketika Bloomberg News menelepon penyedia layanan pemakaman Deshunxiang Beijing, seorang karyawan mengatakan bahwa kremasi dapat diatur dalam tiga hari dengan biaya RMB.68.000  dan biaya layanan untuk kremasi pada hari yang sama adalah RMB.88.000 . Dalam keadaan normal, biaya pemakaman hanya sekitar beberapa ribu RMB.

“Jenazah ada di mana-mana.” Jika Anda tidak mencari layanan cepat, Anda harus menunggu sebulan, kata seorang  staf yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Kami tidak mampu hidup di bawah aturan Nol COVID. Kita juga tidak bisa mati sekarang,” Bloomberg mengutip salah satu pengguna di media sosial Weibo.

Rumah Duka Longhua Shanghai: Orang-orang Mengantre untuk Mendapatkan Nomor Antrean Pada Dini Hari

Peliknya membiarkan orang yang dicintai beristirahat dengan tenang bisa semakin meningkatkan ketegangan sosial. Wawancara dengan staf rumah duka di Beijing dan Shanghai menunjukkan bahwa jumlah mayat yang menunggu untuk dikremasi telah meningkat secara dramatis, dengan tungku yang sekarang bekerja semalaman.

Di Rumah Duka Longhua di Shanghai, beberapa keluarga muncul pada pukul 3 pagi bulan lalu, berharap mendapatkan salah satu dari 200 nomor antrean yang dikeluarkan pada siang hari.

Dikarenakan lonjakan permintaan, Rumah Duka Longhua mengumumkan sistem reservasi online pada  27 Desember lalu, memungkinkan keluarga menunggu panggilan dan menghindari antrean panjang.

“Tapi tidak ada jaminan kapan kremasi akan dilakukan,” kata Seorang karyawan  kepada Bloomberg, “Kami tidak bisa memberikan tanggal kremasi kepada orang-orang sekarang. Anda hanya perlu bergabung dalam antrian terlebih dahulu.

Situasinya telah menjadi begitu buruk, sehingga beberapa orang yang marah menyatakan akan mengambil tindakan sendiri.

Menurut tangkapan layar yang belum dikonfirmasi yang dibagikan secara luas di media sosial, pada tanggal 28 Desember, seorang penduduk Shanghai mengirim pesan WeChat ke grup lingkungannya yang mengatakan bahwa dia telah mencoba berbagai cara untuk mengkremasi mendiang ayahnya, tetapi tidak berhasil, jadi dia memutuskan untuk menemukan ruang kosong di lingkungannya untuk membakar jenazahnya sendiri. Warga bisa menghubungi polisi jika mereka memiliki komentar.

Menyusul protes dari daerah terdekat, pejabat setempat akhirnya turun tangan untuk memperlancar masalah tersebut, menurut tangkapan layar dari pesan tindak lanjut di obrolan grup.

Pada 22 Desember 2022, di luar rumah duka di Beijing, sebuah mobil jenazah menunggu untuk masuk. (AFP)

Orang Kaya juga Menghadapi Masa-masa Sulit

Ini adalah masa-masa sulit, bahkan untuk orang kaya. Mao Daqing adalah pendiri “Ucommune”. Ia menceritakan sulitnya mencari tempat untuk dikremasi setelah ada anggota keluarga yang meninggal mendadak.

Pada 21 Desember 2022, dia menulis di akun publik WeChat miliknya: “Kesulitan dari semua aspek pemakaman benar-benar di luar imajinasi saya.”

Bloomberg melaporkan bahwa ayah mertua Hu Angang, seorang ekonom dan profesor terkemuka di Universitas Tsinghua, meninggal dunia pada 21 Desember karena pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19, menurut akun seorang teman dekat yang diposting di Weibo. Ketika lelaki tua itu jatuh sakit, keluarga menunggu ambulans selama berjam-jam sebelum membawa lelaki tua itu ke rumah sakit. Setelah kematiannya, keluarganya mencoba untuk mengkremasi jenazahnya di Rumah Pemakaman Babaoshan.

“Babaoshan, Beijing, ada 200-300 jenazah yang menunggu untuk dikremasi setiap hari, dan hari ini kami tak bisa mengantre; tidak ada mobil pemakaman, dan anak-anak diberitahukan bahwa mereka hanya dapat mengirim jenazah ayah mereka ke Babaoshan dengan mobil pribadi.  Upacara perpisahan tidak dapat diadakan, dan anak-anak ingin memberikan pemakaman yang layak kepada ayah mereka, tetapi gagal, dan satu-satunya harapan saat ini adalah ayah tua itu dapat dikremasi sendiri,” demikian bunyi postingan itu.

Hu Angang tidak menanggapi email dari Bloomberg yang meminta komentar. (hui)

Media Pemerintah Tiongkok Meremehkan Tingkat Keparahan COVID-19 Saat Lebih Banyak Negara Meluncurkan Pembatasan Perjalanan

0

Katabella Roberts 

Media pemerintah Tiongkok terus mengecilkan jumlah kasus COVID-19 di negara itu dan sebaliknya berusaha meyakinkan publik bahwa situasinya terkendali.

Negara ini melaporkan hanya tiga kematian terbaru akibat COVID-19 pada 2 Januari, setelah melaporkan hanya satu kematian baru sehari sebelumnya.

Menurut angka terbaru yang dirilis oleh rezim Tiongkok, jumlah kematian di negara itu sejak dimulainya pandemi hingga sekarang mencapai 5.253 orang. Namun demikian, para pejabat kesehatan percaya bahwa angka itu jauh lebih tinggi di negara dengan populasi lebih dari 1,4 miliar.

Tiongkok baru-baru ini membatalkan operasi tes massal, yang membuat pelacakan angka kasus resmi menjadi sulit.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada  Selasa 3 Januari, People’s Daily, surat kabar resmi Partai Komunis Tiongkok (PKT), mengutip beberapa ahli yang mengatakan bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus itu “relatif ringan” bagi kebanyakan orang.

Tong Zhaohui, wakil presiden Rumah Sakit Chaoyang Beijing, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa penyakit parah dan kritis mencapai 3 persen hingga 4 persen dari pasien yang terinfeksi  saat ini dirawat di rumah sakit yang ditunjuk di Beijing. 

Namun, kurangnya persiapan sebelum rezim Tiongkok tiba-tiba membalikkan kebijakan nol-COVID yang kejam pada  Desember telah menyebabkan pelayanan kesehatan di negara itu kewalahan, kamar mayat bekerja dengan kapasitas penuh dan kekurangan obat kronis di apotek, demikian menurut laporan.

Perayaan Tahun Baru Imlek Dapat Mendorong Peningkatan Kasus

Pembalikan itu terjadi setelah protes massal pecah di seluruh negeri menentang penguncian kejam PKT.

Lebih dari 80 persen dari mereka yang tinggal di Provinsi Sichuan barat daya telah terinfeksi, kata otoritas kesehatan setempat.

Dalam beberapa kasus, para dokter dipaksa untuk memprioritaskan perawatan pasien tanpa detak jantung atau yang telah berhenti bernapas di rumah sakit yang kewalahan di seluruh negeri, demikian menurut laporan CBS News.

Sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, pada 29 Desember, memperkirakan bahwa sekitar 9.000 orang di Tiongkok mungkin meninggal setiap hari akibat COVID-19.

Kematian kumulatif di Tiongkok sejak 1 Desember mungkin telah mencapai 100.000 orang, dengan infeksi pada 18,6 juta orang, kata Airfinity. Perusahaan data kesehatan tersebut mengantisipasi infeksi COVID-19 di Tiongkok mencapai puncak pertamanya pada 13 Januari, dengan 3,7 juta kasus per hari.

Situasi ini kemungkinan akan menjadi lebih buruk di tengah perayaan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini, sebagaimana yang diungkapkan Ezekiel Emanuel, wakil provost inisiatif global di University of Pennsylvania kepada MSNBC pada Senin.

Emanuel mencatat bahwa varian baru COVID-19 XBB.1.5 menyebar dengan cepat di Amerika Serikat dan dapat “menghindari dan mengalahkan” subvarian virus lainnya sambil menghindari antibodi yang diperoleh dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa dia memperkirakan XBB.1.5 akan segera menjadi strain dominan di seluruh dunia, terutama di Tiongkok di mana dia yakin akan ada sejumlah besar kematian karena kekebalan yang rendah di antara penduduk.

Tiongkok Membuka Kembali Perbatasan

Terlepas dari jumlah kasus baru, Tiongkok mengumumkan pada minggu lalu bahwa mereka membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari, hal demikian mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk menerapkan persyaratan pengujian negatif untuk semua kedatangan dari Tiongkok, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Prancis, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, dan Qatar.

Maroko telah melarang semua kedatangan dari Tiongkok, terlepas dari kewarganegaraan mereka, sementara Belgia mengatakan akan menguji air limbah dari pesawat yang datang dari Tiongkok untuk varian COVID-19 baru.

Dalam siaran pers pada 28 Desember, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa penumpang harus menunjukkan hasil negatif COVID-19 atau bukti pemulihan sebelum naik penerbangan menuju AS dari Tiongkok.

CDC mengatakan bahwa langkah itu dimaksudkan untuk “memperlambat penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat selama lonjakan kasus COVID-19 di RRT [Republik Rakyat Tiongkok] mengingat kurangnya data urutan epidemiologis dan genomik virus yang memadai dan transparan yang dilaporkan dari RRT.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat meminta para pejabat kesehatan Tiongkok untuk secara teratur membagikan informasi spesifik dan real-time tentang situasi COVID-19 serta mengundang para ilmuwan Tiongkok untuk mempresentasikan data terperinci tentang pengurutan virus pada pertemuan yang akan diadakan pada 3 Januari.

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Ilmuwan WHO Meminta Tiongkok untuk Mengungkapkan Angka Kematian COVID yang Sebenarnya

Andrew Thornebrooke 

Para penasihat ilmiah utama untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencari “gambaran yang lebih realistis” tentang keadaan COVID-19 di Tiongkok, menyusul sejumlah kebingungan yang dilakukan oleh rezim partai komunis Tiongkok.

WHO mengundang para ilmuwan Tiongkok dalam pertemuan tertutup dengan kelompok penasihat teknisnya pada 3 Januari, dengan maksud agar para ilmuwan Tiongkok dapat menyajikan data mengenai varian COVID-19 yang saat ini beredar di Tiongkok.

Namun, pertemuan antara WHO dan para ilmuwan Tiongkok tidak akan terbuka untuk umum atau pers,  telah dirusak oleh upaya Beijing untuk menyembunyikan skala sebenarnya dari kehancuran yang ditimbulkan oleh COVID-19 di Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok (PKT), yang memerintah Tiongkok sebagai negara satu partai, mencabut apa yang disebut kebijakan nol-COVID pada  Desember menyusul protes bersejarah yang melanda negara tersebut. Namun, alih-alih menghentikan langkah-langkah tersebut, rezim justru mengakhirinya secara keseluruhan, dan sekarang kasus-kasus melonjak di seluruh Tiongkok.

Berbicara kepada pers menjelang pertemuan Selasa, ahli virologi dan anggota komite WHO, Marion Koopmans, mengatakan bahwa informasi yang disajikan oleh otoritas Tiongkok tentang tingkat rawat inap COVID “sangat tidak kredibel,” dan mendesak rezim tersebut untuk lebih jujur demi rakyat Tiongkok.

Koopmans memintai ingin melihat gambaran yang lebih realistis tentang apa yang sebenarnya terjadi, Adalah kepentingan Tiongkok sendiri untuk maju dengan informasi yang lebih dapat diandalkan.  

PKT Menyembunyikan Kematian Massal dan Infeksi

Lockdown nol-COVID selama hampir tiga tahun oleh PKT membuat masyarakat Tiongkok hanya memiliki sedikit natural imun terhadap penyakit ini, yang tampaknya semakin tidak terkendali di Tiongkok.

Meskipun demikian, rezim melaporkan bahwa jumlah orang Tiongkok yang meninggal akibat COVID-19 pada  Desember hanya 10 orang. Demikian pula, rezim melaporkan tiga kematian COVID baru pada 2 Januari dan hanya satu kematian baru pada 1 Januari.

Akan tetapi, bocoran gambar makalah dari konferensi PKT mengungkapkan bahwa pihak berwenang percaya sebanyak 248 juta orang terinfeksi dalam 20 hari pertama Desember. Virus ini telah menginfeksi lebih dari separuh penduduk di ibu kota negara itu, Beijing dan Provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya, demikian menurut dokumen tersebut.

Sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, pada Desember memperkirakan bahwa sekitar 9.000 orang di Tiongkok meninggal setiap hari akibat COVID-19, dan jumlah itu kemungkinan akan mencapai 25.000 kematian per hari pada akhir Januari. Kematian kumulatif di Tiongkok sejak 1 Desember mungkin telah mencapai 161.000, demikian bunyi laporan itu.

BMJ, jurnal perdagangan medis mingguan yang ditinjau sejawat, mengeluarkan artikel pada 3 Januari yang menemukan bahwa PKT benar-benar mengaburkan data yang berarti tentang COVID-19 dengan mengubah kriteria yang digunakannya untuk menghitung rawat inap dan kematian.

“Tiongkok telah secara efektif berhenti menghitung kasus dan kematian covid, meninggalkan tes massal dan mengadopsi kriteria baru untuk menghitung kematian yang akan mengecualikan sebagian besar kematian agar tidak dilaporkan,” ungkap artikel itu.

Terlepas dari gempuran kasus baru, PKT telah mengumumkan bahwa mereka akan membuka kembali perbatasannya pada 8 Januari.

Langkah ini memicu protes dari komunitas internasional, dan negara-negara di seluruh dunia sekarang bergegas untuk menerapkan persyaratan tes untuk semua pendatang dari Tiongkok. Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Prancis, India, Italia, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, dan Qatar termasuk di antara negara-negara yang berusaha untuk menempatkan pembatasan yang lebih kuat pada kedatangan dari Tiongkok.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan dalam siaran pers 28 Desember bahwa penumpang harus menunjukkan hasil COVID negatif atau bukti kesembuhan sebelum naik ke penerbangan menuju AS dari Tiongkok.

CDC mengatakan bahwa langkah itu dimaksudkan untuk “memperlambat penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat selama lonjakan kasus COVID-19 di RRT [Republik Rakyat Tiongkok] mengingat kurangnya data epidemiologi dan urutan genom virus yang memadai dan transparan yang dilaporkan dari RRT.”

Seorang juru bicara PKT mengatakan bahwa persyaratan pengujian itu “tidak dapat diterima” dan rezim akan “mengambil tindakan balasan” terhadap negara-negara yang mengeluarkan pembatasan perjalanan pada penerbangan yang berasal dari Tiongkok.

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Tata Krama Shichi-Go-San Mencerahkan Anak-Anak Selama Hidupnya

0

OSAMU MINORU

Jepang adalah sebuah negara yang sangat menjunjung tradisi dan tata krama. Masyarakat Jepang sering kali menggunakan “kankonsōsai” untuk menjelaskan empat peristiwa besar dalam kehidupan yakni: Ritual kedewasaan, ritual pernikahan, ritual pemakaman, dan ritual sembahyang leluhur. “Kankonsōsai” merupakan ritual yang harus dilalui oleh mayoritas orang Jepang dalam kehidupannya, setiap orang harus menaati peraturan dan tata krama. Selain itu, Jepang masih memiliki banyak adat istiadat dan etiket tradisional lainnya, yang juga harus dipatuhi, seperti tradisi “Shichi-Go-San” (7-5-3, red.).

Asal Muasal “Shichi-Go-San”

Menurut tradisi Jepang, anak laki-laki di saat berusia non-riil (ditambahkan 1 tahun dari usia riil) 3 dan 5 tahun, dan anak perempuan saat berusia non-riil 5 dan 7 tahun, harus mengunjungi kuil untuk berdoa, berterima kasih kepada Tuhan yang telah melindungi mereka bertumbuh dengan sehat, dan berdoa memohon kebahagiaan serta umur panjang di masa mendatang. Inilah ritual pertama yang harus dijalani orang Jepang dalam kehidupannya, juga merupakan etiket paling penting dalam masa pertumbuhan seorang anak. Karena ritual dijalani pada saat anak berusia 3, 5, dan 7 tahun, maka disebutlah dengan istilah “Shichi-Go-San” (angka 7, 5, 3, dalam bahasa Jepang, red.).

Memasuki November, akan terlihat banyak orang tua di Jepang membawa anak-anaknya dengan mengenakan kimono, dan bersembahyang di kuil untuk menjalankan tradisi “Shichi-Go-San”. (Shutterstock)

Hari perayaan “Shichi-Go-San” tadinya dilangsungkan pada setiap tanggal 15 bulan 11, tapi sekarang sudah tidak lagi dibatasi tanggalnya, begitu memasuki bulan 11, akan terlihat banyak orang tua membawa anak- anak yang mengenakan kimono, pergi ke kuil untuk bersembahyang. 

Hari “Shichi- Go-San” tadinya dirayakan setiap tanggal 15 bulan 11 menurut kalender Rokuyō (Imlek) Jepang, namun sejak reformasi kalender pada era Meiji, kebiasaan lama diteruskan, namun dialihkan menjadi tanggal 15 bulan 11 menurut kalender Masehi.

Zaman dulu, ditetapkannya hari itu untuk ritual ini, adalah karena pada tanggal 15 kalender Rokuyō merupakan hari hantu dalam 28 hari pada sistem konstelasi tradisional, hantu tidak akan muncul, segala hal akan dipenuhi berkah. Selain itu, bulan 11 (menurut kalender Imlek) merupakan bulan bersyukur kepada Tuhan setelah musim gugur, maka memanfaatkan saat bulan purnama pada tanggal 15 (menurut kalender Imlek), di satu sisi berterima kasih pada Tuhan atas panen raya, di sisi lain juga berterima kasih kepada Tuhan karena telah melindungi anak-anak bertumbuh dengan sehat.

Mengenai asal-usul tradisi ini, terdapat banyak versi berbeda, tapi pada umumnya dikatakan berawal dari periode Heian. Waktu itu, ritual ini hanya dilakukan oleh keluarga kerajaan dan Kuge (kalangan bangsawan), tetapi seiring dengan perubahan zaman, tradisi ini pun meluas hingga ke kalangan kesatria atau Bushi. Setelah periode Edo, seiring dengan meningkatnya status kalangan jelata atau Shomin, tradisi ini pun meluas hingga ke seluruh kalangan. Hingga era Taishō, seiring dengan penyebaran budaya, tradisi ini pun mulai menyebar luas ke seluruh negeri, dan secara perlahan menjadi tradisi budaya bersama bagi seluruh masyarakat Jepang.

Tiga Ritual dalam Etiket “Shichi-Go-San”

Dalam tradisi “Shichi-Go-San” tradisional, terdapat tiga ritual penting: “Kamio- ki” (memanjangkan rambut), “Hakama-gi” (memakai Hakama dan Haori), “Obitoki Hi- mo-otoshi” (memakai Kimono berikut Obi). Pada periode Heian, setelah lahir hingga berusia 3 tahun, baik anak laki-laki atau perempuan, harus dicukur habis rambutnya. Setelah melakukan tradisi “Shichi- Go-San”, anak-anak mulai memanjangkan rambut, maka disebut ritual “Kamioki”. Tata cara dalam ritual tersebut adalah: Meletakkan rambut putih yang terbuat dari kapas di atas kepala si anak, lalu menebarkan bedak putih di atas kepalanya, lalu disisir ke arah kiri dan kanan, yang memiliki makna selalu sehat dan panjang umur hingga usia lanjut.

Ketika gadis Jepang mencapai usia 7 tahun, mereka harus mengenakan kimono dan mengadakan “upacara melepas sabuk”, yang berarti gadis tersebut memiliki kemampuan untuk bertindak secara mandiri. (Shutterstock)

Anak laki-laki yang telah berusia 5 tahun, harus menjalani ritual mengenakan pakaian tradisional Hakama, maka disebut upacara “Hakama-gi”. Pada tanggal 15 bulan 11, anak-anak dikenakan Hakama, lalu si anak diminta berdiri di atas papan catur, menghadap ke arah keberuntungan, yang memiliki makna menyatukan seluruh kolong langit, dan diberkati dengan segala keberuntungan.

Anak perempuan yang telah berusia 7 tahun, harus menjalani ritual mengenakan Kimono yang sama seperti orang dewasa, maka disebut upacara “Obitoki Himo-otoshi” (disebut juga upacara melepas sabuk). Disebut “melepas sabuk”, adalah melepas sabuk pada pakaian sebelumnya, berganti Kimono resmi, mengenakan Obi atau sabuk lebar seperti orang dewasa. Menurut tradisi, setelah anak perempuan mengenakan Kimono yang dibuat oleh neneknya, si anak dibiarkan memakai Obi seorang diri. Lewat ritual ini, anak itu diakui telah bertumbuh sebagai manusia yang memiliki kemampuan mandiri.

Ketika menjalankan ritual “Shichi-Go- San”, busana resmi anak laki-laki adalah mengenakan Kimono dengan Happi yang berlukiskan simbol keluarga, dan celana rok. Anak perempuan berusia 3 tahun mengenakan Hakama tanpa sabuk, anak perempuan berusia 7 tahun mengenakan Kimono yang sama seperti orang dewasa, dan memakai sabuk.

Sesuai penjelasan di atas, ritual terkait “Shichi-Go-San”, untuk anak laki-laki adalah di usia 3 dan 5 tahun, sedangkan untuk anak perempuan adalah usia 3 dan 7 tahun. Dulu, biasanya ritual diadakan pada saat usia berdasarkan penanggalan Rokuyō, tapi sekarang mayoritas berpatokan pada usia berdasarkan kalender Masehi. Saat mengadakan ritual “Shichi-Go-San”, pada umumnya akan mengundang kakek dan nenek dari pihak ibu dan ayah, serta diadakan pesta jamuan, dan dirayakan oleh seluruh anggota keluarga.

Makan Chitose Ame, Berdoa Diberi Usia Ribuan Tahun

“Chitose Ame” (permen seribu tahun, red.), adalah satu hal yang wajib ada dalam ritual “Shichi-Go-San”, juga hal yang paling disukai anak-anak pada hari itu. Umumnya usai sembahyang di kuil, atau setelah upacara ritual, permen itu akan dibagikan oleh biara atau kuil.

“Chitose Ame” berbentuk batangan, yang panjang mencapai hampir 1 meter, dengan diameter sekitar 14 milimeter, berwarna merah dan putih, atau perpaduan kedua warna. Permen seribu tahun, adalah harapan bagi anak-anak agar memiliki masa depan yang baik, berharap anak-anak berusia panjang dan ulet. Oleh sebab itu, permen seribu tahun dibuat agak lengket dan panjang. Dalam budaya Jepang, merah dan putih adalah warna keberuntungan, jadi kedua warna ini digunakan. Karena permen sangat panjang, biasanya setelah dipatahkan, akan dinikmati oleh seluruh keluarga. Pada saat mematahkan permen, seluruh keluarga akan berdoa bagi kesehatan dan umur panjang si anak.

Di saat mengadakan “Shichi-Go-San”, anak laki-laki mengenakan Happi yang bergambar simbol keluarganya, dan mengenakan celana rok, sedangkan anak perempuan yang berusia 7 tahun mengenakan Kimono, dengan memakai sabuk besar. (Shutterstock)

Tentu saja, pada kemasan permen juga harus ada gambar maskot keberuntungan dan kata-kata keberuntungan. Seperti burung bangau, kura-kura, aksara usia, aksara cemara, aksara bambu, aksara plum, dan lain-lain. Bangau dan kura-kura adalah simbol panjang usia, aksara usia melambangkan panjang usia, kemakmuran, dan perayaan. Sedangkan cemara, bambu, dan plum melambangkan panjang umur, banyak anak cucu, daya hidup yang kuat, dan sifat kepribadian yang mulia.

Selain itu, “Chitose Ame” juga merupakan Kigo (frasa yang berhubungan dengan musim yang digunakan di dalam karya sastra Haiku atau tulisan, red.) untuk musim dingin, seperti Tomoji Ishizuka (1906-1986) dalam Haiku karyanya yang terkenal “permen seribu tahun, panjang dan panjang, sampai melebihi lengan baju kimono” yang secara menarik dan polos menjelaskan karakteristik budaya ini.

Di zaman sekarang, konten umum pada peringatan “Shichi-Go-San” adalah: Mengadakan ritual terkait; orang dewasa dan anak-anak mengenakan Kimono yang indah dan terhormat pergi ke biara atau kuil untuk berdoa; lalu mengambil foto keluarga sebagai kenangan; mengadakan pesta untuk menjamu kakek-nenek dan keluarga lainnya. Pada saat memberi selamat kepada anak-anak yang menjalani “Shichi-Go-San”, kakek-nenek dan kerabat akan memberikan angpao bagi anak-anak, sanak keluarga memberikan antara 5.000-10.000 yen (587.000–1.174.300 rupiah), sedangkan kakek nenek akan memberikan 10.000-30.000 yen (1.174.300–3.523.000 rupiah sesuai kurs 26/12).

Mengapa harus melakukan ritual terkait pada saat “Shichi-Go-San”? Penjelasan yang umum adalah karena ketiga angka ini dianggap sebagai angka keberuntungan dalam usia, dapat mendatangkan kebahagiaan, keberuntungan, dan panjang usia. Selain itu, ada semacam pandangan yang berpendapat bahwa hal ini mungkin ada hubungannya dengan kitab “Luoshu” (Nine Halls Diagram) dalam budaya Tiongkok. Yaitu susunan angka pada bagian tengah “Luoshu” dari barat ke timur adalah 7, 5, 3, sebagai angka Yang (dalam hal ini bermakna: positif), dan jumlahnya adalah 15.

Pada zaman dulu di Jepang ada ungkapan: “Sebelum 7 tahun adalah bocah ilahi”, yakni anak-anak sebelum berusia 7 tahun, adalah anak Tuhan. Di sini ada dua macam makna: Pertama, anak sebelum berusia 7 tahun jiwanya belum stabil, dan mudah mengalami kematian; kedua, sebelum berusia 7 tahun, anak-anak masih lincah dan polos, membawa lebih banyak unsur Ilahi bawaan. Setelah mengadakan ritual “Shichi- Go-San”, anak-anak akan berubah dari anak Tuhan menjadi anak manusia, dari anak kecil beralih menjadi remaja.

 Zaman dulu setelah biara atau kuil mengadakan ritual “masuk keluarga”, maka resmi diakui sebagai anak manusia, sebagai salah satu anggota dari keluarga. Konfusius  mengatakan:  “Semasa   hidup, setelah meninggal dan dimakamkan, semuanya dihormati serta didoakan dengan tata krama”; “puisi menginspirasi kehendak, mendorong kesadaran diri seseorang untuk mengarah ke kebajikan dan menuntut cinta kasih, mewujudkan kemandirian melalui tata krama, dan akhirnya mewujudkan pengasuhan kepribadian tertinggi di bawah pengaruh pendidikan musik (kitab “Lun Yu” atau dikenal juga “The Analects”). 

“Shichi- Go-San” adalah ritual tata krama pertama yang dilalui oleh masyarakat Jepang, juga merupakan aturan dan pencerahan pertama yang bersifat sosial. Lewat ritual ini, mengajarkan pada anak-anak agar mengerti tata krama, serta menghormati etika, dan taat pada aturan, menjadi manusia yang hidup dengan memiliki tata krama.

Di Jepang, memasuki bulan ke-11, masyarakat dapat menyaksikan anak-anak yang mengenakan Kimono tradisional bertambah banyak. Melihat sikap dan perilaku mereka, terdapat kesan beda dunia, seolah dalam seketika kembali lagi ke zaman dulu di mana tradisi rakyat masih sederhana. 

Sedangkan mayoritas masyarakat Tiongkok yang menyaksikan pemandangan ini, di wajah mereka akan terlihat senyum dan kekaguman, mungkin juga akan berpikir: Jika kebudayaan tradisional di Tiongkok tidak disandera dan dirusak, warga Tiongkok pasti juga mengutamakan tradisi dan menghormati aturan etika tradisional. (sud)

“File Twitter” Tunjukkan, Twitter Sensor Informasi COVID dari Sejumlah Dokter dan Pakar

Jack Philips

Twitter tampaknya menyerah pada tekanan dari pejabat federal untuk memoderasi konten seputar COVID-19, termasuk memblokir unggahan oleh mantan ilmuwan Harvard yang memberikan umpan balik kritis terhadap vaksin COVID-19 pada 2021, menurut unggahan terbaru dari artikel “yang didukung Elon Musk”, “File Twitter”, yang diunggah pada pagi hari 26 Desember.

Email internal yang diterbitkan oleh jurnalis David Zweig itu menunjukkan bahwa ada “banyak contoh” unggahan Twitter yang dihapus atau diberi label sebagai “menyesatkan” karena berbeda dari pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat atau “pandangan pendirian” seputar COVID -19 atau vaksin.

Dalam satu contoh, menurut email internal, moderator Twitter menandai unggahan dari mantan Profesor Harvard School of Medicine, Martin Kulldorff karena melanggar kebijakan misinformasi COVID-19 perusahaan media sosial itu dan menegaskan bahwa dia mengunggah “informasi palsu”. Twitter mengambil tindakan dengan melabeli unggahannya sebagai “menyesatkan” dan mematikan semua suka dan balasan, yang mencegah unggahan tersebut dibagikan lebih luas.

Dokter yang berbasis di Rhode Island, Andrew Bostom, juga menjadi sasaran Twitter untuk penangguhan permanen setelah menerima beberapa teguran karena melanggar persyaratan layanan perusahaan media sosial itu seputar COVID-19. Tangkapan layar file log internal perusahaan menunjukkan bahwa hanya satu dari lima pelanggaran yang valid; audit internal baru dilakukan setelah pengacara Bostom menghubungi Twitter.

“Satu tweet Bostom ditemukan masih melanggar data yang dikutip secara sah tetapi tidak sesuai dengan narasi lembaga kesehatan masyarakat tentang risiko flu versus COVID pada anak-anak,” tulis Zweig. 

“Bahwa tweet ini tidak hanya ditandai oleh bot, tetapi pelanggarannya yang secara manual ditegaskan oleh anggota staf menunjukkan bias algoritmik dan manusia yang berperan. Akun Bostom ditangguhkan selama berbulan-bulan sebelum akhirnya dipulihkan pada Hari Natal kemarin.

“Pemerintah Amerika Serikat menekan Twitter dan platform  media  sosial  lain- nya untuk mengangkat konten tertentu dan menekan konten lain tentang COVID-19.”

Zweig juga mencatat bahwa ketika pemerintahan saat ini mengambil alih pada 2021, salah satu permintaan pertemuan pertama mereka dengan eksekutif Twitter adalah tentang COVID. Fokusnya, yaitu, tentang “akun anti-vaksin”, seperti ditunjukkan email internal itu.

Tetapi Twitter, menurut tahap file terbaru, tidak sepenuhnya bekerja sama dengan tuntutan pemerintahan Biden.

“Tinjauan ekstensif terhadap komunikasi internal di perusahaan mengungkapkan, karyawan sering memperdebatkan kasus moderasi dengan sangat rinci, dan dengan lebih hati-hati daripada yang ditunjukkan oleh pemerintah terhadap kebebasan berbicara,” tulis Zweig.

Ringkasan pertemuan yang diberikan oleh kepala kebijakan publik Twitter, Lauren Culbertson, menunjukkan bahwa beberapa pejabat Gedung Putih “sangat marah” karena Twitter tidak cukup mencabut platform sejumlah akun dan memperingatkan perusahaan media sosial itu untuk berbuat lebih banyak.

“Tapi Twitter memang menyembunyikan pandangan dari banyak dokter dan pakar ilmiah yang bertentangan dengan posisi resmi Gedung Putih,” tulis jurnalis itu, meskipun dia tidak memberikan bukti apa pun. “Akibatnya, temuan dan pertanyaan yang sah yang akan memperluas debat publik pun hilang.”

Unggahan Trump

Sementara itu, banyak unggahan Twitter era pandemi Presiden Donald Trump menjadi sasaran sejumlah perdebatan dan pertengkaran internal, menurut laporan Zweig.

Dalam satu email, penasihat umum Twit- ter saat itu James Baker — yang sebelumnya terlibat dalam investigasi Badai Crossfire yang terkenal ketika dia bekerja untuk FBI — bertanya kepada mantan kepala keamanan dan keselamatan Twitter, Yoel Roth mengapa unggahan Trump mengatakan “jangan takut COVID” pada Oktober 2020 tidak ditandai atau dihapus. Roth menjawab dengan mengatakan bahwa mengeluarkan “pernyataan optimis” tentang virus bukanlah informasi yang salah.

“Singkatnya, tweet ini adalah pernyataan optimis yang luas (yang tidak) menghasut orang untuk melakukan sesuatu yang berbahaya, juga tidak merekomendasikan untuk tidak mengambil tindakan pencegahan atau mengikuti arahan masker (atau pedoman lainnya),” kata Roth, menurut email yang baru diterbitkan. Baker “dikeluarkan” dari Twitter oleh Musk awal bulan ini setelah terungkap bahwa dia diam-diam memeriksa file internal Twitter sebelum dikirim oleh Musk ke Zweig dan jurnalis lain untuk dipublikasikan.

Upaya Sebelumnya 

Sejak awal Desember, beberapa jurnalis independen lainnya telah diberikan komunikasi internal di bawah manajemen Twitter sebelumnya oleh Musk, yang mengakuisisi perusahaan tersebut senilai $44 miliar pada Oktober. Mereka menunjukkan bagaimana perusahaan menempatkan individu tertentu dalam daftar hitam rahasia, debat internal tentang cara menangani akun Trump sebelum ditangguhkan pada Januari 2021, dan bagaimana beberapa pejabat FBI menandai akun tertentu ke staf Twitter melalui saluran belakang.

Pada satu titik di bulan Oktober 2020, FBI dan badan intelijen  lainnya  melakukan “upaya terorganisir” yang menargetkan eksekutif senior Twitter untuk mendiskreditkan informasi yang bersumber dari laptop Hunter Biden sebelum dan sesudah dipublikasikan.

Menanggapi hal tersebut, dalam  sebuah pernyataan kepada Fox News, FBI mengatakan bahwa laporan terbaru menunjukkan bahwa tidak ada penyimpangan atas nama pejabat biro. 

“FBI memberikan informasi penting kepada sektor swasta dalam upaya untuk memungkinkan mereka melindungi diri mereka sendiri dan pelanggan mereka,” katanya.

“Pria dan wanita FBI bekerja setiap hari untuk melindungi publik Amerika Serikat,” menurut keterangan FBI. 

“Sangat disayangkan bahwa ahli teori konspirasi dan lainnya memberikan informasi yang salah kepada publik Amerika dengan tujuan semata-mata untuk mencoba mendiskreditkan agensi tersebut.” (car)

Avatar: The Way Of Water, Film Box Office Akhir Tahun 2022

0

Yuanmei

Avatar 2 menceritakan kembalinya manusia dalam usaha menjajah planet Pandora. Jake Sully kini menjadi bagian dari bangsa Na’Vi dan telah menikah dengan Neytiri serta dikaruniai 3 orang anak kandung dan 2 anak adopsi. Dia harus berupaya keras untuk melindungi planet tempat mereka tinggal.

Sekuel epik yang banyak dibicarakan dan sangat dinantikan, Avatar: The Way Of Water memiliki pertunjukan spektakuler di box office di seluruh dunia. Film yang dirilis 6 Desember ini dibuka dengan tanggapan memukau dari penonton dan kritikus dan telah meraup lebih dari Rp. 5,6 triliyun di box office global setelah akhir pekan pembukaannya, menurut laporan.

Disutradarai oleh pembuat film terkenal James Cameron, Avatar 2 adalah yang pertama dari sejumlah film lanjutan yang direncanakan dengan film pertama yang dirilis pada 2009. Bagian ketiga, keempat, dan kelima dijadwalkan akan dirilis masing-masing pada 2024, 2026, dan 2028.

Perpanjangan waktu

Avatar: The Way of Water adalah film fiksi ilmiah epik Amerika pada 2022 yang disutradarai oleh James Cameron dari skenario yang dia tulis bersama Rick Jaffa dan Amanda Silver, berdasarkan cerita yang ditulis ketiganya bersama Josh Friedman dan Shane Salerno. Diproduksi oleh Lightstorm Entertainment dan TSG Entertainment dan didistribusikan oleh 20th Century Studios, ini merupakan sekuel dari Avatar (2009) dan film kedua dalam franchise Avatar. Anggota pemeran Sam Worthington, Zoe Saldaña, Stephen Lang, Joel David Moore, CCH Pounder, Giovanni Ribisi, Dileep Rao, dan Matt Gerald mengulangi peran mereka dari film Avatar 1, dengan Sigourney Weaver kembali dalam peran yang berbeda. Anggota pemeran baru termasuk Kate Winslet, Cliff Curtis, Edie Falco, dan Jemaine Clement. Dalam film tersebut, Jake Sully (Worthington) dan keluarganya, di bawah ancaman baru dari manusia, mencari perlindungan dengan klan Metkayina dari Pandora.

Cameron menyatakan pada 2006 bahwa dia ingin membuat sekuel Avatar jika berhasil, dan dia mengumumkan dua sekuel pertama pada 2010, menyusul kesuksesan dari film pertama. Namun, penambahan dua sekuel lagi, dengan total lima film Avatar, dan kebutuhan untuk mengembangkan teknologi baru agar dapat menangkap adegan di bawah air, suatu prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya, menyebabkan penundaan yang signifikan untuk memberi kru lebih banyak waktu, mengerjakan penulisan, praproduksi, dan efek visual. Proses syuting yang berlangsung bersamaan dengan film ketiga yang saat ini belum diberi judul, dimulai di Manhattan Beach, California, pada 15 Agustus 2017. Lokasi syuting dipindahkan ke Wellington, Selandia Baru, pada 25 September 2017, dan selesai pada akhir September 2020 setelah syuting selama tiga tahun. Dengan anggaran sekitar $350–460 juta, film ini merupakan salah satu film termahal yang pernah dibuat. Menyusul penundaan berulang  kali  dalam  jadwal rilis yang diharapkan, Avatar: The Way of Water tayang perdana di London pada 6 Desember 2022, dan dirilis secara teatrikal di Amerika Serikat pada 16 Desember 2022. 

Film ini meraup Rp. 5,6 triliun di seluruh dunia, menjadi yang kelima film berpenghasilan tertinggi pada 2022, dan umumnya menerima ulasan positif dari para kritikus, yang memuji efek visual dan pencapaian teknisnya, tetapi merasa bahwa film tersebut memiliki narasi yang tipis dan mengkritik panjangnya tayangan. Organisasi seperti National Board of Review dan American Film Institute menobatkan Avatar: The Way of Water sebagai salah satu dari sepuluh film terbaik pada 2022. Film tersebut juga menerima banyak penghargaan lainnya, termasuk nominasi untuk Film Bergerak Terbaik – Drama dan Sutradara Terbaik di Penghargaan Golden Globe ke-80.

Sinopsis

Lebih dari satu dekade setelah Na’vi memukul mundur invasi manusia ke Pandora, Jake Sully hidup sebagai kepala klan Omaticaya dan membangun sebuah keluarga dengan Neytiri, yang memiliki putra bernama Neteyam dan Lo’ak, putri Tuk, putri angkat Kiri (lahir dari avatar inert Grace Augustine), dan seorang anak laki-laki bernama Spider, putra Kolonel Miles Quaritch yang lahir di Pandora dan tidak dapat diangkut ke Bumi dalam cryostasis karena usianya yang masih muda. Yang membuat Na’vi kecewa, manusia kembali dan mendirikan pangkalan operasi utama baru bernama Bridgehead City untuk mempersiapkan Pandora untuk kolonisasi, karena Bumi sedang sekarat. Di antara pendatang baru adalah rekombinan, avatar Na’vi yang ditanamkan di pikiran dan ingatan RDA marinir yang telah meninggal, dengan rekombinan Quaritch sebagai pemimpin mereka.

Jake memulai kampanye gerilya melawan jalur pasukan RDA. Quaritch dan rekombinannya melakukan misi melawan Jake, menangkap anak-anaknya. Jake dan Neytiri tiba dan membebaskan sebagian besar dari mereka, tetapi Spider diambil oleh Quaritch, yang mengakuinya sebagai putranya. Dia memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Spider, dan sebagai gantinya, Spider mengajari Quaritch tentang budaya dan bahasa Na’vi. Sadar akan bahaya keberadaannya terhadap keselamatan suku, Jake dan keluarganya mengasingkan diri dari Omaticaya dan mundur ke klan orang karang atau orang laut, Metkayina di pesisir timur Pandora, di mana mereka minta perlindungan, meskipun beberapa anggota suku menganggap mereka memiliki “darah iblis” dalam warisan genetik manusia mereka. Keluarganya mempelajari cara hidup orang-orang karang, Kiri mengembangkan ikatan spiritual dengan laut dan makhluk-makhluknya, dan Lo’ak berteman dengan Tsireya, putri kepala klan Tonowari dan istrinya Ronal.

Lo’ak bertengkar dengan saudara laki-laki Tsireya Aonung. Ketika dia kembali untuk meminta maaf atas desakan Jake, Aonung dan teman-temannya membujuknya untuk melakukan perjalanan ke wilayah predator laut yang berbahaya dan membiarkannya terdampar. Lo’ak diselamatkan dan berteman dengan Payakan, seekor tulkun, spesies cetacean yang cerdas dan pasifis yang dianggap oleh Metkayina sebagai keluarga spiritual mereka.

Dalam perjalanan ke Pohon Roh Metkayina, Kiri terhubung dengan pohon itu untuk bertemu ibunya tetapi mengalami kejang yang hebat. Dia disembuhkan oleh Ronal, tetapi ketika Jake memanggil Norm Spellman dan Max Patel untuk meminta bantuan, Quaritch dapat melacak mereka ke kepulauan tempat tinggal manusia karang. Dia memerintahkan kapal penangkap ikan paus yang memburu tulkun untuk memanen enzim otak mereka, untuk membuat obat anti penuaan yang disebut amrita.

Ketika Metkayina mengetahui tentang pembunuhan tulkun, Lo’ak berangkat untuk memperingatkan Payakan, diikuti oleh saudara-saudaranya. Mereka menemukan Payakan dikejar oleh pemburu paus, dan Lo’ak, Tsireya, dan Tuk ditangkap oleh Quaritch. Mengetahui anak-anak mereka dalam bahaya, Jake, Neytiri, dan Metkayina berangkat untuk menghadapi manusia. Neteyam menyelamatkan Lo’ak, Tsireya dan Spider, tapi tertembak hingga tewas.

Jake, Quaritch, Neytiri, dan Tuk akhirnya terjebak di dalam kapal yang tenggelam.

 Jake mencekik Quaritch hingga pingsan dan diselamatkan oleh Lo’ak dan Payakan, sementara Kiri memanggil makhluk laut untuk membantunya menyelamatkan Neytiri dan Tuk. Setelah pemakaman Neteyam, Jake memberi tahu Tonowari dan Ronal tentang keputusannya untuk meninggalkan Metkayina. Tonowari, bagaimanapun, de- ngan hormat mengidentifikasi dia sebagai bagian dari klan dan menyambut keluarganya untuk tinggal. Jake dan keluarganya menerima dan menempa kehidupan baru di laut, dengan Jake bersumpah untuk terus melawan penjajah.

Pemeran

Sam Worthington sebagai Jake Sully, mantan manusia yang menjadi Na’vi secara permanen setelah menjadi anggota Program Avatar, akhirnya memihak mereka dalam konflik mereka dengan manusia dan memimpin mereka menuju kemenangan. Dia menikah dengan Neytiri dan sekarang menjadi kepala suku Omaticaya.

Zoe Saldaña sebagai Neytiri, putri kepala klan sebelumnya, Tsahìk masa depan klan, dan istri Jake.

Sigourney Weaver sebagai putri remaja angkat Kiri, Jake dan Neytiri. Weaver awalnya muncul di film pertama sebagai Dr. Grace Augustine. Seperti kebanyakan pemeran, dia belajar menyelam bebas dan memfilmkan adegan di bawah air. Weaver juga mengulangi perannya sebagai Dr. Grace Augustine, seorang ilmuwan manusia yang berpihak pada Na’vi dan meninggal selama konflik. Avatar Na’vi-nya terungkap telah melahirkan Kiri.

Stephen Lang sebagai Kolonel Miles Quaritch, seorang manusia yang memimpin pasukan keamanan RDA. Setelah dibunuh oleh Neytiri di film pertama, dia telah dibangkitkan sebagai seorang Rekombinan, dan berusaha membalas dendam. Cameron menyatakan pada 2010 bahwa Lang akan kembali dalam tiga sekuel pertama. Quaritch akan bertindak sebagai antagonis utama sekali lagi, di keempat sekuelnya.

Kate Winslet sebagai Ronal, istri kepala suku Metkayina, Tonowari, yang sedang hamil. Winslet menyebut Ronal sebagai “karakter penting dalam cerita ” tetapi juga “relatif kecil jika dibandingkan dengan pengambilan gambar yang panjang” karena pengambilan gambar semua adegannya hanya memakan waktu satu bulan. Ini menandai pertama kalinya dia bekerja dengan performance capture, dan motion capture sekaligus. Dia, seperti kebanyakan pemeran- nya, juga harus belajar menyelam bebas untuk film tersebut; saat syuting adegan bawah air, dia menahan napas selama lebih dari tujuh menit, rekor baru untuk setiap adegan film yang diambil di bawah air.

Dan, beberapa aktor dan artis lain yang ikut mendukung film kolosal ini.

Produksi

Pada 2010, Cameron mengatakan bahwa sekuelnya akan berjalan sesuai rencana sebagai hasil dari kesuksesan film tersebut. Dia memasukkan adegan- adegan tertentu dalam film pertama untuk tindak lanjut cerita selanjutnya. Cameron berencana untuk syuting sekuelnya secara berurutan dan mulai bekerja “setelah novelnya selesai”. Ia menyatakan bahwa sekuelnya akan memperluas alam semesta sambil menjelajahi bulan-bulan lain di Polyphemus.

Pada 2011, Cameron menyatakan niatnya untuk memfilmkan sekuelnya dengan frekuensi gambar yang lebih tinggi daripada standar industri 24 bingkai per detik, untuk menambah kesan realitas yang tinggi.

Pada April 2016, Cameron mengumumkan di CinemaCon bahwa akan ada empat sekuel Avatar, yang semuanya akan difilmkan secara bersamaan. Keempat sekuel Avatar berbagi anggaran $1 miliar ($250 juta per film).

Sigourney Weaver telah menyatakan bahwa “Ceritanya adalah tentang keluarga, tentang keluarga kita yang mencoba untuk tetap bersama dan sejauh mana kita semua pergi untuk melindungi satu sama lain dan melindungi tempat tinggal kita. “

Cameron menyatakan, “Menjadi orang tua sangat mengubah perilaku dan sistem nilai Anda… Apa yang kami lihat di film pertama adalah orang-orang yang tidak takut. Jake akan melemparkan dirinya dari ikrannya ke leonopteryx (makhluk yang ditampilkan dalam Avatar) tetapi apakah ayah empat anak akan melakukan itu? Dia berusaha menjaga anak-anaknya tetap hidup dan mencoba menyesuaikan hidupnya sendiri. Apakah dia masih seorang prajurit? Apakah anak-anak muda ini yang berusia 14, 15, 16 tahun, muncul, sangat bersemangat ingin pergi berperang dan berjuang untuk rakyat mereka dan un- tuk tanah mereka? Bagaimana (Jake) akan menjadi munafik dan menahan mereka ketika dia harus melakukannya?”

Efek visual

Cameron menyatakan, “Ini belum pernah dilakukan sebelumnya dan sangat rumit karena sistem penangkapan gerak kami, seperti kebanyakan sistem penangkapan gerak, adalah apa yang mereka sebut basis optik, artinya menggunakan penanda yang difoto dengan ratusan kamera. Masalah dengan air bukanlah di bagian bawah air, tapi antarmuka antara udara dan air, yang membentuk cermin bergerak.

Cermin bergerak itu memantulkan semua titik dan penanda, dan… menciptakan ribuan target palsu, jadi kami harus mencari cara untuk mendapatkan sekitar masalah itu, yang kami lakukan     Kami membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun sekarang untuk mengetahui bagaimana kami akan melakukannya.”

Pada 31 Juli 2017, diumumkan bahwa Wētā FX telah mulai mengerjakan sekuel Avatar. Film ini menampilkan banyak adegan di bawah air, sebenarnya difilmkan di bawah air dengan pemeran dalam performance capture. Memadukan pembuatan film bawah air dan penangkapan kinerja menjadi fitur yang belum pernah dicapai sebelumnya, tim membutuhkan waktu satu setengah tahun untuk mengembang- kan sistem penangkapan gerak baru.

Pada dasarnya film Avatar ini memperlihatkan pada kita bahwa kehidupan yang tenang dan damai adalah bahwa kita dapat harmonis hidup dengan alam lingkungan kita, baik itu di darat (hutan) maupun di air (laut) yang ditunjukkan dengan kehidupan suku-suku di Planet Pandora. Dan keserakahan selalu bersifat merusak alam dan kehidupan.

Apalagi yang akan disajikan Cameron dalam Avatar 3, yang konon akan membuat kita terpaku di bangku bioskop selama 9 jam. (Berbagai sumber).

Rezim Xi Berada pada Titik Terlemahnya, Dia Lebih Takut Kepada Lawan Politiknya Daripada Perlawanan Sipil

0

Forum Elite – Epoch Times/NTD

Rezim Xi telah mendapat perlawanan dan tingkat ketidakpercayaan yang tinggi. Konferensi Kerja Ekonomi Sentral pada  Desember mengusulkan untuk menegakkan kepemimpinan Partai secara keseluruhan,  terutama menekankan penguatan sentralisasi dan persatuan kepemimpinan komite pusat partai.

Para Pakar di Forum Elit percaya bahwa rezim otoriter lebih baik dalam bertahan dari dalam daripada dari luar.  Xi Jinping tidak akan berpikir bahwa perlawanan sipil adalah musuh terbesarnya, tetapi dia akan berpikir bahwa Li Keqiang adalah musuh terbesarnya, dan orang-orang terdekat baginya adalah musuhnya. Oleh karena itu, Xi Jinping sekarang memperlakukan pertahanan terhadap mereka lebih dari sekadar kampanye kertas putih di jalanan.

Aturan PKT bergantung kepada birokrat tingkat bawah. Bahkan selama Revolusi Kebudayaan, meskipun masyarakat bergolak, rezim PKT masih relatif stabil. Dikarenakan jutaan kader masih membantu Mao Zedong. Sekarang situasinya justru sebaliknya. Xi Jinping telah menyinggung semua kader di bawahnya, dari tentara hingga pemerintah daerah, dan semua kader telah tersinggung olehnya. Dalam keadaan seperti itu, bagaimana rezim Xi Jinping dapat bertahan?

Sebuah artikel di majalah Foreign Policy berpendapat bahwa Tiongkok berada pada momen yang sangat berbahaya dalam sejarahnya  dan  para pemimpin puncaknya mungkin mengambil risiko yang sembrono.  (hui)

Serangan Malam Tahun Baru Ukraina, Rusia Kehilangan Banyak Pasukan

oleh Yan Shu – NTD

Pada Malam Tahun Baru, tentara Ukraina melancarkan serangan balasan yang sengit di wilayah Uzbekistan timur yang diduduki Rusia, dan tentara Rusia kehilangan banyak pasukan. Pada saat yang sama, tentara Rusia juga melakukan puluhan serangan rudal ke Ukraina.

Para pejabat Ukraina mengklaim pada Senin (2/1) bahwa 400 tentara Rusia  tewas dalam serangan Malam Tahun Baru di Donetsk. Tetapi angka itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Di kota Makiivka di Donetsk, asap mengepul dari reruntuhan bangunan yang telah dihancurkan. Bangunan itu disebut sebagai asrama untuk rekrutan tentara Rusia.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 63 prajurit Rusia tewas dalam serangan itu.  Meski demikian, secara signifikan lebih rendah dari angka yang diumumkan oleh Ukraina, merupakan jumlah kematian tertinggi yang diakui Moskow dalam serangan sejak awal perang. 

Pihak Rusia mengatakan bahwa tentara Ukraina menembakkan enam roket HIMARS ke titik penempatan sementara tentara Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji para prajurit karena “kerja bagus” dalam pidato video pada Hari Tahun Baru.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata: “Tahun yang baru, hari yang baru, kemenangan baru.” Namun demikian, pengeboman Kiev terjadi hanya beberapa jam setelah tentara Ukraina melancarkan serangannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Minggu bahwa dalam 24 jam telah terjadi 31 serangan rudal dan 12 serangan udara di seluruh Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan 45 drone buatan Iran berhasil ditembak jatuh.

Rusia telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina selama beberapa bulan terakhir, menyebabkan jutaan orang tanpa listrik dan pemanas selama musim dingin yang membekukan. (hui)

Calo-calo Bermunculan di Rumah Duka Beijing, Guangzhou, dan Shanghai

0

Luo Tingting

Wabah semakin mengamuk di daratan Tiongkok. Menurut prediksi para ahli, sedikitnya 600 juta orang telah terinfeksi COVID-19. Karena jumlah kematian akibat epidemi melonjak, rumah duka di seluruh negeri penuh sesak, dan “calo” pemakaman bermunculan di Beijing, Guangzhou dan Shanghai yang memicu kemarahan.

Tingkat infeksi 20 hari di Tiongkok melebihi tingkat global selama tiga tahun

Zeng Guang, mantan kepala epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, baru-baru ini mengatakan bahwa wabah di Tiongkok berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan, dan memperkirakan bahwa jumlah infeksi di Beijing mungkin telah melebihi 80 persen, dan bahkan mungkin lebih tinggi.

Zhang Wenhong, seorang profesor di Universitas Fudan di Shanghai dan direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, juga mengatakan bahwa tingkat infeksi saat ini di banyak kota besar telah melebihi 50%. Kasus kemudian akan mencapai 80% selama Tahun Baru Imlek pada Januari. Dia meminta kepada masyarakat agar mengurangi pertemuan di akhir tahun.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada 30 Desember tahun lalu oleh situs daratan Tiongkok  “Toutiao” bahwa epidemi Omicron Tiongkok  tidak seperti yang lain. Bagaikan angin beracun yang berhembus di udara, dengan orang-orang yang berguguran, demam, sakit dan batuk. Kecepatan penyebaran dan kemampuan untuk menginfeksi orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah penyakit menular manusia.

Ringkasan pertemuan Komisi Kesehatan dan Medis Tiongkok yang beredar di internet baru-baru ini menyatakan bahwa dari 1 hingga 20 Desember, jumlah kumulatif orang yang terinfeksi epidemi di Tiongkok telah mencapai 248 juta kasus. Artikel tersebut menyatakan bahwa “tingkat infeksi 20 hari melebihi tingkat infeksi tiga tahun dari semua negara di dunia”, yang berada di luar pengetahuan semua ahli di dalam dan luar negeri.

Selain itu, penulis artikel juga mengatakan bahwa menurut pengamatannya sendiri, sangat sedikit orang di Beijing yang belum terdiagnosis.Tingkat infeksi karyawan di sekitarnya melebihi 90%, dan banyak di antaranya mendekati 100%.  Menurut perkiraan Zeng Guang, populasi tetap Beijing adalah sekitar 22 juta orang dan dengan tingkat infeksi 80%. Artinya sekitar 18 juta orang telah terinfeksi.

Menurut artikel tersebut, berdasarkan berbagai prediksi yang dipublikasikan di Internet, tingkat infeksi nasional saat ini telah melampaui 50%, bahkan beberapa kota telah melebihi 90%, dan jumlah orang yang terinfeksi mungkin telah melebihi 600 juta orang.

“Geng Calo” Pemakaman Bermunculan di Seluruh Tiongkok

Baru-baru ini, kasus parah memuncak di Beijing, Jilin, Anhui, Wuhan, Guangzhou, dan tempat lain. Jumlah pasien yang mengidap paru-paru putih dan lansia dengan penyakit bawaan tiba-tiba meningkat. Adapun ICU rumah sakit sedang keadaan darurat. Menurut laporan dari Yicai.com.cn, tingkat penggunaan tempat tidur darurat di rumah sakit di Beijing, tempat kasus penularan yang paling parah telah mencapai 2166%.

Karena jumlah kematian yang melonjak akibat epidemi, “calo” telah muncul di industri pemakaman, menjual kembali tempat kremasi kepada publik dengan harga tinggi. 

Baru-baru ini, rekaman telepon dari seorang penduduk Beijing yang mengeluh kepada pihak berwenang terungkap di Internet. Ia mengeluh bahwa tidak ada tempat untuk mengkremasi jenazah yang terinfeksi oleh epidemi di Beijing, dan biaya kremasi rumah duka telah meningkat menjadi RMB. 30.000  atau setara Rp 67 juta. 

Krematorium Shanghai memberikan nomor terbatas setiap hari, dan anggota keluarga mendiang hanya dapat mengkremasi jenazah setelah mendapatkan nomor tersebut. Sebuah video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa sebuah nomor melalui “calo” dipatok dengan harga RMB. 30.000.

Sub-biro Shanghai Hongkou melaporkan bahwa (tahun lalu) lebih dari 20 calo pemakaman ditangkap pada 29 Desember. Mereka menjual kuota kremasi kepada warga dengan harga selangit mulai dari RMB. 1.500 hingga RMB.2.000. 

Ada juga antrean panjang di rumah duka di Guangzhou Video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa seseorang menjual nomor kremasi dengan harga tinggi, dan dikepung oleh anggota keluarga mendiang, dan polisi tidak dapat menghentikan mereka.

Pakar: Butuh Waktu 6 Minggu Bagi Beijing untuk Melewati Puncak Kematian

Ahli virologi Jerman-Tiongkok Lu Mengji, seorang profesor di Institut Virologi di Fakultas Kedokteran Universitas Essen, mengatakan kepada surat kabar Lianhe Zaobao, berdasarkan data masa lalu, gelombang pertama wabah sosial yang disebabkan oleh virus Omicron biasanya berlangsung sekitar tiga bulan. Namun, karena kekurangan sumber daya historis untuk perawatan kritis di Tiongkok dan tingginya insiden influenza di musim dingin, siklus evolusi secara keseluruhan kemungkinan akan lebih lama.

Menurut Lu, Beijing diperkirakan membutuhkan waktu empat hingga enam minggu lagi untuk melewati puncak parahnya penyakit dan kematian. Bagi kota-kota dengan wabah infeksi yang terlambat, jendela waktunya juga kecil. Di satu sisi, ada kebutuhan untuk lebih mengerahkan lembaga-lembaga sosial dan perawatan kesehatan primer secara memadai untuk mengalihkan tekanan untuk perawatan medis; di sisi lain, ada kebutuhan untuk mencegah ketidakseimbangan dalam alokasi sumber daya untuk penyakit serius, yang dapat menyebabkan kurangnya perawatan tepat waktu untuk pasien dengan penyakit lainnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok melaporkan 5.138 kasus baru yang dikonfirmasi dan satu kematian baru pada 1 Januari. Tetapi angka resmi tidak lagi diakui, dan para ahli yakin jumlah infeksi dan kematian sebenarnya jauh lebih tinggi karena tes COVID secara massal tidak lagi dilakukan.

Selain itu, ada juga upaya terselubung dari pejabat untuk menekan jumlah kematian akibat wabah tersebut. Seorang dokter di sebuah rumah sakit swasta di Beijing mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, dia dan rekan-rekannya menemukan catatan tercetak di meja rumah sakit yang meminta mereka untuk “berusaha untuk tidak menulis kegagalan pernapasan yang disebabkan oleh pneumonia Coronavirus yang parah” sebagai penyebab utama kematian.

Jumlah kematian akibat virus di Tiongkok  akan mencapai 1,7 juta pada akhir April, menurut perkiraan terbaru dari perusahaan analitik Airfinity yang berbasis di Inggris. (hui)

Infeksi Sekunder Pasien COVID-19 di Daratan Tiongkok Lebih Parah, Penyebabnya Belum Diketahui

0

Huang Yimei/Changchun/Tony

Perkembangan epidemi di Tiongkok menjadi perhatian besar, karena kelompok pertama orang yang terinfeksi di Tiongkok masih belum pulih. Topik “infeksi sekunder” telah menarik perhatian, dengan diskusi seperti Semakin banyak orang yang terinfeksi, semakin lemah kekebalan tubuh mereka” dan “infeksi berulang akan membunuh mereka” adalah  kekhawatiran yang dikemukakan sejumlah orang.

Warga Tiongkok Daratan berkata : “Saya di rumah sakit sekarang, tempat tidurnya terbatas, pada dasarnya pasien yang positif dua kali, ini sudah tidak dilaporkan di TV.”

Netizen mengatakan bahwa jumlah kematian akibat infeksi sekunder di Beijing telah meroket.

Situasi yang sama juga terjadi di Shijiazhuang, Orang tidak tahu apakah itu infeksi ulang atau infeksi sekunder? Ia hanya tahu bahwa setelah terinfeksi lagi dalam sebulan, gejalanya menjadi lebih serius.

Lin Xiaoxu, mantan peneliti virus di Institut Penelitian Angkatan Darat Amerika Serikat, percaya bahwa jawabannya harus diperoleh setelah analisis khusus berdasarkan analisis kasus per kasus.

Lin Xiaoxu menambahkan : “Masalahnya di Tiongkok adalah tidak jelas strain virus apa  dalam infeksi pertama dan kedua, sehingga sulit untuk menganalisisnya secara spesifik. Infeksi kedua mungkin positif, tetapi mungkin juga terkait dengan penyakit bawaan atau jenis virus apa sebelumnya. Juga dikabarkan di internet bahwa strain Wuhan asli atau strain Delta telah ditemukan di beberapa tempat di Tiongkok, sehingga hal itu hanya membuat segalanya menjadi lebih rumit.

Menurut Tang Jingyuan, seorang komentator urusan saat ini dengan latar belakang medis bahwa  Partai Komunis Tiongkok yang bersikeras kepada “pembersihan dinamis” virus selama tiga tahun telah mengakibatkan sistem kekebalan yang relatif lemah di Tiongkok. Konsekuensi dari hal ini adalah bahwa kekebalan penduduk Tiongkok terhadap virus relatif lemah, termasuk ketidakefektifan vaksin Tiongkok. Konsekuensi lainnya adalah bahwa selama tiga tahun memadamkan epidemi, virus-virus tidak mengalami proses evolusi alami, sehingga virus-virus pada semua tahap, termasuk yang awal, bisa saja ada, dan virus-virus ini kemudian bisa saja ikut menginfeksi silang tubuh manusia.

Komentator Tang Jingyuan berkata: Strain virus yang berbeda dapat menginfeksi kembali pada orang yang sama. Kita semua tahu bahwa salah satu fitur terpenting Omicron adalah sangat mudah menular, dan juga memiliki kemampuan melarikan diri dari kekebalan yang sangat kuat. Ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh yang dikembangkan setelah infeksi awal tidak cukup untuk melindungi seseorang dari strain virus yang berbeda, kemungkinan besar infeksi strain yang berbeda menyebabkan banyak orang mengalami situasi positif sekunder ini.”

Merespon kecepatan mutasi virus, platform terbuka “Global Influenza Data Sharing Initiative” (GISAID) didirikan dengan menandatangani perjanjian dengan banyak pemenang Hadiah Nobel dan ilmuwan top di seluruh dunia. Negara-negara akan secara aktif mengunggah urutan gen virus corona baru dari kasus yang dikonfirmasi untuk dipelajari oleh para profesional terkait.

Menurut Tang, infeksi ulang dan infeksi sekunder adalah dua hal yang berbeda, dan tidak ada konsensus internasional tentang definisi infeksi sekunder. Penolakan pihak berwenang Tiongkok untuk merilis data tentang epidemi telah membuat para profesional tidak mungkin melakukan studi yang lebih kuantitatif dan terstruktur untuk menentukan apakah ini adalah infeksi ulang atau infeksi sekunder.

Tang Jingyuan: “Sekarang kita melihat semakin banyak kasus positif sekunder semacam ini di daratan Tiongkok. Penyakit ini umumnya semakin parah. Sebenarnya tidak ada preseden di luar negeri untuk fenomena ini.  Jika situasi seperti itu biasa terjadi, mungkin terkait dengan efek ADE yang disebabkan oleh infeksi berulang dengan strain yang berbeda, tetapi saat ini hanya dapat digunakan sebagai tebakan. Pasalnya,  PKT menyembunyikan situasi epidemi yang sebenarnya dan  Lembaga penelitian ilmiah di dalam dan luar negeri tidak diizinkan untuk melakukan penelitian secara transparan semacam ini.”

Efek ADE atau Antibody-dependent enhancement ” adalah di mana antibodi yang tidak menetralisir  diproduksi oleh tubuh setelah infeksi pertama dapat mendorong infeksi dengan non-serotipe virus, sehingga memperburuk penyakit. Pembukaan pemerintahan Partai Komunis Tiongkok tanpa peringatan dan epidemi yang parah, telah membangkitkan kewaspadaan internasional. Selain mengkhawatirkan munculnya varian baru virus, mungkin juga terjadi infeksi berulang di antara orang-orang yang telah terinfeksi.

Lin Xiaoxu menegaskan : “Karena banyak orang akan menghadapi masalah infeksi ulang, dan banyak orang dalam proses infeksi, akan sakit parah karena infeksi,  bahkan kematian, ini berada di luar kendali pemerintah, jadi apa yang dilakukan pemerintah menyebut hal ini, apalagi memperkenalkan beberapa langkah untuk mempercepat penyebaran virus, ini menurut saya sebenarnya sangat tidak bertanggung jawab.

Dikarenakan pasokan obat antipiretik tidak sebanding dengan tingginya permintaan, obat Human Immunoglobulin atau juga disebut dengan Intravenous Immunoglobulin Therapy (IVIG) yang membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menjadi terapi lain yang diburu oleh masyarakat Tiongkok. Untuk diketahui, sediaan obat ini melalui pemberian obat injeksi atau infus melalui intravena. Kini di pasaran dibandrol dengan lebih dari 300 RMB menjadi  1.700 RMB. Menjelang malam Tahun Baru, 28 Desember tahun lalu, ada antrean panjang orang yang berjejer di jalan-jalan Wuhan untuk membeli human imunoglobulin, dengan batasan empat botol per orang. (hui)

Pandemi Merajalela di Daratan Tiongkok, Sejumlah Negara Meningkatkan Kewaspadaan terhadap Wisatawan Tiongkok

Song Feng/ Yi Ru/Tony

Wabah di daratan Tiongkok telah meningkatkan jumlah infeksi dan kematian, tetapi otoritas Partai Komunis Tiongkok secara tiba-tiba mengklaim mengizinkan warga Tiongkok bepergian ke luar negeri.  Walhasil, Jepang dan negara-negara lain telah mengumumkan akan memperkuat masuknya wisatawan dari Tiongkok.  Sedangkan Maroko dan Korea Utara melarang masuknya orang-orang dari daratan  Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan membuka izin bea cukai yang memungkinkan orang-orang Tiongkok melakukan perjalanan ke luar negeri, menyusul merebaknya epidemi di Tiongkok yang  menyebabkan serentetan infeksi dan kematian. Negara-negara di seluruh dunia justru khawatir bahwa Partai Komunis sekali lagi menyebarkan virus ke seluruh dunia dan mengubah aturan pintu masuk ke negara mereka.

Amerika Serikat, Kanada, Jepang, India, Korea, Taiwan, Italia, Inggris, Prancis, Spanyol, Filipina dan Malaysia mengharuskan pelancong dari Tiongkok untuk menunjukkan tes negatif COVID-19  yang berlaku selama 48 jam  sebelum naik pesawat dan harus menjalani tes COVID pada saat kedatangan.

Maroko akan melarang masuknya orang-orang dari Tiongkok, terlepas dari kewarganegaraan mereka mulai 3 Januari. Sedangkan Korea Utara telah menerapkan kebijakan ini.

Mantan pengacara Beijing, Lai Jianping berkata : “Ini adalah permintaan yang biasa dan masuk akal bagi negara-negara di seluruh dunia untuk meminta para pelancong dari Tiongkok menjalani tes COVID dan mengambil tindakan yang sesuai. Ini adalah persyaratan yang normal. Ini adalah praktik rutin pemerintahan mereka untuk melindungi nyawa dan kesehatan warganya.

Lai Jianping juga menyebutkan ketika dunia sudah membuka negara mereka , Partai Komunis Tiongkok secara drastis menerapkan aturan Nol Covid. Persyaratannya untuk masuk ke Tiongkok jauh lebih ketat,  bahkan menempatkan banyak rintangan bagi orang Tionghoa kembali ke negara itu dan memaksa mereka isolasi sebelum berbicara.

Lai menunjukkan bahwa sekarang pandemi yang  mereda di seluruh dunia sudah mereda, pembebasan mendadak Partai Komunis Tiongkok justru menyebabkan longsoran epidemi. Sangat masuk akal bagi negara-negara di dunia  mengajukan permintaan seperti itu.

Liu Qing, mantan presiden Human Right in China (HRIC) mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok  kebingungan dalam mengendalikan epidemi, dan  mengambil pendekatan “Lompatan Besar ke Depan” sepenuhnya tanpa mempertimbangkan ilmu pengetahuan dan kelayakan.

Liu Qing mengatakan, “Pertama, kontrol epidemi yang tidak manusiawi, mengakibatkan bencana sekunder. Kedua, dampak dari runtuhnya kontrol dan pencegahan merupakan ancaman potensial bagi masyarakat dan dunia, yang sangat mengganggu.

Pada 31 Desember, Partai Komunis Tiongkok hanya  mengumumkan bahwa 5.138 kasus baru penyakit ini telah dikonfirmasi, termasuk 5.102 kasus lokal dan hanya satu kematian baru.

Namun, menurut risalah rapat internal Komisi Kesehatan dan Medis Nasional Tiongkok menyebutkan, jumlah infeksi baru di Tiongkok pada  20 Desember hampir mencapai 37 juta kasus; dari 1 hingga 20 Desember, jumlah kumulatif infeksi mencapai 248 Juta kasus.

Lai menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menyembunyikan epidemi dan semuanya dipolitisasi serta informasi yang dirilis sesuai dengan permintaan.  Ia juga menambahkan, “Apakah itu yang disebut data statistik, hasil penelitian ilmiah tentang pencegahan epidemi, atau semua jenis informasi , pada kenyataannya, semuanya dirumuskan berdasarkan kebutuhan.”

Lai mengatakan bahwa wabah di Tiongkok telah pecah seperti tanggul. Banyak dari pasien menderita paru-paru putih. Sedangkan tingkat kematian dan penyakit serius jauh lebih tinggi daripada epidemi  Omicron yang populer di Barat, sehingga dunia luar tak memiliki akses ke informasi yang sebenarnya.

Faktanya adalah bahwa Tiongkok baru-baru ini mengalami lonjakan kematian dan rumah duka yang kewalahan dipenuhi dengan mayat. Pada  30 Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mendesak Partai Komunis Tiongkok untuk segera berbagi informasi tentang infeksi di Tiongkok, termasuk penyakit serius dan kematian, sehingga negara-negara lain dapat merespons wabah secara efektif.

Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok justru menuding tindakan pencegahan epidemi di berbagai negara harus ilmiah dan tepat. Selain itu, dituntut memperlakukan warga negara dari semua negara secara setara, dan tidak boleh mempengaruhi kerjasama personel yang normal. Juru bicara itu juga mengklaim bahwa pakar CDC Tiongkok juga tidak merahasiakan apa pun.

Liu Qing berkata : “Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok telah menutup desa, kota, bangunan, dan rumah tangga, sehingga masyarakat umum tidak mendapatkan perawatan medis atau kehidupan mereka dalam keadaan kritis dan kesulitan. Pada saat itu, Partai Komunis dikritik dari seluruh penjuru dunia. Ini sangat tepat dan dapat dibenarkan.”

Liu Qing menilai pada saat ini, ketika Partai Komunis Tiongkok ingin menyebarkan virus ke dunia, ia mengatakan bahwa Anda tidak boleh mencegahnya, yang merupakan standar ganda.

Apalagi, ia menunjukkan bahwa dari Partai Komunis Tiongkok secara sembrono menerapkan Nol COVID hingga melepaskan semuanya, ini jelas bahwa jika Anda percaya kepada Partai Komunis Tiongkok, maka Anda akan menderita. (hui)

COVID-19 Omicron Varian XBB.1.5 Lebih Mendominasi, Mencapai 40 Persen Kasus Baru di Amerika Serikat

Mimi Nguyen Ly 

Subvarian COVID-19 Omicron XBB.1.5 hampir dua kali lipat prevalensinya selama seminggu terakhir, demikian data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan pada Jumat 30 Desember, dan sekarang mencakup lebih dari 40 persen kasus baru di Amerika Serikat.

Secara khusus, untuk minggu yang berakhir pada 31 Desember, data CDC menempatkan subvariant Omicron XBB.1.5 sebagai penyumbang 40,5 persen dari total kasus COVID-19 baru di negara tersebut. Angka itu adalah 21,7 persen dalam pekan yang berakhir 24 Desember.

Sementara itu, subvarian BQ.1 dan BQ.1.1 masing-masing sekarang berada pada 26,9 persen dan 18,3 persen dari total kasus baru di AS. Minggu lalu, BQ.1.1 adalah 33,2 persen dan BQ.1 berada pada 24,1 persen kasus baru.

Subvariant XBB.1.5 muncul di Amerika Serikat sekitar akhir November dan prevalensinya meningkat sekitar dua kali lipat setiap minggu sejak itu, menurut data CDC. Subvariant ini menyumbang sebagian besar kasus COVID-19 saat ini di timur laut AS, sekitar 75 persen kasus di wilayah tri-negara bagian New York dan New England.

Barbara Mahon, direktur Divisi Virus Coronavirus dan Virus Pernafasan Lainnya yang diusulkan CDC, mengatakan kepada CBS News bahwa virus ini diproyeksikan menjadi varian dominan di timur laut AS dan akan meningkat prevalensinya di wilayah lain di negara itu. Namun, dia mengatakan “tidak ada saran pada saat ini bahwa XBB.1.5 lebih parah.”

Sementara itu, subvarian BQ.1.1 Omicron masih merupakan sebagian besar kasus di selatan dan barat negara itu.

Varian XBB ‘Sangat Mudah Menular’: Peneliti Jepang

XBB.1.5 diturunkan dari subvariant XBB. XBB.1.5 pertama kali diidentifikasi di India pada Agustus dan dengan cepat menjadi mendominasi di negara ini. XBB juga bertanggung jawab atas peningkatan kasus COVID-19 di beberapa bagian Asia, termasuk Singapura.

Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular di University of Minnesota, mengatakan bahwa “mungkin varian terburuk yang dihadapi dunia saat ini sebenarnya adalah XBB.” Dia menambahkan bahwa tujuh dari 10 negara bagian AS di mana kasus dan rawat inap meningkat berada di timur laut, bersamaan dengan peningkatan kasus XBB di sana.

XBB adalah rekombinan dari dua subvarian yang diturunkan dari subvarian Omicron BA.2. Ini berarti bahwa data genetik dari dua versi virus yang diturunkan dari BA.2 yang telah menginfeksi seseorang pada saat yang sama, digabungkan selama proses replikasi virus untuk membentuk subvarian XBB yang baru.

Para peneliti Jepang mengatakan dalam sebuah makalah yang diposting ke server pracetak bioRxiv pada 27 Desember bahwa temuan mereka menunjukkan XBB adalah “varian SARS-CoV-2 pertama yang didokumentasikan yang meningkatkan kebugarannya melalui rekombinasi daripada mutasi tunggal.” Para peneliti juga mengatakan hasil mereka menunjukkan bahwa XBB “sangat mudah menular” dan sangat tahan terhadap kekebalan yang diinduksi oleh orang-orang yang memiliki infeksi terobosan dari subvarian Omicron sebelumnya.

Penularan XBB.1.5  Lebih Cepat

Yunlong Richard Cao, seorang ilmuwan Tiongkok dan asisten profesor di Universitas Peking, mencatat bahwa XBB.1.5 memiliki perubahan tambahan dibandingkan dengan XBB yang disebut mutasi S486P, yang memberinya kemampuan yang “sangat ditingkatkan” untuk mengikat sel melalui reseptor kunci yang disebut ACE2, atau enzim pengubah angiotensin 2.

“Fakta bahwa XBB.1.5 menunjukkan keunggulan pertumbuhan yang jauh lebih unggul daripada XBB.1 menunjukkan bahwa afinitas pengikatan hACE2 [human ACE2] memang memainkan peran berat dalam penyebaran SARS-CoV-2. XBB.1 benar-benar menderita karena pengikatan hACE2 yang rendah, meskipun XBB.1 memiliki kemampuan penghindaran kekebalan tubuh yang paling tinggi,” tulisnya di Twitter.

Para peneliti dari Columbia University, dalam makalah yang diterbitkan 13 Desember di jurnal Cell, mencatat bahwa subvarian yang baru muncul menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka dapat “lebih lanjut membahayakan kemanjuran vaksin COVID-19 saat ini dan terapi antibodi monoklonal (mAb).”

“Kami sekarang melaporkan temuan yang menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut, sayangnya, dibenarkan, terutama untuk subvarian XBB dan XBB.1,” tulis mereka. Bagian dari temuan mereka menunjukkan bahwa subvarian baru-Omicron BQ.1, BQ.1.1, XBB, dan XBB.1-mampu menghindari dinetralkan oleh antibodi “dari individu yang divaksinasi dengan atau tanpa infeksi sebelumnya, termasuk orang yang baru-baru ini didorong dengan bivalen baru [vaksin booster].”

“Sangat mengkhawatirkan bahwa subvarian yang baru muncul ini dapat semakin membahayakan kemanjuran vaksin COVID-19 saat ini dan mengakibatkan lonjakan infeksi terobosan serta infeksi ulang,” tulis para ilmuwan. “Namun, penting untuk ditekankan bahwa meskipun infeksi sekarang mungkin lebih mungkin terjadi, vaksin COVID-19 telah terbukti tetap efektif mencegah rawat inap dan penyakit parah bahkan terhadap Omicron serta mungkin mengurangi risiko [Long COVID].”

Di Amerika Serikat, produsen vaksin kebal dari tanggung jawab atas reaksi merugikan apa pun kecuali jika ada “kesalahan disengaja” yang dilakukan.

Penyedia layanan kesehatan yang memberikan vaksin COVID-19 diwajibkan oleh hukum untuk melaporkan efek samping serius atau kesalahan administrasi vaksinasi ke Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS), yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Pemerintah federal memiliki program penanggulangan yang dapat memberikan kompensasi kepada orang-orang  memenuhi syarat yang menderita cedera serius akibat vaksin yang disetujui. Tetapi proses pembuktian telah terbukti sebagai proses yang menyulitkan.

Selain vaksin COVID-19, masyarakat telah mengambil langkah-langkah pencegahan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka dan menyiapkan protokol perawatan dini berbasis rumahan. Sejumlah protokol telah direkomendasikan oleh berbagai dokter dan kelompok, termasuk Aliansi Perawatan Kritis COVID-19 Garis Depan (FLCCC) dan Dewan Dunia untuk Kesehatan. (asr)

Ilmuwan Pria, Saatnya Kemasi Barang-Barang Anda

0

Bettina Arndt

Beberapa bulan yang lalu, beberapa lusin wanita berkumpul di sebuah ruangan di Sydney untuk berpartisipasi dalam “edit-a-thon” Wikipedia, yang bertujuan untuk menulis profil wanita di STEM (Science, Technology, Engineering and Math), memuji para akademisi ini hanya karena mereka wanita. Dalam dua jam, grup tersebut telah membuat sembilan profil baru tentang ilmuwan/peneliti wanita dan mengedit 22 profil yang ada agar terdengar lebih baik.

Itu semua adalah bagian dari kampanye promosi besar-besaran, perombakan ulang sains secara besar-besaran di mana ilmuwan laki-laki kulit putih yang “sudah usang” tidak lagi pantas mendapat perhatian, apa pun pencapaian mereka.

Semua perhatian sekarang adalah mendorong perempuan ke posisi menonjol di dunia STEM, dengan “kesetaraan gender” dianggap jauh lebih penting daripada pertimbangan tradisional tentang prestasi dan ketelitian.

Lihat saja apa yang terjadi pada sumber utama pendanaan kami untuk penelitian medis, National Health and Medical Research Council (NHMRC). Badan penting ini dengan mudah menjadi sumber utama pendanaan untuk penelitian medis di Australia dengan anggaran lebih dari $1 miliar dolar Australia.

Itu adalah penunjukan Profesor Imunologi Anne Kelso pada 2015 sebagai CEO NHMRC yang mendorong secara berkelanjutan untuk membawa lebih banyak wanita ke posisi teratas dalam sains. Hasilnya adalah diskriminasi sistematis terhadap ilmuwan laki-laki, salah satunya adalah dengan membuat mereka kekurangan dana.

Upaya Kelso untuk mempromosikan ilmuwan perempuan memang tidak kenal lelah. Pada tahun pertamanya, dia memperkenalkan pemantauan rutin terhadap semua lembaga ilmiah untuk memastikan mereka memiliki kebijakan yang menguntungkan perempuan daripada laki-laki.

Selanjutnya, pada 2017, ia membawa Pendanaan Prioritas Struktural, yang membagi uang hibah menjadi dua bagian, satu untuk proposal penelitian terbaik dan yang lainnya untuk para peneliti wanita yang proposalnya tidak cukup baik namun diloloskan.

Pada 2021, peninjau proposal hibah yang menilai riwayat kerja kandidat diminta untuk mempertimbangkan waktu yang dihabiskan para peneliti yang menjadi ibu di luar waktu kerja, seolah-olah hal itu telah dikhususkan untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas tinggi.

Pendanaan “Setara”

Lalu datanglah sesuatu yang besar, dorongan untuk hibah yang setara bagi perempuan.

Tahun lalu, latihan propaganda publik dimulai, dengan media yang patuh membuat kasus untuk “lansekap penelitian yang adil”.

Sebuah petisi muncul meminta NHMRC untuk “mengalokasikan jumlah dana yang sama untuk setiap jenis kelamin”, dan organisasi tersebut merilis makalah diskusi yang menyajikan berbagai opsi yang dirancang untuk memberi perempuan lebih banyak dana dari Skema Hibah Penyelidik Kritis, yang memberikan lebih dari $375 juta dalam dana penelitian setiap tahunnya.

Preferensi awal NHRMC, opsi ketiga, melibatkan pemisahan aplikasi berdasarkan jenis kelamin dan mengalokasikan jumlah hibah yang sama untuk setiap jenis kelamin.

Tapi kemudian muncul bahwa meskipun pendekatan ini akan sangat efektif untuk mendiskriminasi peneliti laki-laki yang lebih senior, pendekatan ini sebenarnya kurang dapat mendiskriminasi ilmuwan laki-laki di masa awal karir.

Secara alami, NHMRC memutuskan untuk mempertahankan sistem diskriminatif yang ada untuk peneliti awal karir dan memperkenalkan opsi ketiga untuk peneliti senior. Pada Oktober tahun ini, diumumkan bahwa ini telah menjadi kebijakan.

Sekarang, inilah puncaknya. Pada hari yang sama kebijakan baru diumumkan, NHM- RC merilis data yang menunjukkan bahwa sebenarnya tidak benar bahwa pria menerima sebagian besar Hibah Penyelidik, sebab pihak wanita sudah menerima 52,9 persen.

Kini Khusus Wanita

Dalam sebuah wawancara November lalu, Anne Kelso menghindari pertanyaan tentang keseimbangan gender penerima hibah saat ini dan mengatakan tentang diskriminasi “segera setelah mencapai tujuannya, kami akan berhenti”.

Sulit dipercaya pejuang gender ini tidak mengetahui statistik terbaru yang berarti dia pasti tahu bahwa tujuan yang sebenarnya ada di “balik kaca spion”.

Akademisi biasanya memiliki akal sehat untuk tetap diam tentang diskriminasi yang terjadi di jajaran mereka. Namun kemarahan terbaru ini membuat banyak orang keluar berbicara, seperti Profesor Emeritus Anthony Jorm yang berpendapat bahwa “kebijakan NHMRC baru Australia yang tidak perlu akan menyebabkan penurunan kualitas ilmiah”.

Ilmuwan Amerika terkenal, Lawrence Kraus menulis bahwa NHMRC “mendobrak landasan baru untuk bias anti-pria”. Dan Profesor Georgia Trench di Sky News Aus- tralia menyatakan bahwa “Australia seharus- nya mendanai ilmuwan wanita berdasarkan prestasi, bukan kuota gender”.

Sejumlah ilmuwan senior siap untuk berbicara secara anonim tentang dunia baru sains Australia yang mana di banyak panel seleksi lamaran pekerjaan sekarang membutuhkan persentase 50-50 antara pria dan wanita, bahkan di daerah di mana pria melebihi jumlah pelamar wanita dengan empat atau lima banding satu.

Saat ini adalah dunia di mana terjadi arus posisi khusus dan penghargaan khusus bagi wanita.

Astronom Lisa Kewley, yang berasal dari Australian National University dan sekarang di Harvard, menulis di jurnal berpengaruh Nature, mengeluh tentang betapa sulitnya bagi mereka untuk mendorong lebih banyak wanita melamar pekerjaan “berbasis standar prestasi”.

Dia memiliki ide yang jauh lebih baik:

“Perubahan yang lebih cepat dalam jumlah wanita dicapai di beberapa departemen melalui perekrutan khusus wanita berdasarkan prestasi. Karyawan khusus wanita yang terbuka dan transparan menghindari bias implisit terhadap pelamar pria …”

“Salah satu kekhawatiran utama mengenai posisi khusus (peneliti) perempuan adalah bahwa perempuan yang direkrut dapat diberi label sebagai perempuan ‘token’. Kekhawatiran ini dapat dikurangi dengan membuat posisi khusus perempuan menjadi sangat prestisius dengan mendorong perempuan berprestasi di lapangan untuk mengajukan lamaran… Metode lain  yang  terbukti  untuk mengatasi label ‘token’ bagi perempuan adalah dengan mengiklankan beberapa posisi perempuan secara bersamaan.”

Tidak ada yang membanggakan dari rencana diskriminasi terang-terangan terhadap laki-laki, bukan?

Sebuah Sistem Mafia?

Kemudian ada inisiatif pemerintah federal Australia, “Superstars of STEM” (SoS), yang digambarkan oleh seorang ilmuwan sebagai tipu muslihat untuk membenarkan penunjukan preferensial berikutnya (terutama untuk posisi tetap) dengan tumpukan CV pelamar wanita.

Beginilah percakapan yang biasa di panel pemilihan pekerjaan. “Ya, Bapak XY telah menerbitkan makalah yang direferensi dua kali lebih banyak daripada Ibu XX… TETAPI… dia adalah Superstar of STEM (SoS) dan dia secara teratur diwawancarai oleh Australian Broadcasting Corporation. Mempekerjakan SoS akan meningkatkan reputasi departemen kami, penelitiannya akan mendapatkan lebih banyak liputan di situs web The Conversation dan, yang terpenting, penunjukan SoS akan memberikan poin tambahan kepada universitas kami tahun depan untuk mendapatkan medali perak Athena-Swan!” Jadi, Ibu XX-lah yang mendapatkan pekerjaan itu.

Apa medali misterius Athena Swan ini?

“Ini adalah sistem mafia,” tegas Lawrence Kraus, menjelaskan bagaimana cara kerjanya untuk mendorong universitas bersaing menggunakan pekerjaan dan tunjangan khusus wanita, meningkatkan jumlah ilmuwan wanita untuk mendapatkan medali bergengsi Athena Swan bagi institusi mereka.

“Universitas ini dan itu sudah memiliki Athena Silver, dan kita hanya memiliki Athena Bronze…. Anda tidak ingin universitas kita tertinggal di belakang mereka, bukan?”

NHMRC benar-benar tidak perlu memaksakan kebijakan terbaru ini. Sistemnya sudah dirajut, dan jadi alasan yang sangat bagus bagi semua ilmuwan pria yang kompeten untuk berkemas dan pergi ke luar negeri.

Dan selamat untuk Asia, mereka (ilmuwan pria Australia) datang. (osc)

Bettina Arndt adalah seorang penulis Australia dan komentator sosial tentang isu-isu gender. Dia adalah terapis seks dan feminis pertama di negara itu, sebelum berfokus pada hak-hak pria. Arndt telah menulis beberapa buku dan telah menulis untuk judul surat kabar utama, majalah, dan tampil secara teratur di televisi. Dia menerima Order of Australia pada tahun 2020 atas karyanya dalam mempromosikan kesetaraan gender melalui advokasi untuk laki-laki. Temukan dia online di blognya, BettinaArndt.substack.com

Cukup Melihat 1 Kata, Otak dapat Melepas Hormon Stres!

0

Su Guanmi

Andrew Newberg, direktur dari Center for Spirituality and Mind University of Pennsylvania, dan rekan peneliti Mark Waldman menunjukkan bahwa ketika kata “TIDAK/ no” diucapkan kurang dari satu detik, maka tubuh akan secara tiba-tiba melepaskan lusinan jenis hormon dan neurotransmiter yang menghasilkan stres. Bahan-bahan kimia tersebut segera akan memutuskan fungsi normal otak, merusak logika, penalaran, pemrosesan bahasa dan kemampuan komunikasi.

Manusia Senantiasa Mudah Terpengaruh oleh Hal-Hal Negatif?

Bukan hanya kata “TIDAK” saja yang memiliki berbagai efek negatif, kedua ahli saraf tersebut juga menyatakan bahwa semakin banyak pikiran atau percakapan negatif berlanjut, semakin sulit untuk dihentikan. Bahkan jika pikiran negatif seperti kemiskinan, penyakit, dan kematian bukan/belum merupakan hal nyata, namun otak juga akan merespons fantasi negatif ini seolah-olah itu adalah peristiwa yang benar-benar terjadi.

Studi juga menemukan bahwa pasien yang telah menjalani operasi di bangsal bedah dan apabila menerima kata-kata negatif dapat menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol, dan efek analgesia diri oleh pasien (PCA) juga menjadi tidak ideal.

Selain kata-kata negatif, ekspresi wajah ketakutan dan kemarahan juga bisa membuat orang cemas dan mudah tersinggung, dan amigdala (merupakan bagian otak yang berperan dalam melakukan pengolahan dan ingatan terhadap reaksi emosi, khususnya pada emosi negatif, rasa takut serta deteksi bahaya) merespons lebih kuat daripada melihat adegan menakutkan seperti penyerangan dan mutilasi. Bertentangan dengan pesan negatif dan ekspresi marah, otak justru kurang responsif terhadap pesan positif, dan pesan positif kurang kuat dibandingkan pesan negatif dan pasif.

Keadaan ini sangat umum berada dalam kehidupan kita, seperti dalam hubungan intim, pola jejaring sosial dan proses pembelajaran. Emosi dan umpan balik negatif dan orang tua yang kurang belas kasih, acap kali memiliki pengaruh lebih besar dari kesan positif, dan kesan buruk lebih mudah terbentuk daripada kesan baik, sementara itu berita buruk menyebar lebih luas daripada berita baik.

Pengaturan otak seperti ini memiliki efek mendalam pada masyarakat, dan bagi sebagian orang, hal itu dapat membuat segala sesuatunya menjadi tidak mudah berkembang ke arah positif.

Mengapa seorang psikolog klinis di Pusat Rehabilitasi Kaohsiung dari Biro Urusan Pemasyarakatan Kementerian Kehakiman Taiwan, Ke Junming, sangat tersentuh dengan hal ini? 

Di antara kasus-kasus pecandu narkoba yang telah dibimbing oleh Ke Junming, banyak dari mereka adalah orang-orang sukses di masyarakat, seperti profesor, dokter, pemilik perusahaan, dan sebagainya. Orang- orang tersebut memiliki satu kesamaan, yakni: Mereka selalu memperhatikan bagian-bagian yang negatif dan detail, tetapi mengabaikan tanggapan-tanggapan positif, bahkan ulasan yang netral dan positif diserongkan menjadi umpan balik yang negatif.

Misalnya, seorang dosen universitas yang menderita depresi ditempatkan di penjara untuk observasi dan rehabilitasi karena menggunakan obat-obatan terlarang. Dosen ini adalah perfeksionis dan selalu merasa dirinya kurang ulung. Ia pernah menjadi juara ke-3 dalam lomba esai tingkat nasional, tapi dia malah menganggap dirinya pecundang karena tidak mendapat- kan juara pertama. Menghadapi ucapan selamat dari rekan-rekannya, ia menafsirkannya sebagai “orang- orang tersebut hanya berpura-pura memuji dirinya, saya akan melakukan hal yang sama jika mereka adalah saya”, dan bahkan berpikir bahwa mereka pasti menertawakannya di belakang.

Karena otaknya selalu dipenuhi dengan pikiran negatif, membuatnya merasakan banyak tekanan. Kemudian, ia berteman dengan orang buruk di internet. Ia yang tak tahan godaan lalu mencoba narkoba untuk menghilangkan kebosanannya.

Ke Junming menunjukkan bahwa banyak dari kasus sejenis sekaligus menderita depresi dalam waktu yang sama. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa

rangsangan dan ingatan negatif dapat menyebabkan depresi.

Otak Secara Bawaan Cenderung Fokus pada Hal-Hal Negatif

Mengapa otak bisa begini? Karena informasi positif tidak dapat menimbulkan ancaman bagi dirinya sendiri dan tidak mengharuskan otak untuk merespons dengan cepat, maka itu otak memberikan perhatian berlebih pada informasi negatif. Amigdala di dalam otak menilai lingkungan untuk menemukan potensi ancaman, jika ancaman memang muncul, amigdala dapat tetap aktif dan merespons rangsangan baru. Penelitian telah menemukan bahwa ketika seseorang setelah selesai melihat gambar negatif dan kemudian melihat ekspresi wajah yang netral, amigdala juga dapat aktif dalam pola yang sama, menghasilkan peningkatan emosi negatif harian dan penurunan emosi positif sehari-hari.

Jurnal ilmiah Nature menerbitkan sebuah studi baru pada Juli tahun ini, yang telah menguji efek gula atau kejutan listrik pada saraf otak dan sekresi zat pada tikus dengan suara nada berbeda. Kesimpulannya adalah: Keadaan default otak adalah menjadi bias terhadap rasa takut—neuron yang menghubungkan perasaan negatif dengan memori diaktifkan sampai neurotensin (suatu neuropeptida) dilepaskan, dan neuron yang terkait dengan perasaan positif baru dibuka. Neuron yang terkena pengaruh ini terletak di amigdala basolateral (BLA).

Para peneliti menunjukkan bahwa dengan begini membantu orang menghindari situasi yang berpotensi bahaya, selain itu menggemakan situasi orang-orang yang cenderung menganggap segala sesuatunya buruk. Zeng Qiaoan, seorang peneliti di Albert Einstein College of Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa ketika tikus diberi air gula, otaknya akan mengeluarkan neurotensin, yang mengonsolidasikan dan memperkuat siklus memori yang baik. Prinsip yang sama juga tercermin dalam pengasuhan manusia. Dia menunjukkan bahwa manusia juga perlu dihargai dan diakui, yang membantu membangun dan memperkuat siklus positif.

Karena otak juga merespons pesan-pesan positif, orang dapat dengan sengaja membina emosi positif dan aktif, meskipun bagi orang yang pasif, mereka bahkan mengalami depresi ringan atau sedang, juga dapat memperoleh manfaat darinya.

Baik emosi positif maupun negatif memiliki makna tertentu.

Emosi negatif dapat mengarah pada peningkatan konsentrasi dan kesadaran, dan respons fisiologis juga melakukan penyesuaian untuk merespons langsung ancaman atau masalah dengan lebih baik. sedangkan emosi positif dan aktif dapat membantu meningkatkan ketahanan diri. Ketahanan diri mengacu pada kemampuan individu dalam beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Bahkan dalam menghadapi tingkat emosi negatif yang sama, orang dengan ketahanan diri yang lebih baik lebih mampu bangkit kembali dari ke- sulitan dan stres, untuk melawan depresi, dan terus bertumbuh.

Sulit Menghilangkan Emosi Negatif? 3 Cara Mengatasi dan Membangun Emosi Positif

Zeng Qiaoan menyatakan bahwa emosi negatif beberapa orang betul-betul terlalu kuat, yang sebaliknya malah melukai diri mereka sendiri. Misalnya, emosi negatif yang paling umum adalah kebencian, banyak pasien kanker payudara terkait dengan emosi kebencian. Dia juga menyebutkan bahwa sekarang ini banyak sekali pesan negatif yang beredar di masyarakat, untuk meningkatkan click rate, sejumlah media terutama suka memberitakan berita buruk, karena dapat dengan cepat merangsang reaksi emosional negatif dan menarik pembaca, tetapi membawakan pengaruh buruk pada seluruh masyarakat.

Bagaimana caranya mengatasi emosi buruk yang dibawakan oleh informasi negatif dan membangun emosi positif dan aktif? Ada beberapa cara:

1.Hasilkan 3 pemikiran positif untuk setiap pesan negatif

Untuk pikiran negatif, ide negatif dan prasangka yang telah terbentuk, Anda dapat menghilangkan dan mengatasinya dengan lebih memikirkan hal-hal baik lainnya dan kelebihan dari pihak lain, maka, harus dipikir dan berapa kali dipikir? Penelitian telah menemukan bahwa orang perlu menghasilkan setidaknya 3 pikiran dan perasaan positif dan aktif untuk menawan setiap pikiran negatif.

Jika sepasang suami-istri ingin mempertahankan perasaan yang cukup baik, mereka bahkan perlu memberikan 5 pesan positif untuk menghapus satu kata negatif, baru dapat membantu mempertahankan pernikahan mereka. Oleh karena itu, ketika pasangan Anda berteriak kepada diri Anda “mengapa Kamu setiap kali selalu begitu”, itu juga berarti bahwa diri sendiri perlu menghabiskan 5 kali upaya untuk menghilangkan prasangka yang sudah terbentuk oleh pasangan Anda.

2. Merenung sembari berpikiran lurus dan meditasi

Meskipun kita dapat memilih untuk tidak membaca atau mendengarkan informasi negatif, tetapi ketika informasi tersebut meresap dalam hidup kita tanpa bisa dicegah, kita dapat menumbuhkan emosi positif dan kekuatan psikologis positif dengan meningkatkan “perlawanan” kita.

Ke Junming merekomendasikan berlatih merenung dengan pikiran lurus selama sekitar 20 menit setiap hari, dengan demikian dapat membuat perbedaan besar dalam hal kebahagiaan, kesehatan, sifat hubungan, dan ketahanan.

Zeng Qiaoan merekomendasikan meditasi. Dia menunjukkan bahwa meditasi dapat menghancurkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh informasi negatif pada otak. Karena meditasi dapat meningkatkan gelombang Gamma, yang merupakan gelombang otak yang damai, dapat membawa ketahanan stres yang lebih baik, sehingga orang tidak akan mudah terbawa emosi ekstrem seperti lekas marah dan berputus asa.

Mereka yang biasanya memiliki kebiasaan bermeditasi, berbagi bahwa meditasi yang teratur dapat meningkatkan kemampuan untuk menjaga keseimbang- an emosi, tidak hanya tidak mudah terpengaruh oleh pesan negatif, tetapi juga bekerja lebih lancar.

Baik itu meditasi, dzikir, yoga, tai chi, latihan pernafasan, relaksasi otot progresif atau Qigong, semuanya telah terbukti memicu Respons Relaksasi (RR). Respons relaksasi adalah intervensi pikiran-tubuh yang melawan efek negatif yang disebabkan oleh stres.

3. Bersikap baik kepada orang lain dan pertahankan hati bersyukur

Zeng Qiaoan menunjukkan bahwa penelitian tersebut di atas berpendapat bahwa neurotensin dapat digunakan untuk mengembangkan obat guna menyelaraskan otak, dan mengambil inisiatif untuk bersikap baik kepada orang lain dan memuji orang lain memiliki efek sama seperti melepaskan neurotensin, yang juga akan mendapatkan tanggapan positif dan umpan balik dari pihak lain.

Ke Junming juga menyatakan bahwa banyak penelitian telah mengonfirmasi bahwa banyak membantu orang lain dapat membuat orang lebih bahagia dan lebih bermanfaat untuk kesehatan mental.

Cara mengungkapkan rasa syukur bisa dengan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain atau dengan berterima kasih pada diri sendiri untuk “menciptakan” emosi positif.

Cara lain untuk membina emosi positif termasuk mempertahankan kebiasaan olahraga, mengenang kembali memori yang indah, dan menulis buku harian. Ketika orang menulis catatan harian, mereka dapat mengembangkan harapan dan impian masa depan serta membayangkan seperti apakah masa depan jika semua tujuan tercapai. Meskipun pikiran positif tersebut tidak rasional, namun tetap dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup.

Terakhir, jika Anda sedang dalam suasana hati yang negatif, Ke Junming menyarankan agar Anda mengambil empat langkah “jeda, bernapas, berpikir, dan memilih” untuk menyelaraskan diri.

Jeda, adalah menghentikan sementara hal yang sedang Anda lakukan, meninggalkan tempat kejadian, dan biarkan diri Anda tenang.

Bernapas, adalah menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam berulang kali atau berlatih relaksasi otot.

Berpikir, adalah menenangkan diri untuk merenung, ditimang-timang bagaimana keadaan sebenarnya? Apakah pikiran diri sendiri mencerminkan kenyataan?

Memilih, adalah menentukan semacam cara merespons yang paling membantu diri sendiri, bukan hanya respons emosional. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah tanggapan saya bermanfaat untuk situasi saat ini? Apakah ini akan membuat saya merasa lebih baik atau mengurangi stres? Dapatkah tanggapan saya membantu diri sendiri, atau membantu orang lain?

Ikuti 4 langkah ini untuk menghindari diri Anda terjerumus semakin dalam, selanjutnya masih bisa mencoba melakukan beberapa kegiatan yang mengurangi stres. (lin)