Home Blog Page 1144

Persilakan Digelarnya Halal bi Halal, Jokowi Imbau Tanpa Makan dan Minum

0

ETIndonesia- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan catatan terkait kegiatan-kegiatan saat Lebaran. Pemerintah mempersilakan halalbihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat dan diimbau tanpa acara makan dan minum.

“Kegiatan halal bihalal diselenggarakan dengan protokol kesehatan dan diimbau untuk tidak ada makan minum, dan makan minum pun harus sesuai dengan jarak dan tempat,” jelasnya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 18 April 2022.

Pemerintah memutuskan bahwa anak-anak dan remaja yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dapat melakukan mudik tanpa perlu menunjukkan hasil tes Covid-19, baik PCR maupun Antigen.

Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah memperhatikan dinamika yang terjadi di masyarakat terkait kebijakan vaksin penguat (booster) sebagai salah satu syarat mudik.

Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 18 April 2022, selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

“Kita memang mensyaratkan booster kalau tidak mau dites Antigen/PCR untuk mudik. Tapi booster ini hanya diberikan ke di atas 18 tahun ke atas, jadi memang ada dinamika. Ini kalau anak-anak di bawah 18 tahun gimana? Mau booster juga belum boleh. Jadi akhirnya diputuskan Bapak Presiden anak-anak, remaja kalau mau mudik belum dibooster enggak apa-apa, enggak usah dites Antigen,” ujar Menkes.

“Jadi bisa mendampingi orang tuanya untuk mudik tanpa perlu tes PCR atau Antigen, asal vaksinasinya sudah dua kali. Jadi ini hadiah dari beliau kepada anak-anak kita yang keluarganya mau menikmati mudik ini dengan lebih baik lagi,” lanjutnya. (BPMI/asr)

Gempabumi Halmahera Utara Sebabkan 101 Rumah Rusak

0

ETIndonesia- Sebanyak 69 unit rumah rusak berat, 32 lainnya rusak ringan dan 1 tempat ibadah rusak berat setelah terjadi gempabumi berkekuatan 5,2 magnitudo di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Senin (18/4) pukul 10.04 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah. Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan.

Peristiwa gempabumi dengan episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 KK. Gempabumi yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga sehingga berhamburan keluar rumah.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat bahwa cakupan wilayah yang terdampak meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.

Hingga siaran pers ini diturunkan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Sebagai upaya percepatan penanganan gempabumi itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara bersama lintas instansi terkait melakukan kaji cepat di lokasi kejadian. 

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk potensi dampak gempabumi. Sedikitnya ada 198.400 jiwa yang tinggal di 17 wilayah kecamatan berisiko terdampak gempabumi.

Menghadapi adanya potensi bahaya gempabumi, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa yang akan terjadi.

Korban luka maupun meninggal terjadi tidak disebabkan karena guncangan gempabumi tetapi oleh reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, kenali potensi bahaya dan risiko di sekitar, khususnya kondisi rumah masing-masing. (asr)

Wanita Lansia Shanghai Kelaparan Hingga Nekat Melompat dari Gedung, Menyayat Hati! Sang Suami Meratapi Mayatnya

0

Jing Zhongming

Lockdown brutal jangka panjang Shanghai  menciptakan bencana “kelaparan”. Sebuah video yang beredar di Internet menunjukkan seorang wanita lansia melompat dari sebuah gedung karena kelaparan, dan suaminya meratap di samping mayatnya. Adegan tersebut sangat menyayat hati.

Dalam sebuah video, seorang wanita tua terlihat berbaring tengkurap di halaman rumput di bawah seorang penduduk. Sementara seorang pria tua berdiri di sampingnya. Ia meratap dengan suara serak. Netizen yang membagikan video tersebut menunjukkan bahwa di Shanghai, seorang wanita tua itu diduga bunuh diri dengan melompat dari sebuah gedung karena kelaparan.

Di Twitter, seorang netizen memposting pesan yang mengonfirmasi bahwa tangisan lelaki tua itu memang dialek lokal Shanghai: “Dialek daerah dialek Wu di kampung halaman saya, berteriak ‘Tolong.. tolong ‘ berulang kali. Ketika Mendengarnya saya sangat sedih dan prihatin.”

Netizen Twitter berkomentar dengan kesedihan dan kemarahan:

“Sebuah tangisan tak berdaya …”

“Meratap sedih bersama sang  Kakek …”

Netizen lainnya juga menulis : “Kelaparan hebat 60 tahun lalu tetapi tidak ada yang mati kelaparan, tetapi mati kelaparan di mana persediaan berlimpah di Shanghai.”

Ada juga netizen menulis : “Negara macam apa  yang bisa membuat orang tua berambut putih meratap demikian memilukan? Siapa yang menciptakan dunia yang makmur ini? Apakah ini distorsi sifat manusia atau hilangnya moralitas?”

“Saya tidak percaya ini terjadi di abad ke-21, di Shanghai Tiongkok.”

“Sering ada kader Komunis yang mengatakan : Apakah kebebasan dapat dimakan? Lihat Shanghai sekarang, hanya dengan kebebasan baru bisa makan.”

“Kapan tragedi ini akan berakhir? Air mata mengalir”

Video lainnya yang diposting di Internet menunjukkan seorang wanita di Shanghai berlutut dan memohon bantuan: “Saya sudah sekarat karena kelaparan.” Wanita lain di sebelahnya membujuknya, “Jangan menangis lagi, tidak ada yang peduli.” lokasi video tidak diketahui, dan saya tidak tahu apakah itu di daerah pemukiman yang diblokir atau di tempat isolasi.

Informasi internet menunjukkan bahwa tidak hanya di Shanghai, tetapi juga di kota-kota tertutup di seluruh Tiongkok, beberapa warga melakukan bunuh diri karena mereka tidak dapat mencari perawatan medis karena sakit atau kelaparan.

Shanghai lockdown selama lebih dari setengah bulan, dan di beberapa daerah sudah lebih dari sebulan. Sejumlah besar warga kelaparan, terutama orangtua yang hidup sendiri. Situasinya bahkan lebih menyedihkan. Dilaporkan di Internet banyak orang mati kelaparan di rumah. Ada juga berita di Internet bahwa beberapa relawan menggunakan makanan untuk merayu wanita lajang, mengulangi tragedi wanita muda berpendidikan pergi ke pedesaan.

Banyak netizen mengeluh bahwa “nol kasus politik” gila ini bisa disebut “Revolusi Budaya 2.0”. Personil anti-epidemi yang mengenakan pakaian pelindung putih diejek sebagai “penjaga kulit putih.” (Hui)

Relawan RS Fangcheng Shanghai: Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Bercampur dengan Relawan yang Negatif Hingga Tidur di Jalanan

0

Setelah epidemi di Shanghai, lebih dari 100 relawan yang dibayar dipanggil oleh otoritas partai Komunis Tiongkok untuk melakukan perjalanan dari Hangzhou dan Guangdong ke Pusat Konvensi dan Pameran Shanghai untuk mendukung keamanan rumah sakit darurat . Tanpa diduga, setelah mereka tiba, tidak hanya kondisi kehidupan mereka yang buruk, tetapi mereka juga dipaksa  tidur di jalanan selama lebih dari 20 jam. Tidak ada air, tidak ada makanan, dan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bercampur dengan relawan yang negatif

Wang Ziqi/Chang Chun/Wang Mingyu

Chen Jun (nama samaran), seorang pria berusia 19 tahun dari Gansu, berangkat dari Hangzhou pada 8 April dengan lebih dari 50 rekan ke rumah sakit penampungan Shanghai Convention and Exhibition Centre Fangcang. Mereka datang untuk berpartisipasi dalam pekerjaan penjaga keamanan.

“Pada waktu itu, ia bertanggung jawab atas pekerjaan keamanan di pinggiran Shanghai. Rumah sakit darurat di Pusat Konvensi dan Pameran cukup besar. Tempat itu memiliki delapan aula. Dia mengatakan tempat itu dapat menampung lebih banyak dari total 60.000 orang,” ujarnya.

Selama tiga hari pertama, Chen Jun dan yang lainnya diminta tidur di lantai di kabin, berebutan makanan dan masker. Baru pada hari keempat mereka tiba-tiba menerima pemberitahuan bahwa ada kasus yang dikonfirmasi positif di antara rekan-rekan mereka, sehingga lebih dari 100 dari mereka dan sukarelawan dari Guangzhou dibawa ke hotel di Gedung Gubei di Jalan Jinzhu untuk diisolasi.

“Pada pukul 19.00 pada 11 April. Mereka mengirim kami ke Shanghai Gubei Mansion, mengatakan bahwa kami akan dikarantina, tetapi pihak hotel tidak mengizinkan kami masuk ke hotel untuk karantina di sana, jadi kami harus tidur di pintu masuk hotel itu. Tidur di jalanan selama 26 jam,” katanya.

Tidak ada air, tidak ada makanan, dan lebih dari 100 orang tidur di pinggir jalan.

Chen Jun bingung. Bukankah mereka datang untuk mendukung Shanghai? Mengapa mereka diperlakukan seperti itu? Mereka tidak hanya tidak mendapatkan uang sepeser pun, tetapi mereka bahkan tidak memiliki jaminan isolasi dasar.

Chen Jun juga mengatakan “(Pada saat itu) mengatakan bahwa itu empat ratus lima puluh sehari, dan kemudian ia tidak mendapatkan sepeser pun. Sekarang menyesal juga sudah terlambat.”

Akibatnya, ia mengekspos pengalaman ini ke Internet, yang menarik perhatian media daratan Tiongkok, dan banyak orang meninggalkan pesan kepadanya.

Pada 14 April, Chen Jun mengatakan kepada wartawan bahwa tes antigen yang dilakukan di pintu hotel saat itu menemukan 3 pasien positif, tetapi tidak ada yang peduli. Hingga pukul 00.00 malam, mereka ditempatkan di gudang dekat Wenjing Road, Distrik Minhang, Shanghai, dan menjalani tes antigen. Dan diantara mereka ditemukan dua kasus. Pada 13 April, mereka diatur untuk pengujian asam nukleat.

Chen Jun mengungkapkan, mereka terdiri  100 orang, dan setidaknya 10 orang terinfeksi. Infeksinya menyebar sangat cepat. Kemudian mereka tidak memiliki pemisahan yang efektif antara negatif dan positif. Akan semakin banyak orang yang mungkin terinfeksi saat itu. Mereka tidak memberikan obat, dia mengatakan bahwa setelah hasil tes asam nukleat keluar, orang negatif dan positif akan akan dipisahkan kembali.”

Chen Jun mengatakan bahwa meskipun mereka diberi makan, tetapi kasus negatif dan positifnya masih bercampur jadi satu dan semua orang khawatir.

Chen Jun menjelaskan: “Sekarang mereka hanya ingin diisolasi secara terpisah. Tidak ada permintaan lain. Mereka hanya ingin bergegas setelah isolasi dapat pulang , dan tidak ingin keluar lagi.”

Pada Maret, infeksi kolektif terjadi di lokasi pembangunan tempat penampungan Jilin. Selain manajemen yang kacau, para pekerja migran yang datang untuk mendukung pembangunan terjerat kondisi makanan dan perumahan yang buruk, sehingga terjadi infeksi silang.

Seorang mengungkapkan : “227 orang menunggu mati? setiap hari ada saja orang yang dibawa untuk isolasi, sehari 2 sampai 3 kasus,  Jika Anda membawa ratusan orang seperti ini, mereka berkontak erat semua bisa tertular.”

Cai, seorang pekerja migran di Shanghai, mengungkapkan pada 9 April, bahwa lebih dari seribu pekerja migran semuanya diisolasi di lokasi dekat lokasi konstruksi Yilian Fashion Trading Co., Ltd. dan tidur di satu ruang besar, menyebabkan infeksi kolektif lebih dari 800 orang. Pada 9 April, lebih dari 700 orang telah ditarik pergi untuk isolasi, dan lebih dari 100 pekerja migran yang didiagnosis dibiarkan bertahan dengan pekerja migran negatif COVID-19, tidak hanya diabaikan, tetapi juga menghadapi krisis kekurangan pangan.

“Para pejabat dan personel yang berpartisipasi di semua tingkat pemerintahan, semuanya bertujuan untuk menyelesaikan tugas politik dari atas, dan mereka semua bertindak sebagai pertunjukan untuk dilihat oleh yang di atas. Kerugian seperti apa, terancam nyawanya, bisa makan atau tidak, kejadian tersebut bukan hal pertama yang harus mereka pikirkan. Oleh karena itu, jika terjadi bencana kemanusiaan, tidak akan bisa ditemukan. Tidak ada orang yang akan bertanggung jawab atas bencana ini, sehingga tragedi semacam ini akan terus terjadi. Jika tidak ada perhatian dari dunia luar, orang-orang ini dibiarkan berjuang sendiri,” kata Xing Tianxing, seorang komentator di Amerika Serikat.

Para komentator percaya bahwa pengalaman para sukarelawan dan pekerja migran tersebut,  mengungkap wajah sebenarnya dari apa yang disebut drama “satu pihak dalam masalah, semua pihak membantu” yang dilakukan partai Komunis Tiongkok selama epidemi. Partai Komunis Tiongkok tidak pernah peduli dengan hak asasi manusia, terutama pekerja migran yang direkrut dari tempat lain, partai Komunis Tiongkok hanya mengeksploitasi mereka. (hui)

Kebenaran Mengenai Varian Siluman dan Mengapa Tak perlu Khawatir Setiap Muncul Varian Baru

 HEALTH 1+1 dan DR. YUHONG DONG

Para pejabat Amerika Serikat telah memperkirakan bahwa Omicron akan menjadi varian untuk mengakhiri pandemi. Namun demikian, berbagai tingkat tindakan karantina pandemi masih dilakukan dalam beberapa minggu terakhir, sedangkan varian baru di BA.2 famili-Omicron–– terus menyebar ke lebih dari 110 negara berdasarkan data dari outbreak.info. Untuk membedakannya dengan lebih baik, BA.1 digunakan sebagai nama untuk menggambarkan aslinya Omicron.

Apa patogenisitas dan penularan BA.2, dan bagaimana vaksin -vaksin Covid dan kekebalan alami tahan terhadap subvarian ini?

Untuk memperjelas jawaban itu, kami beralih ke Dr. Yuhong Dong, ahli penyakit menular dan pengembangan obat anti-virus.

Di Mana BA.2?

Kasus Covid mulai menurun pada awal bulan Februari, dan naik lagi sedikit pada 14 Maret. Gelombang infeksi ini sebagian besar terjadi di Asia, Eropa, dan Pasifik. Di Eropa, tidak ada lonjakan besar, tetapi meningkat terutama

di Prancis, Inggris, dan Italia. Wabah terbesar terjadi di Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan, dan Selandia Baru—–tempat-tempat ini mengalami peningkatan kasus infeksi dan kematian, dan sebagian besar kasusnya adalah subvarian Omicron BA.2.

Di Amerika Serikat, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit -CDC- menyatakan pada minggu ini bahwa mayoritas kasus Covid  sekarang disebabkan oleh subvarian Omicron BA.2, yang minggu-minggu ini menggantikan varian-varian virus lainnya.

BA.2 berbeda secara signifikan dari subvarian Omikron BA.1, sedemikian rupa sehingga para  ahli virologi Jepang menganjurkannya untuk sepenuhnya diperlakukan sebagai varian baru yang mengkhawatirkan.

Ada tiga perbedaan utama antara kedua subvarian BA.1 dan BA.2, Dr. Yuhong Dong menjelaskan, mengenai ketertelusuran, penularan, dan perlindungan subvarian BA.1 dan BA.2 yang ditawarkan oleh kekebalan alami dan vaksin.

“The New England Journal of Medicine menerbitkan sebuah studi dari Universitas Harvard (bagan di sini) yang menunjukkan bahwa BA.2 memiliki delapan mutasi baru di protein lonjakan dibandingkan dengan BA.1,” kata Dr. Yuhong Dong.

 “Mutasi di BA.2 adalah apa yang membuatnya sulit untuk dideteksi, dan itulah mengapa BA.2 disebut sebagai ‘varian siluman.’

‘Tidak Terlihat’

“Subvarian BA.1 termasuk sebuah mutasi spesifik, sebuah mutasi penghapusan di posisi 69-70. Hal ini dapat menyebabkan negatif palsu saat menggunakan uji PCR, yang menguji protein lonjakan virus tersebut,” jelas Dr. YuhongDong. Jadi banyakorang akan menganggap hasil tes PCR negatif sebagai positif Omicron BA.1.

“Sebaliknya, BA.2 tidak memiliki mutasi penghapusan ini dan oleh karena itu tidak ada negatif palsu dalam uji PCR. Namun, BA.2 tidak dapat dideteksi dengan cepat melalui tes PCR yang ada, dan membutuhkan pengurutan seluruh genom yang lebih kompleks untuk memastikan. Test laboratorium ini hampir tidak cepat, memakan waktu sekitar 10 hari untuk diselesaikan, jadi BA.2 juga disebut sebagai “varian yang tidak terlihat.”

Penularan yang Lebih Tinggi

Kedelapan mutasi baru ini juga membuat penularan BA.2 meningkat secara signifikan, sekitar 30 hingga 40 persen dari angka penularan BA.1.

“Sebuah penelitian di Denmark baru-baru ini menemukan bahwa orang yang terinfeksi dengan BA.2 lebih cenderung menginfeksi tetangganya daripada orang yang terinfeksi dengan BA.1, terlepas dari apakah mereka sudah pernah menerima vaksinasi Covid atau belum,” kata Dr. Yuhong Dong.

Para peneliti melihat penularan BA.2 pada populasi dengan status vaksinasi yang berbeda, dibandingkan dengan populasi yang terinfeksi BA.1: Peningkatan risiko penularan 2,29 kali lipat dari orang-orang yang tidak menerima vaksinasi kepada orang-orang yang tinggal di rumah yang sama 

Peningkatan risiko penularan 2,45 kali lipat dari orang-orang yang menerima dua dosis vaksin ke orang-orang yang tinggal di rumah yang sama.

Peningkatan risiko penularan 2,99 kali lipat dari orang-orang yang menerima dosis (penguat) ketiga ke orang-orang yang tinggal di rumah yang sama.

“Orang-orang yang terinfeksi BA.2 lebih mungkin menularkan BA.2 ke orang-orang yang tinggal di rumah yang sama daripada orang-orang yang terinfeksi BA.1, terlepas dari apakah orang-orang itu menerima vaksin Covid atau tidak. Hal ini menjelaskan wabah yang tajam di Hong Kong, di mana sebuah penelitian memperkirakan jumlah kasus baru yang disebabkan oleh varian BA.2 adalah  dua kali lipat kira-kira setiap 1,28 hari,” kata Dr. Yuhong Dong.

Kekebalan Sebelumnya Adalah Perlindungan Berkurang

Demikian pula, perlindungan terhadap infeksi varian BA.2 telah menurun, apakah anda sedang berbicara mengenai kekebalan alami atau vaksin.

“Studi Harvard juga mengamati 24 subjek dan mengamati kekebalan mereka terhadap varian BA.2,” kata Dr. Yuhong Dong.

“Kekebalan terhadap virus lama adalah relatif tinggi bagi orang-orang yang telah menerima dua dosis vaksin, tetapi perlindungan yang diberikannya terhadap BA.1 dan BA.2 adalah  lebih dari 20 kali lebih rendah,” kata Dr. Yuhong Dong. 

“Enam bulan setelah dua dosis vaksin, perlindungan vaksin terhadap virus lama turun secara bermakna, tetapi perlindungan terhadap BA.1 dan BA.2 turun menjadi hampir tingkat yang tidak terdeteksi.”

“Setelah suntikan booster ketiga, kekuatan pelindung meningkat lagi–—tetapi perlindungan terhadap BA.1 adalah 6,1 lebih lemah dan perlindungan terhadap BA.2 adalah 8,4 kali lebih lemah, daripada melawan virus lama,” kata Dr. Yuhong Dong.

Perlu dicatat, Dr. Yuhong Dong menunjukkan, bahwa penelitian ini hanya menganalisis dua- dosis vaksin mRNA. Sebagian besar vaksin yang digunakan di Tiongkok, di mana ada wabah besar dan karantina yang tidak manusiawi, adalah vaksin-vaksin yang tidak aktif yang belum dianalisis dan diteliti.

“Para peneliti juga melihat kekebalan terhadap BA.2 pada sekelompok orang yang telah menerima vaksinasi dan kemudian terinfeksi Omicron BA.1 dan sekarang telah memperoleh kekebalan,” kata Dr. Yuhong Dong. 

“Mereka memiliki antibodi, kekebalan sel T dan  sel B, dan tingkat kekebalan lainnya. Namun, perlindungan mereka terhadap BA.2 masih 1,3 kali lebih lemah dibandingkan dengan BA.1.”

Mengurangi Keparahan Penyakit?

Menurut basis data Nextstrain, kasus BA.1 pada satu titik dicatat 99 persen infeksi global. Banyak di antaranya tidak menunjukkan gejala dan infeksi ringan, dan dalam semua kasus memberikan perlindungan terhadap  penyakit yang diinduks iinfeksi BA.2 baru.

“Negara-negara yang telah mengalami puncak infeksi BA.1 mungkin  membentuk kekebalan yang melindungi mereka dari infeksi BA.2 yang parah,” kata Dr. Yuhong Dong.

“Jadi, bahkan jika anda berada di area di mana infeksi BA.2 telah meningkat tajam, anda tidak perlu panik. Jika anda pernah terinfeksi BA.1 atau BA.2, kekebalan alami dari antibodi yang dihasilkan akan menghasilkan tingkat perlindungan yang tinggi  terhadap penyakit parah,” imbuhnya.

“Banyak negara saat ini sedang mempelajari tingkat morbiditas BA.2. Sebuah studi  melihat infeksi di Afrika Selatan tidak menemukan peningkatan angka rawat inap atau sakit parah dibandingkan dengan BA.1. Sebuah penelitian di Inggris menemukan hasil yang serupa,” kata Dr. Yuhong Dong.

Dan sekarang kebanyakan orang telah menerima dua atau tiga dosis vaksin Covid, apa kemungkinan menjadi sakit parah karena terinfeksi BA.2?

“Sebuah studi dari Denmark menganalisis lebih dari 16.000 kasus BA.1 dan lebih banyak lagi dari 2.600 kasus BA.2, menilai kemungkinan rawat inap 14 hari setelah terinfeksi, dan pelacakan status vaksinasi. Tidak ada peningkatan risiko rawat inap pada orang-orang yang terinfeksi BA.2 dibandingkan dengan orang-orang yang terinfeksi BA.1, ” kata Dr. Yuhong Dong.

Tak Perlu Repot dengan Varian Baru

Antibodi  adalah fokus utama dari strategi anti-COVID saat ini. Keterbatasan yang umum dari sebagian besar penelitian saat ini adalah bahwa penelitian terutama berfokus pada antibodi serum.

Karena batasan teknis, sangat sedikit penelitian yang memperhatikan  cakupan yang lebih luas dari imunitas dari imunitas mukosa, fungsi makrofag, atau tingkat ekspresi interferon dalam sel epitel. Orang-orang yang menerima vaksinasi mungkin putus asa pada temuan perlindungan yang lebih rendah terhadap BA.2, tetapi Dr. Yuhong Dong punya kabar baik.

“Antibodi bukanlah segalanya, tetapi antibodi hanyalah garis pertahanan kedua dalam pertempuran manusia melawan virus. Kita tidak boleh melupakan pemberian kekebalan alami dari Tuhan kepada kita yang ada di amandel, lapisan lendir, yang bertahan melawan semua virus atau bakteri berbeda yang tidak bergantung pada gen mereka,” katanya.

“Kekebalan alami bereaksi terlebih dahulu dan terus-menerus bekerja saat seseorang melakukan kontak dengan virus, hingga minggu pertama infeksi virus. Memliki kekebalan bawaan yang tidak lengkap  terhadap SARS-CoV-2 kemungkinan akan menghasilkan replikasi yang menetap   di dalam tubuh kita saat terinfeksi, jadi seseorang akhirnya akan menunjukkan gejala klinis,” kata Dr. Yuhong Dong.

“Strategi yang bijaksana bagi kami adalah memfokuskan perhatian kami dengan cara memperkuat kekebalan alami kita. Misalnya, menikmati sinar matahari secara teratur, pengaturan alarm untuk pergi tidur dan bangun tepat waktu setiap hari, mengambil napas dalam-dalam atau berjalan di luar ketika merasa stres, dan menghadapi perubahan yang tidak terhindarkan dengan pola pikir positif atau sebuah senyuman.

“Ini semua adalah tidak sepele. Perilaku dan pola pikir kita berimplikasi pada kekebalan alami. Ini seperti menanam tanaman dengan air dan sinar matahari. Jika kita sering ingat untuk merawatnya, maka hal itu akan cukup kuat untuk melawan virus tanpa berkeringat.” (Vv)

Rantai Penularan Kurir Ekspres Shanxi Taiyuan Memperluas Peningkatan Lockdown Kota Zhengzhou

0

Li Shanshan, Luo Ya dan Liu Fang – NTD

Situasi epidemi di Tiongkok semakin menyebar. Penularan klaster kurir pecah di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, dan pengiriman ekspres di Provinsi Shanxi telah ditangguhkan. Di area bandara tempat pabrik perakitan iPhone Foxconn  di Zhengzhou, Provinsi Henan, kontrol lalu lintas telah dilaporkan, dan hanya boleh masuk tidak boleh keluar lokasi.

Seorang warga Mr Mintian dari Kabupaten Qingxu, Taiyuan mengungkapkan: “Diblokir. Daerah perkotaan Kota Taiyuan, Kota Shanxi, dan enam distrik perkotaan Kota Taiyuan semuanya diblokir. Pengiriman ekspres Yunda, dan menginfeksi ratusan orang sekaligus. “

Sejak 14 April, Kabupaten Qingxu, Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi telah melaporkan epidemi, dan jumlah orang yang terinfeksi terus meningkat. Pada 18:00 16 April, total 51 kasus yang dikonfirmasi dan 112 infeksi tanpa gejala dalam putaran epidemi ini di Kota Taiyuan. Di antara mereka, rantai epidemi “Yunda Express” berakhir pada 15 April, dan 70 orang terinfeksi, dan 24 infeksi baru ditambahkan pada 16 April. Oleh karena itu, kebiasaan partai Komunis Tiongkok menyembunyikan epidemi, jumlah sebenarnya dari orang yang terinfeksi mungkin lebih tinggi.

Chen, seorang kurir dari Qingxu, Taiyuan, mengatakan bahwa Yunda Express memiliki lebih dari 700 karyawan dan memiliki pengaruh yang besar. Saat ini, semua perusahaan pengiriman pos dan ekspres di Shanxi telah ditangguhkan.

“Sekarang kurir tidak bisa masuk, tidak ada cara untuk mengirimnya, terutama karena Qingxu sangat serius, tidak ada yang bisa mengirimnya, kurir tidak dapat digunakan, semua kurir pengiriman ekspres yang mendapat kode merah telah dijemput untuk diisolasi di rumah,” kata Mr Chen, kurir dari Qingxu Express.

Seluruh daerah perkotaan Taiyuan kosong, dan sejumlah pintu pedagang di Kabupaten Qingxu, tempat wabah pecah, ditempel dengan segel. Dipahami bahwa putaran epidemi di Shanxi ini sekarang telah menyebar ke Taiyuan, Shuozhou, Xinzhou, Jinzhong dan tempat-tempat lainnya.

Selain itu, di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan, di mana pabrik perakitan iPhone terbesar Foxconn berada, area eksperimen bandara akan dikendalikan selama 14 hari mulai pukul 12:00 pada 15 April, dan semua orang harus dikarantina di rumah.

“(Foxconn) dikatakan orang juga dikendalikan, dan banyak orang juga dipantau dan dipantau. Beberapa dari mereka ada di pabrik, ada yang langsung di asrama, dan mereka langsung diisolasi di asrama,” kata seorang pedagang di Area Bandara Zhengzhou, Mr Wang.

Karyawan Foxconn saat ini dikarantina di pabrik, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi rantai pasokan Apple. (hui)

Epidemi Tiongkok Terus Menyebar Luas, Banyak Tempat Mengumumkan ‘Manajemen Statis’

0

NTD

Epidemi terus menyebar ke seluruh daratan Tiongkok,  pihak berwenang masih mengambil langkah “Nol kasus dinamis”. Tidak hanya Shanghai yang secara ketat menutup daerah epidemi, tetapi baru-baru ini ada Jiangsu, Henan, Anhui dan provinsi lainnya. Banyak daerah perkotaan di Tiongkok  mengumumkan “manajemen statis”, dan tindakan penutupan serta pengendalian seperti menutup kota secara terselubung

Shanghai: Manajemen statis beberapa wilayah

Shanghai mengumumkan akan memasuki “manajemen statis global” pada 5 April, dan mengumumkan pada 11 April bahwa zona pencegahan epidemi dibagi menjadi tiga area: area kontrol tertutup, area kontrol, dan area pencegahan. 

Gelombang pertama area tertutup dan terkontrol mencapai 7.624 daerah,  tetapi area dan tindakan tertutup dan terkontrol masih berubah.

Dari  awal April, Distrik Fengxian di Shanghai akan menerapkan sejumlah langkah seperti “manajemen statis global, pengujian asam nukleat semua warga, dan  investigasi epidemi secara komprehensif”.

Pada 16 April, Shanghai Pudong juga mengeluarkan pemberitahuan kepada semua penduduk, yang menyebutkan bahwa distrik tersebut telah mengadopsi langkah pencegahan dan pengendalian seperti “manajemen statis global dan pengujian asam nukleat untuk semua warga”. Area Baru Pudong telah ditutup selama 20 hari,  beberapa komunitas juga telah ditutup selama lebih dari sebulan.

Pada 15 April, Shanghai Jiading mengumumkan di akun Weibo resminya bahwa dari 15 hingga 21 April, seluruh distrik mengadopsi “manajemen statis global”.

Jiangsu: Kota Suzhou, Kota Zhangjiagang, Kota Kunshan, Kota Taicang

Di Provinsi Jiangsu, yang dekat dengan Shanghai, “sumber badai” epidemi, banyak kota  meningkatkan pengendalian epidemi secara komprehensif. Mulai pukul 0:00 16 April, Kota Suzhou  mewajibkan pengontrolan tempat non-esensial yang tidak penting di banyak distrik. Bahkan, memperkuat kontrol sosial secara komprehensif, dan membatalkan berbagai kegiatan pertemuan publik dan tempat makan. Sedangkan tempat tinggal serta kawasan industri telah menerapkan manajemen tertutup, mengadopsi “satu pintu dan satu pos”, dan secara ketat memeriksa orang-orang yang masuk dan keluar.

Kota Zhangjiagang mengumumkan bahwa mulai pukul 05:00 pada 13 April hingga 24:00 pada 19 April, penduduk setempat akan menghentikan semua pergerakan yang tidak esensial kecuali untuk tes COVID-19. Semua komunitas menerapkan “satu pintu, satu pos”. Orang luar dan kendaraan tidak diperbolehkan memasuki tempat tinggal kecuali diperlukan.

Kota Kunshan, Provinsi Jiangsu mengumumkan perpanjangan masa isolasi selama 7 hari, dari pukul 24:00 pada 12 April hingga pukul 24:00 pada 19 April. Kota tersebut akan menerapkan manajemen statis. Area tertutup dan terkontrol akan terus menerapkan langkah yang relevan untuk pencegahan dan pengendalian epidemi secara ketat.

Kota Taicang Suzhou mengumumkan bahwa mulai pukul 6:00 pada 11 April hingga 12:00 pada 17 April, manajemen statis akan diterapkan secara bersamaan di wilayah kota di sebelah timur Shenhai Expressway G15. 

Selama periode manajemen statis, warga menghentikan semua kegiatan yang tidak esensial. Setiap masyarakat  “tidak diizinkan meninggalkan komplek, tidak boleh keluar kecuali perlu, dan dilarang keras berkumpul”. Semua perusahaan  ditutup, dan yang benar-benar perlu diproduksi harus mendapat persetujuan, dan manajemen tertutup akan diterapkan.

Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan

Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, mengumumkan pada 15 April, bahwa mereka akan menerapkan manajemen penutupan di beberapa area di Area Bandara Zhengzhou. Selain itu, kontrol lalu lintas  selama 14 hari, akan diterapkan di area bandara. Selama periode kontrol lalu lintas, area bandara “hanya boleh masuk dan tidak boleh keluar”.

Penutupan area bandara Zhengzhou, pabrik perakitan iPhone terbesar di dunia, telah menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pada rantai pasokan Apple.

Anhui: Kota Wuhu, Kabupaten Huoqiu

Pada 17 April, Kota Wuhu, Provinsi Anhui mengumumkan bahwa mulai pukul 4:00 pagi pada 17 April, untuk sementara akan menerapkan manajemen statis di area perkotaan utama Kota Wuhu.  Kemudian segera melakukan tes COVID-19 untuk semua warga di area tersebut. 

Pada 16 April, Kabupaten Huoqiu, Kota Lu’an, Provinsi Anhui mengumumkan bahwa mulai pukul 22:00 pada 16 April, kabupaten tersebut akan menerapkan manajemen statis.

Xining, ibu kota Provinsi Qinghai

Pada 14 April, Kota Xining, ibu kota Provinsi Qinghai, mengeluarkan pemberitahuan, memutuskan untuk menerapkan manajemen statis di Distrik Chengzhong, Distrik Chengxi, dan Distrik Chengbei dari pukul 21:30 pada 14 April hingga 24:00 pada 17 April.

Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi

Dari pukul 0:00 16 April, Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, menerapkan “tindakan pengendalian sosial sementara” selama empat hari.

Setelah pecahnya epidemi skala besar pada akhir tahun lalu, Xi’an telah ditutup selama lebih dari sebulan sejak 23 Desember tahun lalu. Namun demikian, pejabat setempat mengatakan bahwa kontrol sosial sementara ini bukanlah “penutupan kota”. Namun demikian, dalam hal tindakan khusus, tidak jauh berbeda dengan penutupan kota.

Langkah khusus untuk “kontrol sosial” di Xi’an kali ini mencakup bahwa komunitas kota dan orang-orang, diharuskan untuk tidak keluar kecuali diperlukan.  Setiap komunitas menerapkan “satu pintu masuk dan keluar” dan mengatur personel untuk bertugas 24 jam sehari. Pusat perbelanjaan besar, tempat hiburan umum dan bazaar pedesaan. Semuanya ditutup sementara, dan tempat makan untuk sementara waktu dihentikan. (hui)

Direktur CIA: Partai Komunis Tiongkok adalah Ancaman Terbesar, Satu-satunya Tantangan Geopolitik Terpenting Abad ke-21

Lin Yi – NTD

Direktur Central Intelligence Agency (CIA) menyampaikan pidato di Institut Teknologi Georgia pada Kamis (14/4/2022). Dia mengatakan bahwa partai Komunis Tiongkok adalah satu-satunya tantangan geopolitik penting bagi Amerika Serikat di abad ke-21. Dalam menghadapi ambisi partai Komunis Tiongkok untuk melampaui Amerika Serikat dalam “setiap bidang”, Amerika Serikat perlu secara aktif menghadapinya.

“Partai Komunis Tiongkok adalah satu-satunya tantangan geopolitik terpenting abad ke-21,” kata Direktur CIA William Burns.

Burns juga menjelaskan Beijing adalah “mitra diam” Putin dalam agresi terhadap Ukraina dalam perang Ukraina-Rusia. Ambisi partai Komunis Tiongkok untuk mendominasi dunia dan perubahan teknologi adalah ancaman jangka panjang untuk masa depan.

“Sekarang memimpin dalam aplikasi AI, 5G, drone, hipersonik, dan jaringan,” katanya.

Burns juga menunjukkan bahwa kekuatan partai Komunis Tiongkok tidak hanya merugikan kepentingan Amerika, tetapi juga merugikan rakyat  Tiongkok.

“Selama beberapa tahun terakhir,  partai Komunis Tiongkok telah meretas setidaknya 150 perusahaan AS untuk mencuri rahasia dagang, mencapai persediaan 1.000 hulu ledak nuklir, dan menahan 1 juta warga  Tiongkok hanya karena mereka adalah Muslim. partai Komunis Tiongkok juga telah menangkap ribuan warga Hong Kong,” imbuhnya.

Selain itu, Burns menunjukkan bahwa pihak berwenang Beijing dapat mencoba menggunakan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan dan merusak keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Ia menjelaskan Tiongkok  dengan sengaja membangun kemampuan untuk menggertak tetangganya, menggantikan Amerika Serikat sebagai kekuatan paling penting di Indo-Pasifik, dan bergabung dengan diktator lain dalam merusak tatanan internasional berbasis aturan.

Burns mengatakan meningkatnya ancaman dari  partai Komunis Tiongkok di berbagai wilayah dan Indo-Pasifik, adalah tantangan utama bagi Amerika Serikat. (hui)

Putin Guncang USD, Mengapa PKT Tidak Mampu Meniru?

0

Dr. Xie Tian

Perang Rusia menginvasi  Ukraina telah berlalu enam minggu lamanya, sanksi Eropa dan Amerika terhadap Rusia juga terus meningkat. Sanksi terbatas AS terhadap Rusia sebelum invasi, meliputi obligasi Rusia, tokoh elite, bank milik negara Rusia, bank militer, dan Promsvyazbank (PSB, bank komunikasi industri) Rusia. 

Setelah perang dimulai, sanksi versi yang di-upgrade, dibekukan rekening milik sepuluh lembaga keuangan terbesar di Rusia, berikut segala institusi yang memiliki aset 80% atas perbankan Rusia, serta dilakukan pembatasan utang dan saham. 

Selain itu, juga diberlakukan pembatasan ekspor terhadap produk teknologi yang menyangkut pertahanan negara, dirgantara, dan pelayaran laut bagi Rusia. Sanksi moneter “kelas nuklir” dari UE terhadap Rusia adalah mendepak Rusia keluar dari sebagian sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). 

Walaupun sanksi tersebut tidak mampu menghentikan invasi Rusia, tapi telah mengikis drastis perekonomian Rusia.

Yang paling disoroti adalah, perang finansial yang dipicu oleh sanksi tersebut. Sanksi kembali menyebabkan nilai tukar rubel anjlok, tapi di luar dugaan Putin mengeluarkan tiga kebijakan, tiga ayunan kapak perang yang diarahkan ke AS dan mata uang USD. Kebijakannya antara lain termasuk, pertama membayar utang luar negeri Rusia dalam USD dan Euro diubah dengan mata uang rubel; kedua, menuntut negara yang memusuhi mereka untuk membayar minyak bumi dan gas alam Rusia dengan mata uang rubel; ketiga, mengaitkan rubel dengan emas, agar setiap bank di Rusia langsung membeli emas milik negara, ini bagaikan pedang terhunus yang mengincar sektor krusial sistem mata uang USD dan standar emas.

Putin mengharuskan negara musuh membeli minyak bumi dan gas alam dengan rubel, akan sangat sulit ditolak oleh negara-negara Eropa yang berketergantungan akan gas alam Rusia. Akibat tunduknya negara Jerman, Hungaria, dan Vatikan, sanksi mulai menunjukkan tanda-tanda goyah. 

Putin mengaitkan rubel dengan emas, walaupun hanya percobaan dengan maksud membuat bank besar Rusia menyerap aset rubel, lalu menjual emas secara retail kepada warga Rusia, untuk membendung sanksi AS melarang penjualan emas. Tapi tindakan ini memiliki makna penting yakni, menjadi semacam pernyataan, hendak menantang mata uang AS, dan menjadi mata uang baru yang mendominasi dunia.

Ada seorang kawan yang bertanya, jika sanksi yang sama dijatuhkan kepada PKT (Partai Komunis Tiongkok), mampukah perekonomian Tiongkok menanggungnya? Beberapa hari lalu, AS mengumumkan penjualan senjata ketiga kalinya kepada Taiwan, dengan total nilai mencapai USD 95 juta (1,37 triliun rupiah). Sementara itu Menkeu AS, Yellen dalam forum dengar pendapat beberapa hari lalu di kongres saat menghadapi pertanyaan anggota dewan juga menyatakan, apabila Beijing melakukan serangan terhadap Taiwan, Kemenkeu telah mempersiapkan sanksi bagi Beijing yang serupa dengan Rusia. Selain itu Yellen juga mengatakan, semua pihak tidak perlu meragukan “kemampuan dan tekad kami dalam melakukannya”.

Dengan kata lain, pemerintah AS sepertinya telah melakukan persiapan, dengan kekuatan sanksi yang tidak lebih rendah daripada Rusia, akan memberikan tekanan sanksi kepada Beijing. Sekarang masalahnya adalah, pertama apakah PKT akan mampu bertahan; kedua, apakah PKT memiliki kekuatan dan kemampuan membalas seperti Rusia; ketiga, trio kapak perang yang digunakan Putin, mungkinkah Beijing menggunakannya, mampu atau tidak menggunakannya, dan berani atau tidak menggunakannya? Teman-teman di kalangan media

massa juga bertanya lebih lanjut yakni, jika tindakan balasan Rusia benar- benar berdampak begitu besar, lalu mengapa PKT tidak melakukannya sejak awal?

Ini adalah permasalahan yang menarik, jawaban bagi pertanyaan ini, akan mengungkap kesulitan yang dihadapi PKT, dan apakah PKT berani menyerang Taiwan, apakah berani menantang AS dan Eropa, serta apakah PKT akan terus mendukung Rusia menginvasi Ukraina. Tentu, masyarakat pada umumnya sudah mengetahui, walaupun PKT sangat menginginkan dolar AS dan mati-matian merebut dolar AS, tapi di saat yang sama juga bermimpi hendak menjatuhkan posisi dolar AS, bahkan berupaya menjadikan RMB menggantikan dolar AS, agar dapat mewujudkan “komunitas bersama umat manusia”-nya yang jahat. Namun untuk menggantikan dolar AS, tidak semudah itu.

PKT tidak  melakukannya  sejak awal, juga tidak mampu melakukannya, karena PKT tidak memiliki minyak dan gas alam seperti Rusia, serta tidak ada ketergantungan Eropa terhadapnya. Juga PKT maupun Xi Jinping tidak memiliki keberanian seperti Putin, tidak berani mempertaruhkan cadangan emas di tangannya.

Apalagi,  PKT justru sangat bergantung pada pasar dan teknologi Eropa dan Amerika, jauh melebihi ketergantungan Rusia.

Minyak dan gas alam Rusia yang murah, telah menciptakan ketergantungan Eropa yang sangat besar terhadapnya. Puluhan negara di Eropa tengah, barat, dan utara, sangat tergantung pada sumber energi dari Rusia, antara 40% hingga 100%, pada dasarnya sangat tergantung pada Rusia. 

Penyebab ketergantungan itu, sebagian diakibatkan oleh kebijakan Eropa secara keseluruhan, misalnya seperti mereka buru- buru hendak mewujudkan kebijakan energi hijau, serta kebijakan sejumlah negara masing-masing, semisal Jerman yang buru-buru memusnahkan kesaktian nya sendiri dengan menutup sebagian besar pembangkit listrik tenaga nuklirnya.

Jika dibandingkan, Tiongkok tidak memiliki produk komoditas pamungkas seperti Rusia, yang bisa membuat dunia tunduk. Logam tanah jarang Tiongkok agak memungkinkan, tapi akibat gembar-gembor PKT beberapa tahun terakhir, maka berbagai negara mengambil kebijakan penangkal, mencari sumber pertambangan baru, membuka tambang logam tanah jarang di masing-masing negara, mencari produk pengganti logam tanah jarang, sehingga ketergantungan dunia terhadap logam tanah jarang Tiongkok telah menurun drastis, PKT tidak lagi mampu memainkan kartu as logam tanah jarang ini. Sementara produk atau komoditas lainnya, untuk dijadikan kartu as, saat ini Tiongkok belum memiliki keberuntungan dan kemampuan untuk melakukannya.

Cara utama sanksi internasional adalah impor dan finansial. Dari segi impor, apabila bicara soal kapasitas ekonomi Tiongkok dan Rusia, taraf ketergantungan ekonomi masing-masing terhadap pasar internasional, PKT bahkan lebih baik kondisinya dari- pada Rusia. Melihat data ekspor impor Tiongkok 2020 lalu, ekspor Tiongkok mencapai 18,5% dari PDB, sedangkan impornya mencapai 16% dari PDB, total adalah 34,5%. 

Dengan kata lain, sepertiga perekonomian Tiongkok mengandalkan perdagangan ekspor impor, inilah salah satu dari tiga penggerak ekonominya. Ekspor Rusia mencapai 26% (data 2017), dan impor mencapai 21%, totalnya 47%. Ini berarti hampir setengah perekonomian Rusia mengandalkan perdagangan ekspor impor. Jika dibandingkan, rasio ekspor impor AS masing-masing adalah 10% (ekspor/ PDB) dan 13% (impor/PDB), totalnya 23%, hanya 2/3 dari Tiongkok, dan hanya setengah dari Rusia.

Namun jika dilihat dari jenis produk ekspor impor, Tiongkok jelas tidak bisa menandingi, dan lebih tidak tahan uji terhadap sanksi. Produk ekspor utama Rusia, adalah  minyak mentah,  minyak olahan, pupuk, produk pangan, aluminium, dan logam lainnya; produk impor utama antara lain, peralatan dan mesin, alat transportasi, produk kimia, dan makanan. Produk ekspor Tiongkok terutama adalah, komputer, peralatan penyiaran, ponsel, sirkuit terpadu, dan suku cadang mesin; produk impor utama Tiongkok adalah minyak mentah, sirkuit terpadu, bijih besi, emas, dan mobil.

Rusia terutama mengekspor bahan mentah dan energi, dan terutama mengimpor produk manufaktur; RRT terutama mengimpor energi, bahan mentah dan komponen utama, dan terutama mengekspor produk manufaktur. Ketika sanksi dikenakan pada RRT dan Rusia, dampak masalah ketenagakerjaan dalam perekonomian Rusia akan relatif lebih kecil, dan juga akan merangsang perkembangan manufaktur dalam negeri. 

Namun, karena kurangnya energi dan bahan baku, ditambah kurangnya penjualan produk manufaktur di Tiongkok, akan ada sejumlah besar permasalahan seperti: Penghentian produksi, PHK, dan pengangguran.

Tingkat ketergantungan Tiongkok dan Rusia terhadap teknologi Barat ibarat langit dan bumi. 

Di bidang teknologi elektronik, komputer, telekomunikasi Rusia relatif lebih tertinggal, dampak sanksi teknologi AS dan Barat relatif lebih kecil; walaupun Tiongkok lebih unggul dari  Rusia  dalam hal teknologi elektronik, komputer, dan telekomunikasi, namun keung- gulannya ini dibangun di atas pondasi teknologi yang diserap dari Eropa dan AS, Jepang, serta Taiwan, bahkan dalam tingkat tertentu dibangun di atas pondasi menjiplak, meniru, dan merampas teknologi. Begitu AS dan Eropa memblokade teknologi, dan sanksi teknologi diterapkan, standar teknologi PKT akan langsung menyusut menampakkan wujud aslinya. Asalkan masyarakat cukup melihat nasib suram yang dialami Huawei dan ZTE, serta ketragisan yang dialami HarmonyOS dan chip made in China, maka dapat menjadikannya sebagai petunjuk.

Mengenai sanksi di bidang finansial, dibandingkan dengan Rusia, RRT jauh lebih lemah. Eropa dan Amerika memberi sanksi finansial terhadap Rusia, Moskow masih melawan dengan sengit, rubel pun mampu bertahan dan bangkit kembali, tapi dampak sampingannya terhadap bidang finansial RRT, telah membuat perekonomian Tiongkok merosot ke titik terendah. 

Beranikah PKT menuntut semua negara membayar ekspornya dengan mata uang RMB? Sama sekali tidak akan berani, karena semua negara akan langsung melangkahi pabrik di Tiongkok, dan bisa langsung membeli produk komputer, instrument si- aran, ponsel, sirkuit terpadu, dan suku cadang mesin dari negara lain. RRT tidak memiliki jurus pamungkas yang serupa dengan ketergantungan Eropa terhadap gas alam Rusia.

Dapatkah PKT seperti Putin, mengaitkan secara paksa mata uang RMB dengan emas dan kembali ke standar emas? PKT tidak akan, juga tidak berani, karena PKT tidak rela melepas emas yang berada di tangannya, itu adalah hasil yang mereka kumpulkan dengan menguras  kekayaan rakyat. Ada lagi, PKT mengedarkan uang secara berlebihan, dikabarkan telah mencetak sebanyak RMB 250-300 triliun. 

Jika PKT membebaskan rakyat menukarkan RMB dengan emas, jika dihitung berdasarkan nilai tukar USD setara dengan RMB 6,36, maka RMB 250 triliun akan setara  dengan  USD 39 triliun. Berdasarkan harga emas di pasaran sekarang ini, harga per ton emas adalah USD 46,5 juta, maka PKT harus   menyiapkan  emas   sebanyak 840.000 ton, barulah dapat memenuhi permintaan itu. Sedangkan cadangan emas  PKT,  hanya  sebanyak  1.900 ton, Amerika pun hanya memiliki 8.200 ton, padahal jumlah emas seluruh du- nia hanya 50.000 ton!

Pemimpin PKT, sepertinya dari generasi ke generasi  semakin melemah, mereka sama sekali tidak memiliki karisma dan keberanian seperti Putin, yang berani menantang dunia. Sedangkan PKT hanya bersembunyi di balik rakyat Tiongkok, dengan menyandera begitu banyak rakyat Tiongkok sebagai tameng, untuk melawan masyarakat bebas. Mereka lebih mahir dalam menekan dan menindas rakyatnya sendiri, adalah melawan musuh dalam selimut dan konflik internal, jangan berharap mereka benar- benar akan melakukan sesuatu di pentas internasional.

Kesimpulannya, Rusia sedikit banyak mampu mengguncang mata uang dolar AS, dan dalam tahap tertentu mengancam dolar AS, tapi sepertinya PKT tidak berani dan tidak mampu, lantaran PKT tidak mempunyai karisma dan keberanian ini, tidak mendapat dukungan penuh dari rakyat, tidak memiliki sumber daya alam yang langka, juga tidak mampu menghilangkan ketergantungannya terhadap Barat. 

PKT tidak mempunyai pengalaman dan kemampuan mengatasi konflik dan hubungan internasional, yang paling dikhawatirkannya adalah, berapa lama lagi kapal PKT ini dapat mengapung, serta bilamana kapal ini akan karam.

Orang-orang yang baik, berharap masyarakat di dalam sistem PKT mampu mengenali keterbatasan dan kelemahannya sendiri; jika mereka tidak mengenalinya, mungkin mereka tidak berani menantang dunia, dan tidak berani memusuhi umat manusia, juga tidak berani menyerang Taiwan; sedangkan dunia kita ini, jika tidak ada lagi komunisme, mungkin akan lebih tenteram. 

Tapi kuncinya adalah, disonansi kognitif ini dapat digambarkan sebagai puncaknya, adalah penyakit umum pada akhir zaman, mungkinkah Zhongnanhai mempunyai pemahaman seperti ini? (sud)

Rusia Bombardir Ukraina Setelah Kapal Perang Andalannya Tenggelam Dirudal

Liu Haiying dan Ruili

Rusia kini telah meningkatkan pengebomannya terhadap kota-kota Ukraina setelah kapal utama Armada Laut hitam Rusia, Moskva ditenggelamkan oleh Ukraina. Rusia menjadikan  ibu kota Kyiv dan kota barat Lviv jadi sasaran perang. 

Seorang Anggota parlemen Ukraina, Sviatoslav Yurash berkata : “Kyiv terus dihantam oleh roket dari rudal jelajah Rusia, meskipun kami mengalahkan Rusia di sekitar Kyiv dan mengusir mereka kembali ke perbatasan.”

Anggota parlemen Ukraina Yulash mengatakan kepada Sky TV pada Sabtu bahwa, pasukan Rusia telah menggunakan senjata jarak jauh dan pesawat untuk melancarkan serangan dari jarak jauh.

Pejabat Ukraina juga mengatakan ledakan menghantam ibukota Ukraina Kyiv, serta kota barat Lviv.

Oleksandr Shputun, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan bahwa tentara Rusia telah memusatkan sebanyak 22 kelompok taktis di wilayah Izyum.

Rusia juga berusaha untuk mengambil kendali penuh atas kota penting strategis Mariupol. 

“Upaya utama” Rusia adalah “berfokus pada reorganisasi dan penguatan militer,” kata Shopton.

Situasi di Ukraina selatan dan timur “tetap sangat sulit,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat.

Dia meminta negara lain untuk menjatuhkan embargo pada minyak Rusia.

Zelensky berkata: “Semakin cepat dunia demokrasi menyadari bahwa pengenaan embargo minyak terhadap Rusia dan blokade total terhadap sektor perbankan Rusia adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai perdamaian, semakin cepat perang akan berakhir.”

Perang sejauh ini telah menewaskan 2.500 hingga 3.000 tentara Ukraina dan melukai 10.000 orang lainnya, kata Zelensky kepada CNN, pada Jumat 15 April.

Di sisi lain, kementerian luar negeri Rusia mengatakan telah melarang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace dan 10 anggota lain dari pemerintah Inggris dan beberapa politisi memasuki negara itu. (hui)

Gerakan untuk Menghentikan Fat-Shaming Tak Membuat Pembuat Junk Food Bebas Masalah

Martha Rosenberg

Beberapa tahun terakhir, “bias berat badan” telah mendapatkan kesadaran sebagai suatu bentuk diskriminasi. Dokter-dokter diserang karena menyebutkan berat badan, dan bahkan ada sebuah kartu “jangan timbang saya” yang dapat diberikan pasien kepada profesional medis selama kunjungan. Kartu itu mengatakan, “Jika anda benar-benar membutuhkan berat badan saya, tolong beritahu saya alasannya sehingga  saya dapat memberitahu persetujuan saya kepada anda.”

Di sisi lain, kartu tersebut mengatakan “sebagian besar kondisi kesehatan dapat ditangani tanpa mengetahui berat badan saya,” dan penimbangan konstan berkontribusi pada “stigma berat badan.” Sejauh ini, 73.384 orang telah meminta kartu tersebut.

Memang benar bahwa orang-orang dengan berat badan berlebih didiskriminasi dalam banyak tingkatan. Selain itu, Amerika Serikat dan banyak negara lain memiliki angka obesitas tidak terlihat sebelumnya, yang tidak diragukan lagi mendorong gerakan diskriminasi anti-berat badan. 

Namun, kemarahan bias anti-berat badan dan situs web “sizisme”  tampaknya jarang diarahkan pada satu penyebab yang jelas dari penyebab obesitas dewasa dan masa kanak-kanak: produsen junk food, olahan, dan makanan cepat saji.

Junk food, makanan olahan, dan makanan cepat saji tidak hanya dipenuhi dengan bahan-bahan yang tidak sehat  seperti sirup jagung fruktosa tinggi dan garam, hal ini dapat dibilang makanan yang paling banyak  yang diiklankan dan tersedia dalam kebudayaan-kebudayaan Barat urban. 

Beberapa pembaca The Epoch Times akan ingat bahwa ada saat ketika “food court” tidak berada di mal, dan junk food tidak tersedia di bank, toko buku, tempat cuci mobil, toko perangkat keras, stasiun kereta api, dan rumah sakit. 

Seorang wanita berusia 30 tahun yang kelebihan berat badan yang tidak ingin namanya disebutkan, kehilangan lebih dari 18 kg tanpa usaha ketika ia belajar di negara Afrika yang tidak memiliki “kebudayaan jajan” junk food, makanan olahan, dan makanan cepat saji.

Dalam editorial Los Angeles Times, Michael Moss, penulis ““Hooked: Food, Free Will, and How the Food Giants Exploit Our Addictions,” mengamati bahwa industri junk food, makanan olahan, dan makanan cepat saji senilai USD 1 triliun, sering disebut Big Food, telah menciptakan produk-produk yang sangat membuat ketagihan sehingga orang-orang tidak dapat menolaknya, dan kemudian meyakinkan orang-orang bahwa kelebihan berat badan adalah kesalahan mereka.

Bagaimana makanan semacam itu dibuat menarik dan membuat ketagihan? Ada laboratorium teknologi pangan yang didedikasikan hanya untuk tujuan itu, kata Michael Moss, di mana perangkat seharga usd 40.000 yang mensimulasikan mulut mengunyah, misalnya, menyempurnakan cara membuat keripik kentang yang enak di dalam mulut.

“Orang-orang menyukai sebuah chip yang dapat dipatahkan dengan tekanan sekitar empat pon per persegi inci,” katanya.

Waktu sebenarnya yang dibutuhkan untuk mengunyah makanan juga telah dimodifikasi oleh  ahli teknologi makanan, menurut situs web Experience Life.

“Dalam [45 tahun] saya berkecimpung dalam bisnis makanan,  dulu kita mengunyah makanan 15 kali, 20 kali, dan 30 kali sebelum kita telan,” kata Gail Vance Civille dari perusahaan riset konsumen Sensory Spectrum. Sekarang, sebagian besar makanan hanya perlu dikunyah 12 kali dan “anda masuk  ke pukulan berikutnya untuk mendapatkan lebih banyak kesenangan.”

Pertanyaan Tentang Tujuan, Taktik, dan ‘Hak Istimewa yang Tipis’

Tidak ada yang bisa tidak setuju bahwa bias berat badan–—sizisme–—adalah salah dan orang itu tidak boleh dinilai dari berat badan, tinggi, bentuk, kecantikan, dan warna kulit mereka. 

Tetapi sebagian besar profesional medis tidak setuju dengan akibat wajar bahwa kelebihan lemak secara medis adalah tidak penting (atau, seperti yang tertulis di kartu “Jangan Timbang Saya”, “sebagian besar kondisi kesehatan dapat ditangani tanpa mengetahui berat badan saya.”)

Faktanya, obesitas mengundang sejumlah masalah kesehatan, mulai dari diabetes, kondisi pernapasan, dan hipertensi hingga risiko stroke, serta kanker kolorektal, kanker korpus uteri, kanker kandung empedu, kanker ginjal, dan kanker pankreas. Klaim “cocok tetapi gemuk” tidak didukung oleh ilmu pengetahun dan sebagian besar merupakan angan-angan.

Meskipun demikian, konsep “hak istimewa untuk orang kurus” entah bagaimana muncul dari gerakan anti-berat badan-bias pengisian itu, seperti “hak istimewa orang kulit putih” dan “hak istimewa laki-laki,” beberapa memiliki keuntungan yang tidak adil dalam masyarakat membuat mereka adalah penindas-penindas de facto.

Menurut sebuah artikel tahun lalu berjudul “Apa Hak Istimewa untuk Orang Kurus?” dalam Good  Housekeeping: “Seperti semua bentuk hak istimewa, orang-orang yang memiliki hak istimewa untuk orang kurus mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki keuntungan apa pun, karena itu hanya normal bagi mereka untuk, katakanlah, tidak perlu memikirkan apakah mereka bisa nyaman di antara meja di bistro kecil [atau] apakah pakaian ukuran mereka akan tersedia.

“Ruang publik dan furnitur—–kursi, bangku, meja, bus, dan teater kursi——dirancang dengan mempertimbangkan orang-orang yang lebih kecil.”

Banyak, termasuk orang-orang yang kelebihan berat badan, mungkin menemukan pernyataan yang  menyentak. Jika seseorang tidak bisa lagi menggunakan tempat duduk tradisional, itu adalah kesalahan masyarakat untuk melayani “hak istimewa untuk orang kurus”? Bukan gaya hidup, pilihan, dan terutama kebiasaan makan orang tersebut? Masyarakat yang harus disalahkan jika seseorang tidak bisa duduk di sebuah kursi?

Artikel Good Housekeeping menambahkan “intersektionalitas” pada masalah ini—– keyakinan bahwa semua kelompok korban (gemuk, hitam, coklat, perempuan, trans, homoseksual, non-biner, cacat, Asia, Muslim) ditindas oleh sistem yang sama dan penindas yang sama. Ini mengutip sebuah buku yang menunjukkan bahwa orang-orang Anglo–Saxon adalah “lebih tinggi dan lebih ramping daripada ras lain,” dan berpendapat bahwa “rasisme, seksisme, dan fobia lemak sering berjalan beriringan.”

Tetapi apakah itu benar? Bukannya berurusan dengan akar masalahnya dan berbagai masalah kesehatan yang menyertainya, seperti berpikir membagi masyarakat sementara mengaburkan penyebabnya.

Apa Disordered Eating?

Beberapa pemuja “hak istimewa untuk orang kurus” menyebut diet dan kesadaran kalori “disordered eating” dan “gangguan makan” sementara mereka mengabaikan kebudayaan ngemil/makan berlebihan yang diciptakan Big Food. 

Lebih buruk, para pemuja hak istimewa untuk orang kurus sering tidak mengizinkan ruang gerak antara anoreksia dan obesitas yang berdampak pada kesehatan. Misalnya, ketika penyanyi Jessica Simpson mengalami kenaikan berat badan yang mencolok di sebuah konser 2009, ia mempertahankannya sebagai “keputusan untuk tidak membuat diri saya anoreksia”—–seolah-olah tidak ada yang sehat antara kelebihan berat badan dan menderita gangguan makan.

Beberapa pemuja hak istimewa untuk orang kurus menyatakan bahwa makan yang tidak menghasilkan obesitas adalah tidak “alami,” seolah-olah keadaan “alami” manusia adalah makan berlebihan dan  kelebihan berat badan. 

Tentu saja, makanan rasanya enak dan memberi kita kesenangan; tentu, beberapa tubuh menjadi kekar dan tidak akan pernah langsing, tetapi apakah itu berarti semua gizi disiplin diri harus dienyahkan? Membersihkan rumah, mencuci mobil, dan memotong rumput juga tidaklah “alami,” mudah, atau kesenangan, tetapi kita melakukannya untuk imbalan.

Ada Uang dalam hal Obesitas

Michael Moss mencatat bahwa industri yang mengaitkan kita dengan junk food yang membuat ketagihan juga ingin kita untuk menyalahkan diri kita sendiri—–bukannya menyalahkan industri itu. Industri juga bukan satu-satunya penerima manfaat dari suatu sistem makan yang dibajak. 

Industri makanan diet, senilai USD 71 miliar, dan industri kebugaran, senilai USD 87 miliar, juga menghargai keuntungan berat badan yang berlebihan yang kita peroleh dengan mudah.

Lalu, ada Big Pharma. Kelebihan berat badan menciptakan sebuah pasar untuk obat-obatan untuk mengobati kolesterol, tekanan darah, diabetes, dan refluks asam. Big Pharma menjual obat-obatan untuk nyeri punggung, pinggul, dan lutut. Dan, kemudian ada bisnis operasi dan implan prostetik seperti penggantian pinggul dan lutut. Diresepkan  obat-obatan psikiatri yang dapat ditoleransi untuk depresi dan masalah suasana hati—–di mana obat-obat ini  terkenal menambah berat badan—–sehingga menambah obesitas.

Epidemi obesitas kita adalah sebuah masalah yang rumit dengan konsekuensi yang jauh dari jangkauan. Kita kecanduan makanan yang mudah, murah, tidak sehat, dan

para pembuat dan distributor makanan ini kecanduan keuntungan yang dihasilkan karena menggunakan bahan-bahan yang murah memiliki umur simpan sangat baik, seperti garam, gula, dan sirup jagung fruktosa tinggi yang disubsidi pemerintah.

Meskipun kita tidak dapat menyalahkan semua pembuat makanan, karena pilihan kita yang menentukan keuntungan mereka, kita juga tidak harus menyalahkan diri kita sendiri. Dan untuk para penderita obesitas, menyalahkan orang kurus adalah tidak masuk akal sama sekali. (Vv)

Perusahaan Besar Shanghai yang Miliki 70.000 Karyawan Alami Infeksi Massal, Berita Disembunyikan Otoritas

0

Pihak berwenang Shanghai masih gagal dalam upayanya untuk menghentikan penyebaran epidemi COVID-19 di Shanghai, terbukti jumlah kasus masih terus melonjak. Menurut laporan resmi pada 17 April, bahwa jumlah kasus infeksi baru mencapai 24.820 kasus. Tampaknya epidemi belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Celakanya, sejumlah besar warga Shanghai berada dalam situasi krisis bahan pangan dan obat-obatan akibat lockdown ketat yang diterapkan otoritas

NTDTV.com

Menurut laporan media ‘Epoch Times’, bahwa sebuah perusahaan terkenal di Area Baru Pudong Shanghai bernama Pegatron Technology Shanghai Co., Ltd. yang memiliki 70.000 lebih karyawan, sebagian besar dari mereka telah terinfeksi COVID-19, tetapi beritanya tidak disebarkan secara resmi.

Menurut ungkapan dari karyawan perusahaan tersebut, bahwa sejak bulan lalu sudah ada karyawan yang terinfeksi, namun bagaimana mencegah penyebaran virus jika puluhan ribu orang karyawan harus bekerja di bawah satu atap pabrik, dan tidak ada jaga jarak. Apalagi saat antri berbaris untuk makan siang atau menjalani tes asam nukleat. Semua karyawan yang jumlahnya puluhan ribu berkumpul tanpa bisa diatur distancing-nya. Sehingga tak terhindarkan infeksi silang terjadi, semakin banyak orang yang terdiagnosis.

Seorang karyawan pria mengatakan kepada reporter bahwa di pabrik sudah ada 20.000 lebih karyawan yang terinfeksi, tetapi baik karyawan yang positif maupun yang negatif semua berada dalam ruang kerja yang sama, kecuali beberapa orang karyawan yang kondisinya lebih parah baru dibawa ke tempat isolasi. Dan, pihak pabrik tidak mengeluarkan pengumuman apa pun.

‘Reuters’ : Pemerintah pusat menetapkan 20 April sebagai batas waktu realisasi ‘Nol kasus infeksi di tingkat masyarakat’ bagi otoritas Shanghai

Meskipun epidemi di Shanghai tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, tetapi pemerintah pusat telah secara resmi menetapkan tanggal batas buat merealisasikan ‘Nol kasus infeksi di tingkat masyarakat’.

 ‘Reuters’ yang mengutip informasi dari 2 orang yang mengetahui masalah tersebut melaporkan bahwa, pejabat berwenang Shanghai telah menetapkan 20 April sebagai batas waktu pencapaian target “tidak ada lagi kasus penyebaran virus di luar area karantina” yang putusannya telah disampaikan kepada pejabat komite partai di semua tingkatan di Kota Shanghai, termasuk sekolahan, dan organisasi lainnya untuk dijalankan.

‘Reuters’ yang sempat melihat salinan isi pidato sekretaris partai Baoshan Shanghai, Chen Jie pada 16 April menyebutkan bahwa mengingat kecemasan masyarakat dan tekanan terhadap pasokan makanan yang terus meningkat. Situasi di Shanghai sudah semakin kritis. Karena itu, kelompok kerja Dewan Negara Partai Komunis Tiongkok, bersama Komite Partai Kota Shanghai dan pemerintah Kota Shanghai sepakat untuk menetapkan 17 April sebagai batas waktu mulai  munculnya titik balik situasi epidemi, dan 20 April sebagai batas waktu tercapainya “Nol kasus infeksi” di Kota Shanghai.

Sekjen Partai Kota Shanghai Chen Jie bahkan menekankan : “Ini adalah perintah militer. Tidak ada ruang untuk tawar-menawar. Kita hanya bisa menggertakkan gigi dan berjuang mati-matian untuk mencapai kemenangan”. 

Menurut instruksi pemerintah pusat di Beijing bahwa, “Nol kasus infeksi di tingkat masyarakat” merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi kota-kota untuk membuka blokir, bebas dari lockdown yang ketat. Namun, laporan ‘Reuters’ tidak menyinggung soal kapan Shanghai akan bebas lockdown.

Dengan sinis seorang netizen daratan Tiongkok menyebutkan, semoga saja virus yang sedang menyebar di Kota Shanghai mau mematuhi perintah Partai Komunis Tiongkok dan menghilang pada waktu yang sudah ditetapkan itu.

‘Reuters’ menyebutkan bahwa baik pemerintah Kota Shanghai maupun Dewan Negara Tiongkok di Beijing tidak menanggapi permintaan komentar pihaknya. Pada Minggu 17 April, wartawan Reuters juga tidak dapat menghubungi pemerintah Distrik Baoshan melalui sambungan telepon di luar jam kerja. (sin)

Sejumlah Warga Protes Polisi Shanghai Menggunakan Rumah Pribadi dan Gedung Sekolah Sebagai Tempat Penampungan Pasien

0

oleh Gu Xiaohua, Yi Ru dan Liu Fang 

Saat ini Kota Shanghai masih diliputi oleh suasana naiknya jumlah kasus positif COVID-19. Dan, otoritas Shanghai memaksakan kehendaknya untuk menjadikan gedung apartemen dan gedung sekolahan sebagai tempat karantina bagi warga yang dicurigai terinfeksi, alias pengganti rumah sakit penampungan darurat. Hal mana memicu sejumlah warga penghuni apartemen untuk melakukan protes yang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Pada 14 April, pihak berwenang mengirim polisi bersenjata untuk menindas mereka, akibatnya banyak orang mengalami luka-luka dan beberapa orang warga sampai ditangkap

Pada 15 April, seorang warga penghuni Komunitas Internasional Nashi di daerah Zhangjiang, Area Baru Pudong, Shanghai, yang menggunakan nama samaran Chen Ning mengatakan kepada reporter New Tang Dynasty TV, bahwa kemarin otoritas Shanghai telah mendatangkan dua kelompok polisi untuk menguasai komunitas tersebut, dengan instruksi untuk menjadikan gedung-gedung apartemen menjadi lokasi penampungan bagi warga yang dicurigai terkena wabah. Bentrokan pun terjadi antara warga dengan polisi.

Warga dengan nama samaran Chen Ning ini mengatakan : “Ketika kelompok polisi pertama datang, keluar beberapa orang dari pihak warga yang berusaha berbicara dengan suara keras  terhadap mereka. Kemudian mereka mundur dan pergi. Tetapi 1 jam kemudian, kelompok polisi kedua datang, mereka berusaha untuk memaksakan masuknya kendaraan petugas ke lokasi komunitas, ingin mendobrak barisan warga yang berusaha menghalangi masuknya petugas dengan cara duduk-duduk, ada yang berdiri dan ada pula yang berbaring di tanah”.

Chen Ning mengatakan, pada saat itu, semua penghuni gedung apartemen di komunitas tidak lagi peduli terhadap pemblokiran dan langsung turun ke bawah untuk ikut memprotes, meskipun jumlahnya tidak sebanyak polisi.

“Pada saat ini, polisi mulai mendorong, mendorong warga ke sisi samping. Ada 1 penduduk yang didorong oleh 3 atau 4 orang polisi, saling tarik dan dorong, Tentu saja, warga penghuni lebih memilih untuk melindungi milik mereka, karena itu konflik terjadi”, kata Chen Ning.

Chen Ning mengatakan, beberapa warga penghuni mengalami luka-luka saat konflik terjadi. Kemudian ada warga yang sampai memohon polisi (untuk tidak masuk ke apartemen) dengan cara berlutut di jalanan.

Chen Ning mengatakan : “Mereka tidak mau mendengarkan apa pun yang kita sampaikan, dan kita juga tidak ingin mengambil inisiatif, jadi kami tidak punya pilihan lain selain berlutut. Mohon polisi agar tidak masuk ke dalam komunitas. Tampaknya tak kurang dari 10 orang warga yang berada di barisan protes paling depan yang dibawa pergi oleh polisi dengan mobil mereka. Meskipun malam harinya mereka dipulangkan usai menjalani beberapa jam penahanan”.

Menurut penjelasan Chen Ning, bahwa dalam komunitas tersebut ada 17 gedung bangunan apartemen, dan 14 di antaranya telah diminta oleh otoritas untuk dijadikan tempat penampungan sementara warga yang dicurigai terinfeksi. Pada 12 April, masyarakat menginformasikan bahwa seluruh penghuni harus pindah, karena khawatir dengan penyebaran wabah dan mempengaruhi pembebasan pemblokiran komunitas, sehingga mereka melakukan protes secara kolektif.

Namun demikian, otoritas selain meminta rumah tempat tinggal pribadi, tetapi juga meminta Sekolah Dasar Bahasa Asing Taman Fushan di Pudong sebagai tempat penampungan. Lalu warga di sana juga turun ke bawah untuk ikut protes dengan mengabaikan larangan ke luar rumah pada 14 April.

Zheng Hao, seorang warga Pudong New Area Shanghai mengatakan : “Ada banyak orang yang terinfeksi sekarang, dan rumah sakit penampungan darurat masih tidak mencukupi meskipun terus dibangun. Jadi memanfaatkan gedung sekolahan yang sementara waktu ini pelajarannya diliburkan untuk digunakan sebagai alternatif penampungan. Tetapi bagi warga yang tinggal di komunitas yang tidak jauh dengan lokasi itu tentu menolak dan protes. Karena itu sama saja dengan menempatkan virus di samping mereka. Itu sebabnya ada sejumlah orang warga yang ditangkap”. 

Ji Xiaolong, seorang warga Shanghai menulis komentar yang ditujukan kepada pemerintah Shanghai, agar memanfaatkan semua sekolah partai dan ruang kegiatan mewah milik para kader veteran, termasuk markas rahasia Komisi Pengawasan untuk digunakan sebagai rumah sakit penampungan darurat. Alih-alih memaksa penggunaan rumah-rumah pribadi warga, dan sekolahan-sekolahan milik swasta!. (sin)