https://www.youmaker.com/video/b595967d-04b7-416d-b7d6-d067e3d3bfc2
Kebakaran di Rumah Sakit Anak India, 4 Bayi Baru Lahir Terlambat Diselamatkan
NTD
Kebakaran terjadi pada (8/11/2021) di sebuah rumah sakit anak-anak di Bhopal, sebuah kota besar di India tengah. Insiden itu menyebabkan 4 dari 40 bayi yang baru lahir di bangsal itu terlambat diselamatkan dan meninggal dunia. Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyebab kebakaran mungkin korsleting listrik
“The Hindu” dan beberapa media cetak di India melaporkan bahwa kebakaran terjadi di Madhya Pradesh, Rumah Sakit Anak Kamla Nehru.
Menurut laporan itu, banyak anggota keluarga di tempat kejadian sangat marah dan menuduh staf rumah sakit meninggalkan bayi dan bergegas menyelamatkan diri.
Vishwas Sarang, Menteri Pendidikan Kedokteran Madhya Pradesh, mengatakan sekitar pukul 21.00 WIB pada 8 November, kebakaran dan asap keluar dari ruang bayi di lantai 3. Situasi di bangsal kebakaran itu “sangat mengerikan.” Di antara 40 bayi, 4 bayi terlambat diselamatkan, dan 36 lainnya telah dipindahkan ke bangsal lain untuk observasi dan perawatan.
Gubernur Negara bagian Madhya Pradesh, Shivraj Singh Chouhan, mengumumkan bahwa semua keluarga dengan bayi yang meninggal dunia ditawari ex gratia masing-masing sebesar 400.000 rupee atau sekitar 2.000 ribu dolar dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. (Hui)
Cara Miliarder Tiongkok Sembunyikan Uang Hindari Incaran Xi Jinping untuk Program ‘Kemakmuran Bersama’
oleh Luo Tingting
Program ‘Kemakmuran Bersama’ yang diusung Xi Jinping membuat orang kaya Tiongkok panik. Untuk mempertahankan kekayaan mereka, orang kaya menggunakan 3 cara untuk menyembunyikan uang meskipun juga penuh dengan risiko.
Tiga cara yang digunakan untuk mengalihkan dana
Media AS ‘Fox News’ pada 7 November melaporkan bahwa program ‘Kemakmuran Bersama’ mendorong orang kaya Tiongkok untuk menemukan cara baru guna melindungi kekayaan mereka.
Untuk menyembunyikan dan mengalihkan kekayaan, orang-orang kaya di daratan Tiongkok telah mengadopsi tiga cara utama, yakni menginvestasikan lebih banyak dana ke dalam perwakilan lepas pantai (offshore trust), mendiversifikasi aset untuk diinvestasikan dalam teknologi hijau dan perusahaan asing, atau di saat kepepet, memanfaatkan jasa bank gelap untuk mentransfer dana mereka keluar negeri.
Menurut laporan itu, ketiga metode ini semuanya berisiko, beberapa adalah upaya baru, dan beberapa menghadapi kesulitan karena undang-undang yang diberlakukan oleh pemerintah komunis Tiongkok.
Perwakilan lepas pantai (offshore trust) dijadikan “pelindung” kekayaan
Faktanya, sejak dimulainya perang dagang dengan AS pada tahun 2018, para miliarder Tiongkok sudah mulai aktif mentransfer dana keluar daratan Tiongkok, dan semakin banyak orang kaya memanfaatkan dana keluarga perwakilan lepas pantai untuk menghindari risiko.
Perwakilan lepas pantai mengacu pada perwalian yang didirikan di luar negeri tetapi aset yang dikelola berada di daratan Tiongkok. Menurut orang yang berkecimpung dalam industri ini, perwakilan lepas pantai setara dengan “pelindung” kekayaan untuk menghindari risiko.
Bahkan jika perusahaan bangkrut, aset yang berada di perwakilan lepas pantai tidak dapat dilikuidasi untuk melunasi utang, dan lainnya.
Sebelumnya, media pernah melaporkan bahwa Sun Hongbin, ketua Sunac China Holdings Limited pada hari terakhir tahun 2018 telah mengalihkan aset bernilai pasar USD. 4,5 miliar ke perwakilan lepas pantai — Perwakilan lepas pantai keluarga Sun di South Dakota, AS.
Hanya 0,2% saham di Alibaba Group yang dimiliki oleh Jack Ma individu, dan sisanya dipegang oleh perwakilan lepas pantai keluarga, yayasan amal luar negeri, dan Cayman Holdings. Liu Qiangdong memegang 15,5% saham JD.com melalui perwakilan lepas pantai.
Namun, ‘Fox News’ melaporkan bahwa tanpa mengetahui undang-undang apa yang mungkin diberlakukan Beijing di masa depan untuk menangani perwakilan lepas pantai ini, penasihat keuangan menyarankan klien untuk mempertahankan tingkat kendali serendah mungkin atas aset-aset pribadi mereka.
‘Kemakmuran Bersama’ memicu gelombang donasi
Orang kaya daratan Tiongkok pernah mencuci dana mereka di luar negeri dengan cara membeli karya seni. Transaksi mata uang kripto pada awalnya merupakan cara populer untuk mentransfer dana, tetapi pemerintah komunis Tiongkok baru-baru ini menurunkan instruksi untuk melarang adanya transaksi mata uang kripto, jadi saluran ini sudah terblokir.
Pada tahun 2020, dengan mewabahnya virus komunis Tiongkok (COVID-19), pihak berwenang menutup perbatasan Tiongkok, sehingga menyulitkan orang kaya Tiongkok untuk mentransfer dana ke luar negeri.
Pada Agustus tahun ini, Xi Jinping dalam pertemuan Komite Keuangan dan Ekonomi mengusung program ‘Kemakmuran Bersama’ dan mengklaim program tersebut untuk mempersempit kesenjangan antara si kaya dan si miskin di daratan Tiongkok, yang menyebabkan kepanikan di kalangan orang kaya terutama para miliarder di daratan Tiongkok.
Raksasa teknologi Tiongkok ‘Tencent’ segera mengumumkan rencana menginvestasikan RMB. 50 miliar untuk membentuk “Program Khusus untuk Kemakmuran Bersama”. Sebelumnya, ‘Tencent’ telah menginvestasikan jumlah yang sama untuk meluncurkan strategi “Inovasi Nilai Sosial yang Berkelanjutan”.
Alibaba kemudian juga ikut berjanji menginvestasikan RMB. 100 miliar guna mendukung program ‘Kemakmuran Bersama’. Perusahaan ‘Pinduoduo’ (PDD) berjanji untuk menyumbang RMB. 10 miliar guna mendukung perkembangan di bidang pertanian Tiongkok.
Lei Jun, pendiri perusahaan ‘Xiaomi’ berjanji akan menyumbangkan sejumlah besar saham kepada yayasan amal.
Pada saat yang sama, ‘Kasus Tao Yuanming’ [Tao Yuanming (365 – 427) adalah seorang penyair ternama yang hidup pada zaman dinasti Jin Timur, minta mengundurkan diri dan pulang kampung setelah 81 hari menduduki jabatan di pemerintahan karena benci terhadap politik saat itu] kembali terulang di zaman now. Dimana orang-orang super kaya Tiongkok seperti Jack Ma, Zhang Yiming, Huang Zheng, dan Liu Qiangdong satu per satu menyatakan pensiun lebih awal.
Lee Roy Chun, wakil kepala eksekutif dari Chung Hua Institution for Economic Research Taiwan WTO & RTA Center mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa munculnya gelombang “orang kaya menyumbang dana” atau “pensiun lebih awal” di daratan Tiongkok itu merupakan akibat dari munculnya badai yang bernama ‘Kemakmuran Bersama’.
Lee Roy Chun mengatakan bahwa umumnya orang-orang yang berpenghasilan tinggi lebih sensitif terhadap arah perubahan politik di Tiongkok, dan mereka lebih merasakan bahwa lingkungan baik untuk usaha maupun hidup mereka di masa mendatang sudah tidak lagi seramah di waktu lalu, meskipun juga tidak sampai membahayakan. Sehingga mereka memilih untuk mundur lebih cepat untuk menyelamatkan diri sebelum terjadi perubahan kebijakan yang akan merugikan mereka.
‘Fox News’ melaporkan bahwa menjaga profil rendah adalah kunci bagi orang-orang kaya daratan Tiongkok untuk menghindari “malapetaka”. Mereka mulai menghapus akun di media sosial dan menolak untuk menerima wawancara media, demi mencegah pernyataan yang ditafsirkan keliru, yang bisa dianggap sebagai ucapan yang anti-pemerintah, yang kemudian mengundang tekanan. (sin)
Dikabarkan Pemerintah Jepang Bermaksud Mengerahkan Unit Perang Elektronik di Okinawa Jika “Taiwan Diserang”
Rencana yang dilakukan Jepang jikalau suatu ketika Taiwan akan diserang secara paksa oleh Tiongkok.
Menurut laporan media Jepang yang dikutip NTD Asia Pasifik, Kementerian Pertahanan Jepang berencana untuk mengerahkan unit perang elektronik tambahan ke stasiun pasukan bela diri darat di pulau Yonaguni, Prefektur Okinawa, untuk menangani Situasi di Selat Taiwan dan Kepulauan Senkaku.
Tujuan pengerahan tersebut untuk memperkuat kemampuan pengumpulan intelijen, diperkirakan akan selesai sebelum akhir tahun 2023.
Sankei Shimbun juga menulis artikel pada 7 November, bahwa pemerintah Jepang telah mensimulasikan situasi di Taiwan dan penyebaran Jepang.
Berdasarkan diagram simulasi, Komunis Tiongkok mungkin menyerang dari Taiwan barat dan menyerang Kepulauan Senkaku dan pangkalan AS di Okinawa, itu terjadi jika menyerang Taiwan secara paksa.
Akan tetapi serangan itu, akan diblokir dalam rantai pulau pertama. Jepang juga harus memperkuat tanggapannya terhadap “zona abu-abu” terhadap serangan bersenjata sesegera mungkin, dan melindungi orang Tionghoa perantauan Jepang di Taiwan. (hui)
Kunjungan Pertama Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman ke Jepang dalam 20 Tahun
Yi Wen dan Lin Mingdi – NTD
Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman Eberhard Zorn pada Jumat (5/11/2021) mengunjungi pangkalan militer Pasukan Bela Diri Jepang di Tokyo. Ini adalah kunjungan pertama ke Jepang oleh seorang pejabat tinggi militer Jerman dalam kurun waktu 20 tahun.
Eberhard Zorn, inspektur jenderal angkatan bersenjata Jerman, pertama kali bertemu dengan Jenderal Koji Yamazaki, kepala staf Pasukan Bela Diri Jepang.
“Kunjungan Anda ke Jepang sebagai Menteri Pertahanan dan kunjungan fregat “Bayern” ke Jepang semuanya merupakan peristiwa bersejarah,” kata Koji Yamazaki.
Pada hari yang sama, fregat Jerman “Bayern” tiba di Jepang. Ini adalah pertama kalinya Jerman memperluas kehadiran militernya di kawasan Indo-Pasifik bersama dengan negara-negara Barat lainnya dalam 20 tahun terakhir.
Jenderal Eberhard Zorn berharap mengirimkan fregat “Bayern”, pihaknya berharap dapat mempertahankan dan memperkuat kerja sama internasional antara kedua belah pihak. Ia juga berharap dapat menjalin kemitraan, berbagi nilai-nilai dasar kawasan, dan memperluas kerja sama dengan Jepang.
Fregat Jerman “Bayern” berangkat pada 2 Agustus untuk perjalanan tujuh bulan, melewati Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.
Kapal ini diperkirakan akan menyeberangi Laut Vietnam pada Desember, menjadi kapal perang Jerman pertama yang melintasi wilayah tersebut sejak tahun 2002. (hui)
Anggota Parlemen Memperingatkan Tiongkok Menggunakan Teknologi AS untuk Menciptakan Sistem Senjata Canggih
Andrew Thornebrooke
Militer Tiongkok cenderung menggunakan teknologi Amerika Serikat dalam pengujian sebuah senjata hipersonik di awal tahun yang dilakukan militer Tiongkok yang dilaporkan, menurut sebuah surat yang ditandatangani oleh 17 anggota parlemen dari Partai Republik baru-baru ini.
“Kecenderungan perangkat lunak dan alat-alat Amerika Serikat berkontribusi pada penciptaan sistem senjata-senjata ini, karena kendali ekspor negara kita yang serba membolehkan dan kebijakan-kebijakan perizinan dengan Tiongkok,” demikian bunyi surat dari anggota parlemen AS pada 22 Oktober itu.
Surat itu ditujukan kepada Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Gina Raimondo dan ditandatangani oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Republik yang juga bertugas di China Task Force yang dipimpin Partai Republik Amerika Serikat.
Anggota Partai Republik Mike Gallagher (R-Wis.), yang menandatangani surat itu, mengatakan kepada The Epoch Times ia yakin bahwa teknologi yang dikembangkan di Amerika Serikat, telah digunakan oleh rezim Tiongkok dalam segala hal mulai dari uji coba senjata hingga pengawasan massal yang digunakan dalam penindasan oleh rezim Tiongkok terhadap orang-orang Uyghur, yang telah disahkan oleh Amerika Serikat sebagai sebuah genosida.
“Uji coba rudal hipersonik Tiongkok baru-baru ini adalah bagian sebuah pola yang meresahkan,” kata Mike Gallagher dalam sebuah email.
Menurut dia, dari uji ini, ke Institut Virologi Wuhan, ke Xinjiang, teknologi Amerika Serikat telah berkontribusi pada kemampuan Partai Komunis Tiongkok untuk membunuh orang-orang Amerika Serikat, mengadakan penelitian yang berbahaya, dan melakukan genosida.
Anggota-anggota parlemen tersebut meminta Gina Raimondo untuk segera menerapkan 10 proposal kebijakan dalam sebuah upaya untuk mengekang ekspor teknologi yang kritis dan berasal dari Amerika Serikat ke Tiongkok, di mana anggota parlemen tersebut mengatakan teknologi yang dikembangkan Amerika Serikat sedang meningkatkan kemampuan Partai Komunis Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat.
Surat itu juga menyoroti kekurangan yang diklaim dari upaya untuk menenangkan Tiongkok melalui peningkatan perdagangan, sebuah strategi yang Gina Raimondo promosikan sebagai bagian pendekatan pemerintah Amerika Serikat terhadap rezim Tiongkok.
“Uji hipersonik ini dan seruan peringatan lainnya harus mengakhiri anggapan bahwa Partai Komunis Tiongkok dapat dibatasi melalui keterlibatan komersial,” demikian surat itu menyatakan.
Mike Gallagher mengatakan proposal kebijakan yang dianjurkan mewakili apa adanya minimum yang diperlukan untuk mengamankan teknologi Amerika Serikat agar tidak digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk menyerang atau melemahkan Amerika Serikat, sekutu Amerika Serikat, dan kepentingan Amerika Serikat dan sekutunya di luar negeri.
Mike Gallagher menambahkan perusahaan Amerika Serikat perlu melakukan lebih banyak untuk mencegah teknologinya dipilih oleh rezim Tiongkok.
“Pemerintah federal perlu menyadari ancaman ini dan, setidaknya, memaksakan kendali-kendali ekspor yang dilakukan oleh anggota-anggota China Task Force yang digariskan kepada Menteri Perdagangan Gina Raimondo minggu ini,” kata Mike Gallagher.
Lebih luas lagi, perusahaan Amerika Serikat perlu memilih: Apakah anda bersama kami, atau anda sedang bersama dengan rezim komunis genosida ini?
Amerika Serikat Mengizinkan Teknologi yang Dibatasi Dijual ke Sektor Sipil
Ahli keamanan telah lama menyerukan sebuah larangan atas apa yang disebut transfer teknologi dari teknologi utama yang sedang berkembang seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Surat anggota parlemen itu kepada Gina Raimondo mengangkat kekhawatiran yang sama dan memperingatkan bahwa, kelambanan dapat mengarah pada pemberdayaan apa yang mereka disebut sebagai sebuah rezim genosida dan otoriter.
Secara teori, undang-undang kendali ekspor Amerika Serikat diberlakukan untuk mencegah teknologi Amerika Serikat yang sensitif agar tidak jatuh ke tangan aktor asing yang menimbulkan sebuah ancaman bagi keamanan nasional, termasuk militer Tiongkok.
Tetapi sebuah masalah utama dengan undang-undang ini, menurut surat itu, adalah bahwa hal-hal yang dikendalikan masih diizinkan untuk diekspor ke Tiongkok selama pengguna akhir produk tersebut berada dalam sektor sipil.
Dengan demikian, Amerika Serikat sejauh ini menahan diri untuk secara serius menghalangi penjualan-penjualan semacam itu ke sektor sipil dalam sebuah upaya untuk mempromosikan perdagangan bebas dan kemakmuran ekonomi yang lebih besar.
Surat itu menunjuk pada masalah transfer teknologi semikonduktor Amerika Serikat ke Tiongkok. Tiongkok sendiri tidak memiliki sarana untuk memproduksi semikonduktor yang canggih dan militer Tiongkok bergantung pada teknologi Amerika Serikat untuk membuat semikonduktor yang canggih itu.
Menurut teori, Biro Industri dan Keamanan Kementerian Perdagangan harus memberi izin teknologi militer untuk ekspor. Tetapi karena Amerika Serikat mengizinkan teknologi dengan aplikasi keamanan nasional untuk dijual ke sektor sipil tanpa sebuah izin jika dianggap perusahaan tersebut hanya akan menggunakan teknologi itu untuk tujuan sipil, sebagian besar ekspor teknologi semikonduktor tidak melalui proses izin Biro Industri dan Keamanan Kementerian Perdagangan, menurut surat tersebut.
“Kendali ekspor yang lemah memudahkan pengiriman teknologi yang penting ke Tiongkok secara langsung, atau melalui sebuah perusahaan wali atau negara wali dengan Tiongkok sebagai tujuan akhir,” kata Casey Fleming, CEO Black Ops Partners, perusahaan penasihat strategis.
Contoh lain dari kebijakan ekspor yang longgar yang ditunjukkan dalam surat itu adalah bahwa perusahaan dengan mudah dapat menghindari efek dari daftar hitam karena hubungan perusahaan itu dengan rezim Tiongkok hanya dengan cara mengubah nama perusahaan atau restrukturisasi.
“Kita menghadapi hambatan yang cukup besar untuk membatasi teknologi-teknologi yang kritis dan yang baru muncul karena fragmentasi pemerintah kita bersaing dengan pencarian keuntungan komersial,” kata Casey Fleming.
Sebuah tanggapan pusat ‘seluruh bangsa’ dengan sebuah kemitraan terpercaya antara ruang publik dan swasta harus melibatkan keamanan nasional sebagai penggerak utama.
Militer Tiongkok Memiliki Akses ke Segalanya
Tanggapan seluruh bangsa itu, bergabung dengan kebijakan pemerintah terpusat dan tindakan serta dukungan dari sektor swasta, itulah yang dicari dalam surat yang dikirim ke Menteri Perdagangan.
Hal tersebut karena sebagian besar dukungan teknologi yang dimiliki militer Tiongkok yang berasal dari Amerika Serikat ini dilakukan secara quasi-legal, melalui sebuah kombinasi dari strategi fusi militer-sipil Beijing dengan penerapan undang-undang keamanan dan undang-undang intelijen nasional yang baru, seperti yang ditunjuk oleh surat itu.
Program fusi militer-sipil Partai Komunis Tiongkok ditujukan secara sistematis untuk menata kembali sektor ilmu pengetahuan dan teknologi Tiongkok, untuk memastikan bahwa inovasi baru itu secara bersamaan memajukan perkembangan ekonomi dan militer.
Sementara itu, undang-undang keamanan dan undang-undang intelijen nasional Tiongkok, mengamanatkan bahwa semua perusahaan yang melakukan bisnis di Tiongkok atau yang dioperasikan oleh warganegara Tiongkok, dapat diperintahkan untuk menyerahkan data mereka kepada Partai Komunis Tiongkok, sesuka hati Partai Komunis Tiongkok.
Pejabat dan ahli mengatakan bahwa ini berarti semua teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat di Tiongkok, dapat direbut oleh Partai Komunis Tiongkok kapan saja.
Hal yang sama juga berlaku untuk teknologi yang dipasok ke perusahaan milik Tiongkok oleh perusahaan Amerika Serikat, bahkan kekayaan intelektual perusahaan Amerika Serikat yang didanai oleh investor Tiongkok, kata pejabat dan ahli.
Dengan kata lain, Amerika Serikat mengizinkan penjualan teknologi vital kepada sektor sipil di Tiongkok, tetapi Tentara Pembebasan Rakyat dapat memaksa sektor sipil itu untuk menyerahkan teknologi tersebut pada waktu tertentu.
“Kebijakan fusi militer-sipil Tiongkok mengarah pada inklusi teknologi baru untuk militer Tiongkok,” kata anggota Partai Republik Mike Waltz (R-Fla.), yang turut menandatangani surat itu, dalam sebuah email.
“Teknologi ini mencakup teknologi canggih yang tahan panas, Navigasi dan Pengaturan Waktu yang Presisi, dan kecerdasan buatan, Sebagian besar teknologi ini telah dicuri dari Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya,” tambahnya.
Mengingat sifat undang-undang keamanan nasional Partai Komunis Tiongkok, Mike Waltz mengatakan bahwa ia percaya upaya Gina Raimondo untuk meningkatkan perdagangan dengan Tiongkok, secara langsung menghambat upaya keamanan nasional Amerika Serikat dengan cara menyalurkan sumber daya Amerika Serikat ke Partai Komunis Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat.
“Defisit perdagangan kita mencapai sekitar USD 400 miliar dan mengalir langsung ke basis manufaktur Tiongkok, memicu ekspansi militer Tiongkok, dan menciptakan ketergantungan global melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok,” kata Mike Waltz.
Amerika Serikat harus mengambil sebuah pendekatan pemerintah yang menyeluruh untuk menghadapi ancaman eksistensial yang datang dari Partai Komunis Tiongkok
Untuk itu, Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional Amerika Serikat meluncurkan sebuah kampanye pada 22 Oktober untuk memperingatkan dan menginstruksikan organisasi Amerika Serikat yang terlibat dalam teknologi kritis dan yang baru muncul mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh operasi kontra-intelijen negara asing, dan menyatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok secara aktif memanfaatkan teknologi yang diperoleh dari perusahaan Amerika Serikat untuk tujuannya sendiri.
“Ada banyak contoh di mana teknologi, data, bakat, dan modal intelektual dari sektor teknologi Amerika Serikat yang baru muncul ini telah diakuisisi oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan digunakan untuk memenuhi tujuan nasional dan geopolitik Republik Rakyat Tiongkok,” kata Dean Boyd, Kepala Eksekutif Komunikasi Pusat Kontra-Intelijen dan Keamanan Nasional dalam sebuah email.
Namun, upaya semacam itu tampaknya jauh dari perubahan yang diinginkan oleh China Task Force Partai Republik Amerika Serikat.
Untuk saat ini, Casey Fleming mengatakan bahwa kendali ekspor Amerika Serikat yang lemah akan terus memberikan keuntungan strategis bagi rezim Tiongkok dan upaya pengembangan senjata sampai saatnya tiba di mana pemerintah menerima terlibat dalam sebuah perang yang tidak diumumkan dengan Tiongkok.
“Kita berada dalam sebuah skenario masa perang yang sebenarnya, dengan perang hibrida tanpa batas yang dilancarkan oleh Partai Komunis Tiongkok yang menggunakan banyak taktik dan metode singkat dari perang konvensional untuk melemahkan dan menghancurkan kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia,” kata Casey Fleming.
“Kepemimpinan Amerika Serikat akan memahami kebutuhan mendesak untuk sebuah karantina teknologi yang menyeluruh ketika strategi Partai Komunis Tiongkok untuk menghancurkan demokrasi di seluruh dunia secara akurat dipertimbangkan.”
Pejabat-peabat Kementerian Perdagangan Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan oleh The Epoch Times untuk komentar. (Vv)
Hasil Penelitian : Efektivitas 2 Vaksin Amerika Serikat Berada di Bawah 50% Setelah 6 Bulan
oleh Zachary Stieber
Penelitian baru bahwa 2 dari 3 vaksin COVID-19 buatan Amerika Serikat yang penggunaannya telah disetujui oleh pihak berwenang mengalami penurunan efektivitas yang signifikan hingga di bawah 50% setelah 6 bulan.
Para peneliti menemukan bahwa efektivitas vaksin Moderna telah turun dari 89,2% pada Maret tahun ini menjadi 58% pada September. Pada periode waktu yang sama, tingkat efektif vaksin Pfizer turun dari 86,9% menjadi 43,3%, dan tingkat efektif vaksin Johnson & Johnson turun dari 86,4% menjadi 13,1%.
Tahun lalu, Dr. Stephen Hahn, Direktur FDA pada era pemerintahan Trump, mengatakan bahwa FDA tidak akan menyetujui vaksin COVID-19 yang efektivitas dalam perlindungan terhadap infeksi kurang dari 50%.
Para peneliti juga menemukan bahwa setelah enam bulan, efek perlindungan vaksin terhadap kematian juga sangat berkurang, terutama pada orang tua. Namun, mereka tidak membandingkan efektivitas dari Maret hingga September, tetapi menggunakan data untuk menentukan efektivitas dari Juli hingga Oktober tahun ini.
Untuk pasien di atas usia 65 tahun, tingkat efektif vaksin Moderna adalah 75,5%, tingkat efektif vaksin Pfizer adalah 70,1%, dan tingkat efektif vaksin Johnson & Johnson adalah 52,2%.
Bagi kaum muda, vaksin ini lebih efektif : Efektivitas vaksin Pfizer adalah 84,3%, efektivitas vaksin Moderna adalah 81,5%, dan efektivitas vaksin Johnson & Johnson adalah 73%.
Meskipun data menunjukkan bahwa di tahap awal vaksin memiliki efek melindungi yang tinggi terhadap infeksi dan kematian, tetapi para peneliti menulis : “Hasil penelitian kita menunjukkan bahwa vaksin tersebut kurang efektif dalam mencegah infeksi yang terkait dengan varian Delta.
Mereka mengatakan bahwa meskipun orang yang telah divaksinasi berisiko lebih tinggi tertular COVID-19 atau meninggal seiring berjalannya waktu, tetapi orang yang belum divaksinasi masih relatif lebih tinggi kemungkinannya tertular atau meninggal karena penyakit tersebut.
Para peneliti dari Institut Kesehatan Masyarakat (Public Health Institute), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Texas (University of Texas School of Public Health), dan Pusat Medis Urusan Veteran (Veterans Affairs Medical Center) melakukan penelitian ini, dan hasilnya dipublikasikan di majalah ‘Science’.
Dari 1 Februari hingga 1 Oktober, para peneliti menyelidiki kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 dari 780.225 orang veteran. Mereka menggunakan data dari Departemen Urusan Veteran dan memperoleh informasi dari Mercatus Center di Universitas George Mason dan Kantor Presiden Universitas California.
Penulis utama penelitian tersebut, Dr. Barbara Cohn mengatakan dalam sebuah pernyataan : Penelitian yang kami lakukan memberi para peneliti, pembuat kebijakan, dan lainnya dengan dasar yang kuat untuk membandingkan efektivitas jangka panjang dari vaksin COVID, dan Ini memberikan perspektif untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang primer vaksinasi, suntikan yang ditingkatkan dan perlindungan ganda lainnya (termasuk syarat penggunaan masker, menjaga jarak sosial dan melakukan pengujian), Dan intervensi kesehatan masyarakat lainnya. (sin)
Peneliti Temukan Cincin Emas Bertahtakan Batu Kecubung dari Abad ke-7 Periode Akhir Byzantium
Michael Wing
Baru-baru ini dari penggalian kilang anggur terbesar periode Byzantium di Israel, menemukan cincin emas bertahtakan batu kecubung ungu yang diyakini berasal dari abad ke tujuh.
Para peneliti dari Israeli Antiquities Authority menganalisisnya. Batu itu dipastikan terdiri dari silika—bahan umum di banyak permata lainnya—menepis kemungkinan hanyalah sebuah kaca.
Diyakini “orang yang memiliki cincin itu sangat kaya, dan pemakaian permata menunjukkan status dan kekayaan mereka. Cincin seperti itu bisa dipakai oleh pria dan wanita,” kata Dr. Amir Golani, ahli perhiasan kuno untuk Otoritas.
“Batu kecubung disebutkan dalam Alkitab sebagai salah satu dari 12 batu mulia yang dikenakan oleh Imam besar kuil di tutup dada upacaranya,” tambah Golani, yang mengutip bahwa kekuatan tertentu dikaitkan dengan batu kecubung: “Banyak kebajikan melekat pada permata ini, termasuk pencegahan efek samping minum dan mabuk.”
Sebagai bagian dari inisiatif perluasan kota di Yavne, penggalian kilang anggur kuno—yang terbesar di dunia dari periode Byzantium—adalah konteks yang menarik untuk cincin tersebut, mengingat karakteristik batu semi mulia tersebut.
Dr. Elie Haddad, yang merenungkan tujuan pemakainya memiliki cincin seperti itu berkata, “Apakah orang yang memakai cincin itu ingin menghindari mabuk karena minum banyak anggur? Kita mungkin tidak akan pernah mengetahuinya.”
Perhiasan itu ditemukan hanya 150 meter dari sisa-sisa gudang panjang yang berisi toples anggur, yang disebut amphorae, beberapa di antaranya ditemukan terbalik, mungkin disimpan sebelum dibawa ke tempat pemerasan anggur untuk diisi dengan Wine, demikian Israeli Antiquities Authority menyatakan.
Cincin emas yang indah itu mungkin pernah menjadi milik pemilik gudang yang megah, seorang mandor, atau sekadar “pengunjung yang tak beruntung” yang menjatuhkan perhiasan berharga itu dan baru ditemukan beberapa abad kemudian.
Para peneliti memperdebatkan usia cincin, di mana cincin itu ditemukan berasal dari abad ketujuh (hingga periode Byzantium Akhir dan Islam Awal). Meskipun, benda seperti ini mungkin merupakan pusaka berharga yang diturunkan dari generasi ke generasi, dan mungkin sudah ada sejak abad ketiga. Cincin emas dengan batu kecubung tersebut telah diketahui sejak zaman Romawi.
“Penemuan kecil sehari-hari yang ditemukan dalam penggalian menceritakan kisah manusia dan menghubungkan langsung ke masa lalu,” kata Israeli Antiquities Authority, Eli Eskozido.
“Sangat menarik untuk membayangkan pria atau wanita yang memiliki cincin itu, berjalan di sini, dalam realitas yang berbeda dengan apa yang kita ketahui di kota Yavne saat ini,” tambahnya.
Pabrik anggur Byzantium dibuka untuk dilihat publik pada Jumat, 5 November 2021. Pengunjung diundang untuk menjelajahinya. (asr)
Anjing Siberian Husky Ini Mengekspresikan Wajah Lucu dan Konyol ke Pintu Kaca Saat Dia Ingin Masuk ke Rumah
Caters News
Anjing Husky ini memiliki kebiasaan lucu dengan mengekspresikan wajah konyol ke jendela pemiliknya.
Siberian husky berusia 2 tahun milik Anna Dunford, yang bernama Baloo, menghibur keluarganya dengan menempelkan wajah ke jendela dan mengekspresikan berbagai wajah lucu dan konyol.
Pria 36 tahun dari Polymouth, Inggris ini mengatakan bahwa gambar-gambar lucu itu menangkap kepribadian Baloo dengan sempurna, karena dia adalah anak yang sedikit nakal.
Sementara ibu Anna sedang menyiapkan sarapan Baloo, dia berbalik untuk melihat wajahnya menempel di jendela.
“Ibuku sedang menjaga [Baloo] suatu hari dan ketika dia sedang memilih sarapannya, dia terkejut ketika dia melihat sekeliling dan melihat wajahnya menempel di jendela pintu dengan lidah dan giginya terlihat,” ujar Anna.
“Baloo membuat kebiasaan menarik wajah ini sekarang dan paling lucu, Kamu tak akan bisa menahan tawa,” ujarnya.
Jika Baloo pergi ke pekarangan atau keluar ruangan dan ingin kembali masuk ke rumah, dia akan menempelkan wajahnya ke jendela atau mulai menjilatinya dengan penampilan wajah yang lucu.
“Apalagi kalau ada orang di sekitar rumah, kadang dia tidak ada di kamar karena tidak semua orang suka anjing,” tambah Anna.
“Jadi, dia akan menjilat jendela dan menempelkan wajahnya ke jendela untuk mendapatkan perhatian kita. Ini sangat menghibur orang-orang yang datang berkunjung. Mereka pikir dia lucu,” katanya.
Anna juga memelihara induk Baloo, yang disebut Bear. Keduanya sangat bertolak belakang satu sama lain.
“Dia adalah karakter kecil, Dia cukup konyol dan suka bersamaku. Dia membuatku tersenyum sepanjang hari,” imbuhnya.
Meskipun dia membuat pekerjaan Anna menjaga kebersihan jendela jauh lebih sulit, dia tidak keberatan karena sangat lucu.
“Ini lucu dan ketika kami berhasil mengambil foto apa yang dia lakukan membuat semua orang tertawa,” tambahnya. (asr)
Hilangkan Kecanduan Gula Tanpa Menjadi Gila
FRANK LIPMAN
Seperti kata pepatah—semua orang membicarakan gula, tapi apa yang mereka lakukan? Ini adalah keinginan saya yang kuat bahwa mereka sedang berusaha untuk berhenti dari gula.
Mengapa?
Jawaban singkatnya, bahwa gula adalah zat yang sangat merusak yang kebanyakan orang mengonsumsinya terlalu banyak. Jawaban yang lebih panjang adalah, bahwa hampir setiap hari, lebih banyak penelitian membuktikan apa yang selalu diyakini oleh komunitas kesehatan yang optimal: bahwa gula memainkan peran penting dalam perkembangan banyak penyakit mematikan yang paling kita takuti, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan Al- zheimer. Memang, tubuh kita membutuhkan sejumlah kecil gula untuk berfungsi, tetapi rata-rata orang makan gula per ons, bukan molekulnya.
Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa rata-rata asupan orang dewasa mendekati 59 kilogram gula per tahun—jumlah zat apa pun yang mencengangkan, apalagi memiliki implikasi kesehatan yang begitu berbahaya. Jadi apa yang kita lakukan sekarang? Singkatnya: singkirkan gula ke pinggir jalan—hidup Anda benar-benar bergantung padanya.
Tips Menghilangkan Kecanduan Gula
Berikut adalah beberapa pemikiran tentang cara membebaskan diri dari gula sehingga Anda dapat menjalani kehidupan yang manis selama bertahun-tahun yang akan datang.
Makan secara teratur
Makan tiga kali dan dua kali snack atau lima kali makan kecil sehari. Bagi banyak orang, jika mereka tidak makan secara teratur, kadar gula darah mereka turun, mereka merasa lapar, dan lebih cenderung mendambakan makanan ringan manis.
Pilih makanan utuh (whole food)
Semakin dekat makanan dengan bentuk aslinya, semakin sedikit gula olahan yang dikandungnya. Makanan dalam bentuk alami, termasuk buah-buahan dan sayuran, biasanya tidak menimbulkan masalah metabolisme bagi tubuh yang normal, terutama bila dikonsumsi dalam variasi.
Sarapan dengan protein, lemak, dan fitonutrien untuk memulai hari Anda dengan benar
Tipikal sarapan yang penuh dengan karbohidrat dan makanan manis atau bertepung. Ini adalah pilihan terburuk, karena Anda akan memicu keinginan terhadap gula sepanjang hari. Makan sarapan yang baik sangat penting untuk mencegah keinginan terhadap gula.
(Fitonutrien adalah senyawa alami yang ditemukan dalam makanan nabati seperti sayuran, buah, produk biji-bijian dan kacang-kacangan.)
Cobalah untuk memasukkan protein dan/atau lemak setiap kali makan
Ini membantu mengontrol kadar gula darah. Pastikan mereka adalah sumber yang sehat.
Tambahkan rempah-rempah
Ketumbar, kayu manis, pala, cengkeh, dan kapulaga secara alami akan mempermanis makanan Anda dan mengurangi rasa lapar.
Konsumsi suplemen multivitamin dan mineral berkualitas baik, asam lemak omega 3, dan vitamin D3
Kekurangan nutrisi dapat memperburuk keinginan terhadap gula, dan semakin sedikit kekurangan nutrisi, semakin sedikit keinginan pada gula. Nutrisi tertentu tampaknya meningkatkan kontrol gula darah, termasuk kromium, vitamin B3, dan magnesium.
Gerakkan tubuh Anda
Berolahraga, menari, melakukan yoga, atau menyapu halaman. Gerakan apa pun yang Anda nikmati akan membantu mengurangi ketegangan, meningkatkan ener- gi, dan mengurangi kebutuhan Anda akan gula.
Tidur yang cukup
Saat kita lelah, kita sering menggunakan gula sebagai energi untuk melawan rasa lelah tersebut.
Lakukan detoks
Pengalaman saya adalah bahwa ketika orang melakukan detoks, tidak hanya mengatur ulang nafsu makan mereka, tetapi juga sering mengurangi keinginan mereka pada gula. Setelah kecanduan gula awal berlalu, tubuh kita menyesuaikan diri dan kita bahkan tidak menginginkan gula lagi.
Bersikaplah terbuka untuk mengeksplorasi masalah emosional seputar kecanduan gula Anda
Sering kali keinginan kita akan gula lebih untuk kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.
Jauhkan camilan manis dari rumah dan kantor Anda.
Sulit untuk mengemil hal-hal yang tidak ada. Anda akan mengurangi pemanjaan dadakan jika dibutuhkan upaya pergi ke supermarket
Jangan mengganti pemanis buatan dengan gula.
Ini tidak akan banyak mengubah keinginan Anda untuk permen. Jika Anda membutuhkan pemanis, cobalah Stevia, itu yang paling sehat.
Belajar membaca label
Didiklah diri Anda sendiri tentang apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh— meskipun saya akan mendorong Anda untuk makan sesedikit mungkin makanan yang memiliki label. Semakin panjang daftar bahan, semakin besar kemungkinan gula akan dimasukkan dalam daftar itu.
Periksa gram gula, dan pilih produk dengan gula paling sedikit per porsi (1 sendok teh gula kira-kira setara dengan 4 gram). Kenali istilah gula dan kenali bahwa semua ini adalah pemanis: agave, sirup jagung, gula jagung, sirup jagung fruktosa tinggi, sukrosa, dekstrosa, madu, gula tebu, kristal tebu, konsentrat jus buah, molase, laktosa, dekstrin, dan masih banyak lagi.
Hindari gula yang tersembunyi
Ingatlah bahwa sebagian besar karbohidrat “kompleks” yang kita konsumsi seperti roti (termasuk gandum utuh), bagel, dan pasta tidak terlalu kompleks sama sekali. Mereka biasanya sangat halus atau bertindak seperti gula dalam tubuh dan harus dihindari.
Menakut-nakuti diri sendiri
Hubungan cinta kita dengan gula tidak semuanya ada dalam pikiran, karena ada komponen fisik yang kuat untuk kecanduan gula. Konon, salah satu cara untuk memulai perjalanan bebas gula Anda adalah dengan membingkai ulang cara Anda berpikir tentang gula. Perlakukan itu seperti narkoba, sejenis heroin legal, kekuatan gelap yang harus dihindari, dan zat yang penggunaannya mengarah pada kehancuran fisik. Selanjutnya, lihat program acara 60 Minutes dari CBS yang berjudul “Apakah Gula Beracun?”—ini adalah laporan yang berpotensi mengubah hidup siapa saja yang membutuhkan sedikit banyak inspirasi untuk mengatasi gula.
Bagi Pecandu Akut, Cobalah Salah Satu Berikut Ini
Konsumsi L-Glutamine, 1.000-2.000 mg setiap beberapa jam seperlunya
Asam amino ini ditemukan secara alami di dalam tubuh. Ini sering mengurangi keinginan mengidam gula karena otak menggunakannya sebagai bahan bakar.
Ambil “istirahat untuk bernapas”
Temukan tempat yang tenang, merasa nyaman, dan duduk selama beberapa menit dan fokus pada napas Anda. Setelah beberapa menit, keinginan akan hilang.
Alihkan perhatian Anda
Berjalan-jalan, jika mungkin, di alam. Keinginan pada gula biasanya berlangsung maksimal 10 hingga 20 menit. Jika Anda dapat mengalihkan perhatian dengan se- suatu yang lain, maka sering kali akan berlalu. Semakin banyak Anda melakukan ini, semakin mudah dan semakin mudah mengatasi keinginan pada gula.
Minum banyak air
Kadang-kadang minum air atau air berkarbonasi dapat mengatasi keinginan pada gula. Juga, terkadang apa yang kita anggap sebagai keinginan makan sebenar- nya adalah rasa haus.
Makanlah sepotong buah
Jika Anda menyerah pada keinginan, makanlah sepotong buah; yang seharusnya dapat memuaskan keinginan pada makanan manis, dan tentunya jauh lebih sehat. (yud)
Dr. Frank Lipman adalah pendiri dan direktur Eleven Eleven Wellness Center di New York City. Artikel ini awalnya dipublikasikan di NaturallySavvy.com
AS Terapkan Peraturan untuk Penerbangan Internasional, Penumpang dari 33 Negara Harus Divaksinasi Penuh
Li Linzhao – NTD melaporkan dari New York
Amerika Serikat mulai menerapkan peraturan masuk penerbangan internasional baru pada Senin (8/11/2021) mewajibkan penumpang dari 33 negara untuk divaksinasi sepenuhnya sebelum mereka dapat masuk ke AS.
Itu setelah AS menutup perbatasannya karena epidemi COVID-19 selama lebih dari satu setengah tahun. Kini AS menerapkan kebijakan imigrasi baru untuk penumpang penerbangan internasional yang masuk.
Peraturan ini berlaku untuk total 33 negara termasuk Tiongkok, India, Brasil, Afrika Selatan, Inggris Raya, dan sebagian besar Eropa. Penumpang di negara-negara ini harus divaksinasi lengkap terhadap COVID-19 sebelum naik pesawat dan menunjukkan bukti hasil tes COVID-19 negatif dalam waktu tiga hari .
Penumpang masuk yang disetujui oleh Amerika Serikat telah divaksinasi. Itu adalah vaksin COVID-19 yang disetujui oleh WHO untuk penggunaan darurat. Contohnya termasuk vaksin Pfizer, Modena, Johnson & Johnson, dan AstraZeneca, serta vaksin Sinopharm dan Sinovac. Vaksin Satelit V Rusia dan Medigen dari Taiwan belum termasuk.
Untuk pelancong internasional di bawah usia 18 tahun, Amerika Serikat tidak mengharuskan mereka untuk divaksinasi sepenuhnya, tetapi mereka perlu menjalani tes COVID-19. Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah dibebaskan dari tes.
Warga Amerika yang belum divaksinasi hanya perlu menunjukkan bukti bahwa mereka telah dites negatif untuk COVID-19 dalam sehari. Aturan ini tidak berlaku untuk penerbangan dalam negeri Amerika Serikat.
Peraturan baru ini mengharuskan maskapai untuk menerapkannya, jika tidak, dendanya bisa mencapai 35.000 dolar AS. (hui)
Peneliti Menyerukan Penghentian Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Wanita Hamil Setelah Analisis Ulang Studi CDC
Zachary Stieber
Dua peneliti mengatakan negara-negara harus menghentikan pemberian vaksin COVID-19 untuk wanita hamil dan menyusui setelah menganalisis ulang sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Penelitian yang dimaksud, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada April, telah digunakan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS dan lembaga kesehatan di negara-negara lain untuk membenarkan anjuran vaksinasi untuk wanita hamil dan ibu yang baru saja memiliki anak.
“Sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap lebih dari 35.000 wanita yang hamil dan telah menerima sebuah vaksin COVID-19 mRNA menunjukkan bahwa efek samping setelah vaksinasi adalah sangat mirip terjadi pada wanita hamil jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil,” kata pemerintah Australia dalam sebuah panduan untuk vaksinasi COVID-9 untuk wanita.
Namun, penelitian tersebut telah diperbaiki bulan lalu setelah kekhawatiran diajukan oleh seorang peneliti di Belgia. Para ilmuwan CDC mengakui bahwa mereka seharusnya menjelaskan, bahwa mereka tidak dapat secara akurat menghitung sebuah perkiraan risiko untuk keguguran. Dikarenakan, data tindak-lanjut belum tersedia untuk sebagian besar wanita.
Perbaikan penelitian tersebut menyelesaikan beberapa masalah, tetapi masih ada masalah lagi, menurut Dr. Simon Thornley, seorang dosen senior di Bagian Epidemiologi dan Biostatistik Universitas Auckland, dan Dr. Aleisha Brock, peneliti lainnya di Selandia Baru.
“Kesimpulan artikel tersebut pada pokoknya tidak berubah seperti yang kami yakini dijamin dari analisis ulang kami mengenai asosiasi yang terkait dengan paparan dini terhadap vaksin pada kehamilan, yang menunjukkan pada pokoknya sebuah peningkatan risiko dari latar belakang,” kata Dr. Simon Thornley kepada The Epoch Times melalui sebuah email.
Dr. Simon Thornley dan Dr. Aleisha Brock, menganalisis ulang data tersebut dan menghitung kejadian keguguran pada trimester pertama, sebenarnya adalah 82 persen hingga 91 persen dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Science, Public Health Policy, and the Law.
Dari 827 kehamilan yang dilaporkan melalui registrasi V-Safe, yang dioperasikan oleh CDC, 712 kehamilan menghasilkan kelahiran hidup. Hampir semuanya termasuk wanita yang menerima vaksinasi pada trimester ketiga. Dari kehamilan lainnya, 104 kehamilan mengalami keguguran. Sebagian besar keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 13 minggu.
Menggunakan data dari penelitian tersebut dan beberapa perkiraan, peneliti Selandia Baru menghitung bahwa aborsi spontan terjadi pada 81,9 persen hingga 91,2 persen wanita yang menerima vaksinasi sebelum usia kehamilan 20 minggu.
“Kami mempertanyakan kesimpulan penelitian Shimabukuro dan yang lainnya untuk mendukung penggunaan vaksin mRNA pada awal kehamilan, yang sekarang telah tergesa-gesa dimasukkan ke dalam banyak pedoman internasional untuk penggunaan vaksin, termasuk Selandia Baru,” kata para peneliti.
“Asumsi bahwa paparan pada kohort trimester ketiga adalah mewakili efek paparan selama kehamilan dipertanyakan dan mengabaikan pengalaman masa lalu dengan obat-obatan seperti thalidomide. Bukti keamanan produk bila digunakan pada trimester pertama dan trimester kedua tidak dapat ditetapkan sampai kohort ini diikuti setidaknya selama periode perinatal atau keamanan jangka panjang yang ditentukan untuk setiap bayi yang lahir dari ibu yang menerima vaksinasi selama kehamilan,” tambah para peneliti.
Pfizer, tercatat, mengatakan pada label vaksinnya bahwa data yang tersedia di vaksin “pemberian kepada wanita hamil adalah tidak cukup untuk menginformasikan risiko terkait-vaksin dalam kehamilan.”
Para peneliti CDC menyimpulkan temuan mereka, tidak menunjukkan sinyal keamanan yang jelas di antara wanita hamil yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna. Para peneliti CDC mengatakan temuan mereka tidak selalu mewakili posisi CDC, tetapi CDC mengaitkan ke penelitian tersebut di situs webnya dan menggunakan penelitian tersebut untuk mempromosikan vaksinasi pada wanita hamil, dan sebuah pertanyaan dikirim ke penulis utama penelitian diteruskan ke seorang juru bicara CDC, yang menunjuk ke sebuah pernyataan di bulan Agustus mengenai penelitian tersebut.
“Kami menyadari bahwa beberapa data telah digunakan untuk menghitung sebuah angka keguguran yang lebih tinggi,” kata CDC saat itu.
Ini bukanlah sebuah perhitungan yang pantas berdasarkan data yang tersedia karena lebih dari 1.000 kehamilan sedang berlangsung, dan data hasil mereka tidak tersedia pada saat laporan. Sekitar 10-25% kehamilan yang diketahui berakhir dengan keguguran. Para ahli CDC akan terus mempelajari efek vaksinasi COVID-19 terhadap kehamilan dan memantau dengan cermat setiap masalah keamanan.
Juru bicara tersebut juga merujuk pada dua surat penelitian mengenai wanita hamil dan vaksin COVID-19 yang telah diterbitkan. Salah satunya adalah dari peneliti CDC yang mengatakan perkiraan risiko keguguran yang menyertai vaksinasi berada dalam kisaran keguguran total, terlepas dari penyebabnya.
Yang lain, dari peneliti luar, mempelajari data CDC dan mencapai sebuah kesimpulan yang serupa.
“Temuan ini meyakinkan dan dapat membantu menginformasikan diskusi mengenai vaksinasi COVID-19 selama kehamilan di antara wanita hamil dan penyedia layanan kesehatan bagi wanita hamil,” kata juru bicara itu, menambahkan bahwa “bukti yang berkembang mengenai keamanan dan efektivitas vaksinasi COVID-19 selama kehamilan menunjukkan bahwa manfaat menerima sebuah vaksin COVID-19 lebih besar daripada risiko yang diketahui atau potensial.”
Hong Sun, peneliti di Belgia yang menunjukkan masalah aslinya dalam penelitian awal CDC yang mendorong sebuah perbaikan, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ia tidak setuju dengan analisis ulang Dr. Simon Thornley dan Dr. Aleisha Brock.
“Sementara saya juga menyarankan untuk menghapus 700 kasus dari dominator, saya juga menganggap persamaan semacam itu sudah tidak valid lagi, dengan kata lain, adalah tidak mungkin untuk menghitung angka yang akurat dari angka aborsi spontan dengan yang diberikan data, dan pandangan ini diakui oleh CDC. Dalam penelitian tindak lanjut CDC, sebuah angka yang lebih masuk akal dihitung dan saya menganggap itu adalah sebuah perkiraan yang adil,” kata Hong Sun dalam sebuah pesan LinkedIn.
CDC menganjurkan wanita hamil mendapatkan sebuah vaksin COVID-19, dengan sedikit pengecualian.
Dr. Simon Thornley tidak begitu yakin. Ia mengatakan penelitian tersebut tidak menunjukkan peningkatan risiko dalam mendapatkan vaksin COVID-19, tetapi ada beberapa pertanyaan mengenai pemilihan peserta.
“Setidaknya ada beberapa pertanyaan terkait pemilihan peserta yang merupakan sebuah masalah untuk penelitian kasus, dibandingkan dengan sebuah analisis kohort seperti yang ditemukan dalam data CDC. Data yang membahas masalah keamanan ini, terutama yang berkaitan dengan paparan vaksin mRNA sejak dini kehamilan adalah langka, dari bukti yang diterbitkan, dan saya akan menanyai siapa pun yang percaya hal itu dengan cara pasti apa pun,” kata Dr. Simon Thornley kepada The Epoch Times.
“Karena risiko kematian atau hasil yang parah setelah infeksi COVID-19 umumnya adalah sangat rendah untuk orang-orang yang lebih muda, termasuk wanita hamil, kami berhati-hati terhadap penggunaan vaksin, mengingat ketidakpastian mendasar yang ada,” tambah Dr. Simon Thornley. (VV)