Media AS melaporkan, Perusahaan Boeing bulan ini sedang melakukan investigasi terhadap temuan 2 botol kosong bekas minuman keras ‘Tequila’ dalam pesawat Air Force One generasi baru. Sampai saat ini belum jelas diketahui bagaimana 2 botol tersebut bisa berada dalam pesawat khusus kepresidenan Amerika Serikat masa depan ini
Wall Street Journal yang mengutip sumber informasi yang dapat dipercaya pada 18 September memberitakan bahwa awal bulan ini di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, Boeing menemukan 2 botol kosong ‘Tequila’ dalam pesawat kepresidenan generasi baru yang sedang dalam pembangunan. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui dengan pasti bagaimana botol-botol tersebut bisa masuk ke area yang dijaga ketat.
Meskipun Boeing dalam beberapa tahun belakangan ini sering menemukan masalah tentang adanya peralatan, kain lap, dan sampah yang tertinggal dalam pesawat baik komersial atau militer yang sedang dibangun, namun penemuan botol kosong minuman keras ini dianggap sangat serius karena melibatkan alkohol dan pesawat jet masa depan untuk kepresidenan AS yang penuh kerahasiaannya.
Seorang juru bicara perusahaan Boeing mengatakan bahwa, insiden itu jelas disebabkan oleh karyawan dan mengatakan perusahaan sedang bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dan operasi manufakturnya.
Dua pesawat jet Air Force One generasi baru yang sedang dibangun ini merupakan pesawat penumpang besar Boeing 747-8 yang mengalami transformasi secara substansial, yang disebut varian militer VC-25B.
Karyawan Boeing perlu memperoleh izin keamanan khusus untuk bekerja di pesawat kepresidenan ini. Dalam dokumen pengadilan yang menangani perselisihan antara pemasok dengan Boeing pada awal tahun ini, pengacara perusahaan Boeing menyandingkan kedua pesawat generasi baru ini dengan proyek pertahanan nasional seperti rudal balistik. Ia mengatakan bahwa proyek pembangunan pesawat-pesawat ini memiliki hak prioritas nasional tertinggi.
Wall Street Journal mengutip informasi dari seorang sumber mengabarkan bahwa, perusahaan Boeing tidak menganggap penemuan ini sebagai insiden penemuan serpihan benda asing yang biasa dalam kalangan industri dikenal sebagai FOD. Karena alkohol tidak diperbolehkan di fasilitas pabrik mana pun. Orang yang akrab dengan permasalahan ini juga mengatakan bahwa perusahaan Boeing menaruh perhatian sangat tinggi terhadap insiden ini.
Seorang juru bicara Gedung Putih melimpahkan permasalahan tersebut kepada Angkatan Udara AS. Seorang juru bicara Angkatan Udara mengatakan bahwa Boeing telah memberitahu kepada departemen di Angkatan Udara, bahwa ini adalah masalah personel perusahaan dan tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan transformasi pesawat yang sedang berlangsung.
Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa baik Angkatan Udara AS maupun Badan Manajemen Kontrak Pertahanan (Defense Contract Management Agency) dari Pentagon yang memantau dengan cermat kualitas produksi, telah menyampaikan tuntutan agar Boeing lebih bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek VC-25B memenuhi persyaratan kontrol kualitas yang ketat.
Badan Manajemen Kontrak Pertahanan menyatakan bahwa pihaknya akan menangani insiden FOD ini dengan serius, dan sedang bekerja sama dengan kontraktor untuk memperbaiki masalah tersebut.
Perusahaan Boeing telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump pada tahun 2018, untuk membangun 2 pesawat kepresidenan generasi baru dengan nilai sebesar USD. 3,9 miliar. (Sin)
Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) merekomendasikan pada 17 September, bahwa dosis ketiga vaksin Pfizer tidak boleh ditambahkan kepada orang berusia 16 tahun ke atas.
Sepanjang pertemuan, para ilmuwan FDA independen skeptis tentang apakah perlu memvaksinasi masyarakat umum dengan dosis ketiga vaksin MRNA Pfizer untuk virus Komunis Tiongkok (COVID-19) untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Pada akhirnya, para ilmuwan memilih dengan angka 16:3 untuk merekomendasikan agar tidak meningkatkan suntikan untuk orang di atas usia 16 tahun.
Untuk memperkuat argumen menentang merekomendasikan booster untuk populasi umum, slide yang disediakan oleh para ahli menunjukkan bahwa risiko infeksi untuk orang sehat berusia 30 tahun hanya 0,0004% atau 1/25 juta. Suntikan booster vaksin untuk orangtua dapat meningkatkan risiko terkena miokarditis.
FDA sering mengacu pada saran dari komite penasihat sebelum memutuskan persetujuan obat dan peraturan terkait.
Saat ini, FDA dan CDC AS, hanya mengizinkan orang yang sedang mempersiapkan transplantasi organ atau mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah untuk divaksinasi dengan dosis ketiga.
Namun demikian, hasil awal pada 17 September mungkin menempatkan agenda vaksinasi federal menghadapi ujian besar. Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) pada 15 September mengumumkan, akan memberikan vaksin dosis ketiga kepada masyarakat secara besar-besaran mulai 20 September. Tindakan ini kontroversial karena mengabaikan bahwa FDA sedang mempertimbangkan pengajuan Pfizer dan pertimbangan Komite Penasihat Praktik Imunisasi.
Menurut laporan NPR, faktor yang telah diusulkan untuk mendukung dosis vaksin ketiga pada tahap ini mencakup beberapa data yang menunjukkan bahwa daya perlindungan vaksin Pfizer akan melemah seiring waktu. Sedangkan jenis virus Delta yang sangat menular menyebabkan di banyak negara tingkat diagnosis melonjak.
Namun demikian, laporan dari pertemuan ke-17 secara umum menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, vaksin masih efektif melindungi orang-orang dari penyakit serius, rawat inap, dan kematian.
Dalam pertemuan tersebut, pembicara dari FDA, Pfizer, CDC, Israel dan Inggris masing-masing memperkenalkan data tentang pandemi, pengalaman dalam memvaksinasi Pfizer dan tes laboratorium. (hui)
ETIndonesia- Kementerian Kesehatan Singapura pada Minggu (19/9) mengonfirmasi sebanyak 1.012 kasus baru COVID-19 di Singapura, sehingga total kasus di negara itu menjadi 77.804 kasus
Dikutip dari Yahoo news, kasus tersebut antara lain 919 kasus komunitas, 90 kasus warga asrama dan tiga kasus impor. Ada 321 lansia yang berusia di atas 60 tahun di antara kasus lokal.
Kasus-kasus yang diimpor telah ditempatkan di Stay-Home Notice (SHN) atau diisolasi pada saat kedatangan di Singapura. Satu kasus terdeteksi saat kedatangan di Singapura, sementara dua lainnya saat diisolasi.
Beberapa panti jompo menjadi klaster aktif yang dipantau ketat oleh kementerian kesehatan setempat, termasuk Woodlands Care Home dengan 12 kasus, Windsor Convalescent Home dengan 10 kasus dan All Saints Home Jurong East dengan 15 kasus.
Klaster Toa Payoh Lorong 8 Market and Food Centre saat ini memiliki 41 kasus. Otoritas kesehatan setempat mengatakan adanya penularan di tempat kerja dengan penyebaran lebih lanjut ke kontak rumah tangga. Dari 41 kasus tersebut, 24 sebagai staf dan 17 kasus merupakan kontak rumah tangga.
Tiga kasus ditambahkan ke klaster Pfizer Asia Pasifik, yang kini memiliki total 29 kasus. Kemenkes setempat mencatat bahwa ada penularan di tempat kerja tanpa bukti penyebaran di luar tempat kerja. Semua kasus adalah staf dan fasilitas tidak terlibat dalam produksi vaksin.
Pihak berwenang memperkirakan, kasus baru harian di Singapura diperkirakan akan melonjak menjadi 2.000 kasus pada awal Oktober, jika tingkat infeksi saat ini berlanjut.
Sebanyak 118 pasien membutuhkan suplementasi oksigen; 21 di ICU Lebih dari 66.600 kasus di Singapura, atau sekitar 99 persen dari total keseluruhan sudah pulih sepenuhnya dari infeksi dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Hingga Minggu 19 September, 873 kasus yang masih dalam perawatan, sebagian besar dalam kondisi baik. Saat ini terdapat 118 kasus penyakit serius yang membutuhkan suplementasi oksigen dan 21 kasus dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).
Dari mereka yang sakit parah, 116 pasien terdiri di atas usia 60 tahun.
Otoritas Singapura mengklaim, Selain 60 pasien yang meninggal dunia karena komplikasi COVID-19, 15 lainnya dinyatakan positif virus dipastikan meninggal dunia karena penyebab yang tidak terkait, termasuk tiga kasus kematiannya dikaitkan dengan serangan jantung dan empat lainnya dikaitkan dengan penyakit koroner jantung.
Selama 28 hari terakhir, persentase kasus lokal yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan adalah 98,1 persen. Selama periode yang sama, 195 kasus memerlukan suplementasi oksigen, 19 berada di ICU, dan empat meninggal, di antaranya tidak ada yang divaksinasi lengkap.
Hingga Sabtu 18 September, sekitar 8,9 juta dosis vaksin COVID-19 telah disuntikkan di bawah program vaksinasi nasional Singapura. Sekitar 4,57 juta warga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan sekitar 4,45 juta telah menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap.
Secara terpisah, 183.202 dosis vaksin lain yang diakui dalam World Health Organization’s Emergency Use Listing (WHO EUL) telah diberikan pada hari Sabtu, mencakup 87.054 individu.
Ini berarti bahwa 82 persen penduduk Singapura telah menyelesaikan rejimen lengkap mereka, atau menerima dua dosis vaksin COVID-19, dan 84 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. (asr)
Lima organisasi non-pemerintah dari Eropa, Amerika dan Asia mengadakan KTT Anti-Pengambilan Paksa Organ Hidup. KTT diikuti oleh para ahli dan politisi dari 19 negara yang diadakan dalam 6 sesi pertemuan mulai 17 hingga 26 September.
Pada sesi pertama ini, 8 orang ahli medis selain mengutuk keras pemerintah komunis Tiongkok yang “menutup mata” terhadap tindakan pengambilan paksa organ hidup, mereka juga mengusulkan langkah-langkah untuk mencegah pengambilan paksa organ dari tubuh hidup.
Para ahli dari berbagai negara yang berkecimpung dalam berbagai bidang profesional, berkumpul di KTT Online Anti-Pengambilan Paksa Organ Hidup Dunia yang mendiskusikan tentang kejahatan manusia yang terjadi di daratan Tiongkok.
Dokter Shi-Wei Huang, Direktur Departemen Urologi Cabang Yunlin Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan mengatakan : “Kami melihat bangsal-bangsal rumah sakit transplantasi di daratan Tiongkok masih terus diperbanyak. Tetapi sebaliknya, jumlah transplantasi di Tiongkok dari tahun 2006 hingga pertengahan 2015 selain tidak meningkat malahan menurun. Jadi untuk apa rumah sakit terus memperluas bangsal mereka ? Sampai hari ini, fakta tentang transplantasi organ di daratan Tiongkok tetap gelap, tidak transparan, dilaksanakan secara rahasia”.
Dalam 20 tahun terakhir, tuduhan pengambilan paksa organ dari tubuh hidup terhadap para korban termasuk praktisi Falun Gong, warga etnis Uighur Xinjiang dan tahanan hati nurani lainnya oleh pemerintah partai komunis Tiongkok (PKT) terus bermunculan.
(Provided by DAFOH)
Kebanyakan pasien transplantasi organ di negara-negara Barat membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menunggu organ yang mereka butuhkan, tetapi di daratan Tiongkok, hal itu hanya perlu menunggu waktu beberapa minggu, beberapa hari, bahkan hanya beberapa jam untuk memperolehnya. Hal mana menunjukkan bahwa betapa besarnya pasokan organ untuk transplantasi ini.
Dr. Torsten Trey, Direktur Eksekutif Doctors Against Forced Organ Harvesting atau Organisasi Pengambilan Organ (DAFOH) mengatakan : “Sejak tahun 1999, PKT terus melakukan kampanye pemberantasan terhadap Falun Gong, pengadilan menyerahkan eksekusi terhadap praktisi Falun Gong yang tidak bersalah kepada rumah sakit, dan memperalat para ahli transplantasi, menjadikan para ahli transplantasi sebagai algojo dengan atas nama transplantasi. Namun, membunuh orang yang hidup untuk menyembuhkan orang lain telah mengubah perawatan medis menjadi tindakan konyol dan melanggar sumpah dokter”.
Ketika para dokter dan cendekiawan dari berbagai negara mengutuk tindakan biadab yang dilakukan oleh komunis Tiongkok, mereka meminta masyarakat internasional untuk tidak menjadi kaki tangan komunis Tiongkok dan mengusulkan langkah-langkah khusus pencegahannya.
Profesor G. Weldon Gilcrease, Direktur Onkologi di Fakultas Kedokteran Universitas Utah, AS mengatakan : “Di institusi kami sendiri, saya dan yang lainnya berusaha melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan dalam upaya menghentikan pengambilan paksa organ dari tubuh hidup. Sebagai contoh, di organisasi kami yang melakukan transplantasi dalam jumlah sedang setiap tahunnya, saya dan orang-orang yang berkecimpung dalam sistem transplantasi mencoba dengan cara kami sendiri untuk mencegah dokter dari daratan Tiongkok datang ke sini untuk menerima pelatihan transplantasi. Karena mereka bisa saja menjadi algojo transplantasi biadab setelah kembali ke negaranya”.
Raymond Scalettar, mantan ketua AMA Council of American Medical Association mengatakan : “Di masa mendatang, kita perlu tandatangan surat komitmen dari mereka yang datang ke Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan dalam transplantasi, mereka sebelumnya harus menyetujui prinsip-prinsip etika ini sebelum dapat diizinkan mengikuti pelatihan”.
KTT yang diselenggarakan bersama oleh 5 organisasi non-pemerintah dari Eropa, Amerika dan Asia akan berlangsung dalam 6 sesi pertemuan dari 17 hingga 26 September.
Sebanyak 38 orang ahli dan politisi dari 19 negara dan bidang keahlian yang berbeda, berkumpul pada kesempatan ini untuk membahas dampak yang mendalam dari kebrutalan pengambilan paksa organ di daratan Tiongkok dari aspek kemanusiaan, kedokteran, hukum, politik, media, masyarakat sipil. Dan, rencananya juga akan mengeluarkan kebijakan, atau mengajukan proposal untuk memerangi dan mencegah berlangsungnya pengambilan organ hidup. (sin)
Kekebalan yang diberikan melalui pemulihan dari COVID-19 adalah lebih baik daripada perlindungan yang diberikan oleh vaksin COVID-19, seorang penemu vaksin terkemuka mengatakan, sebagian mengutip sebuah penelitian baru-baru ini dari Israel.
Para peneliti Israel menemukan bahwa orang-orang di Israel yang telah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 Pfizer adalah 13 kali lebih cenderung tertular varian Delta virus Komunis Tiongkok dan 27 kali lebih berisiko terkena penyakit bergejala, dibandingkan dengan orang-orang yang telah sembuh dari COVID-19.
“Sekarang telah ditunjukkan di makalah itu dan makalah lainnya bahwa luasnya respons imun itu dalam hal populasi memori sel T dan sel B adalah lebih beragam dan lebih tahan lama daripada luasnya respons imun yang ditimbulkan oleh vaksin-vaksin berbasis-lonjakan saja,” kata Dr. Robert Malone, penemu vaksin berdasarkan mRNA, di Program American Thought Leaders Epoch TV.
Sementara antibodi berkurang seiring waktu, sel T, satu jenis sel darah putih yang melindungi terhadap infeksi, dan sel B dapat bertahan seumur hidup.
Pihak berwenang kesehatan federal mengakui kekebalan alami ada, tetapi terus-menerus mengklaim bahwa perlindungan dari vaksin adalah lebih baik, mengacu pada sebuah set penelitian yang berbeda, termasuk satu dari Kentucky yang diterbitkan oleh negara bagian dan para peneliti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS.
Pihak berwenang terus-menerus mendesak semua orang, terlepas dari infeksi sebelumnya, untuk mendapatkan sebuah vaksin.
Namun, beberapa ilmuwan lain mengatakan semakin banyak bukti mengenai kekebalan alami, harus memainkan sebuah peran yang lebih besar dalam diskusi kebijakan mengenai vaksinasi di tengah pandemi.
“Kekebalan alami adalah sangat bagus. Kita lebih baik memfokuskan upaya kita pada orang-orang yang tidak menerima vaksinasi dan belum pulih dari infeksi sebelumnya,” kata Dr. Vinay Prasad, seorang profesor di Departemen Epidemiologi Biostatistik Universitas California San Francisco, menulis di media sosial selama akhir pekan.
"Even if we had 100% vaccine uptake with these vaccines…we would not be able to stop the spread of the virus through the US population. We would slow it."
— American Thought Leaders 🇺🇸 with @JanJekielek (@AmThoughtLeader) September 3, 2021
Dr. Robert Malone mengatakan penelitian Israel tampaknya menunjukkan bahwa luas dan daya tahan respons imun lebih unggul dengan adanya pemulihan infeksi secara alami.”
Ada juga bukti bahwa ada sesuatu yang signifikan” tergantung pada jangka waktu–”peningkatan enam hingga 20 kali lipat dalam perlindungan dari infeksi dan penyakit berhubungan dengan kekebalan alami yang diperoleh dari infeksi sebelumnya dibandingkan dengan yang diberikan oleh vaksin.
Dr. Robert Malone mengatakan data yang lebih baru adalah sebuah bagian penting, dalam apa yang ia gambarkan sebagai sebuah kontrak sosial antara anggota masyarakat dengan lembaga kesehatan pemerintah.
“Publik dihadapkan pada sebuah situasi di mana mereka telah diberitahu bahwa kekebalan alami tidak begitu melindungi, sehingga mereka tidak dapat mengandalkan kekebalan alami. Jika anda pernah terinfeksi sebelumnya, anda masih harus mendapatkan kedua dosis vaksin; bahwa vaksinasi ini akan memberikan perlindungan yang luas dan tahan lama, vaksinasi akan melindungi anda dan vaksinasi akan melindungi kedua orangtua anda dari anda yang berpotensi menyebarkan penyakit kepada mereka,” kata Dr. Robert Malone.
CDC AS tidak segera menanggapi permintaan komentar. CDC telah memberitahu The Epoch Times di masa lalu bahwa CDC tidak mengomentari makalah yang tidak ditulis oleh CDC dan bahwa para pejabat “secara terus-menerus mengevaluasi ilmu pengetahuan yang menjadi pedoman kita, dan jika perlu diubah, kita akan mendasarkan perubahan itu pada penelitian dan studi kami sendiri. (Vv/asr)
ETIndonesia-Beberapa waktu lalu, Dena yang berusia 19 tahun ketika itu menerima surat pemberitahuan lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru. Karena keluarganya tidak mampu, ayahnya pun berusaha untuk mendapatkan biaya kuliahnya.
Akhirnya ayahnya mengeluarkan sebuah kotak yang disimpan ibunya semasa hidup, dan hal ini membuat Dena yang membenci ibunya selama empat tahun itu pun sangat menyesal.
Jika waktu bisa berputar kembali tujuh tahun yang lalu, saat itu Dena baru berusia 12 tahun.
Awalnya Dena memiliki tiga anggota keluarga yang bahagia, ayahnya bekerja di konstruksi, sementara ibunya membantu bekerja di sawah dan sebagai ibu rumah tangga.
Ilustrasi.
Meski hidup serba kekurangan, tapi sekeluarga bahagia dalam kesederhanaan. Dena seperti mutiara bagi bunya, karena dia putri satu-satunya dan sangat dimanja.
Dena hidup bak putri raja dalam keluarga kecil itu, mengisi hari-harinya dengan ceria tanpa beban apa pun.
Sampai suatu hari, sikap ibu tiba-tiba berubah terhadap Dena.
Hari itu, Dena pulang dari sekolah tapi ia tidak melihat bayangan ibunya, dan karena tidak punya kegiatan apa pun, Dena pun bermain sendiri di halaman rumahnya.
Tak lama kemudian, ayah-ibunya pulang. Dan seperti biasa, Dena pun langsung memeluk ibunya bermanja-manja, tapi saat itu ibunya diam saja tidak menyunggingkan senyum ceria seperti dulu saat Dena bermanja dalam pelukannya.
Sikap ibunya tiba-tiba berubah terhadap Dena yang dulu dimanjanya.
“Tahunya hanya main saja sepanjang hari, sana cepat kerjakan PR!” hardik ibunya.
Sontak saja Dena pun terkejut dengan bentakan ibunya, lalu bergegas ke kamarnya mengerjakan PR sekolah. Dan sejak saat ini, ibu Dena tidak pernah lagi memperlihatkan senyum sayang pada Dena.
Dena yang biasanya tanpa beban belajar, dan tidak perlu mengerjakan pekerjaan rumah apa pun, sejak itu tidak punya waktu bermain sedikit pun, karena setiap pulang sekolah, ibunya selalu memaksanya mencuci piring, pakaian, memasak dan pekerjaaan rumah lainnya.
Saat itu, Dena baru berusia sebelas tahun , tentu saja, terkadang tak tahan ingin bermain, meninggalkan pekerjaannya, tapi selalu dimarahi ibunya begitu ketahuan.
Demikianlah keseharian Dena yang selalu dipaksa oleh ibunya itu sedikit demi sedikit telah bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sebenarnya Dena tidak tahu kalau ibunya sudah digerogoti oleh penyakitnya saat itu. tapi dia terus menahan tangisnya sambil memaksa Dena mengerjakan sesuatu yang tidak suka dilakukannya, meski terkadang memarahi atau memukul putrinya, tapi sebenarnya perasaan ibunya jauh lebih sakit daripada siapa pun.
Waktu bergulir dengan cepat, tak terasa dua tahun pun berlalu, Dena pun sudah duduk di bangku SMP, dan pekerjaan rumah tangga yang dipaksakan ibunya dulu sudah dikuasai Dena dengan trampil.
Tapi justru karena itu, Dena malah sangat benci pada ibunya, dia membenci ibunya mengapa begitu keras terhadap dirinya, membuatnya tidak memiliki kebebasan sedikit pun selama dua tahun terakhir itu.
Sayangnya, suatu hari dua tahun kemudian, ibu Dena meninggal karena penyakitnya. Tapi Dena tidak merasa sedih, bahkan tidak menitikkan air mata setetes pun, ia merasa lega dan bebas, karena tidak ada lagi orang yang akan memaksanya mengerjakan sesuatu yang tak disukainya.
Setelah ibunya pergi, Dena tetap saja mengerjakan tugas rumah tangga seperti biasa dan tertekan dalam belajar.
Karena kesehatan ayahnya yang buruk, dan harus bekerja untuk membiayai sekolahnya, sehingga mau tidak mau Dena harus membantu meringankan beban ayahnya, dan supaya ayahnya tidak mencemaskan studinya, Dena selalu belajar sendiri secara aktif.
Demikianlah upaya keras Dena sampai dia berhasil lulus dan diterima di universitas favorit. Karena ayahnya tidak punya dana untuk membiayai kuliahnya, dia pun teringat dengan sebuah kotak yang ditinggalkan istrinya semasa hidup, yang baru boleh dibuka setelah Dena akan kuliah.
Sang ayah memberikan kotak itu pada Dena, di dalam kotak itu terdapat sepucuk surat dan buku tabungan.
Ilustrasi.(Internet)
Isi surat itu seperti berikut :
“ Dena putri manisku, saat kamu membaca surat ini, maka maksud baik ibu ketika itu tidak sia-sia. Maafkan atas sikap ibu ketika itu terhadapmu, semua itu terpaksa ibu lakukan karena ibu sedang digerogoti momok penyakit yang menyiksa ibu ketika itu.
“Sebelumnya ibu terlalu memanjakanmu, sehingga kamu tidak bisa apa-apa, ibu khawatir bagaimana kalau tiba-tiba ibu pergi, meninggalkan kamu dan ayah, karena itulah mau tidak mau ibu harus bersikap keras terhadapmu sambil menahan siksaan penyakit.
“Asal kamu tahu, hati ibu jauh lebih sakit dari siapa pun setiap kali memukulmu. Dalam buku tabungan ibu ada sekitar 100 juta rupiah. Itu adalah uang untuk biaya pengobatan ibu.
“Tapi ibu sadar, penyakit ibu tak akan tersembuhkan lagi meski dengan uang sebanyak apa pun, jadi ibu tinggalkan untukmu. Nomor pin-nya adalah tanggal lahirmu, gunakanlah uang itu bila tiba saatnya.
“Ibu tidak sempat lagi melihat kamu diwisuda nak, ibu hanya berharap kamu selalu sehat-bahagia dan jagalah ayahmu baik-baik!”
Mata Dena berkaca-kaca dan berlinang sejak awal membaca surat dari ibunya. Ia tak menyangka tenyata semua yang dilakukan ibunya ketika itu tak lain hanya demi kabaikannya semata.(jhn/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
ETIndonesia-Ketika kita melontarkan kata-kata yang kasar pada orang lain, itu ibarat menancapkan paku ke dalam hati orang itu, dan rasa sakit seperti ini takkan pernah bisa ditebus
Ada seorang pemuda di sebuah desa, sebut saja namanya Pendy. Pendy adalah pemuda yang cerdas, tetapi ia memiliki karakter yang buruk : Dia sering berbicara kasar dan semaunya pada orang lain.
Orangtua maupun teman-temannya selalu menasihatnya, tapi dia selalu menyelanya, “Alaa! biasa aja kali, gak usah terlalu lebay-lah.” Kemudian tetap saja selalu angkuh dan semaunya.
Suatu hari, seorang Bhiksu ke desanya, Pendy yang bertemu dengannya mengucapkan kata-kata yang tidak sopan kepada Si Bhiksu, sementara orang-orang yang mendengarnya mengecamnya, namun, dengan argumennya, Pendy pun menyahut : “Ah sudahlah, saya minta maaf padanya, ok ? ”
Bhiksu itu hanya tersenyum mendengarnya dan berkata pada Pendy : “Anak muda, mau dengar satu cerita dari saya!?”
Mendengar itu, Orang-orang pun berkerumun di sekitar Bhiksu, siap mendengar ceritanya. Bhiksu memandang sejenak ke sekeliling, kemudian mulai bercerita:
Ada seorang pria yang memelihara seekor beruang hitam yang dipungutnya sejak kecil dari sebuah hutan terpencil. Suatu hari, beruang peliharaannya itu merusak ladang jagung milik tetangga.
Ladang milik tetangganya yang rusak itu datang menemui pria itu. Pria yang memelihara beruang itu pun sangat marah mendengarnya, kemudian mengambil tongkat kayu dan memukul beruang peliharaannya sambil marah-marah : “Dasar binatang tetap saja binatang, percuma aku memeliharamu.”
Setelah puas memukul, dia pun mengusir beruang itu keluar dari rumahnya.
Keesokannya, dia mulai menyesal, namun, beruang yang diusirnya itu sudah kembali ke hutan.
Dia benar-benar menyesal, tetapi beruang itu tidak bisa ditemukan lagi. Suatu hari saat berburu di hutan, dia bertemu dengan seekor harimau, dan sambil memejamkan matanya, dia pun pasrah menerima nasibnya.
Tiba-tiba dia mendengar auman dan raungan keras, kemudian dia membuka matanya dan melihat beruangnya telah mengusir harimau itu.
Dengan gembira pria itu membelai kepala beruang dan berkata : “Untunglah ada kamu, apa badanmu masih sakit saat aku pukul waktu itu ? Ayo kita pulang sekarang !” kata si pria pada beruang yang diusirnya kemarin.
“Gak apa-apa, sudah tidak sakit lagi, tapi kata-katamu itu yang masih membuat saya sakit, dan itu sangat menyakitkan rasanya,” kata si beruang sambil berjalan kembali ke hutan tanpa menoleh lagi.
Setelah Bhiksu selesai bercerita, orang-orang pun menarik napas panjang dan bergumam, tak disangka kata-kata yang pernah diucapkan pria itu ternyata bisa begitu dalam menyakiti perasaannya.
Hanya Pendy yang tampaknya bergeming, entah karena memang tidak mengerti dengan makna cerita Si Bhiksu atau memang karakternya seperti itu, semaunya dan tidak peduli.
Tak lama kemudian, Bhiksu itu mengambil beberapa paku dari sakunya dan berkata kepada Pendy : “Coba kamu tancapkan paku-paku ini ke pohon itu.”
Pendy mengambil paku-paku itu dan memakunya di pohon, kemudian sang Bhiksu berkata kepadanya : “Sekarang, coba kamu cabut paku itu.”
Tanpa banyak tanya, Pendy pun mencabut pakunya, namun, dengan susah payah Pendy baru berhasil mengeluarkan satu paku setelah menggunakan berbagai alat.
Bhiksu itu kemudian menghampiri Pendy dan berkata sambil menunjuk ke bekas yang ditinggalkan paku itu .
“Hanya mencabut pakunya ini, lalu kenapa memangnya ?” kata Pendy dengan sikap angkuhnya.
“Coba kamu lihat, bukankah masih ada bekasnya yang dalam di pohon itu ?” tanya Si Bhiksu.
“Sama seperti dengan beruang yang saya ceritakan tadi, meski rasa sakit akibat pukulan tongkat kayu itu sudah tidak terasa, namun, rasa sakit karena kata-kata kasar si pria kepadanya itu tidak akan pernah bisa hilang atau dilupakan selamanya,” tambahnya.
Bhiksu menatap sekilas pemuda itu, kemudian berkata, “Kata-kata yang menyakiti perasaan orang lain itu seperti paku. Meski kamu bisa mencabutnya lagi, namun, bekas luka yang kamu goreskan itu selamanya tidak akan pernah bisa hilang, sama seperti bekas luka/lubang yang dipaku di pohon itu.”
Mendengar itu, tiba-tiba saja Pendy baru sadar, dan dia berkata, “Saya baru mengerti sekarang, kata-kata kasar yang diucapkan itu ternyata tanpa sadar akan menyakiti perasaan orang lain yang mendengarnya, terima kasih atas petunjuk guru.”
Bhiksu itu hanya mengangguk-angguk sambil tersenyum, kemudian berlalu dari pandangan Pendy.
Penyebab rasa sakit yang paling menyakitkan di dunia itu adalah ucapan.
Ketika kita melontarkan kata-kata yang kasar pada orang lain, itu ibarat menancapkan paku ke dalam hati orang itu, dan rasa sakit seperti ini takkan pernah bisa ditebus…..jadi pikirkanlah baik-baik sebelum berucap, karena kata-kata kasar itu ibarat silet tajam yang mengores perasaan, dan tak akan bisa dijilat kembali setelah diucapkan. (jhn/yant)
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
ETIndonesia-Setelah mengetahui dirinya diadopsi sejak kecil, seorang wanita Amerika lalu berusaha mencari ibu kandungnya. Dan setelah terpisah selama 38 tahun, Dia akhirnya menemukan ibu kandungnya melalui jejaring sosial Facebook, dan ternyata ibu kandungnya itu keberadaannya tidaklah sejauh seperti yang dia bayangkan semula, keberadaanya sangat dekat dan setiap hari bertemu, karena dia adalah rekan sekantornya!
Melansir laporan “Daily Mail” Inggris, setelah mengetahui dirinya diadopsi sejak kecil, La-Sonya Mitchell-Clark (38), seorang wanita asal Ohio, AS, kemudian berusaha mencari ibu kandungnya.
Beberapa waktu lalu, ketika La-Sonya meminta akta lahirnya di departemen kesehatan setempat, ia baru mengetahui ibu kandungnya itu bernama Francine Simmons, tapi dunia yang disesaki dengan lautan manusia ini, membuatnya tidak tahu harus mulai dari mana mencarinya.
Terdorong oleh keinginannya untuk sekadar mencoba, La-Sonya lalu menggunakan situs jejaring sosial facebook dan benar-benar menemukan Francine Simmons, dan yang lebih mengejutkannya, ternyata ibu kandungnya itu bekerja di kantor yang sama dengannya.
Namun, meskipun “rekan sekantornya”, La-Sonya dan Francine tidak pernah menjalin kontak sama satu sama lain. Setelah dikenalkan oleh rekan sekantor lainnya La-Sonya baru mengadakan kontak dengan Francine, ibu kandungya.
Ketika La-Sonya menerima panggilan telepon dari Francine, dengan perasaan bahagia dia pun langsung bertanya : “Saya merasa kalau saya adalah putrimu!”
Singkat cerita, akhirnya ibu dan anak yang terpisah selama 38 tahun itu pun bertemu dalam suasana yang sangat membahagiakan dan mengharukan.
Setelah saling mengakui, Francine lalu menceritakan, ia melahirkan La-Sonya pada usia 15 tahun, tapi ketika itu, ia tidak tahu harus bagaimana, akhirnya dengan terpaksa ia menyerahkan La-Sonya untuk diadopsi.
Namun, sejak berpisah kala itu, ia terus berusaha mencari keberadaan La-Sonya, tapi sayangnya tidak berhasil, tapi sekarang baru tahu kalau putrinya itu juga berusaha mencari keberadaannya, sehingga keduanya sangat bahagia.
Sementara itu, La-Sonya menceritakan, kalau ibu angkatnya selama ini selalu mendukungnya dalam mencari keberadaan ibunya, dan sekarang La-Sonya juga terkejut bahagia mengetahui dirinya masih memiliki tiga saudara perempuan, yang sekaligus membuatnya sangat menyayangi tali persaudaraan yang datangnya secara tak terduga ini. (jhn/yant)
Sumber: aboluowang.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
ETIndonesia-Rudy awalnya bekerja di perusahaan katering dan bertugas mempromosikan budaya perusahaan. Adapun yang disebut “promosi budaya” di sini adalah menerbitkan surat kabar dalam satu musim, mengumpulkan beberapa manuskrip, mengedit komentar tamu, dan melaporkan pertumbuhan perusahaan.
Koran-koran dipajang sepanjang tahun di rak koran di restoran berantai perusahaan. Hanya segelintir orang yang membacanya, karena itu, permintaannya juga tidak terlalu tinggi. Rata-rata setiap tiga bulan, Rudy hanya perlu menghabiskan waktu dua minggu untuk publikasi koran ini.
Katering buka sepanjang tahun, namun Rudy sebagai satu-satunya “orang budaya” di perusahaan tempat kerjanya, dapat menikmati hari libur resmi nasional, sehingga membuat iri rekan-rekannya.
Pekerjaannya sedikit, sementara gaji yang diterima juga tidak rendah. Rudy sendiri sangat menikmati pekerjaan itu dan kalau kebetulan bebas tugas, dia pun bersantai ria sambil nonton drama Korea atau geser sana sini layar smartphonenya di kantor.
Setahun yang lalu, bos memutuskan untuk menghentikan surat kabar, beralih ke nomor layanan WeChat, dan otomatis, kenyamanan yang biasa dinikmati Rudy pun berakhir.
Saat bertugas di bagian surat kabar, ada sedikit kesalahan layout atau kesalahan ketik juga tidak ada yang peduli. Namun, beda halnya dengan WeChat ID atau akun publik di WeChat. Bos dan rekan-rekannya bisa melihat di layar ponsel begitu terkoneksi secara online, sehingga kesalahan sekecil apa pun juga tidak bisa lepas dari pandangan mata mereka.
Celakanya, Rudy sama sekali tidak paham tentang operasional WeChat, setelah tiga bulan mengurus akun publik, jumlah peminat bukan saja tidak meningkat, tingkat pengunjung juga semakin anjlok.
Melihat kenyataan itu, Bos Rudy pun kesal lalu menyerahkan tugas itu kepada orang lain yang lebih profesional.
Pekerja profesional yang belum pernah dilihat Rudy ini membuat akun publik WeChat kembali bergairah satu bulan kemudian.
Rudy yang dipindahkan ke bagian kasir akhirnya mengundurkan diri dua minggu kemudian.
Seseorang, jika belum mampu membuat orang lain tak bisa menggantikan pekerjaanmu, sebaiknya jangan gegabah memilih pekerjaan yang nyaman.
Nyaman, akan mengikis motivasi diri tanpa disadari, membuat kita terpenjara, tidak bisa melihat perubahan di dunia luar.
Jika ingin melatih ketrampilan diri yang tidak dieliminasi oleh perubahan zaman, maka Anda harus menahan rasa sakit dan memacu diri untuk terus belajar, baru bisa berkembang secara kontinyu.
Ilustarasi. (Internet)
Herman, salah satu karyawan di perusahaan memiliki kualitas mental yang kuat, tetap tenang walau menghadapi masalah apa pun.
Herman bertanggung jawab dalam bidang pengembangan sampel produk, ketepatan waktu dari proses pengembangan sampel ini sangatlah penting. Jika tertunda, itu akan memakan waktu produksi dan menyebabkan lini produksi menjadi terganggu.
Setiap saat sampel produk belum jadi, dan departemen terkait lainnya menjadi cemas, Herman selalu dengan entengnya berkata : “Sabar sedikit kenapa ? Tidak akan mati ini,” ujanya santai
Kemudian, dengan santai menikmati teh, atau kopi plus makanan ringan.
Saat waktu pulang kerja, Herman selalu yang pertama keluar kantor. Pekerjaan yang mendesak sekali pun dikesampingkannya dan baru dikerjakan keesokan harinya.
Di akun WeChat-nya tertera sekalimat yang tak pernah berubah sepanjang tahun : Jangan bicara denganku tentang pekerjaan setelah jam kerja.
Di mata Herman, selama tidak ada masalah besar dengan pekerjaan, lainnya tidak dihiraukan.
Mengenai apakah akan mempengaruhi pengiriman barang pesanan, atau menimbulkan masalah bagi rekan-rekan lain, dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, semua itu bukan hal yang perlu dicemaskannya.
Lambat laun, atasannya tidak lagi memberinya tugas menangani klien penting, dan bukan main senangnya Herman, karena ia pikir bisa lebih santai, hanya menangani pelanggan kecil yang jarang memesan produk perusahaan.
Beban kerjanya berkurang, dan hari-hari yang dilaluinya juga lebih menyenangkan.
Namun, rekan-rekan kerja yang seangkatan dengannya semuanya telah naik jabatan dan gaji, sementara Herman masih berjalan di tempat, tidak mendapatkan insentif apa pun.
Herman merasa kesal, dan mengeluh kepada supervisornya : Mengapa semuanya dinaikkan gajinya, sementara aku tidak?
Atasannya juga dengan tegas mengatakan : Karena mereka semua bekerja keras, kecuali kau !? sahut atasannya singkat.
Perbedaan setiap individu itu bukan tanpa alasan. Jika kita hidup semaunya, maka kita hanya bisa menikmati hidup dengan biasa-biasa saja ; Sebaliknya jika ingin menikmati hidup dengan semarak, maka kita tidak bisa selalu bersantai.
Ilustrasi. (Internet)
Seperti apa kehebatan Anda, maka sehebat itu jugalah hidup Anda.
Janganlah menikmati kenyamanan dulu di kala kemampuan kita belum layak untuk hidup yang nyaman, karena ia hanya akan membuat jalan hidup kita selanjutnya semakin berliku-liku.
Tidak ada sesuatu apa pun di dunia yang dapat dinikmati tanpa usaha. Jika Anda ingin minum, maka Anda harus menggali sumur. Jika Anda ingin memetik buah, Anda harus menanam pohon.
Hanya ketika Anda telah mencurahkan usaha yang cukup, Anda baru akan mendapatkan hasil yang sepadan.
Apa itu sukses ? Sukses adalah usaha keras Anda yang membuat Anda punya kualifikasi untuk mencapai keinginan Anda.
Apa itu frustrasi ? Frustrasi/kegagalan adalah tingkat upaya Anda belum cukup untuk mencapai ketinggian yang ingin Anda gapai.
Apa pun yang Anda inginkan, Anda harus menukarnya dengan sesuatu yang setara dengannya. Jika Anda ingin menghasilkan uang, maka Anda harus bekerja keras. Jika Anda ingin tumbuh tegar, Anda harus terus melangkah di bawah hempasan angin dan terpaan hujan.
Sebelum keinginan Anda sebanding dengan kemampuan, maka semua kenyamanan sementara yang Anda nikmati itu adalah batu sandungan, bahkan ia (batu sandungan) jauh lebih mengerikan daripada kesulitan yang kita hadapi.
Ketika menemui kesulitan, dimana karena tekanan lingkungan, kita masih akan berusaha keras untuk mencoba mengubahnya; sebaliknya, ketika kita dalam keadaan nyaman, kita sama sekali tidak merasakan tekanan di sekitar kita, jadi tidak akan ada dorongan sedikit pun untuk mematahkan keadaan static itu.
Jika Anda tinggal dalam mode kehidupan yang tetap untuk waktu yang lama, maka Anda akan menolak perubahan dan takut untuk menerima hal-hal baru.
Ketika semua orang bergerak maju, Anda sendiri masih berjalan di tempat, dan hanya Anda yang akan tetap tertinggal di belakang, tidak mungkin orang lain, bukan ?
Hidup itu seperti berlayar melawan arus. Jika kita tidak masuk/maju, kita akan mundur. Harga yang kita bayar untuk kenyamanan akan menjadi tidak sebanding dengan masa depan kita.
Voltaire juga pernah mengatakan : Tidak ada yang namanya nasib, semuanya tidak lebih dari sebuah ujian, hukuman atau kompensasi.
Nilai yang Anda ciptakan akan dibayarkan kembali kepada Anda dengan cara yang berbeda oleh waktu ; Demikian juga kurangnya usaha keras anda akan diambil kembali dengan cara yang berbeda.
Kenyamanan adalah kemewahan, sebelum Anda menikmatinya, tanyakan dulu pada dirimu sudah layakkah Anda.
Kalau tidak, dia bisa dengan mudah menggerogoti masa depan kita, bahkan tanpa menyapa sejenak pun. (jhn/yant)
Sumber: twgreatdaily.com
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
ETIndonesia-Kisah ini diceritakan oleh seorang suami yang istrinya tidak semenarik dan langsing seperti istri teman-temannya.
Ini terjadi ketika dia membawa istrinya ke reuni sekolah dan sayangnya, semua orang mengolok-olok penampilan istrinya yang tidak menarik. Namun, dia kemudian melakukan satu panggilan telepon yang memuat mereka semua diam.
Sebelum kami menikah, istri saya sangat cantik dan dia memiliki tubuh yang ramping. Namun, istri saya jatuh sakit setelah dia melahirkan anak pertama kami. Karena penyakitnya, dia harus mengambil semua jenis obat hanya untuk menanggung rasa sakit luar biasa yang datang bersama dengan penyakitnya.
Sayangnya, kami tidak pernah berpikir bahwa obat yang dia minum akan memberikan efek samping yang buruk. Tidak lama setelah dia mulai minum pil, istri saya tiba-tiba terus “membengkak”. Badanya yang dulu telihat indah, kini berubah membengkak dan wajahnya menjadi tembam.
Tiba-tiba, dia terlihat sangat berbeda dari biasanya
Terlepas dari perubahan fisiknya, dia tetap positif dan ceriah. Mata dan pipinya yang tembam tidak mengubah kepribadiannya karena istri saya masih wanita yang saya kenal dan cintai; orang yang ramah, banyak bicara, dan pengasih.
Itulah hal yang menarik saya tentang dirinya dan apa yang membuat saya tetap mencintai dia. Saya tidak pernah merasa bosan ketika saya bersamanya dan cinta kami tampaknya semakin dalam setiap hari.
Juga, saya berhutang budi kepadanya karena ayahnya membantu saya untuk mendapatkan posisi di perusahaan tempat saya bekerja saat ini. Saya bersyukur memiliki dia dan keluarganya dalam hidup saya.
Semua itu baik dalam hidup kita; tidak ada konflik dalam pernikahan kami dan kami benar-benar saling mencintai sampai suatu hari, saya membawanya ke reuni sekolah saya.
Di reuni, saya bertemu teman lama saya dan biasa saja, kami berbicara tentang karier kami dan dalam hidup kami
Segera, topik pun berubah. Para pria berbicara tentang bagaimana mereka bertemu dengan istri mereka yang cantik sementara para wanita membual tentang menikahi pasangan mereka yang kaya dan terdidik.
Namun, ketika waktunya saya memperkenalkan istri saya kepada mereka, saya dapat merasakan bahwa semua mata tertuju pada kami. Meskipun mereka mencoba yang terbaik untuk menjaga tatapan herannya, aku masih bisa mendengar beberapa dari mereka berbisik satu sama lain dan lebih buruk lagi, aku mendengar beberapa orang tertawa terkikik tapi aku mencoba untuk mengabaikannya. Mungkin, itu hanya saya yang berpikir berlebihan.
Kemudian, ketika kami berdua duduk di meja kami, seorang wanita mendatangi kami dan memperkenalkan diri. Saya tercengang ketika saya melihat bahwa wanita itu adalah orang yang dulu mencoba menggoda saya di universitas. Kami telah kehilangan kontak satu sama lain setelah kami lulus dan ternyata dia sudah menikah dengan orang lain.
“Hai, teman lama! Tidak melihat Anda selama bertahun-tahun. Sepertinya Anda menikah dengan ‘wanita cantik’, ”kata wanita itu dengan nada sarkastik.
Rupanya, semua orang di aula mendengar suaranya dan segera, mereka berpaling dan mulai berbisik
Ilustrasi.
Saya kaget dengan kata kasar wanita itu dan saya perhatikan bahwa wajah istri saya berubah. Saya merasa bersalah kepada istri saya karena saya tidak tahu apa yang harus dilakukan pada saat itu.
Tiba-tiba, istri saya mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Beberapa detik setelah dia mengakhiri panggilannya, wanita yang mengolok-olok istriku menerima panggilan telepon.
Aku tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana merahnya wajah wanita itu ketika dia menjawab panggilan telepon.
Di tengah kebingungan, istri saya mengatakan kepada saya bahwa dia ingin pulang ke rumah sehingga kami meninggalkan reuni itu.
Meskipun saya bingung dengan apa yang sedang terjadi, saya juga, tidak merasa ingin tinggal lebih lama di reuni itu jika hanya membuat istri saya tidak nyaman dengan sikap kurang ajar yang semua orang tunjukkan terhadap istri saya dan saya.
Ketika kami tiba di rumah, istri saya berpaling kepada saya dan menjelaskan apa yang dia lakukan ketika wanita itu membuat perkatakan kasar tentang penampilannya.
Ternyata dia menelepon ayahnya segera setelah dia menyadari bahwa wanita itu mengenakan seragam dari perusahaan ayahnya.
Istri saya merasa bahwa wanita itu tidak pantas mendapat tempat di perusahaan ayahnya karena kurangnya etika dan tata krama. Oleh karena itulah, mengapa wajah wanita itu berubah ketika dia menerima panggilan. Pada saat kami meninggalkan reuni, dia mungkin sudah kehilangan pekerjaannya.
Moral dari cerita, jangan pernah mengolok-olok penampilan seseorang atau memandang rendah seseorang hanya karena Anda secara fisik lebih unggul dari mereka.
Ada beberapa orang yang memilih untuk tidak memamerkan kekayaan mereka dan menjalani kehidupan yang sederhana meskipun sukses dalam karier dan kehidupan mereka.(yant)
Sumber: en.goodtimes.my
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
ETIndonesia- Sebanyak 56 pegawai KPK yang dianggap tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) akan dipecat oleh pimpinan KPK pada 30 September 2021. Atas kejadian ini, Presiden Jokowi diminta membatalkan pemecatan tersebut.
“Kami kembali mendesak Presiden Jokowi untuk menjalankan rekomendasi Ombudsman RI dan Komnas HAM dan memulihkan status pegawai KPK yang diperlakukan tidak adil dalam proses dan hasil akhir TWK,” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid dalam keterangan tertulisnya.
Usman menambahkan, keputusan ini mengabaikan rekomendasi dari Komnas HAM maupun Ombudsman RI dan juga menunjukkan ketidakpedulian pimpinan KPK terhadap hak asasi pegawai-pegawainya, terutama yang tidak lulus TWK.”
Menurut dia, Komnas HAM menemukan setidaknya 11 pelanggaran HAM yang terjadi selama proses TWK berlangsung, termasuk di antaranya pelanggaran hak atas pekerjaan, informasi, keadilan dan kepastian hukum, untuk tidak didiskriminasi, dan beragama dan berkeyakinan.
Bahkan, kata Usman, Ombudsman RI juga menyatakan bahwa penyelenggaraan TWK telah menyimpang secara prosedural, menyalahgunakan wewenang antar pejabat instansi negara, serta mengabaikan pernyataan Presiden Jokowi untuk tidak menjadikan TWK sebagai alasan pemberhentian pegawai KPK.”
“Pengabaian temuan lembaga negara independen diabaikan seperti menunjukkan arogansi pimpinan KPK dan ketidakmauan pemerintah untuk memperbaiki pelanggaran yang jelas-jelas terjadi,” imbuhnya.
Meskipun, lanjut Usman, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa pasal-pasal mengenai peralihan status pegawai KPK menjadi ASN dalam UU KPK tidak melanggar konstitusi, putusan tersebut tidak menafikan temuan-temuan pelanggaran dalam pelaksanaan peralihan status tersebut.”
“Putusan Mahkamah Agung tentang Peraturan KPK tentang TWK pun tidak masuk ke evaluasi pelaksanaan TWK dan menyebutkan bahwa tindak lanjut dari hasil asesmen TWK adalah kewenangan pemerintah,” katanya.
“Pimpinan KPK tidak dapat menggunakan putusan-putusan tersebut untuk membenarkan tindakan mereka. Presiden pun tidak dapat berlindung di balik putusan tersebut sebagai alasan untuk berdiam diri. Sebaliknya, pengabaian terhadap rekomendasi Komnas HAM justru menunjukkan arogansi dan ketidakpedulian terhadap HAM,” tambahnya. (asr)