Kenyamanan Itu Juga Membutuhkan Pengorbanan

ETIndonesia-Rudy awalnya bekerja di perusahaan katering dan bertugas mempromosikan budaya perusahaan. Adapun yang disebut “promosi budaya” di sini adalah menerbitkan surat kabar dalam satu musim, mengumpulkan beberapa manuskrip, mengedit komentar tamu, dan melaporkan pertumbuhan perusahaan.

Koran-koran dipajang sepanjang tahun di rak koran di restoran berantai perusahaan. Hanya segelintir orang yang membacanya, karena itu, permintaannya juga tidak terlalu tinggi. Rata-rata setiap tiga bulan, Rudy hanya perlu menghabiskan waktu dua minggu untuk publikasi koran ini.

Katering buka sepanjang tahun, namun Rudy sebagai satu-satunya “orang budaya” di perusahaan tempat kerjanya, dapat menikmati hari libur resmi nasional, sehingga membuat iri rekan-rekannya.

Pekerjaannya sedikit, sementara gaji yang diterima juga tidak rendah. Rudy sendiri sangat menikmati pekerjaan itu dan kalau kebetulan bebas tugas, dia pun bersantai ria sambil nonton drama Korea atau geser sana sini layar smartphonenya di kantor.

Setahun yang lalu, bos memutuskan untuk menghentikan surat kabar, beralih ke nomor layanan WeChat, dan otomatis, kenyamanan yang biasa dinikmati Rudy pun berakhir.

Saat bertugas di bagian surat kabar, ada sedikit kesalahan layout atau kesalahan ketik juga tidak ada yang peduli. Namun, beda halnya dengan WeChat ID atau akun publik di WeChat. Bos dan rekan-rekannya bisa melihat di layar ponsel begitu terkoneksi secara online, sehingga kesalahan sekecil apa pun juga tidak bisa lepas dari pandangan mata mereka.

Celakanya, Rudy sama sekali tidak paham tentang operasional WeChat, setelah tiga bulan mengurus akun publik, jumlah peminat bukan saja tidak meningkat, tingkat pengunjung juga semakin anjlok.

Melihat kenyataan itu, Bos Rudy pun kesal lalu menyerahkan tugas itu kepada orang lain yang lebih profesional.

Pekerja profesional yang belum pernah dilihat Rudy ini membuat akun publik WeChat kembali bergairah satu bulan kemudian.

Rudy yang dipindahkan ke bagian kasir akhirnya mengundurkan diri dua minggu kemudian.

Seseorang, jika belum mampu membuat orang lain tak bisa menggantikan pekerjaanmu, sebaiknya jangan gegabah memilih pekerjaan yang nyaman.

Nyaman, akan mengikis motivasi diri tanpa disadari, membuat kita terpenjara, tidak bisa melihat perubahan di dunia luar.

Jika ingin melatih ketrampilan diri yang tidak dieliminasi oleh perubahan zaman, maka Anda harus menahan rasa sakit dan memacu diri untuk terus belajar, baru bisa berkembang secara kontinyu.

Ilustarasi. (Internet)

Herman, salah satu karyawan di perusahaan memiliki kualitas mental yang kuat, tetap tenang walau menghadapi masalah apa pun.

Herman bertanggung jawab dalam bidang pengembangan sampel produk, ketepatan waktu dari proses pengembangan sampel ini sangatlah penting. Jika tertunda, itu akan memakan waktu produksi dan menyebabkan lini produksi menjadi terganggu.

Setiap saat sampel produk belum jadi, dan departemen terkait lainnya menjadi cemas, Herman selalu dengan entengnya berkata : “Sabar sedikit kenapa ? Tidak akan mati ini,” ujanya santai

Kemudian, dengan santai menikmati teh, atau kopi plus makanan ringan.

Saat waktu pulang kerja, Herman selalu yang pertama keluar kantor. Pekerjaan yang mendesak sekali pun dikesampingkannya dan baru dikerjakan keesokan harinya.

Di akun WeChat-nya tertera sekalimat yang tak pernah berubah sepanjang tahun : Jangan bicara denganku tentang pekerjaan setelah jam kerja.

Di mata Herman, selama tidak ada masalah besar dengan pekerjaan, lainnya tidak dihiraukan.

Mengenai apakah akan mempengaruhi pengiriman barang pesanan, atau menimbulkan masalah bagi rekan-rekan lain, dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, semua itu bukan hal yang perlu dicemaskannya.

Lambat laun, atasannya tidak lagi memberinya tugas menangani klien penting, dan bukan main senangnya Herman, karena ia pikir bisa lebih santai, hanya menangani pelanggan kecil yang jarang memesan produk perusahaan.

Beban kerjanya berkurang, dan hari-hari yang dilaluinya juga lebih menyenangkan.

Namun, rekan-rekan kerja yang seangkatan dengannya semuanya telah naik jabatan dan gaji, sementara Herman masih berjalan di tempat, tidak mendapatkan insentif apa pun.

Herman merasa kesal, dan mengeluh kepada supervisornya : Mengapa semuanya dinaikkan gajinya, sementara aku tidak?

Atasannya juga dengan tegas mengatakan : Karena mereka semua bekerja keras, kecuali kau !? sahut atasannya singkat.

Perbedaan setiap individu itu bukan tanpa alasan. Jika kita hidup semaunya, maka kita hanya bisa menikmati hidup dengan biasa-biasa saja ; Sebaliknya jika ingin menikmati hidup dengan semarak, maka kita tidak bisa selalu bersantai.

Ilustrasi. (Internet)

Seperti apa kehebatan Anda, maka sehebat itu jugalah hidup Anda.

Janganlah menikmati kenyamanan dulu di kala kemampuan kita belum layak untuk hidup yang nyaman, karena ia hanya akan membuat jalan hidup kita selanjutnya semakin berliku-liku.

Tidak ada sesuatu apa pun di dunia yang dapat dinikmati tanpa usaha. Jika Anda ingin minum, maka Anda harus menggali sumur. Jika Anda ingin memetik buah, Anda harus menanam pohon.

Hanya ketika Anda telah mencurahkan usaha yang cukup, Anda baru akan mendapatkan hasil yang sepadan.

Apa itu sukses ? Sukses adalah usaha keras Anda yang membuat Anda punya kualifikasi untuk mencapai keinginan Anda.

Apa itu frustrasi ? Frustrasi/kegagalan adalah tingkat upaya Anda belum cukup untuk mencapai ketinggian yang ingin Anda gapai.

Apa pun yang Anda inginkan, Anda harus menukarnya dengan sesuatu yang setara dengannya. Jika Anda ingin menghasilkan uang, maka Anda harus bekerja keras. Jika Anda ingin tumbuh tegar, Anda harus terus melangkah di bawah hempasan angin dan terpaan hujan.

Sebelum keinginan Anda sebanding dengan kemampuan, maka semua kenyamanan sementara yang Anda nikmati itu adalah batu sandungan, bahkan ia (batu sandungan) jauh lebih mengerikan daripada kesulitan yang kita hadapi.

Ketika menemui kesulitan, dimana karena tekanan lingkungan, kita masih akan berusaha keras untuk mencoba mengubahnya ; sebaliknya, ketika kita dalam keadaan nyaman, kita sama sekali tidak merasakan tekanan di sekitar kita, jadi tidak akan ada dorongan sedikit pun untuk mematahkan keadaan static itu.

Jika Anda tinggal dalam mode kehidupan yang tetap untuk waktu yang lama, maka Anda akan menolak perubahan dan takut untuk menerima hal-hal baru.

Ketika semua orang bergerak maju, Anda sendiri masih berjalan di tempat, dan hanya Anda yang akan tetap tertinggal di belakang, tidak mungkin orang lain, bukan ?

Hidup itu seperti berlayar melawan arus. Jika kita tidak masuk/maju, kita akan mundur. Harga yang kita bayar untuk kenyamanan akan menjadi tidak sebanding dengan masa depan kita.

Voltaire juga pernah mengatakan : Tidak ada yang namanya nasib, semuanya tidak lebih dari sebuah ujian, hukuman atau kompensasi.

Nilai yang Anda ciptakan akan dibayarkan kembali kepada Anda dengan cara yang berbeda oleh waktu ; Demikian juga kurangnya usaha keras anda akan diambil kembali dengan cara yang berbeda.

Kenyamanan adalah kemewahan, sebelum Anda menikmatinya, tanyakan dulu pada dirimu sudah layakkah Anda.

Kalau tidak, dia bisa dengan mudah menggerogoti masa depan kita, bahkan tanpa menyapa sejenak pun. (jhn/yant)

Sumber: twgreatdaily.com

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.