The Fed Mempertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Mungkin Memangkas Suku Bunga Tiga Kali Tahun Depan
Chen Qian dan Zhou Qi
The Federal Reserve (The Fed) memutuskan pada Rabu (13 Desember) untuk mempertahankan suku bunga stabil karena inflasi di AS melambat. Bank sentral AS tu juga mengisyaratkan dalam proyeksi ekonomi barunya bahwa pengetatan moneter bersejarah yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir telah berakhir.
“Komite memutuskan pada pertemuan hari ini untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal di 5,25% hingga 5,5%. Kini, terus mengurangi kepemilikan sekuritas kami secara signifikan,” Ketua The Fed Jerome Powell.
The Fed memutuskan pada Rabu untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil untuk ketiga kalinya berturut-turut karena inflasi melambat dan perekonomian menjadi stabil. Selain itu, pejabat The Fed juga memperkirakan akan memangkas suku bunga setidaknya tiga kali pada tahun 2024, yaitu setidaknya 0,75%.
Powell mengatakan pada konferensi pers hari itu bahwa meskipun suku bunga kebijakan masih berada pada atau mendekati puncak siklus pengetatan, perkembangan ekonomi telah mengejutkan para perkiraan.
Joe Brusuelas, kepala ekonom di RSM: “Kami memperkirakan penurunan suku bunga pertama tidak akan terjadi hingga Juni 2024, kami memperkirakan total penurunan suku bunga sepanjang tahun akan mencapai 100 basis poin.”
Suku bunga acuan The Fed mempunyai dampak signifikan terhadap biaya pinjaman seperti kartu kredit, hipotek, pinjaman mobil, pinjaman pribadi dan banyak lagi.
Para ekonom memperkirakan, didorong oleh sentimen pasar yang positif, suku bunga pinjaman terkait kemungkinan akan turun sebelum penurunan suku bunga pertama The Fed.
“Sebagai pelaku pasar, investor, dan pembuat kebijakan lainnya, mereka mulai menetapkan ekspektasi terhadap tingkat suku bunga di tahun baru dan kemudian menyesuaikannya pada tahun 2024,” kata Joe Brusuelas. (Hui)
Epidemi di Beijing Tak Dapat Lagi Disembunyikan, Vaksin COVID-19 yang Baru Disuntikkan
Luo Tingting
Epidemi di Tiongkok terus menyebar dan pihak berwenang menyembunyikan epidemi tersebut. Namun demikian, dalam beberapa hari terakhir, Beijing, Shanghai, dan tempat lainnya mewajibkan masyarakatnya divaksinasi terhadap SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) sehingga memicu spekulasi dari dunia luar.
Pada 11 Desember, outlet media Partai Komunis Tiongkok (PKT) CCTV melaporkan bahwa sebagai tanggapan terhadap epidemi COVID-19 pada musim dingin ini dan musim semi mendatang, Beijing baru-baru ini mulai memvaksinasi kelompok-kelompok penting seperti lansia dengan vaksin XBB COVID-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Beijing, jenis utama virus corona baru yang beredar saat ini adalah XBB dan sub-variannya, yang memiliki kemampuan penghindaran kekebalan yang kuat dan relatif berbahaya bagi orang lanjut usia dan orang-orang dengan fungsi kekebalan rendah.
Pihak berwenang Beijing mewajibkan warga lanjut usia berusia 60 tahun ke atas, atau orang berusia 18 tahun ke atas yang memiliki penyakit serius, orang dengan fungsi kekebalan tubuh rendah dan orang yang berisiko tinggi tertular untuk menerima vaksin XBB COVID-19.
Pejabat Shanghai juga baru-baru ini menyatakan bahwa banyak rumah sakit komunitas di Shanghai dapat membuat janji untuk vaksinasi dengan vaksin virus corona baru yang mengandung komponen antigen dari strain varian XBB.
Wartawan NTDTV menemukan pada 12 Desember bahwa banyak kota di seluruh negeri, termasuk Xi’an, Wuhan, Datong, Yantai, Guangzhou, Xianyang, Suzhou, Nanchang, dan Harbin, telah memulai vaksinasi terhadap vaksin virus corona XBB.
Sejak awal tahun ini, epidemi ini terus berlanjut di Tiongkok, dengan peningkatan kasus infeksi yang signifikan pada Juli dan Agustus. Pada 31 Juli, Tim Komprehensif Mekanisme Pencegahan dan Pengendalian Gabungan Dewan Negara Partai Komunis Tiongkok mengeluarkan “Pemberitahuan tentang Penerbitan Rencana Kerja Terbaru untuk Vaksinasi COVID-19 untuk Populasi Utama”, yang mewajibkan penerapan menargetkan vaksinasi virus corona baru untuk populasi kunci.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok melaporkan bahwa saat ini, strain XBB dari virus corona baru telah menjadi strain utama epidemi lokal. Strain mutan ini memiliki kemampuan penghindaran kekebalan yang kuat dan rentan terhadap infeksi terobosan.
Selain mewajibkan masyarakat untuk divaksinasi virus corona baru, pihak berwenang juga kembali mengeluarkan “perintah penggunaan masker”.
Pada 9 Desember, CDC merilis “Pedoman Pemakaian Masker di Masyarakat untuk Mencegah Penyakit Menular Pernafasan (Edisi 2023)”, yang mewajibkan semua daerah untuk menerapkannya.
Pedoman tersebut menyatakan bahwa penyakit menular pernapasan yang populer saat ini termasuk COVID-19, influenza, mikoplasma, virus syncytial. Adapun mengenakan masker disebutkan merupakan tindakan efektif untuk mencegah infeksi. Masyarakat juga wajib memakai masker saat memasuki rumah sakit, tempat keramaian dan menggunakan angkutan umum.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengeluarkan pemberitahuan untuk memakai masker, yang memicu diskusi publik yang memanas. Netizen “Mountain Skyline” berkata: “Sepertinya ini sangat serius.”
” Lei 19830813″ menulis: “Apakah langkah selanjutnya adalah wajib tes PCR?”
“Da Ming Xing Ting_5” menulis: “Apakah komunitas akan ditutup? Kota akan ditutup?”
Babak baru wabah epidemi di Tiongkok telah menarik perhatian internasional. Program Pengawasan Penyakit Baru (ProMED), sebuah database pengawasan epidemiologi yang besar, mengeluarkan peringatan pada 21 November, yang menyatakan bahwa “penyakit pernapasan yang tidak diketahui (pneumonia) menyebabkan meluasnya wabah di daratan Tiongkok.
Laporan ini membuat khawatir negara-negara di seluruh dunia. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 22 November meminta pemerintah Tiongkok untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang epidemi di Tiongkok.
Ketika epidemi terus menyebar di Tiongkok, PKT telah melonggarkan pembatasan perjalanan dan sejumlah besar orang Tiongkok telah bepergian ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Inggris, Austria, Belanda, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan negara-negara lain. Selain itu, juga terlihat peningkatan kasus COVID dalam beberapa hari terakhir. Para ahli memperkirakan kemungkinan akan terjadi gelombang infeksi di sekitar Tahun Baru.
Beberapa netizen Tiongkok mengeluh: “Ini puncak infeksi di Malam Tahun Baru lagi… Apakah karena padatnya kerumunan saat Malam Tahun Baru? Atau apakah Malam Tahun Baru merupakan masa yang rentan terhadap COVID-19? Saya benar-benar tidak mau mengalami hari-hari isolasi di rumah lagi.” (Hui)
Seorang Wanita Muda Tewas Terkena Lemparan Batu Bata Pemuda Pengangguran dari atas Gedung Bertingkat di Changchun, Tiongkok
NTD
Dampak dari perekonomian Tiongkok yang sedang resesi, tekanan untuk bertahan hidup semakin dirasakan oleh masyarakat kelas bawah. Seorang pemuda di Kota Changchun, Tiongkok yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan dan berulang kali melakukan pelemparan benda-benda dari atas gedung tinggi telah ditangkap polisi karena pelemparan terakhirnya menyebabkan seorang wanita muda tewas di TKP.
Menurut laporan media Tiongkok, Pengadilan Menengah Kota Changchun yang mengadakan sidang pada 13 Desember telah menjatuhkan hukuman mati kepada pemuda tersebut yang bermarga Zhou karena menyebabkan kematian seorang wanita muda dengan melempar batu bata dari ketinggian gedung.
Laporan menyebutkan, pada 22 Juni malam, ketika seorang wanita berusia 28 tahun sedang melewati pasar yang menjajakan jajanan malam di jalan Hongqi dalam komplek Wanda Plaza, Kota Changchun, salah satu dari batu bata yang dilemparkan tertuduh dari ketinggian gedung mengenai kening wanita tersebut sehingga meninggal di TKP.
Dilaporkan bahwa almarhumah adalah karyawati bagian hukum dari sebuah perusahaan milik negara.
Foto kejadian malam itu menunjukkan bahwa korban jatuh tertelungkup di depan kios barbekyu, dengan genangan darah besar mengalir keluar dari kepalanya.
Petugas dari Biro Keamanan Publik setempat mengatakan, batu bata tersebut dilempar dari sebuah gedung apartemen di pinggir jalan oleh seorang pria berusia 23 tahun bermarga Zhou yang berasal dari Provinsi Jiangxi. Tinggal di rumah sewa harian karena tidak ada penghasilan tetap.
Kejaksaan Kota Changchun telah memastikan bahwa pria bermarga Zhou ini tidak memiliki riwayat sakit jiwa, namun karena ia tidak mampu menghidupi dirinya, sehingga mentalnya tertekan dan membenci masyarakat, lalu sering melempar benda-benda dari atas gedung bertingkat untuk melukai siapa saja di bawa yang terkena lemparannya.
Surat dakwaan menyatakan bahwa pada 22 Juni 2023 dari pukul 21:00 hingga 23:00 pria Zhou ini telah melemparkan 8 potong batu bata dari jendela koridor di lantai 32 sebuah apartemen ke arah kerumunan orang yang ada di tanah. Salah satu dari batu bata itu mengenai kepala wanita muda tersebut.
Sebelumnya, pada 17 Juni 2023 sekitar pukul 16.30 Zhou juga melempar 2 buah jerigen air berukuran 5 liter dari jendela Kamar 3310 sebuah apartemen di Jalan Hongqi. Salah satu jerigen itu mengenai bahu, jari, dan kaki seorang pria bermarga Dong. Sekitar pukul 22:40 hari itu, Zhou kembali melemparkan 3 kaleng Coke yang belum dibuka dan salah satunya mengenai dahi korban bermarga Song.
Zhou mengaku bahwa ia lahir pada tahun 2000 dan mengenyam pendidikan SMP. Karena perjalanan hidupnya yang tidak mulus timbul pikiran ingin bunuh diri lewat melompat dari atas gedung bertingkat. Namun ia tidak berani melakukannya sehingga memilih melempar benda dari atas ketinggian dengan harapan dijatuhi hukuman mati. Setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati, dia menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengajukan banding.
Kakak perempuan korban mengatakan bahwa terdakwa telah berkali-kali melempar benda dari ketinggian sebelum kejadian yang menimpa adiknya, namun tidak dihentikan pihak berwenang hingga akhirnya menyebabkan adiknya meninggal dunia. Oleh karena itu, ia sedang mempertimbangkan untuk meminta pertanggungjawaban juga dari pihak-pihak terkait.
Di saat gelombang pengangguran sedang melanda di seluruh Tiongkok, banyak orang menderita gangguan mental karena mereka tidak dapat mempertahankan hidup. Mereka menggunakan berbagai metode pembunuhan acak seperti menikam orang di jalan, berbuat kejahatan di kampus atau di mana saja, menabrak kerumunan orang dengan kendaraan dan sebagainya, dengan maksud untuk membalas dendam terhadap orang lain meskipun juga menghancurkan diri mereka sendiri.
Pada Maret 2023 lalu, seorang kepala pengemudi bus yang terkena PHK, melampiaskan keluhan dengan menyalakan gas di rumahnya sehingga terjadi ledakan dan merusak seluruh 7 lantai bangunan di gedung tempat tinggalnya yang berada di jalan Taiping Beisandao, Distrik Daowai, Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang. (sin)
Israel akan Terus Bertempur Meski Menghadapi Tekanan Resolusi Majelis Umum PBB
oleh Ren Hao
Setidaknya 9 orang tentara Israel pada 13 Desember disergap dan dibunuh oleh militan Hamas di Kota Gaza. Untuk mencegah tragedi tersebut terulang kembali, Israel kembali menegaskan bahwa mereka akan menahan tekanan resolusi PBB dan terus bertempur melawan Hamas.
Pada 13 Desember, baku tembak sengita antara pasukan Israel dengan militan Hamas di Gaza masih terus berlanjut. Secara keseluruhan, Hamas terus kehilangan kendali atas wilayahnya. Sementara itu front militer Israel terus bergerak maju.
Namun, pada Rabu di Kota Gaza, pasukan Israel disergap oleh Hamas, menewaskan sedikitnya 9 orang.
Dalam Sidang Umum PBB yang digelar pada 12 Desember, resolusi gencatan senjata Israel – Hamas yang diusung Mesir dan diadakan pungutan suara pada hari yang sama menghasilkan persetujuan dari 153 negara anggota, 23 negara abstain dan 10 negara memveto.
Amerika Serikat kembali menegaskan akan tetap memihak Israel dan memveto gencatan senjata. Sedangkan Austria, Republik Ceko, Guatemala, Liberia, Mikronesia, Nauru, Papua Nugini dan Paraguay juga memberikan suara memveto.
Selama pemungutan suara, Israel menekankan bahwa gencatan senjata itu tak ubahnya memberi nutrisi kepada Hamas. Pada 13 Desember, Perdana Menteri Israel Netanyahu berjanji kepada tentara bahwa sebelum tujuan kita tercapai tidak akan terjadi gencatan senjata.
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan : “Saya mengutarakan hal ini sambil merasakan sakit (akibat gugurnya tentara) yang luar biasa, juga tekanan dari komunitas internasional. Tidak ada yang bisa menghentikan kita. Kita harus bertahan sampai kemenangan berada di tangan Ini sangat perlu”.
Hari Selasa (12 Desember), “Wall Street Journal” melaporkan bahwa untuk memaksa seluruh elemen Hamas keluar dari terowongan, tentara Israel mulai memasukkan air laut ke dalam terowongan Hamas yang panjang totalnya sekitar 500 km.
Presiden Biden membenarkan situasi ini dalam sebuah konferensi pers.
“Ada pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka sangat yakin tidak ada sandera di dalam terowongan itu”, kata Joe Biden.
Pada 13 Desember, Joe Biden bertemu dengan keluarga para sandera Amerika di Gedung Putih. Pada saat bersamaan ia juga mengumumkan sanksi putaran keempat terhadap Hamas. Beberapa pejabat senior Hamas yang terkena sanksi bersembunyi di Turkiye. (sin)
Vaksinasi Kembali Dipaksakan pada Banyak Tempat di Tiongkok, Masyarakat Khawatir dengan Efek Sampingnya
oleh Xiong Bin, Luo Ya
Baru-baru ini populasi kunci di sejumlah tempat seperti Beijing, Shanghai dan lainnya didesak untuk menjalani vaksinasi yang mengandung komponen antigen dari strain varian XBB produksi dalam negeri Tiongkok. Meskipun pihak berwenang tidak mengakui bahwa penyakit pernafasan yang belum diketahui dan sedang merebak luas sejak bulan September tahun ini memiliki hubungan dengan virus partai komunis Tiongkok (COVID-19), namun pihak berwenang dalam praktik penanganannya, ternyata mengambil langkah yang tidak jauh berbeda selama epidemi COVID-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Beijing menyatakan pada 11 Desember bahwa, baru-baru ini pihak berwenang Beijing mulai menggerakkan para populasi kunci seperti warga lansia untuk menerima vaksinasi yang mengandung komponen antigen dari strain varian XBB.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Shanghai menyatakan bahwa beberapa rumah sakit komunitas di Shanghai sudah dapat menerima vaksinasi XBB. Selain itu, banyak kota di Tiongkok, termasuk Xi’an, Wuhan, Guangzhou, Harbin dan lainnya juga telah memulai vaksinasi XBB.
Di sisi lain, strain dari virus komunis Tiongkok yang bermutasi, yang disebut JN.1 saat ini sedang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan telah ditemukan di 12 negara.
Pada Jumat pekan lalu (8 Desember) CDC AS memasukkan JN.1 ke dalam SARS-COV-2 Nowcast dan menyebutnya sebagai strain mutan yang paling cepat tumbuhnya. Bisa jadi virus ini lebih menular atau lebih mampu menghindari sistem kekebalan tubuh manusia. Badan Kesehatan dan Keselamatan Inggris (UKHSA) juga menyatakan, bahwa JN.1 merupakan varian dengan pertumbuhan tercepat di Inggris, dengan tingkat pertumbuhan mingguan sebesar 84,2%, dan memiliki penyebaran yang jauh melebihi varian lain yang sudah diketahui.
Sementara itu data dari Pusat Informasi Biologi Nasional Tiongkok menunjukkan bahwa JN.1 telah ditemukan di Kota Shanghai pada 11 Oktober tahun ini, namun setelah itu tidak ada laporan tindak lanjutnya. Warga sipil di berbagai tempat mengatakan bahwa karena rumah sakit tidak lagi melakukan tes infeksi COVID-19 terhadap pasien, sehingga banyak warga lansia tidak tahu apakah mereka terinfeksi virus COVID-19.
“Benar, menutup-nutupi (fakta), tidak ada (dokter atau rumah sakit) yang bilang itu COVID-19. semua (dokter atau rumah sakit) mengatakan itu penyakit pernapasan atau infeksi saluran pernapasan, bukan COVID-19,” kata seorang pria warga Beijing bermarga Meng.
Seorang wanita pensiunan dokter di Provinsi Liaoning mengatakan : “Rumah sakit juga tidak akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, takut ketahuan kalau itu berasal dari virus COVID-19. Pokoknya rumah sakit tidak lagi membuat diagnosis lebih lanjut. Jadi kami tidak berani pergi ke rumah sakit atau pergi ke tempat-tempat umum.”
Setidaknya sejak September tahun ini Tiongkok kembali mengalami puncak penyakit pernapasan. Namun pihak berwenang tidak mengakui bahwa epidemi telah kembali merebak, tetapi mengklaim hal itu terjadi akibat infeksi beberapa patogen yang beredar pada saat yang bersamaan.
Meskipun pihak berwenang tidak mengakui terjadinya gelombang baru epidemi, tetapi dalam penanganannya, ternyata tidak jauh berbeda dengan tindakan selama COVID-19. Seperti pemberlakuan tes asam nukleat dan kode kesehatan, halaman sekolah dimasuki oleh para petugas ber-APD, dan sebagainya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kembali mengeluarkan perintah kepada warga untuk memakai masker saat berada di tempat umum, dan mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Dari awal yang katanya vaksinasi untuk mencegah flu, kini jelas-jelas mengatakan vaksin XBB.
Selain itu, mulai tanggal 1 hingga 3 Desember, vaksin COVID-19 dari lima perusahaan, termasuk Livzon Group, CSPC Pharmaceutical Group, China Cell, Watson Biotech, dan CanSino, segera dimasukkan dalam penggunaan.
Qin Peng, seorang analis politik dan ekonomi yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan : “Bagi Partai Komunis Tiongkok, masalah terbesarnya adalah mereka tidak lagi menyediakan data uji klinis atau mengikuti proses pengembangan vaksin dan obat-obatan sebagaimana yang dilakukan di dunia internasional. Jadi sajak awal bulan Desember tahun ini hingga sekarang, Partai Komunis Tiongkok dengan cepat menyetujui peredaran vaksi dari 5 perusahaan farmasi dalam negeri yang berlatar belakang perusahaan milik negara atau militer. Seperti halnya vaksin adenovirus yang dikembangkan oleh Chen Wei dari militer, beredar tanpa dilengkapi data uji klinis”.
Bahkan di Amerika Serikat yang berteknologi maju, hanya ada tiga versi vaksin terbaru yang tersedia saat ini: Pfizer (Comirnaty), Moderna (Spikevax), dan Novavax. Namun, sebelum lima vaksin produksi perusahaan farmasi Tiongkok disetujui untuk dipasarkan kali ini, lebih dari 10 vaksin COVID-19 telah disetujui peredarannya.
“Di Amerika Serikat, kami telah melihat data antibodi yang dihasilkan oleh vaksin yang berbeda dan membandingkan satu sama lain. Setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu, kedua vaksin mRNA akhirnya menang. Vaksin Johnson & Johnson pada akhirnya dihilangkan karena memiliki lebih banyak efek samping. Ini adalah sikap ilmiah, dan juga merupakan sikap yang bertanggung jawab terhadap kesehatan semua rakyat Amerika Serikat dan warga masyarakat di seluruh dunia yang menggunakan kedua vaksin ini. Tetapi di Tiongkok, data dari berbagai vaksin ini sangat kurang sehingga diragukan efektivitasnya,” kata Qin Peng.
Selama epidemi yang berkecamuk selama tiga tahun, kasus orang yang mengalami efek samping buruk setelah menerima vaksin buatan dalam negeri Tiongkok terus bermunculan ke permukaan, namun didata pun tidak oleh pihak berwenang Tiongkok.
Mrs. Li, warga Beijing mengatakan : “Setelah tiga tahun itu berlalu, badan orang juga rusak, dan beberapa orang yang divaksinasi karena memiliki kesehatan yang buruk sehingga berdampak dasyat terhadap kesehatannya. Cucu saya baru berusia 4 tahun, demamnya tidak kunjung turun, bahkan mencapai suhu lebih dari 40 derajat. Membuat kita orang-orang tua stress sekali”
Banyak warga sipil secara pribadi mengungkapkan bahwa mereka tidak yakin dengan vaksin-vaksin buatan dalam negeri, sehingga enggan pergi untuk vaksinasi. (sin)
Perairan Pasifik Adalah Rumah bagi Mosasaurus Naga Biru Raksasa 72 Juta Tahun yang Lalu
EtIndonesia. Dahulu kala, 72 juta tahun yang lalu, lautan Pasifik diteror oleh monster raksasa yang disebut “naga biru”.
Sesuai penelitian yang dipublikasikan di Journal of Systematic Paleontology, peneliti menamai monster tersebut Wakayama Soryu, yang artinya Naga Biru.
Predator puncaknya adalah mosasaurus, reptil laut besar yang telah punah dari periode Kapur Akhir. Namanya diambil dari Prefektur Wakayama Jepang tempat fosilnya ditemukan.
Associate Professor Universitas Cincinnati Takuya Konishi, bersama dengan tim penulis internasional, menggambarkan penemuan menakjubkan ini dalam jurnal Palaeontology.
Menjelaskan nama tersebut, Konishi dalam pernyataan di situs Universitas Cincinnati mengatakan: “Di Tiongkok, naga membuat guntur dan hidup di langit. Mereka menjadi makhluk akuatik dalam mitologi Jepang.”
Fosil mosasaurus yang hampir lengkap ditemukan oleh rekan penulis Akihiro Misaki pada tahun 2006.
Saat itu, Misaki sedang mencari fosil invertebrata yang disebut amon ketika dia menemukan fosil gelap yang menarik di batu pasir.
Spesimen fosil Wakayama Soryu merupakan kerangka mosasaurus terlengkap yang pernah ditemukan di Jepang atau Pasifik barat laut, kata Konishi.
“Dalam kasus ini, hampir seluruh spesimennya, dan ini sangat mencengangkan,” kata Konishi.
Predator puncak, yang menghantui perairan prasejarah, memiliki ciri unik yang membuat klasifikasi sederhana menjadi sulit.
Menurut para peneliti, ia memiliki kepala seperti buaya dan sirip berbentuk dayung yang sangat besar. Sirip belakangnya lebih besar dari sirip depannya. Para peneliti berspekulasi bahwa “sirip depannya yang besar mungkin membantu manuver yang cepat, sementara sirip belakangnya yang besar mungkin memberikan jarak untuk menyelam atau muncul ke permukaan.”
Mereka juga berasumsi bahwa, seperti mosasaurus lainnya, ekor naga biru akan menghasilkan akselerasi yang kuat dan cepat saat berburu ikan dan digunakan sebagai tenaga penggerak.
“Pertanyaannya adalah bagaimana kelima permukaan hidrodinamik ini digunakan. Yang mana untuk kemudi? Yang mana untuk penggerak?” kata Konishi.
“Ini membuka banyak hal yang menantang pemahaman kita tentang bagaimana mosasaurus berenang,” katanya.
Konishi, yang telah mempelajari mosasaurus selama 15 tahun, mengatakan bahwa predator puncak ini memiliki penglihatan hampir binokular sehingga menjadikannya pemburu yang mematikan. Makhluk mengerikan ini juga memiliki sirip punggung yang mirip dengan hiu putih besar dan sebesar predator modern – panjangnya lebih dari 1,5 m.(yn)
Sumber: wionews
Pascagempa M4,6 Sukabumi, Sebanyak 347 Warga Terdampak
SUKABUMI – Gempabumi berkekuatan M4,6 yang berpusat di darat 25 km Barat Laut dengan kedalaman 5 km Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terjadi Kamis (14/12) pagi hari berdampak pada warga di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat data per Kamis (14/12) pukul 13.00 WIB gempa berdampak terhadap 347 warga dengan rincian 309 warga Kabupaten Bogor dan 38 warga Kabupaten Sukabumi. Kejadian ini juga menyebabkan 12 warga di Kabupaten Bogor terpaksa mengungsi akibat rumahnya rusak oleh gempa.
Lebih lanjut dampak kerusakan juga tercatat pada sejumlah bangunan. Kaji cepat sementara mencatat, 8 rumah rusak sedang dan 81 rumah rusak ringan di Kabupaten Bogor. Lebih lanjut, 2 rumah rusak sedang dan 5 rumah rusak ringan di Kabupaten Sukabumi.
Adapun lokasi terdampak gempa di Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung dan Ciampea. Lebih lanjut lokasi terdampak gempa di Kabupaten Sukabumi yakni Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal, Kadudampi dan Cikembar.
Penerjunan Tim Reaksi Cepat
BPBD Kabupaten Sukabumi dan BPBD Kabupaten Bogor melakukan asesmen pasca gempa M4,6 yang mengguncang Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/12).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi, mengatakan pihaknya telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dilokasi kejadian.
“Kami sudah menerjunkan Tim TRC ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan lanjutan dan monitoring dampak kerusakan,” ujar Medi melalui sambungan telepon, Kamis (14/12).
Hasil kaji cepat sementara, medi menyebutkan rumah yang terdampak gempa didominasi oleh rumah yang tidak memiliki _sloof_ pada bangunan. Seperti diketahui, _sloof_ merupakan bagian dari struktur sebuah bangunan yang letaknya ada di bagian pondasi bangunan dalam bentuk horizontal.
“Selain itu kerusakan rumah juga dampak lanjutan dari gempa seminggu lalu (8/12) yang semula rusak ringan kemudian menjadi rusak sedang, ditambah lagi bangunannya tidak memiliki _sloof_,” jelas Medi.
Pada kesempatan yang sama, Danki TRC BPBD Kabupaten Bogor, Hayat, menyampaikan bahwa pihaknya juga telah menugaskan tim untuk meninjau kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.
“Gempa memang terasa sampai sini (Kabupaten Bogor) sekitar lima detikan dan saya sudah menerjunkan 25 anggota Tim TRC ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat dilokasi terdampak,” jelas Hayat melalui sambungan telepon, Kamis (14/12).
Adapun BPBD Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor juga terus melakukan kaji cepat dan memberikan dukungan kepada warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan dasar selama tanggap darurat. (asr)