Home Blog Page 1588

Anjing Terlahir dengan Mutasi Langka Memiliki Bercak Hitam yang Menggemaskan di Wajahnya

0

Seekor anjing dengan mutasi genetik yang langka telah mendapatkan banyak pengikut di Instagram-nya, dengan banyak pecinta hewan yang kepincut karena bercak hitamnya yang khas.

Anjing golden retriever Inggris dengan bulu krem, Enzo Viola lahir dengan bercak bulu hitam yang tidak biasa di sisi kiri wajahnya.

Tambalan itu tidak menyakiti atau mengganggu Enzo dengan cara apa pun, dan anjing jantan berusia tiga tahun, yang berasal dari Texas, AS, itu penuh dengan energi dan kesenangan.

https://www.instagram.com/p/CEciYOBhXtu/?utm_source=ig_embed

Halaman Instagram-nya yang populer menunjukkan Enzo berpelukan dengan sahabatnya, yang menawarkan beberapa senyuman paling cerah kepada mereka yang melihat.

Enzo adalah bagian dari keluarga Castro, yang ‘langsung jatuh cinta dengan Enzo’ setelah bertemu dengannya, dan Clarissa Castro yang berusia 15 tahun menggambarkannya Enzo sebagai ‘anak anjing yang paling manis dan paling lucu’.

https://www.instagram.com/p/Bm3iFZNBCa_/?utm_source=ig_embed

“Kami menghabiskan banyak waktu bermain-main dengan dia di halaman belakang atau bermain dengan salah satu mainannya di dalam,” kata Clarissa pada Daily Star.

https://www.instagram.com/p/B9pseUlBmcn/?utm_source=ig_embed

“Sejak dia masih kecil, Enzo selalu menyukai rutinitas – bangun pada waktu yang sama di pagi hari, menyantap sarapannya pada waktu yang sama, berjalan-jalan pada waktu yang sama, dll,” tambahnya.

Anda dapat mengikuti petualangan Enzo melalui halaman Instagram-nya, yang memiliki lebih dari 183.000 pengikut pada saat penulisan. (yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Terungkap, Para Pejabat Partai Komunis Tiongkok Mengeruk Keuntungan dari Pasokan Medis di Tengah-Tengah Pandemi

0

China Insider – The Epoch Times

Seorang cucu laki-laki dari seorang pejabat senior Tiongkok bernama Jiang, membeberkan kisahnya saat berpartisipasi dalam sebuah skema untuk membeli alat pelindung diri dari negara-negara asing dan menjualnya kepada rezim komunis Tiongkok. 

Pada awalnya, Jiang setuju dengan skema tersebut karena ia pikir ia turut membantu krisis epidemi di Tiongkok. Jiang memiliki Shenzhen Ji Ping Yeom Tech Company, sebuah perusahaan e-commerce yang berbasis di Shenzhen. 

Ia memperoleh pasokan medis melalui perusahaannya yang memiliki sebuah kantor di Korea Selatan di mana Jiang berkantor. Huang Zhongnan, calo Jiang di Tiongkok, memberitahunya bahwa pasokan medis tersebut akan disumbangkan kepada para pekerja medis di garis depan atau warga negara biasa, yang memerlukannya untuk melindungi dari pernyebaran COVID-19. 

Namun Huang Zhongnan kemudian mengungkapkan bahwa pasokan medis tersebut diserahkan kepada para pejabat pemerintahan dan yayasan yang menjual pasokan medis tersebut untuk memperoleh keuntungan. 

Setelah Huang Zhongnan tidak lagi butuh untuk membeli pasokan medis dari luar negeri, Jiang menerima sebuah pengumuman bahwa pihak berwenang pemerintah Tiongkok di kota Suzhou menuntutnya melakukan penipuan kontrak. Jiang memutuskan untuk membeberkan kisahnya untuk membongkar korupsi di Tiongkok. 

Pada bulan Januari saat wabah virus Partai Komunis Tiongkok menjadi parah di Tiongkok, Huang Zhongnan, seorang calo bagi Palang Merah Tiongkok, mendekati Jiang dan meminta bantuan Jiang untuk membeli pasokan medis dari negara-negara asing. 

Palang Merah Tiongkok, tidak seperti Palang Merah di negara-negara lain, secara langsung didanai dan dioperasikan oleh rezim Tiongkok. Sebelumnya Palang Merah Tiongkok terlibat dalam sebuah skandal korupsi setempat pada tahun 2011. 

Jiang waspada akan reputasi Palang Merah Tiongkok yang buruk, tetapi karena desakan Huang Zhongnan, akhirnya Jiang setuju. Jiang mengatakan epidemi virus Komunis Tiongkok  sangat berbahaya. 

“Saya merasa bahwa adalah tugas saya untuk membantu rakyat Tiongkok,” kata Jiang.

Staf medis Tiongkok di Wuhan, asal mula wabah epidemi di Tiongkok, kekurangan alat pelindung diri selama puncak epidemi. Sementara itu, pemerintah pusat memberi dana kepada pemerintah setempat dan badan amal untuk memperoleh pasokan medis, dengan berpura-pura memberikan pasokan medis kepada rakyat yang membutuhkan. 

Menurut Jiang, Huang Zhongnan adalah calo untuk cabang badan amal Palang Merah Tiongkok di Provinsi Zhejiang dan beberapa pemerintahan setempat di Provinsi Zhejiang. Perusahaan Huang Zhongnan yaitu Enboi Hangzhou Industrial Company bertindak sebagai vendor pemerintah. Pemerintah setempat akan membeli tiga juta masker bedah dari Jiang di mana satuan harga untuk delapan benang adalah sekitar satu dolar enam belas sen.  

Kontrak terjadi antara perusahaan Huang Zhongnan dengan perusahaan Jiang. Pemerintah setempat akan berpura-pura bahwa mereka membeli pasokan medis tersebut untuk disumbangkan ke badan amal, namun pada kenyataannya berbeda.

Huang Zhongnan kemudian memberitahu Jiang pada akhir bulan Januari lalu bahwa ia akan menjual masker-masker itu ke cabang-cabang Palang Merah Tiongkok setempat dan badan amal lainnya dengan harga yang lebih tinggi sekitar 35 yuan (lima dolar enam sen) per masker. 

Keuntungan akan dibagi-bagi antara pejabat pemerintahan, Huang Zhongnan dan Jiang. Jiang menyediakan salinan-salinan pesan tertulis di WeChat, aplikasi perpesanan yang populer, antara stafnya dengan Huang Zhongnan untuk mengatur jadwal pengangkutan melalui kapal serta permintaan pembelian antara perusahaan Huang Zhongnan dengan entitas pemerintahan setempat. 

Misalnya pernyataan tertanggal 1 Februari yang dikeluarkan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di distrik Jiangong di kota Hangzhou memastikan jadwal pengangkutan melalui kapal pasokan medis yang dibeli dari luar negeri antara tanggal 1 Februari hingga 4 Februari. 

Jiang juga menyediakan salinan-salinan transaksi melalui bank antara dirinya dengan Huang Zhongnan untuk pasokan medis tersebut. Jiang berpikir adalah tidak jujur untuk membohongi dana pemerintah pusat tetapi Huang Zhongnan meyakinkannya bahwa rencana tersebut semuanya telah disetujui oleh pemerintah setempat. Di atas kertas, transaksi tersebut tampaknya sah. 

Sebuah dokumen tertanggal 7 Februari dari Komisi Kesehatan distrik Wujiang di kota Suzhou menyatakan bahwa untuk mencegah dan mengendalikan epidemi jenis Corona virus yang baru, Komisi Kesehatan distrik Wujiang mempercayakan General Maneger Shenzhen Jipingyong Tech Company bernama Jiang Pengyong, untuk membeli alat pelindung diri di luar negeri.

 Alat pelindung diri ini akan dikirim melalui kargo pesawat sewaan ke Tiongkok. Dokumen tersebut menerbitkan bahwa pengiriman akan disetujui di bea cukai dan titik pemeriksaan sepanjang jalur transportasi. Namun pada akhirnya Jiang Pengyong menyadari bahwa itu adalah sebuah skema yang lebih dalam. 

Pada tanggal 31 Januari, Jiang Pengyong dijadwalkan berada di bandara di Seoul dan menanti untuk membuat sebuah pengiriman masker bedah untuk ke pesawat bantuan yang disediakan. Huang Zhongnan memberitahu Jiang Pengyong dalam serangkaian pesan WeChat bahwa masker-masker tersebut dipesan oleh cabang utama badan amal di Provinsi Zhejiang untuk didistribusikan di kota Wuhan. Akan tetapi pada hari itu tiba-tiba Huang Zhongnan memberitahu Jiang Pengyong untuk mengirim masker-masker tersebut ke kota Hangzhou yang berada di Jiojiang dengan pengiriman biasa dan tidak diperlakukan sebagai barang-barang untuk amal. Hal ini membuat Jiang Pengyong curiga. 

Pada tanggal 1 Februari, Huang Zhongnan meminta Jiang Pengyong untuk mengirim 3 juta masker wajah KF-95, sebuah masker penyaring standar buatan Korea Selatan yang mirip dengan masker N95 buatan Amerika Serikat. 

Pada tanggal 2 Februari, saat karyawan Jiang Pengyong siap mengirim masker-masker tersebut ke Tiongkok sebagai bahan-bahan bantuan, Huang Zhongnan  mengatakan dalam teks WeChat untuk mengirim alat  pelindung diri ke sebuah perusahaan swasta Tiongkok. Kemudian Huang Zhongnan mengungkapkan kepada Jiang Pengyong bahwa para pejabat Palang Merah Tiongkok dan badan amal lainnya juga terlibat dalam kesepakatan tersebut, mereka akan menjual pasokan medis yang berbeda kepada pengguna pribadi di Tiongkok untuk memperoleh keuntungan. 

Jiang Pengyong memperoleh keuntungan sebesar enam setengah yuan (94 sen) untuk sebuah masker, tetapi Huang Zhongnan yang satu tim dengan para pejabat akan menjual sebuah masker seharga 139 yuan (20 dolar 10 sen) kepada rakyat di Tiongkok. 

Grup media The Epoch Times menghubungi masing-masing Komisi Kesehatan setempat yang membuat kesepakatan dengan Huang Zhongnan serta menghubungi cabang-cabang Palang Merah Tiongkok yang Jiang Pengyong sebutkan. Mereka memastikan bahwa Huang Zhongnan adalah penghubung mereka tetapi tidak menyediakan rincian lebih lanjut mengenai bisnis yang disepakati dengan Huang Zhongnan. 

Kini Jiang Pengyong dituduh oleh Biro Kepolisian di distrik taman industri kota Suzhou. Rekening bisnis Jiang Pengyong di bank telah dibekukan. Jiang Pengyong yakin ini adalah balas dendam dari para pejabat Palang Merah Tiongkok setempat setelah Jiang Pengyong tidak mampu memenuhi beberapa permintaan dari para pejabat untuk membeli pasokan, yang mengakibatkan mereka kehilangan uang mukanya. 

Jiang Pengyong mengaku tidak masalah bila berbisnis dengan mereka atau melakukan sesuatu yang menentang mereka, namun harus membayar mahal. 

Sebuah perusahaan Tiongkok yang terkait dengan militer Beijing dan alat intelijen rahasia telah mengumpulkan rincian pribadi lebih dari 35.000 orang Australia. Sebagai bagian basis data raksasa global yang menargetkan tokoh-tokoh berpengaruh dan keluarganya, Zhenhua Data terkait dengan Tentara Pembebasan Rakyat, Kementerian Keamanan Negara di Partai Komunis Tiongkok dan memeriksa profil 2,4 juta orang di seluruh dunia. 

Data tersebut memuat informasi 35.558 orang Australia yang mencakup orang-orang terkemuka di bidang politik, bisnis, hukum, akademi dan pertahanan. Data tersebut mencakup tanggal lahir, alamat, status perkawinan dan kecondongan politik. 

Orang-orang Australia yang terkemuka yang mencakup Perdana Menteri  Australia Scott Morison dalam informasi mengenai diskusinya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan keluarganya dan para anggota Inter-parlemen yang bersekutu dengan Tiongkok Andrew Hastie dan keluarga mudanya. 

Berjudul “Orang-Orang Penting di Luar Negeri,” basis data tersebut juga mencakup informasi mengenai mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan putranya, mantan Bendahara Peter Costello, gubernur bank cadangan yang masih aktif, mantan Duta Besar Australia Joe Hockey dan putranya bernama Mike Cannon-Brookes, pendiri Atlassian, beberapa hakim, selebritis dan akademisi. 

Profil rekam catatan bank, lamaran kerja dan psikologis juga tercakup dalam data tersebut yang banyak diambil dari dokumen umum yang mencakup artikel berita, rekaman kriminal, Twitter, Facebook, LinkedIn, Instagram dan TikTok. 

Namun, dua puluh persen data tersebut tidaklah berasal dari sumber terbuka yang mencakup dokumen rahasia yang menunjukkan informasi tersebut diperoleh melalui peretasan atau web gelap. 

Menurut sebuah posting di WeChat oleh CEO Zhenhua Data Wang Xuefeng menyokong mengobarkan “perang tanpa batas” dengan cara memanipulasi pendapat masyarakat dan melalui “perang psikologis.” Basis data tersebut dibocorkan oleh seorang karyawan Zhenhua Data yang tidak disebutkan namanya dan ditemukan oleh Profesor Chris Balding yang bekerja di Universitas Peking hingga tahun 2018 saat ia melarikan diri ke Vietnam karena alasan keamanan. 

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan dalam website miliknya, Chris Balding mengatakan ia sedang menyelidiki klaim-klaim mengenai Huawei hingga ia tersandung sesuatu yang sangat diidam-idamkan oleh para peneliti Tiongkok. Chris Balding menyediakan informasi tersebut kepada konsorsium kantor media global di Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia dan Jerman. 

Chris Balding mengklaim data tersebut mensahkan kecurigaan yang terjadi sejak lama seputar operasi pengawasan dan pemantauan Partai Komunis Tiongkok. Ia mengatakan apa yang tidak dapat disepelekan adalah jangkauan pengawasan negara Tiongkok dan perluasan pengawasannya di seluruh dunia. Dunia baru berada dalam tahap permulaan pemahaman bagaimana Tiongkok berinvestasi dalam operasi intelijen dan pengaruh dengan menggunakan jenis data mentah, kita harus memahami sasaran Tiongkok.

 Chris Balding menambahkan, “Kita bekerja dengan pemerintahan, jurnalis dan akademia terpilih atau wadah pemikir terpilih di seluruh dunia untuk membantu menyediakan rentang kepiawaian yang penting yang dibutuhkan untuk menganalisa dan memahami data tersebut.” 

Menteri bayangan untuk Kementerian Dalam Negeri Christine Connelly mengatakan basis data tersebut adalah memprihatinkan dan rakyat berhak merasa diperingatkan. 

Pada tanggal 14 September, Christine Connelly memberitahu ABC Radio, “Tentu saja, negara-negara memiliki intelijen yang telah lama dikumpulkan, tetapi yang penting adalah kemerdekaan setiap negara dihormati, dan saya pikir apa yang disoroti dalam hal ini adalah bahwa ancaman campur tangan asing dan kapasitas untuk mengumpulkan rangkaian mega data  terhadap sebuah populasi adalah nyata dan kita harus menyikapi ancaman tersebut dengan sangat serius.” 

Matt Warren, seorang profesor di bidang keamanan dunia maya di Institut Teknologi Royal Melbourne mengatakan Beijing melakukan pengumpulan data tingkat industri adalah tidak mengherankan, terutama memberikan perluasan pengawasan Beijing di dalam negeri. Ia memberitahu grup media The Epoch Times, “Zhenhua Data hanyalah puncak gunung es dibandingkan dengan apa yang terjadi di dalam Tiongkok.” 

Matt Warren mengatakan bahwa sejak banyak informasi adalah sumber terbuka, maka itu bukanlah memata-matai secara teknis. Namun, keprihatinan yang sebenarnya adalah apa yang akan dilakukan Partai Komunis Tiongkok terhadap data milik Zhenhua Data. Ia mendesak setiap orang untuk lebih waspada terhadap profil media sosialnya dan untuk lebih waspada terhadap menambah orang-orang yang belum pernah ditemuinya di dalam kehidupan nyata. 

Menurut Matt Wareen, masalah muncul saat orang-orang memposting mengenai keluarganya di Facebook atau aktivitas kerjanya di LinkedIn, ‘teman-teman’ barunya itu akan mengumpulkan dan menyimpan informasi tersebut. Masalah lain adalah bahwa orang-orang tidak memahami setting miliknya di media sosial dan hal-hal yang diposting akan menjadi diketahui umum, bukannya diketahui secara pribadi.

WeChat, perangkat lunak perpesanan instan milik Tiongkok, dituduh sebagai alat Partai Komunis Tiongkok untuk memantau orang-orang dan menyebarkan informasi palsu. Platform ini dilarang oleh Amerika Serikat. 

Baru-baru ini, WeChat melaporkan bahwa seorang wanita Tiongkok yang berimigrasi ke Kanada memposting sebuah artikel di WeChat yang tidak sukai Partai Komunis Tiongkok. Setelah kembali ke Tiongkok, polisi mengikatnya di “kursi harimau” untuk diinterogasi.

Karena ada berkas-berkas yang bercokol di WeChat seperti sistem pembayaran, dan lain-lain, itu adalah cara mengendalikan rakyat Tiongkok. Pada saat yang sama, WeChat memantau rakyat Tiongkok melalui komunikasinya, kontaknya, dan aktivitas bisnisnya. Cakupannya adalah sangat besar, maka efek tersebut juga sangat berbahaya dan besar.

WeChat telah memperluas jangkauan Beijing di luar negeri. Sebuah artikel New York Times mengutip pengalaman pribadi nona Lee yang bermigrasi ke Kanada. Nona Lee kembali ke Tiongkok pada tahun 2018. Karena wabah Coronavirus merebak di awal tahun 2020 dan hubungan Tiongkok dengan negara-negara di seluruh dunia menjadi tegang, nona Lee memposting sebuah artikel di WeChat dari Radio Free Asia, sebuah radio milik pemerintah Amerika Serikat mengenai hubungan diplomasi Tiongkok-Kanada yang memburuk. 

Hari berikutnya, empat polisi mendatangi apartemennya dengan membawa senjata dan tameng huru-hara. Polisi tersebut membawa nona Lee beserta telepon genggam dan komputer milik nona Lee ke pos polisi setempat. Nona Lee mengatakan para polisi membelenggu kedua kakinya ke sebuah alat pengekang yang diketahui sebagai sebuah kursi harimau untuk bertanya padanya. 

Para polisi berulang kali menanyakan mengenai artikel tersebut dan kontak-kontak WeChat miliknya di luar negeri sebelum menguncinya di sebuah sel berjeruji selama semalaman. Dua kali ia dibebaskan namun kembali diseret ke pos polisi tersebut untuk sesi interogasi yang baru. 

Nona Lee mengatakan bahkan seorang polisi bersikeras bahwa Tiongkok memiliki perlindungan kebebasan berbicara saat polisi itu menanyakan apa yang ia katakan secara online. Nona Lee mengatakan bahwa ia tidak berkata apa-apa. 

Nona Lee berkata, “Saya berpikir apa kebebasan berbicara menurut anda. Apakah kebebasan berbicara itu untuk menjebloskan saya ke pos polisi dan menahan saya semalaman, setelah saya kurang tidur, anda menginterogasi saya?”

Akhirnya polisi memaksanya untuk menulis sebuah pengakuan dan bersumpah untuk mendukung Tiongkok kemudian membiarkannya pergi.

WeChat adalah sebuah altar senjata perang teramat sangat tanpa batas yang digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mengendalikan secara internal, menyusup secara eksternal, dan menyebarkan kebohongan. Dipastikan pada tahun 2015 bahwa polisi dapat mengumpulkan semua jenis data melalui pintu belakang WeChat. 

Pada kenyataannya, pemantauan Partai Komunis Tiongkok  tidak terbatas pada mahasiswa asing. Semua orang yang menggunakan WeChat dipantau oleh Partai Komunis Tiongkok. Semua data anda dapat dikumpulkan dan digunakan. Partai Komunis Tiongkok dapat menggunakan data-data ini untuk mengintimidasi, mengancam dan memantau anda.

WeChat juga adalah sumber utama informasi bagi rakyat Tiongkok. Asisten Sekretaris Urusan Keamanan Nasional Kementerian Kehakiman John Demers menghadiri sebuah acara wadah pemikir secara online Pusat untuk Penelitian Strategis dan Internasional pada tanggal 12 Agustus  lalu.

Menurut John Demers, WeChat digunakan oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai alat untuk memastikan mahasiswa Tiongkok di luar negeri adalah tetap setia pada Partai Komunis Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok akan mengirim beberapa pesan kepada para mahasiswa tersebut di luar negeri melalui WeChat, mengawasi mereka dan mencegah mereka menjadi terpapar pada gagasan seperti kebebasan dan demokrasi atau kebebasan beragama. 

Pemerintah Amerika Serikat percaya bahwa WeChat mengancam keamanan nasional Amerika Serikat. Pada tanggal 6 Agustus, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang orang-orang dan entitas Amerika Serikat untuk melakukan transaksi dengan perusahaan induk WeChat yaitu Tencent. Larangan tersebut berlaku pada tanggal 15 September. 

Hal ini secara mendasar adalah untuk memangkas WeChat, ancaman terbesar yang menyusup ke dalam Amerika Serikat. Pengaruh WeChat adalah semenakutkan virus tersebut di Amerika Serikat. Oleh karena itu, Amerika Serikat melarang WeChat, mirip seperti menghentikan penyebaran virus Partai Komunis Tiongkok. Hal ini akan mencegah penyebaran kebohongan yang diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok dan mencegah Partai Komunis Tiongkok memantau rakyat Tiongkok.

Gobi Dong percaya bahwa sekali WeChat diarang untuk digunakan di Amerika Serikat, maka tangan-tangan hitam Partai Komunis Tiongkok dalam menjangkau Barat juga dipangkas. Hal tersebut juga membuat Partai Komunis Tiongkok kehilangan senjatanya yang terpenting untuk memulai perang tanpa batas. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi Tiongkok dan para mahasiswa asing di luar negeri bila WeChat dilarang. Beberapa orang mulai mengunduh perangkat lunak perpesanan instan di luar negeri seperti Whatapp, Telegram dan Line. Ada juga orang-orang di Twitter yang bertanya apakah orang Tiongkok di luar negeri dapat menuntut Partai Komunis Tiongkok dan menuntut Firewall disingkirkan. 

Seorang pensiunan guru di Sekolah Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok yang dikeluarkan dari Partai Komunis Tiongkok karena mengkritik Partai Komunis Tiongkok dan Xi Jinping terus bebas bicara di luar negeri. Ia percaya bahwa bila Tiongkok benar-benar ingin menjadi sebuah negara demokratis yang modern, maka harus melengserkan Xi Jinping, melengserkan Partai Komunis Tiongkok dan menjadi damai. 

Ia juga mengungkapkan banyak komunis generasi kedua yang kini merenungkan dan mempertanyakan rezim komunis Tiongkok. Pada tanggal 10 September, Cai Xia menunjuk sebuah wawancara dengan Voice of America di mana banyak komunis generasi kedua di dalam Partai Komunis Tiongkok yang kini memikirkan kembali dan mempertanyakan sistem Partai Komunis Tiongkok. 

Komunis generasi kedua percaya bahwa mereka harus merefleksikan apakah sistem yang ditetapkan oleh Partai Komunis Tiongkok di Tiongkok setelah tahun 1949 adalah benar atau salah. Yang lainnya bahkan percaya bahwa refleksi tersebut seharusnya memulai saat pembentukan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1920.

Cai Xia mengungkapkan bahwa orang-orang ini dianggap kelas menengah di antara komunis generasi kedua, di mana kedua orang tua mereka bertugas di militer di bagian yang berbeda-beda pada tahun 1950-an dan 1960-an. Menurut Cai Xia setelah Partai Komunis Tiongkok menumbangkan pemerintah dan membentuk sebuah sistem hak istimewa hirarki, komunis generasi kedua ini menikmati hak istimewa yang khusus ini yang diberikan oleh kedua orang tuanya dan menjadi anggota aristokrat. 

Kini banyak komunis generasi kedua menempati jabatan yang bermakna dan mengendalikan pemerintahan, sumber daya dan militer Tiongkok, dan komunis generasi kedua ini tidak menerima klaim dini Partai Komunis Tiongkok bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan kedaulatan dikembalikan kepada rakyat, yang diklaim oleh Partai Komunis Tiongkok saat Partai Komunis Tiongkok pertama kali dibentuk. Cai Xia percaya bahwa ini adalah kriminal asli komunis generasi kedua.

“Sebenarnya, komunis generasi kedua ini adalah mereka yang melakukan refleksi yang belum diubah bentuk secara sempurna oleh sistem ini. Mereka adalah sebuah kelompok kecil rakyat yang masih tetap mampu untuk berpikir secara bebas,” kata Cai Xia.

Tang Jingyuan seorang komentator politik di Amerika Serikat, menganalisis alasan-alasan bagi refleksi komunis generasi kedua. Salah satu alasan itu adalah melalui pengalaman pribadinya, komunis generasi kedua dapat menyadari bahwa teori-teori Partai Komunis Tiongkok yang dibuat di banyak provinsi pada awal tahun semuanya adalah bohong.

“Dan banyak hak-hak istimewa ini dinikmati mereka sekarang yang diciptakan dari darah dan keringat rakyat Tiongkok, bahkan diciptakan dari mayat-mayat orang Tiongkok yang tidak terhitung banyaknya. Ini adalah kriminal murni seperti yang disebut oleh Cia Xia, yaitu untuk membuat beberapa komunis generasi kedua ini yang masih memiliki kesadaran untuk merasa sangat bersalah.” kata Tang Jingyuan.

Alasan lain yang diyakini Tang Jingyuan membuat komunis generasi kedua ini melakukan refleksi adalah orang tua, teman-temannya, orang-orang dalam dan bahkan diri mereka sendiri yang menghina Partai Komunis Tiongkok pada waktu yang berbeda untuk alasan yang berbeda yang dikorbankan oleh sistem tersebut untuk berbagai tingkat. Sebagai akibatnya, mereka menemukan karakteristik kebrutalan sistem Partai Komunis Tiongkok. 

“Saya pikir jenis refleksi ini menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok kini memiliki waktu yang sulit untuk tetap bertahan. Dengan kata lain, rakyat yang sangat dipercayai dan dianggap Partai Komunis Tiongkok sebagai penerus tahta Partai Komunis Tiongkok kini sedang mengalami kesadaran. Sekali fenomena ini hadir di dalam sebuah organisasi, anda dapat mengatakan bahwa organisasi ini sedang menuju keruntuhan,” kata Tang Jingyuan.

Namun, Tang Jingyuan percaya bahwa refleksi yang dibuat komunis generasi kedua ini sejak Partai Komunis Tiongkok dibentuk dan sangat sedikit orang yang melakukan refleksi terhadap teori-teori yang diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok dan terhadap sifat Partai Komunis Tiongkok. 

“Mereka tidak benar-benar melihat apa itu Partai Komunis Tiongkok. Pada kenyataannya, mereka masih merefleksikan Partai Komunis Tiongkok dalam kebohongan ini, cara berpikir ini, dan pola pikir ini yang diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok untuk mereka. Jadi mereka tidak benar-benar melihat apa itu Partai Komunis Tiongkok,” tambah Tang Jingyuan. 

Cai Xia juga berbicara mengenai pengamatannya terhadap masyarakat Tiongkok saat ini dan mengenai peta petunjuk arah yang ia buat untuk Tiongkok untuk berjuang menuju demokrasi modern. Cai Xia percaya bahwa bila Tiongkok benar-benar ingin menjadi demokratis secara politis, maka Tiongkok harus “menyingkirkan Xi Jinping,” “tidak lagi memiliki rezim komunis,” melakukan transformasi,” dan “menjadi damai.”

“Secara teoritis, ini adalah sebuah proposal besar bila rakyat memiliki kekuatan untuk mencapai hal ini. Tetapi saya pikir kemampuan operasinya adalah sangat rendah. Faktor yang amat sangat penting adalah siapa yang memiliki kekuatan untuk memulai dan mendorong proses ini?” kata Cai Xia.

Tang Jingyuan menambahkan dengan memberi sebuah contoh. Langkah pertama adalah untuk meminta Xi Jinping lengser, apakah ia bersedia?

Saat ini Xi Jinping memiliki kekuasaan dan kendali terhadap militer, ia mengendalikan Partai Komunis Tiongkok dan mengendalikan masyarakat Tiongkok yang jauh mengungguli kendali yang dilakukan oleh Mao Zedong di masa lalu. Bagaimana anda melengserkan Xi Jinping? 

Hua, mantan profesor di Capital Normal University menunjukkan bahwa melengserkan Xi Jinping dan tidak ada lagi komunisme adalah rute yang ditargetkan kepada orang-orang, bukan kepada sistem tersebut. Ia percaya alasan bahwa komunisme adalah sebuah momok bagi kemanusiaan. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan seseorang untuk membuat keputusan yang tepat adalah menyingkirkan perbudakan roh jahat dari Partai Komunis Tiongkok dan menggabungkan gelombang untuk menghancurkan komunisme. (vv)

Perusahaan Korea Selatan dan Jepang Diupayakan Berhenti Hengkang oleh Komunis Tiongkok

0

China Insider – The Epoch Times

Kota Huizhou di Provinsi Guangdong di selatan Tiongkok dulunya adalah pusat manufaktur. Sebuah surat internal dari Biro Perdagangan Kotamadya Huizhou kepada Biro Hubungan Luar Negeri Huizhou pada tanggal 10 Agustus 2020 menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun 280 perusahaan yang didanai Korea Selatan telah menetapkan rencana di Huizhou. Namun karena terdampak oleh perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, pandemi Corona virus Komunis Tiongkok  dan perginya Samsung Electronics dari Huizhou bersamaan dengan banyak faktor lainnya, perdagangan ekspor dan impor Huizhou dengan Korea Selatan turun hingga 77,4 persen. Ekspor jatuh terjerembab 89,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. 

Menurut statistik Biro Perdagangan Kotamadya Huizhou, terdapat 96 perusahaan Korea Selatan di Huizhou pada bulan Juli 2020. Dapat dikatakan dua per tiga perusahaan Korea Selatan telah bangkrut atau pergi meninggalkan Tiongkok. 

Surat resmi dari kantor Hubungan Luar Negeri Huizhou yang ditandai sangat darurat menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok menjadi putus asa. Surat tersebut berjudul “Mohon sediakan keadaan saat ini dan rencana kerja dalam kerjasama kami dengan Jepang dan Korea Selatan, meminta para pejabat setempat untuk memanfaatkan secara maksimal keadaan kendali pandemi secara relatif lebih baik di Asian Tenggara dan mendukung membasmi pandemi bersama untuk meningkatkan hubungan dengan para negara tetangga Tiongkok, seperti Jepang dan Korea Selatan.”

Komentator hubungan luar negeri saat ini Lee Linyi menafsirkan bahwa surat ini menunjukkan upaya keputusasaan Partai Komunis Tiongkok untuk mempertahankan Jepang dan Korea Selatan guna bersama-sama membasmi pandemi. Tujuannya adalah untuk mencegah perusahaan-perusahaan asing mentransfer garis produksi ke luar dari Tiongkok dan melindungi rantai industri regional Tiongkok. 

Biro Perdagangan Kotamadya Huizhou menyatakan sedikit tindakan dalam dokumen tersebut, seperti memromosikan Taman Industri Tiongkok-Korea Selatan di Huizhou. Pada tahun ini, Konferensi Pertukaran Tiongkok-Korea Selatan dan Konferensi Promosi Ekonomi Jepang-Guangdong, Biro Perdagangan Kotamadya Huizhou juga menyatakan mengundang perusahaan Jepang dan Korea Selatan untuk berkunjung ke Huizhou untuk kesempatan berinvestasi pada dua konferensi tersebut. 

Dokumen internal yang lain dari pemerintahan kotamadya Huizhou mengungkapkan bahwa tujuan untuk mempertahankan perusahaan Jepang dan Korea Selatan tidak hanya karena pertimbangan ekonomi, tetapi juga adalah tugas politik yang terkait dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok. 

Inisiatif Sabuk dan Jalan oleh Huizhou akan dievaluasi dalam aspek-aspek yang menyertainya, membantu perusahaan setempat untuk mendunia, membuka pasar sepanjang rute Sabuk dan Jalan, sering berkunjung ke Jepang dan Korea Selatan untuk mempromosikan dan menarik investasi dan rencana standar yang tinggi di bidang konstruksi di Taman Industrial Tiongkok-Korea Selatan di Huizhou. 

Dokumen tersebut juga memperlihatkan bahwa Huizhou memiliki lima sister city yaitu Seongnam di Korea Selatan, Worcestershire di Inggris, North Vancouver di Kanada, Milpitas di kawasan teluk di Amerika Serikat dan San Martin de las Piramides di Meksiko. 

Di antara lima kota ini, Seongnam di Korea Selatan adalah fokus bagi Huizhou untuk menyuburkan hubungan bilateral. 

Li  Linyi menunjukkan hubungan Huizhou dengan kota Seongnam bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi dan teknologi Korea Selatan untuk mengurangi krisi ekonomi Tiongkok. Pada saat yang sama, Partai Komunis Tiongkok juga berupaya mendesak pengaruh politik ke Korea Selatan dan mengekspor hegemoni Partai Komunis Tiongkok. 

Dokumen-dokumen internal ini memastikan bahwa menghadapi kesulitan di dalam negeri maupun di luar negeri, Partai Komunis Tiongkok berupaya untuk terlindungi dari pengaruh ketahanan dan sanksi yang parah dari masyarakat internasional dengan cara mengupayakan yang terbaik untuk mempertahankan Jepang dan Korea Selatan. 

Menurut Li Linyi , National Interest, majalah dua mingguan di Amerika Serikat melaporkan pada tanggal 27 Juli bahwa pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in menunjukkan keengganan yang kuat untuk bergabung dengan kampanye anti-Partai Komunis Tiongkok bersama dengan sekutu Amerika Serikat. Meskipun ada tekanan yang meningkat dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat,  Donald Trump, misalnya, Presiden Korea Selatan,  Moon Jae-in menentang larangan terhadap penjualan semikonduktor kepada Huawei dan perusahaan Tiongkok lainnya serta menolak untuk mencela hukum keamanan nasional Tiongkok di Hong Kong. 

Unjuk Rasa di Mongolia Dalam

Sementara itu saat ini rezim komunis Tiongkok secara paksa memperkenalkan sebuah kebijakan pendidikan yang baru di Mongolia Dalam, yang mengharuskan pengajaran dalam bahasa Mandarin dari kelas satu. Secara menyeluruh menyingkirkan bahwa bahasa Mongolia dalam pengajaran buku-buku teks di Mongolia dalam dua tahun. 

Kebijakan yang baru tersebut memicu unjuk rasa yang hebat di antara etnik Mongol. Sedikitnya delapan orang Mongolia bunuh diri untuk mengekspresikan kemarahan dan ketidaksetujuannya. Atas nama pendidikan dua-bahasa alternatif, Partai Komunis Tiongkok mulai memromosikan pendidikan hanya dalam bahasa Mandarin di sekolah di bagian selatan Mongolia pada bulan September.

Unjuk rasa berskala-besar yang terorganisir oleh  orang Mongol bertujuan untuk melindungi kebudayaannya. Guru-guru berunjuk rasa dan para murid boikot masuk sekolah. Meskipun pihak berwenang Tiongkok menahan sejumlah pengunjuk rasa, puluhan ribu orang Mongol tetap terus berunjuk rasa dengan memegang spanduk yang bertuliskan Lindungi Bahasa Mongol dan Hentikan Kebijakan Asimilasi. 

Beberapa orang setempat mengungkapkan bahwa Partai Komunis Tiongkok menindas gerakan orang-orang sipil Mongol yang tidak patuh. Pihak berwenang menuntut anak-anak Mongolia harus masuk sekolah dalam tiga hari, bila tidak, para pejabat setempat di tingkat akar rumput akan meminta pertanggungjawaban kepala sekolah dan guru yang digolongkan dalam diskualifikasi dan tidak akan dipromosikan dalam tiga tahun mendatang. 

Para orang tua akan dihukum berdasarkan hukum dan para murid akan dikeluarkan. Orang tua yang menolak membawa anak-anaknya ke sekolah akan dihukum berdasarkan golongan pekerjaannya. Karyawan pemerintahan akan disingkirkan dari tempat kerjanya. Pemerintahan setempat akan menghentikan penyediaan utang bagi para gembala dan menghentikan pengeluaran kesejahteraan sosial bagi orang tua yang tidak mampu. 

Berita terbaru menyebutkan bahwa pihak berwenang mengirim sejumlah besar polisi dan polisi anti-huru hara ke daerah peternakan tersebut, secara paksa mengambil para murid dari rumah ke rumah untuk memaksa para murid kembali bersekolah. Etnik Mongol merasa hal ini adalah revolusi kebudayaan kedua. Seluruh Mongolia Selatan kini pada dasarnya adalah sebuah negara polisi. Polisi dan polisi anti-huru hara berada di mana-mana. Orang Mongol merasa ini adalah pembantaian yang kedua.

Orang Mongol tidak ingin menyerah dan beberapa orang tua bahkan menyembunyikan anak-anaknya di padang rumput terpencil. 

Di beberapa tempat, sekolah-sekolah tidak dapat dimulai sama sekali. Baik orang tua maupun anak-anak menentang kebijakan baru tersebut. 

“Saya percaya tujuan kebijakan baru ini secara blak-blakan adalah untuk menghilangkan bahasa ibu Mongol. Semua etnik Mongol, yang mencakup orang tua, murid, guru da orang-orang Mongol dalam sistem Partai Komunis Tiongkok, tanggapannya adalah belum pernah terjadi sebelumnya. Buktinya, kami juga terkejut melihat tanggapan yang gigih semacam itu dari semua rekan kerja kami,” kata Li Linyi.

Menurut Apple Daily, kantor berita yang berbasis di Hong Kong, seorang kepala sekolah Sekolah Menengah Pertama di Mongolia Dalam yang tidak ingin mengeluarkan murid-murid yang memboikot masuk sekolah, bunuh diri setelah mengundurkan diri. Enhe Batu percaya paling sedikit delapan orang Mongolia bunuh diri

“Ini bukanlah masalah bahasa yang sederhana. Ini adalah masalah pelenyapan kebudayaan. Kami orang Mongol percaya bahwa bila pemerintah Tiongkok dengan berhasil melenyapkan bahasa Mongol pada saat ini, hal itu sama saja dengan menghancurkan identitas etnik Mongol. Itulah sebabnya mengapa setiap orang menganggapnya secara serius. Tidak hanya murid dan orang tua, tetapi seluruh orang-orang Mongolia Selatan bangkit menentang pendidikan dua-bahasa alternatif,” sebut sebuah sumber.

Menurut informasi yang dirilis dari Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan yang berbasis New York, mantan presiden Mongolia, Sakiak Albindorcht menerbitkan sebuah pernyataan di video yang mendesak pihak berwenang Tiongkok untuk menghargai hak asasi etnis Mongol untuk memelihara bahasa ibu Mongol dan meminta orang-orang Mongolia di seluruh dunia untuk mendukung rekan-rekannya di Mongolia Dalam.

Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan menyebutkan, “Kita melihat sebuah fenomena yang sangat mencolok pada saat ini, yaitu tanggapan dari Mongolia Luar adalah sangat kuat. Mantan Presiden Mongolia juga menyadari apa tujuan Partai Komunis Tiongkok. Tujuan jangka panjang Partai Komunis Tiongkok adalah secara perlahan dan secara menyeluruh membuat Mongolia Selatan berasimilasi dengan kebudayaan Han dan menjadi suku Han Tiongkok secara sempurna. Setelah itu, apa rencana Partai Komunis Tiongkok yang berikutnya untuk etnis Mongol di luar Mongolia? Itu juga adalah sebuah pertanyaan yang harus kita pikirkan.”

Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Ingba Togochoq, Direktur Pusat Informasi Hak Asasi Mongolia Selatan menunjukkan bahwa Mongolia Dalam selalu menjadi sasaran kebijakan pemusnahan kebudayaan oleh Partai Komunis Tiongkok. Penduduk setempat tidak percaya perubahan pendidikan bahasa adalah untuk keuntungan mereka. Setiap orang merasa itu adalah cara untuk melenyapkan bahasa Mongol sekarang dan untuk selama-lamanya.

Ingba Togochoq juga mengatakan tujuh puluh tahun yang lalu, rakyat Mongolia pernah mengalami banyak hal yang mencakup genosida kebudayaan, penindasan politik, eksploitasi ekonomi, asimilasi kebudayaan dan kerusakan lingkungan. Setelah tujuh puluh tahun kebijakan yang dipaksakan oleh Partai Komunis Tiongkok, satu-satunya hal yang tersisa bagi orang Mongolia untuk mengingat identitasnya adalah bahasa Mongol. 

Banyak orang Mongol memprakarsai untuk menyerukan kepada dunia luar untuk mendukung unjuk rasa yang mereka lakukan dan meminta Washington untuk mencegah Partai Komunis Tiongkok menghancurkan bahasa dan kebudayaan Mongol dengan cara menyingkirkan bahasa Mongol dari proses belajar di Sekolah Dasar. 

Banyak orang Mongol percaya Partai Komunis Tiongkok berupaya memaksa orang Mongol untuk berasimilasi dengan kebudayaan Han yang akan mengakibatkan pemusnahan total etnis Mongol sebagai sebuah kelompok etnis.

Uni Eropa Serukan komunis Tiongkok mundur dari tindakan kekerasan di Hong Kong.

Pada tanggal 14 September, para pemimpin Uni Eropa memberitahu pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk membuka pasar, menghargai kaum minoritas dan mundur dari tindakan kekerasan di Hong Kong. Uni Eropa juga menegaskan bahwa Uni Eropa tidak akan lagi mengambil keuntungan dalam perdagangan. 

Khawatir untuk menunjukkan bahwa Uni Eropa tidak akan campur tangan dalam kebuntuan global antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, Kanselir Jerman  Angela Merkel bergabung dengan Kepala Eksekutif dan Ketua Uni Eropa untuk mengirim sebuah pesan pembicaraan yang alot kepada Beijing. 

Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel yang berbagi video Konferensi Tingkat TInggi (KTT) tersebut menyatakan  bahwa Eropa adalah pemain, bukannya lapangan permainan.  Dalam acuan terhadap perasaan yang berkembang di Eropa bahwa Tiongkok tidak memenuhi janjinya untuk terikat dalam perdagangan bebas dan adil. Dengan lebih dari satu miliar euro dalam perdagangan bilateral, Uni Eropa adalah mitra dagang Tiongkok yang top. Sementara Tiongkok hanyalah mitra dagang kedua bagi Amerika Serikat sebagai pasar bagi barang-barang dan layanan Uni Eropa. 

Xi Jinping dari Tiongkok bukanlah bagian pasca konferensi pers KTT dan tidak ada pernyataan bersama, tetapi Kantor Berita Xinhua milik Tiongkok melaporkan bahwa Xi Jinping menolak semua campur tangan dalam urusan Tiongkok, terutama masalah hak asasi manusia. 

Xinhua melaporkan selama video KTT, Xi Jinping mengatakan rakyat Tiongkok tidak akan menerima seorang instruktur mengenai hak asasi manusia dan menentang standar ganda. Tiongkok berniat untuk memperkuat pertukaran dengan pihak Eropa, berdasarkan prinsip saling menghargai, sehingga kedua belah pihak dapat membuat kemajuan. Uni Eropa menuduh Tiongkok melanggar sejumlah besar peraturan dagang global, dari memproduksi besi secara berlebihan hingga mencuri kekayaan intelektual Barat. 

Sikap Uni Eropa juga menjadi keras terhadap Beijing karena Coronavirus yang dipercayai banyak ilmuwan berasal dari Tiongkok dan juga karena hukum keamanan baru terhadap Hong Kong di mana Barat mengatakan hukum tersebut membatasi hak asasi manusia. 

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi pers, “Kami benar-benar sangat serius mengenai memiliki akses ke pasar Tiongkok dan meruntuhkan rintangan-rintangan.”

Angela Merkel mengatakan ia dan dua rekan Uni Eropa menekan agar Xi Jinping bersikap tegas mengenai apakah Xi Jinping benar-benar menginginkan sebuah kesepakatan investasi yang sedang dalam proses negosiasi di antara keduanya dan yang akan memaksa Tiongkok untuk membuka pasarnya. 

Angela Merkel memberitahu para reporter dari Berlin, “Kami menekan…untuk membuat kemajuan dalam kesepakatan investasi. Secara keseluruhan, kerjasama dengan Tiongkok harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu,persaingan yang adil dan timbal-balik. Kami memiliki sistem sosial yang berbeda, tetapi sementara kami berkomitmen untuk multilateralisme, maka hal tersebut harus berdasarkan peraturan.”

Menurut  Angela Merkel, kebutuhan akan sebuah lapangan permainan tingkat tertentu dibenarkan saat ini memberi transformasi ekonomi Tiongkok dalam waktu 15 tahun terakhir. Uni Eropa juga menginginkan komitmen yang lebih kuat terhadap perubahan iklim dari pihak Tiongkok, penghasil polusi terbesar di dunia. Uni Eropa dan Tiongkok menandatangani kesepakatan untuk melindungi produk-produk makanan dan minuman yang diekspor satu sama lain dari keju feta hingga pasta kacang pixian. 

Sementara kesepakatan baru yang sederhana adalah sebuah pukulan mendadak di bidang perdagangan bagi Uni Eropa karena produk-produk Amerika Serikat, Australia dan New Zealand tidak lagi mampu menggunakan nama-nama yang dilindungi pada produk ekspornya ke Tiongkok. Walaupun ada sebuah masa transisi untuk keju tertentu.

Tanah Longsor Melanda Sichuan

Pada tanggal 13 September, terjadi tanah longsor di pinggiran kota Myanyong di Provinsi Sichuan. Daerah tanah longsor diperkirakan seluas seribu meter persegi, yang menguburkan sebuah jalan penghubung antar-provinsi. Batu-batu besar dan lumpur tiba-tiba meluncur dari sebuah gunung di dekat sebuah jalan komersial di daerah Yanbian di Provinsi Sichuan pada tanggal 14 September. 

Pada tanggal 15 September, sebuah tanah longsor terjadi dari sebuah perbukitan di belakang sebuah sekolah di kota Panzhihua, dan memporak-porandakan bangunan sekolah dan kampus tersebut.

Kota Panzhihua di Provinsi Sichuan adalah pusat pertambangan terkenal di Tiongkok. Pada tanggal 14 September, kota ini dihantam banjir dan tanah longsor yang parah.

“Menakutkan. Menakutkan.”

“Semakin berbahaya.”

“Kantong-kantong ini berisi pupuk! Tampaknya sebuah gudang telah ambruk.”

Seorang pria hanyut terbawa banjir. Para tetangganya melemparkan sebuah tali kepadanya, dan secara bersama-bersama, mereka menariknya ke tempat yang aman.

Sebuah bus mogok di sebuah jalan akibat terjebak banjir.

Tanah longsor di kota Lijiang di Provinsi Yunnan, Tiongkok pada tanggal menghambat sebuah jalan utama dan beberapa kendaraan mogok dan rusak.Pihak berwenang setempat melaporkan bahwa dua orang hilang.

Semua orang yang berkendara mendekati daerah Danau Lugu, mohon berbalik arah. Jalan rusak. 

Hujan deras pada sore hari tanggal 13 September dengan cepat membanjiri jalan-jalan di daerah Bauan, Shenzhen, Guangdong, Tiongkok. Sebuah bus terjebak dalam banjir yang datang dalam waktu sekejap. Sekitar 20 penumpang bus tersebut memanjat atap bus untuk menanti pertolongan.

Di kota Hauihua, Provinsi Hunan, Tiongkok adalah musim panen beras, tetapi hujan yang melanda selama beberapa hari berturut-turut dan sawah-sawah tergenang, hampir semua tunas biji-biji padi terendam banjir. Para petani mengalami kerugian besar. 

Tiga angin topan melanda Provinsi Jilin dan Heliongjiang di timur laut Tiongkok dari tanggal 27 Agustus hingga 8 September. Para petani setempat berbagi video online untuk menunjukkan tiga angin topan membawa serta hujan lebat dan angin kencang yang menghancurkan lahan kebun jagung dan sawah yang luas yang siap panen. Seorang petani yang membeli asuransi untuk hasil panennya, mengira ia akan mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi tersebut, tetapi klaim asuransinya ditolak. 

“Lihatlah, padi siap panen telah hancur. Seorang karyawan perusahaan asuransi datang hari ini dan saya memberitahunya bahwa sawah ini akan mengalami gagal panen semuanya. Namun, ia mengatakan bahwa saya masih memiliki beberapa hasil panen. 

Kemudian saya berkata, “Bila anda yakin, anda silahkan datanglah ke sini untuk memanen padi sendiri dan saya akan memberi semua hasil panen tersebut kepada anda.”  (vv)

Partai Komunis Tiongkok Tetapkan Target Cadangan Pangan, di Kabupaten Miskin Shanxi, Hanya Mencapai Setengah dari Target yang Ditetapkan

0

Li Jing

Otoritas provinsi Shanxi, Tiongkok meminta pemda Kabupaten Huguan untuk menetapkan cadangan pangan tingkat kabupaten sebanyak 5 juta kg. Akan tetapi skala penyimpanan pangan di kabupaten miskin tingkat nasional ini sekarang jauh dari target, hanya setengah dari target yang ditetapkan tingkat atas. Jadi sulit untuk memastikan ketahanan pangan di kabupaten ini. 

Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok memerintahkan semua daerah bahwa volume pangan hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun. Sehubungan dengan perintah ini, publik menduga bisa jadi Tiongkok mengalami krisis pangan.

Menurut surat kabar digital Tiongkok, The Paper, dari situs web Pemerintah Kabupaten Huguan Kota Changzhi, Provinsi Shanxi disebutkan, bahwa pusat pangan Kabupaten Huguan baru-baru ini merilis “Survei Penyimpanan dan Pengawasan pangan Milik Negara.”

Survei itu  menyatakan bahwa pada tahun 2014, pemerintah kota dan pemerintah Kabupaten Huguan menandatangani surat pertanggung-jawaban terkait “Target Ketahanan Pangan,” yang dengan jelas mengharuskan Kabupaten Huguan untuk menetapkan cadangan pangan tingkat kabupaten sebanyak 5 juta kg.

Namun, kabupaten tersebut baru membangun cadangan pangan sebanyak 2.5 juta kg. Varietas cadangannya masing-masing 1 juta kg gandum dan 1.5 juta kg jagung, masih kurang 2.5 juta kg dari skala cadangan yang dipersyaratkan oleh pemerintah di tingkat yang lebih tinggi. Skala penyimpanan pangan yang ada sulit untuk memastikan ketahanan pangan di kabupaten tersebut.

Menurut informasi publik, Kabupaten Huguan berafiliasi dengan Kota Changzhi, Provinsi Shanxi, yang terdiri dari 6 kota kabupaten, 6 kotapraja, dan 1 zona pengembangan dalam yurisdiksinya, dengan total populasi hampir 300.000 jiwa.

Perusahaan pangan milik negara di Kabupaten Huguan memiliki empat badan hukum independen termasuk Jidian Grain Station, Gucun Grain Station, Liuze Grain Station dan Jiahe Grain Supply Co., Ltd. Memiliki lebih dari 50 pekerja. Kapasitas penyimpanan sekitar 26.000 ton, dan kapasitas penyimpanan efektif untuk cadangan pangan adalah 13.000 ton.

Menanggapi persyaratan Partai Komunis Tiongkok untuk membangun masyarakat yang cukup makmur secara menyeluruh pada tahun 2020, Pemerintah Provinsi Shanxi pernah menyatakan pada Februari lalu, bahwa “Kabupaten Huguan akan keluar dari kabupaten miskin.” 

Namun, faktor yang menyebabkan skala penyimpanan pangan Kabupaten Huguan tidak memenuhi standar saat ini adalah karena daerah kabupaten itu merupakan daerah miskin tingkat negara bagian, sumber daya keuangan relatif tidak mencukupi dan kurangnya perhatian  dari kepemimpinan dan faktor lain.

Partai Komunis Tiongkok memerintahkan setiap provinsi bahwa produksi pangan “hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun”

Pada 27 Juli, Partai Komunis Tiongkok mengadakan pertemuan untuk membahas masalah pangan, meminta masing-masing gubernur untuk bertanggung jawab atas “ketahanan pangan” di berbagai daerah. 

Hu Chunhua, Wakil Perdana Menteri Partai Komunis Tiongkok, mengatakan pada pertemuan tersebut, “Baik itu area produksi utama, atau keseimbangan produksi dan penjualan, dan area penjualan utama, harus memastikan bahwa area tanam dan hasil pangan hanya boleh meningkat, tidak boleh menurun.

Berita tersebut seketika memicu diskusi sengit di masyarakat, bahwa daratan Tiongkok mungkin memang telah terperosok dalam krisis pangan. Sebelumnya, Partai Komunis Tiongkok mewajibkan petani untuk menanam biji-bijian/tanaman pangan, dan bahkan meminta petani untuk mengubah kebun buah dan kolam ikan sebagai lahan untuk menanam biji-bijian. Jika tidak, hak kontrak akan dibatalkan.

Banjir di provinsi Shanxi, tanaman rusak, namu, pejabat setempat mengatakan panen besar

Dari Juni hingga awal September 2020, hujan badai terjadi di 70% kabupaten (kota) di Tiongkok. Sejumlah besar provinsi dilanda banjir hebat, dan menggenangi seluruh kota. Kondisi banjir juga terjadi di bagian atas dan tengah di daerah aliran sungai Sungai Kuning, Kota Changzhi dan provinsi Shanxi lainnya mengalami hujan lebat, badai angin disertai petir, dan hujan es. 

Pada awal Agustus tahun lalu, seluruh provinsi Shanxi mengalami banjir besar dan tanaman pangan rusak parah.

Meskipun produksi biji-bijian Tiongkok menghadapi bencana seperti banjir dan serbuan hama belalang, namun, pejabat Komunis Tiongkok berulang kali menyatakan bahwa Tiongkok memiliki cadangan pangan yang cukup dan panen besar.

Analisis eksternal menyebutkan, bahwa tingkat swasembada biji-bijian Tiongkok secara bertahap menurun. Menurut data resmi, angka itu turun dari 96% pada 2013 menjadi 86% pada 2019, jatuh di bawah garis aman 90%. Diantaranya, kedelai, sumber utama minyak nabati dan pakan, lebih dari 80%-nya mengandalkan impor.

Reuters pernah mengutip perkiraan analis dan pedagang yang mengatakan bahwa mulai Oktober 2020, Tiongkok akan menghadapi kekurangan pasokan jagung pertama untuk tahun fiskal 2020 hingga 2021, dan mungkin menghadapi kesenjangan pasokan hingga 30 juta ton. Menduduki 10% dari total output, jauh melampaui kuota impor Tiongkok saat ini yakni sebesar 7 juta ton. (jon)

Editor : Zhou Yiqian

Keterangan Foto : Otoritas PKT memerintahkan semua daerah bahwa “volume pangan harus meningkat, tidak boleh menurun”. Publik menduga Tiongkok mengalami krisis pangan. Keterangan foto : Seorang petani di Wuhan tampak muram sambil memandang tanaman padi yang kering. (ChinaFotoPress / Getty Images)

Video Rekomendasi :

Mereka Merekam Induk Macan Tutul yang Membawa Anaknya ke Hutan Setelah Melahirkan di Pondok Kosong

0

Macan tutul India adalah salah satu hewan yang paling sulit dilihat di habitatnya. Saat ini, jumlah spesimen ini berkisar antara 7 hingga 10 ribu individu, terutama terkurung di cagar alam dan taman nasional.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, kamera yang dipasang oleh otoritas hutan di daerah Nasik, India, berhasil merekam momen di mana seekor induk macan tutul dengan empat anaknya yang lahir di sebuah pondok kosong, dengan penuh kasih memindahkan anaknya ke rumah sejatinya: hutan.

https://youtu.be/NCOx3WEacNM

Dalam klip Anda dapat melihat anak-anak macan yang baru berumur sebulan berkeliaran di sekitar pondok dan memanggil ibu mereka, yang datang dengan cepat untuk menyambut mereka satu per satu dan membawa mereka ke luar dengan moncongnya.

Perburuan untuk bahan dasar obat-obatan tertentu, serta perdagangan kulitnya, merupakan masalah utama yang dihadapi spesies ini, namun sayangnya, ini bukan satu-satunya.

Deforestasi yang tak henti-hentinya dari hutan, bersama dengan perkebunan kelapa sawit dan karet, juga bertanggung jawab atas penurunan jumlah macan tutul.

Di Timur Tengah, di mana juga terdapat habitat di mana spesimen yang tangguh ini dapat ditemukan, beberapa subspesies berada dalam bahaya besar menghilang dari muka bumi selamanya, dengan hanya ratusan di antaranya.

Di sisi lain, wilayah luas yang dulunya dikuasai macan tutul sekarang dijadikan lahan pertanian, yang mana mangsanya banyak yang menghilang, mereka tidak punya pilihan selain memangsa ternak dan akibatnya, peternak dan petani akan membunuh mereka.

Hewan soliter ini memiliki berat antara 40 dan 80 kilogram, untuk pejantan dewasa. Betina biasanya memiliki antara dua atau empat anak dan hanya hidup dengan pasangannya untuk berkembang biak.

Meskipun kepunahan spesies merupakan proses alami yang telah terjadi di planet kita sepanjang sejarahnya, sayangnya banyak hal yang dilakukan manusia untuk menyebabkan kepunahan ini dan itulah yang harus kita hindari. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Kucing yang Putus Asa Menyapa Pengunjung dengan Harapan Memperhatikannya dan Membawanya Pulang

0

Meskipun kucing bisa beradaptasi dan bertahan hidup sedikit lebih baik daripada anjing dalam kehidupan jalanan yang keras, ini tidak berarti bahwa hidup di jalanan itu mudah. Jelas, angka harapan hidupnya dalam kondisi jalanan jauh lebih rendah daripada kucing yang tinggal di rumah.

Di penampungan Lollypop Farm di Fairport, New York, AS, ada seekor kucing yang ramah bernama Mayhem.

Hewan kecil itu telah menghabiskan dua tahun hidupnya menantikan seseorang yang memperhatikannya dan memberinya rumah.

Mayhem pertama kali datang ke Lollypop Farm pada awal Juni setelah ditinggalkan oleh pemiliknya. Dia siap untuk diadopsi, tapi sayangnya dia kembali ke tempat penampungan ketika rumah barunya bukan rumah yang tepat.

Si berbulu orange ini tidak berhenti bergerak dan melompat-lompat, susah diatur dan selalu mencari sesuatu untuk dimainkan.

Pada gilirannya, staf penampungan telah bertugas mengisi kamarnya dengan semua jenis mainan yang menyenangkan Mayhem sambil menunggu rumah impiannya.

Dia memiliki mainan kucing, kotak kardus, menara panjat, dll. Saat orang-orang berjalan melalui pintu kaca, Mayhem mengetuk pintu seolah-olah mengatakan, ‘Datang dan bermainlah denganku!’

Mayhem suka menghabiskan waktu dengan orang-orang dan bermain di sela-sela tidur siang. Para anggota secara bergiliran berinteraksi dengannya, membiarkan dia memahami betapa dicintai dan berharganya dia.

“Dia memiliki banyak energi dan membutuhkan banyak rangsangan untuk tetap sibuk. Ini mungkin bukan jenis kucing yang tepat untuk semua orang, tapi kami tahu bahwa ada pecinta kucing yang mencari kucing nakal seperti dia, ” kata pusat penyelamatan hewan.

Mungkin bahasa cinta Mayhem diekspresikan dalam sikapnya terhadap teman-teman manusianya dan dia membalas kasih sayang dengan hiburan kucing terbaik, karena bermain adalah tujuan akhir dari anak kucing cantik ini. Yang dia inginkan hanyalah seseorang yang menemaninya.

Pada bagiannya, organisasi penyelamat bertekad untuk menemukan rumah yang penuh kasih untuk kucing yang manis ini. (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

Menteri Agama Fachrul Razi Terkonfirmasi Positif Corona

0

ETIndonesia-  Menteria Agama RI, Jenderal (Purn) Fachrul Razi terkonfirmasi positif terinfeksi corona. Hal demikian disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama, Kevin Haikal, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan Senin (21/9/2020).

“Pada 17 September, Menag melakukan tes swab dan hasilnya positif,” ujarnya.  

Meski demikian, kondisi mantan wakil Panglima TNI itu masih dalam terpantau baik fisiknya dan tidak ada gejala-gejala yang mengkhawatirkan.

Haekal mengatakan, Menag masih menjalani isolasi mandiri dan sedang beristirahat.

BACA JUGA:  Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

“Meskipun dalam kondisi yang baik, saat ini Menag tengah menjalani proses isolasi dan istirahat. Ini bagian dari wujud komitmen beliau dalam menaati peraturan protokol kesehatan dan memutus mata rantai kemungkinan penyebaran,” ujarnya.

Atas kondisinya, Staf Khusus Menteri Agama menyampaikan permohonan doa kepada masyarakat untuk dirinya agar seperi sediakala.

“Kami mohon doa dari masyarakat, semoga prosesnya berjalan lancar serta Menag bisa lekas sembuh, semoga hasil swab berikutnya negatif, sehingga Menag dapat menjalankan tugas-tugasnya kembali,” lanjutnya.

Juru Bicara Kementerian Agama, Oman Fathurahman, menambahkan, kini Menag  sedang proses isolasi dan pemulihan kesehatan. Adapun pelaksanaan tugas di Kementerian, Menag mengkoordinasikan dan sekaligus mewakilkan kepada Wakil Menteri Agama. Selain itu, memberikan arahan kepada para pejabat terkait.

BACA JUGA : Bagaimana Departemen Propaganda Partai Komunis Tiongkok Secara Langsung Mengarahkan Menyembunyikan Informasi Wabah Virus dan Soal Perang Dagang

Oman menyampaikan pesan Menag, pelaksanaan program Kemenag, utamanya dalam ikut mencegah penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan agama dan keagamaan serta lembaga keagamaan menjadi perhatian Menag.

“Beliau minta agar itu berjalan dengan baik. Bantuan yang disalurkan juga agar tepat sasaran dan akuntabel,” tambah Oman.

Ia juga menyampaikan bahwa Menag memminta agar program-program dan layanan keagamaan tetap berjalan serta koordinasi akan tetap dilakukan melalui daring.

Menyampaikan pesan Menag, Oman menyebutkan bahwa siapa pun bisa terkena corona. Oleh karena itu, kata dia, tidak ada kecuali serta saling berempati, saling menguatkan, dan berikhtiar dengan mematuhi protokol kesehatan.

Melansir dari situs Kemenag, sebelumnya Menag hadir dalam rapat Kerja Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI di Gedung Parlemen, Senin 14 September 2020. Menag juga berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Rabu 16 September 2020. Pada saat itu, ia meninjau Pusat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kemenag NTB. Ia juga menghadiri kegiatan Jagong Masalah Umrah dan Haji (Jamarah) dan Launching Gerakan Kementerian Agama Menuju Zona Integritas dan Kepedulian Individu yang Religius yang turut dihadiri sejumlah anggota Komisi VIII DPR RI. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=3Ab0WiZEJMQ

Kasus Pertama, Imigrasi AS Mendeportasi Anggota Partai Komunis Tiongkok

0

oleh Luo Ya

Ayah seorang warga negara Amerika Serikat asal daratan Tiongkok ditolak oleh pemerintah Amerika untuk berimigrasi karena ia adalah anggota Partai Komunis Tiongkok. Saat dia menggunakan visa turis, visanya dibatalkan oleh pihak imigrasi di bandara dan langsung dilakukan deportasi

Sebuah kasus penolakan terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok terjadi pada 17 September 2020 lalu. Kasus itu menimpa ayah seorang warga negara Amerika Serikat asal daratan Tiongkok ditolak  saat dia menggunakan visa turis untuk berkunjung ke Amerika Serikat. 

Seorang cendekiawan etnis Tionghoa di bidang hukum percaya bahwa ini mungkin kasus pertama dari kebijakan Amerika Serikat terbaru yang membatasi masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok. Dia menyerukan kepada anggota Partai Komunis Tiongkok. untuk secepatnya meninggalkan partai itu dan mengurus sertifikat pengunduran diri.

Zheng Cunzhu, seorang ahli hukum etnis Tionghoa WN Amerika di Los Angeles  menceritakan kepada reporter grup media  Epoch Times bahwa pada 17 September 2020 lalu, antara pukul 17.00 atau 18.00 waktu setempat,  dia menerima panggilan telepon untuk konsultasi.

Menurut Zheng Cunzhu, dia  menerima informasi yang relevan dari seorang warga negara Amerika yang sebelumnya telah mengajukan permohonan migrasi ayahnya, dan juga telah menerima wawancara dari pejabat Konsulat Amerika Serikat di kota Guangzhou. Tapi belum ada kabar yang diberikan. 

Karena ayahnya sebagai pemegang visa turis berjangka waktu 10 tahun yang masih berlaku, maka ia terbang ke Amerika Serikat untuk menjenguk putrinya pada 17 September. Namun sang ayah dicegat masuk oleh imigrasi di bandara Amerika. Visanya dibatalkan kemudian dideportasi dengan menumpang pesawat yang sama.

Ayah itu mengaku bahwa dirinya adalah seorang anggota Partai Komunis Tiongkok, meskipun tidak ada masalah lain.

Sementara, menurut putri dari orang tua tersebut, ayahnya sudah berusia lanjut, karena takut kehilangan uang pensiun maka ayahnya tidak mengurus pengunduran diri. 

Sebelum dicegat di bandara, ia tidak tahu kalau green card miliknya sudah ditolak. Setelah petugas imigrasi  bandara menanyakan beberapa hal yang relevan, lalu mengatakan bahwa dirinya tidak memenuhi persyaratan untuk memasuki Amerika Serikat sehingga dilakukan deportasi.

Zheng Cunzhu mengatakan, “Memang Amerika Serikat menolak anggota Partai Komunis Tiongkok untuk bermigrasi ke Amerika. Ayah orang ini ditolak oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Guangzhou karena status anggota partai itu. Informasi yang kita lihat melalui Internet saat ini tak lain hanyalah (Kantor Imigrasi AS) kembali menegaskan bahwa (dia) ditolak.”

Menurut Zheng Cunzhu, dulu, meski ada pemberitahuan bagi anggota partai yang hendak mengurus visa masuk ke Amerika Serikat, pada dasarnya, karena kebijakan Amerika pada saat itu cenderung mengadopsi pendekatan toleransi dengan maksud agar Tiongkok lebih cepat dapat berintegrasi dengan dunia.

Namun, pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump perlahan menyadari bahwa hampir tak mungkin untuk mengubah sifat Partai Komunis, jadi Amerika Serikat mengubah kebijakannya terhadap Tiongkok.

Ini mungkin kasus pertama anggota Partai Komunis Tiongkok ditolak masuk Amerika Serikat

Pada 16 Juli, media Tiongkok ‘The Paper’ telah menerbitkan berita yang tidak biasa. Berita itu berupa  New York Times mengutip ucapan sumber yang mengetahui masalah melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Trump sedang mempertimbangkan larangan total bagi anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka untuk bepergian ke Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan, “Kita sedang mencari cara yang benar, dan kita perlu memastikan bahwa cara ini mencerminkan nilai-nilai tradisional Amerika Serikat …”

Zheng Cunzhu menegaskan sesuai berita yang beredar saat ini, Amerika Serikat siap menolak semua anggota Partai Komunis Tiongkok, baik yang melakukan kejahatan atau anggota biasa, menjadi pejabat atau tidak. Visa mereka dapat dibatalkan di masa mendatang. 

Jadi, karena sang ayah itu adalah seorang anggota Partai Komunis Tiongkok maka dicegat dan dideportasi. Ini mungkin merupakan kasus pertama.

Ditegaskan oleh Zheng Cunzhu bahwa kasus deportasi itu menunjukkan bahwa kebijakan tersebut telah diterapkan di imigrasi, yakni bagi para anggota Partai Komunis Tiongkok, baik sebagai seorang imigran, atau datang mengunjungi kerabat atau sekedar berwisata, mereka dapat menghadapi risiko langsung dideportasi dari bandara.

Dulu Amerika Serikat telah membatasi masuknya anggota Partai Komunis Tiongkok. Ketika seseorang ingin dinaturalisasi, ia harus mengisi formulir. Di sana yang bersangkutan perlu menunjukkan apakah dirinya adalah anggota partai komunis atau bukan. Jika ya, dapat dipastikan yang bersangkutan tidak akan diterima.

“Oleh sebab itu, kita biasanya membujuk mereka untuk mundur dari Partai Komunis Tiongkok,” kata Zheng Cunzhu.  

“Sebelumnya, beberapa pelanggan kami setelah mereka secara formal menyatakan mundur sebagai anggota partai, mereka berhasil masuk ke Amerika Serikat. Selain berhasil memperoleh kartu hijau, bahkan naturalisasinya disetujui. Tidak ada hambatan dalam pemrosesannya,” tambah Zheng Cunzhu. 

‘Pusat Layanan Global untuk Pengunduran Diri dari Partai Komunis Tiongkok’ yang berbasis di Amerika Serikat juga mengumumkan pada 18 Agustus 2020 lalu bahwa pusat tersebut akan meluncurkan layanan online bagi mereka yang berniat keluar dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok dan  organisasi afiliasinya untuk memenuhi kebutuhan hal ini yang belakangan membludak. 

Semakin banyak warga negara Tiongkok yang menginginkan sertifikat mundur sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok.

Naturalisasi dengan menyembunyikan status keanggotaan Partai Komunis Tiongkok juga berisiko dideportasi

Bagi mereka yang telah memperoleh kewarganegaraan di Amerika Serikat, jika masih mempertahankan keanggotaan partainya, Zheng Cunzhu yakin bahwa orang-orang seperti itu masih berisiko dideportasi.

“Orang seperti ini seharusnya menyembunyikan statusnya dan berbohong ketika mengajukan permohonan naturalisasi di Amerika Serikat. Jika seseorang seperti kasus ini ditemukan, itu pasti dianggap menipu imigrasi Amerika Serikat. Bahkan jika mereka sudah mendapatkan kartu hijau dan mendapatkan bukti kewarganegaraan, itu dapat dibatalkan. Dan mereka akan menghadapi deportasi,” katanya.

“Karena itu sama dengan saat Anda mengajukan permohonan kartu hijau atau naturalisasi dari pemerintah Amerika Serikat, Anda tidak secara jujur ​​menyatakan status diri Anda yang masih tergabung dalam Partai Komunis Tiongkok atau tidak lagi. Beberapa orang memang menerapkan cara menyembunyikan status, dan mendapatkan kartu hijau Amerika,” jelas Zheng Cunzhu.

Kedua partai di Amerika Serikat mencapai konsensus untuk menindak komunis Tiongkok

Zheng Cunzhu percaya bahwa Setelah komunis Tiongkok terutama pada tahun lalu melakukan penindasan terhadap Hongkong, kedua partai besar di Amerika Serikat telah menyadari bahwa hampir tidak mungkin untuk mengubah sifat dari Partai Komunis Tiongkok. 

Oleh karena itu, beberapa kebijakan terutama undang-undang seperti Undang Undang HAM dan Demokrasi Hongkong (Hongkong Human Rights and Democracy Act), dan Undang Undang  Kebijakan HAM Uighur Tahun 2020 (Uyghur Human Rights Policy Act of 2020) berhasil disahkan oleh Kongres Amerika Serikat dengan kesepakatan dari kedua partai itu.

Kedua partai besar Amerika Serikat, Presiden Donald Trump dan wakilnya  Joe Biden, saat ini sedang mencalonkan diri untuk putaran baru presiden. Bahkan jika Partai Demokrat memenangkan pemilihan, mereka akan mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap Partai Komunis dan tidak akan dengan mudah menjalani kebijakan lama partainya. Kebijakan yang menggunakan pendekatan toleransi terhadap komunis Tiongkok.

Zheng Cunzhu menyarankan kepada mereka yang memiliki latar belakang sebagai anggota Partai Komunis Tiongkok agar menyadari bahwa Partai Komunis Tiongkok telah melanggar apa yang disebut janji kepada rakyat Tiongkok. 

“Partai itu terus berbohong, saya harap kalian secepatnya meninggalkan organisasi itu,” saran Zheng Cunzhu.

Menurutnya, dengan mundur dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok, kelak jika ingin datang ke Amerika Serikat atau bermigrasi ke Amerika Serikat, maka tidak akan memperoleh hambatan. 

“Jangan sampai hanya gara-gara uang pensiun, atau tunjangan lainnya sehingga membuntu jalan kalian ke Amerika Serikat atau bersatu kembali dengan anak-anak kalian yang berada di Amerika,” katanya. (sin/rp)

Video Rekomendasi :